Source: Bisnis.com
Halo Stockbitor,
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan hasil penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI019 sebesar 26 triliun rupiah atau naik sebesar 100% dibandingkan dengan seri sebelumnya, yaitu ORI018.
DJPPR mengatakan dana hasil penjualan ORI019 akan dialokasikan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, termasuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan program penanggulangan pandemi Covid-19.
In other news, pasokan ruang ritel 2021 di Jakarta tembus 400 ribu meter persegi. Knight Frank Indonesia melaporkan ruang ritel yang akan didirikan di Jakarta sepanjang tahun 2021 sebanyak empat belas mal. Kenaikan ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2020, di mana hanya dua ruang ritel yang masuk ke pasar.
Berita Terkini:
🌏 World News: Pemerintah Tiongkok Mendesak AS Cabut Tarif dan Sanksi
Amerika Serikat: Setelah mesin dari pesawat United Airlines terbakar akhir pekan lalu, Boeing merekomendasikan penangguhan Boeing 777. Langkah ini diambil setelah regulator AS mengumumkan inspeksi lanjutan atas meledaknya mesin pesawat United Airline. Selain itu, jumlah kematian pasien Covid-19 di AS mendekati angka 500.000 jiwa.
Tiongkok: Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, meminta pemerintah baru AS untuk mencabut tarif dan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok. Hal ini adalah salah satu persyaratan untuk kerja sama AS-Tiongkok ke depan.
Inggris: Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, merencanakan pencabutan secara berkala lockdown ketiga akibat pandemi Covid-19. Selain itu, Johnson, mengonfirmasi bahwa mulai 8 Maret 2021 semua sekolah akan kembali dibuka. Penurunan kasus Covid-19 secara signifikan menjadi faktor utama pencabutan lockdown, pertambahan kasus harian sudah menurun ke level 10.000 yang sebelumnya pernah melampaui 60.000 kasus.
Uni Eropa: Menteri-menteri dari negara Uni Eropa mengancam untuk memberikan langkah-langkah pembatasan dan menargetkan mereka yang secara langsung ikut terlibat dalam kudeta militer di Myanmar. Selain itu, para diplomat Uni Eropa siap untuk memberikan sanksi kepada pihak di balik tindakan keras pemerintah Rusia kepada, Alexei Navalny.
🕷 #MusimLaba Itama Ranoraya
Itama Ranoraya ($IRRA) merupakan emiten yang bergerak di bidang produksi dan distribusi alat-alat kedokteran, laboratorium, dan farmasi. Itama Ranoraya juga menjalin kemitraan dengan perusahaan kesehatan lokal maupun internasional, seperti Abbott dan Oneject.
Abbott merupakan sebuah produsen alat kesehatan dan produk perawatan asal AS. Selama pandemi Covid-19 Itama menjual produk swab antigen test yang diproduksi oleh Abbott dengan merek Panbio.
Sedangkan, Oneject adalah produsen alat kesehatan asal Indonesia. Itama menjual produk alat suntik sekali pakai yang diproduksi oleh Oneject.
Pada tahun 2020, Itama Ranoraya mencatatkan pendapatan bersih senilai 564 miliar rupiah atau naik sebesar 100% dari tahun sebelumnya. Net income naik sebesar 82,3% YoY menjadi 60 miliar rupiah.
Informasi keuangan Itama Ranaroya lainnya:
Penjualan alat kesehatan in-vitro berkontribusi 73% dari total pendapatan perusahaan. Segmen in-vitro mengalami kenaikan pendapatan bersih di tahun 2020 dengan kenaikan 183,4% menjadi 410,8 miliar rupiah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Swab antigen test, mesin plasma darah, dan mesin USG merupakan tiga kontributor utama terhadap kenaikan segmen invitro.
Sedangkan, penjualan alat kesehatan Non Elektromedik Steril berupa alat suntik sekali pakai tumbuh 24,8% menjadi 147,7 miliar rupiah di tahun 2020.
Selain itu, jumlah kas dan setara kas Itama Ranaroya tahun 2020 naik 443,7% menjadi 233,04 miliar rupiah. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya kas operasi menjadi surplus 147 miliar rupiah yang sebelumnya defisit 7,9 miliar rupiah di tahun 2019.
Akan tetapi, net profit margin (NPM) Ranaroya pada tahun 2020 turun sebanyak 1% menjadi 10,7% dibandingkan tahun 2019.
️ 🏛️ Sebanyak 245 Bidang Usaha Berhak Mendapatkan Insentif Fiskal dan Nonfiskal
Sesuai Peraturan Presiden (PP) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha dan Penanaman Modal, pemerintah telah menetapkan 245 bidang usaha yang berhak mendapatkan bantuan fiskal dan nonfiskal. Lima di antaranya adalah industri strategis yakni geothermal (panas bumi), baterai mobil listrik, vaksin, smelter, dan gasifikasi batu bara.
Dari sisi bantuan fiskal, penanam modal atau investor akan diberikan tiga insentif perpajakan, yaitu:
Penghasilan untuk investor di bidang usaha yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Insentif pajak berupa tax holiday.
Pengurangan pajak penghasilan badan dan fasilitas pengurangan penghasilan netto dalam rangka penanaman modal serta pengurangan penghasilan bruto dalam rangka kegiatan tertentu.
Di sisi nonfiskal, penanam modal akan diberikan kemudahan dalam mengurus perizinan usaha. Selain itu, pemerintah juga akan membantu dalam menyediakan infrastruktur pendukung, jaminan ketersediaan energi, bahan baku, dan tenaga kerja.
Saham Top Gainer hari ini:
$TLKM (+9,46%)
$BRPT (+5,88%)
$ELSA (+4,95%)
$LPPF (+4,33%)
Saham Top Loser hari ini:
$SMRA (-6,95%)
$BSDE (-4,36%)
$ITMG (-3,91%)
$TKIM (-3,05%)
Performa sektor hari ini:
INFRASTRUCTURE (+4,66%)
MISC-IND (+0,72%)
BASIC-IND (+0,63%)
AGRI (+0,63%)
FINANCE (+0,10%)
CONSUMER (-0,61%)
TRADE (-0,91%)
PROPERTY (-1,05%)
MINING (-1,31%)
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..
Catur Sentosa Adiprana ($CSAP) mengumumkan capex sebesar 500 miliar rupiah untuk membuka empat gerai baru Mitra10 di beberapa kota sepanjang tahun 2021.
Harum Energy ($HRUM) mengakuisisi 24,5% saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan pemurnian nikel (smelter), Infei Metal Industry. Transaksi ini bernilai 960 miliar rupiah.
Digital Mediatama Maxima ($DMMX) menyepakati pendirian Joint Venture (JV) DMMX Rans Digital dengan RANS Entertainment untuk membangun platform pemasaran media sosial digital.
Goodyear Indonesia ($GDYR) menyepakati pembelian perusahaan produsen ban asal AS, Cooper Tire & Rubber Co seharga 39,20 triliun rupiah.
Bank Syariah Indonesia ($BRIS) sudah mulai aktif dalam pembiayaan Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalintim) dengan pembiayaan sindikasi senilai 644,76 miliar rupiah.