Tidak sedikit orang yang mempertimbangkan dirinya untuk menjadi full time trader di pasar saham. Hal ini menjadi banyak impian orang karena menjadi trader bisa dilakukan dimanapun, kapanpun, dan memiliki potensi keuntungan yang cukup besar.

Namun, perlu diketahui bahwa menjadi full time trader artinya seseorang harus resign dari pekerjaan tetapnya sehingga akan kehilangan penghasilan tetap. Hal ini menjadi sangat beresiko dikarenakan penghasilan dari trader adalah tidak pasti mengingat pasar saham selalu naik dan turun setiap saat. Bahkan trader professional saja masih bisa mengalami kerugian.

Tentu dalam menjadi full time trader seseorang ingin terus sustainable, yang artinya pekerjaan ini bisa dijadikan sumber penghasilan yang mampu menghidupi trader dalam jangka panjang. Maka menjadi full time trader di pasar saham, membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan disiplin yang signifikan.

Dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan kepada investor. Rasio yang mengukur tingkat pengembalian dividend yield biasanya dinyatakan dalam bentuk persen, agar investor lebih mudah melihat berapa banyak keuntungan dari setiap modal yang diinvestasikan.

Dividend yield menunjukkan berapa banyak emiten telah membayar dividen selama setahun terhadap harga sahamnya. Dividend yield akan membuat pemegang saham lebih mudah melihat berapa banyak pengembalian per rupiah yang diinvestasikan dan diterimanya.

Sebagai contoh: Dividend yield 4% berarti investor dapat mendapatkan 4% dari total investasinya per tahun, dengan anggapan jumlah dividen tidak berubah dan tetap diberikan di masa depan.

Bullish harami dan bearish harami merupakan dua pola candlestick yang sering muncul dalam  pergerakan harga pasar. Kedua pola ini masing-masing terdiri dari dua candlestick, dimana candlestick pertama memiliki body panjang, sedangkan candlestick kedua memiliki body yang jauh lebih kecil dan berada di dalam range body candlestick pertama. 

Sehingga menyebabkan bentuk pola tampak seperti wanita yang sedang hamil. Itulah alasan mengapa pola ini disebut dengan istilah ‘harami’ yang merupakan bahasa Jepang untuk “hamil”. Malah terkadang sering juga disebut dengan istilah bullish pregnant candlestick atau bearish pregnant candlestick. 

Lalu, apa arti kemunculan kedua pola ini pada grafik harga? serta bagaimana cara menggunakannya dalam analisa saham? Untuk menjawabnya, simak artikel berikut.