Saham batu bara menjadi salah satu sektor yang paling diminati investor di Bursa Efek Indonesia (BEI). Komoditas batu bara yang masih menjadi sumber energi utama di berbagai negara, khususnya di Asia, membuat prospek bisnis perusahaan tambang batu bara tetap menjanjikan.
Ditambah dengan harga batu bara yang sedang stabil di level tinggi akhir-akhir ini, beberapa saham di sektor ini menjadi incaran para pelaku pasar. Lantas, apa saja saham batu bara yang terdaftar di BEI? Simak ulasannya berikut ini.
Saham Batu Bara di BEI Apa Saja?
Saat ini, terdapat puluhan emiten pemilik tambang batu bara beserta penyedia jasa pertambangan yang sahamnya tercatat di BEI. Berikut 10 emiten pemilik tambang batu bara di BEI::
1. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
AADI merupakan anak usaha Alamtri Resources Indonesia (ADRO) yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024.
Perseroan bergerak di bidang pertambangan batu bara termal dan merupakan penyumbang sebagian besar pendapatan ADRO selama ini sebelum menjadi entitas induk yang berdiri sendiri.
Saat ini, AADI mengelola tujuh tambang batubara termal dengan lima lokasi yang telah beroperasi: PT Adaro Indonesia, PT Laskar Semesta Alam, PT Semesta Centramas, dan PT Paramitha Cipta Sarana di Kalimantan Selatan, serta PT Mustika Indah Permai di Sumatera Selatan. Dua tambang lainnya - PT Pari Coal di Kalimantan Timur dan PT Ratah Coal di Kalimantan Tengah - masih dalam tahap pengembangan.
2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
BUMI adalah salah satu emiten grup Bakrie yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan minyak bumi.
Melalui anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Perseroan mengelola tambang batubara terbesar di Indonesia, yaitu Sangatta yang berlokasi di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Selain itu, BUMI juga memiliki tambang batu bara Arutmin yang berlokasi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Secara kumulatif hingga September 2024 (9M24), PT Bumi Resources Tbk mencatat pendapatan sebesar US $927 juta atau turun -21% secara tahunan (year-on-year/yoy). Walau begitu, secara bottom line, Perseroan justru mencatat kenaikan laba bersih yang signifikan mencapai +111% yoy menjadi US $123 juta.
3. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan batubara. Emiten menghasilkan batubara dengan karakteristik rendah sulfur dan memiliki kalori sedang hingga rendah. Produknya juga telah beberapa kali di ekspor ke pasar internasional, terutama ke negara-negara Asia seperti China, India, dan Taiwan.
Sepanjang 2024 hingga bulan September (9M24), BSSR membukukan pendapatan sebesar US $718 juta, turun -16% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara, laba bersih mencatat penurunan sebesar -11% yoy menjadi US $111 juta.
Sama seperti ADRO, BSSR juga terkenal rutin bagi dividen kepada pemegang saham. Terbaru, pada 21 November 2024, perseroan telah menyelesaikan seluruh pembayaran dividen interim tahun buku 2024 kepada pemegang saham yang jumlahnya mencapai US $30 juta atau setara dengan Rp179.19/saham.
4. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
ITMG telah memantapkan posisinya sebagai salah satu pemasok batubara terkemuka dan terintegrasi di Indonesia yang melayani kebutuhan pasar energi global. Dengan area operasional yang tersebar di Kalimantan, perusahaan mengelola berbagai tambang batubara melalui anak-anak perusahaannya.
Hingga kuartal III-2024, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan pendapatan sebesar US $1,66 miliar (turun -9% yoy) dengan laba bersih US $273 juta (turun -33% yoy). Perseroan juga baru saja membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar US $90 juta atau setara dengan Rp1.228/saham pada 25 September 2024.
5. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
PT Bayan Resources Tbk (Bayan Group) adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam produksi batubara dengan kadar belerang rendah. Produk mereka mencakup berbagai jenis batubara, termasuk semi-soft coking, subbituminous, dan bituminous.
Laporan keuangan PT Bayan Resources Tbk periode sembilan bulan pertama tahun 2024 mencatatkan pendapatan sebesar US $2,5 miliar (turun -10% YoY) dengan laba bersih juga ikut turun turun -32% yoy menjadi US $621 juta.
Sejak 2018, BYAN mulai rutin membagikan dividen kepada pemegang saham minimal sekali setiap tahun. Terbaru, emiten milik konglomerat Low Tuck Kwong ini akan membagikan dividen interim sebesar US $300 juta atau setara dengan US $0,01 per lembar saham dengan tanggal cum date pada 17 Desember 2024 dan pembayaran pada 5 Januari 2025.
6. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri batubara dengan cakupan bisnis yang komprehensif. Kegiatan usahanya meliputi seluruh rantai produksi batubara, mulai dari survei, eksplorasi, hingga perdagangan. Perusahaan ini juga mengelola fasilitas pelabuhan khusus dan pembangkit listrik tenaga uap untuk melayani kebutuhan internal maupun eksternal.
Pada 2024 hingga bulan September, PTBA mencatat pendapatan sebesar Rp30,7 triliun dengan laba bersih Rp3,2 triliun. Pada Juni 2024, PTBA juga telah membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan tahun buka 2023 sebesar Rp397,7/saham.
7. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Harum Energy adalah perusahaan induk yang mengelola berbagai bidang usaha strategis. Portofolio bisnisnya meliputi tiga sektor utama, yaitu pertambangan batubara, pengolahan dan pemurnian nikel, serta layanan logistik.
Selama periode sembilan bulan pertama tahun 2024, HRUM mencatatkan pendapatan sebesar US $970 juta, melonjak +51% dibandingkan pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya. Walau begitu, laba bersih justru mencatat penurunan -34,6% yoy menjadi US $70 juta.
8. PT Indika Energy Tbk (INDY)
INDY adalah perusahaan energi terintegrasi yang dikenal dengan anak usahanya, Kideco Jaya Agung, yang bergerak dalam pertambangan batubara.
Seiring perkembangannya, Indika Energy telah bertransformasi menjadi salah satu perusahaan investasi terkemuka di Indonesia dengan portofolio yang beragam mulai dari energi, logistik dan infrastruktur, mineral, bisnis ramah lingkungan (green business), hingga usaha digital.
Secara kinerja keuangan, Perseroan membukukan pendapatan sebesar US $1,78 miliar dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US $34 juta pada periode 9 bulan 2024.
9. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
GEMS merupakan anak usaha dari Grup Sinarmas yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara. Selain Sinarmas, PT ABM Investama ($ABMM) memiliki 30% GEMS melalui anak usahanya, PT Radhika Jananta Raya. Emiten mengoperasikan tambang batu bara di wilayah Jambi (melalui PT Kuansing Inti Makmur) serta Kalimantan Selatan (melalui PT Borneo Indobara).
Hingga September 2024, GEMS mencatatkan pendapatan sebesar US $2 miliar dan laba bersih US $397 juta. Saat ini, perseroan juga tengah dalam proses membagikan dividen tunai sebesar Rp243,73/saham kepada pemegang saham yang akan resmi didistribusikan pada 17 Desember 2024.
10. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
CUAN adalah perusahaan yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu dan menjalankan kegiatan usaha pertambangan batu bara termal kalori tinggi melalui entitas anak perusahaan.
Secara kumulatif hingga bulan September 2024 (9M24), Petrindo Jaya Kreasi mencatat pendapatan sebesar US $546 juta, meroket +613% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja laba bersih perseroan juga tercatat melonjak signifikan sebesar +163% yoy menjadi US $30 juta.
Beli Saham Batu Bara lebih Praktis lewat Stockbit
Demikian ulasan tentang saham batu bara terbaik di Bursa Efek Indonesia yang potensial untuk investasi.
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi di salah satu saham batu bara di atas, kamu bisa melakukan pemesanan saham tersebut secara online melalui aplikasi Stockbit dari PT Stockbit Sekuritas Digital. Berikut tutorialnya:
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari salah satu saham batu bara, misal BUMI
Klik tombol Buy.
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.
Klik Buy, lalu Confirm.
Gimana, mudah bukan? Yuk, mulai perjalanan investasi saham kamu bersama Stockbit. Lebih praktis dan cepat, dengan fitur-fitur yang lengkap!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.