Saham MDKA adalah saham dari PT Merdeka Copper Gold Tbk, sebuah perusahaan induk yang bergerak di sektor pertambangan, khususnya emas dan tembaga.

Sebagai salah satu emiten tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), apakah MDKA juga membagikan dividen kepada para pemegang saham?

Profil PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Perseroan didirikan pada 2012 dengan nama PT Merdeka Serasi Jaya dan berubah nama menjadi PT Merdeka Copper Gold pada 2014. Seiring dengan pertumbuhannya, Perseroan go public (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2015 dengan kode saham MDKA.

Sejak resmi menjadi perusahaan publik, Perseroan telah bertransformasi dari sebuah perusahaan berskala kecil dengan satu proyek pengembangan emas jangka menengah menjadi sebuah grup multi-aset yang memiliki proyek dan pengembangan jangka panjang yang menjanjikan.

Sebagai sebuah induk usaha dari pertambangan logam dan mineral di Indonesia, Merdeka mengerjakan kegiatan usaha berikut ini: (i) eksplorasi, penggalian, dan produksi emas, perak, tembaga, dan nikel; (ii) industri dan perdagangan besar logam dan bijih logam; serta (iii) penyediaan mineral lainnya, serta menjalankan layanan pembangunan tambang melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di tiga pulau di Republik Indonesia.

Merdeka, melalui anak-anak usahanya, melakukan pengelolaan enam aset utama yang menyimpan cadangan dan sumber daya dekat permukaan dan porfiri yang substansial yang dinilai sebagai salah satu yang terbesar di dunia selama beberapa tahun terakhir, antara lain:

Tambang Emas Tujuh Bukit
Proyek Tembaga Tujuh Bukit
Tambang Tembaga Wetar
Proyek Emas Pani
Proyek AIM Wetar/Morowali
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

Hingga akhir September 2023, komposisi pemegang saham MDKA terdiri dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) 18,64%, PT Mitra Daya Mustika 12,05%, Garibaldi Thohir 7,35%, PT Suwarna Arta Mandiri 5,58%, Hongkong Brunp and Catl Co Limited 5%, masyarakat 51,08%, dan 0,27% saham treasury.

Kinerja Saham dan Keuangan MDKA

Kinerja MDKA dalam lima tahun terakhir sangat positif. Hal ini terlihat dari pergerakan harga sahamnya yang sempat meroket +928% dari Rp564 per saham pada 24 Oktober 2018 menjadi Rp5.800 per saham pada 19 Juni 2022 (harga saham disesuaikan setelah stock split 1:5 pada Oktober 2019).

Melesatnya saham MDKA dalam periode tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Namun dua hal yang utama adalah karena kenaikan harga emas dunia saat pandemi Covid-19 dan masuknya perseroan ke bisnis tambang nikel dengan mengakuisisi PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA) lewat anak usahanya bernama PT Merdeka Energi Nusantara.

Patut diketahui, nikel merupakan salah satu mineral berharga yang dibutuhkan oleh banyak pihak terutama untuk produksi baterai kendaraan listrik yang saat ini tengah menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia untuk mewujudkan net zero emission di 2060.

Terbaru, harga saham MDKA terpantau ditutup di level Rp2.380/saham pada 24 Oktober 2023. Harga ini telah anjlok -59% dari titik tertinggi sebelumnya, namun masih naik +322% jika dibandingkan dengan harga saham lima tahun lalu.

Adapun, dari segi kinerja keuangan, MDKA memang terpantau sempat mengalami penurunan kinerja yang tajam di 2020. Hal ini lantaran dampak pandemi Covid-19 yang membuat kegiatan produksi pertambangan perseroan menjadi terhambat.

Terpantau, sepanjang 2020, MDKA hanya mampu mencatatkan pendapatan sebesar US$322 juta atau turun -20% dari tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih MDKA juga tercatat anjlok -49% dari US$71 juta pada 2019 menjadi US$36 juta pada 2020.

Pada 2021, perseroan berhasil memulihkan pendapatannya menjadi US$381 juta, meningkat +21,6% dari tahun sebelumnya meskipun labanya masih cenderung stagnan seperti tahun 2020, yaitu di sekitar US$36 juta. Sementara pada 2022, pendapatan dan laba bersih MDKA terpantau mengalami peningkatan signifikan masing-masing sebesar +149% dan +76,5% secara year-on-year (yoy) menjadi US$870 juta dan US$58 juta.

Kenaikan pendapatan yang signifikan terutama disebabkan oleh adanya kontribusi pendapatan MBMA dari hasil penjualan Nickel Pig Iron (NPI) sebesar US$422 juta, Peningkatan pada pendapatan Tambang Emas Tujuh Bukit yang naik +20,7% yoy menjadi sebesar US$262,3 juta, dan kenaikan pada pendapatan Tambang Tembaga Wetar yang juga meningkat +13,5% menjadi US$183,8 juta.

Kenapa MDKA Tidak Bagi Dividen?

Sejak IPO pada 2015, saham MDKA tercatat belum pernah sekalipun membagikan dividen kepada pemegang saham.

Ketika ditanya soal ini, Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Albert Saputro menjelaskan bahwa MDKA masih memiliki banyak proyek yang dalam fase pengembangan. Sehingga prioritas pengeluaran modal Perseroan saat ini lebih ditujukan untuk mendanai pengembangan proyek-proyek baru tersebut.

Bisa Beli Saham MDKA di Aplikasi Saham Stockbit

Itu tadi ulasan mengenai profil dan kinerja saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Apabila tertarik dengan saham MDKA, kamu dapat membelinya dengan mudah lewat aplikasi Stockbit dari PT Stockbit Sekuritas Digital.

Berikut tutorial cara beli saham MDKA di aplikasi Stockbit:

Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham BRIS (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham MDKA atau PT Merdeka Copper Gold Tbk
Klik tombol Buy
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli
Klik Buy, lalu Confirm.

Selain bisa jual beli saham online, di Stockbit juga tersedia fitur Screener yang dapat memudahkan kamu melakukan pencarian saham terbaik di pasar modal berdasarkan kriteria fundamental atau teknikal tertentu. Atau kalau kamu sudah paham, kamu juga bisa buat versi kamu sendiri lho.