🛣 Konsorsium Jasa Marga Teken Perjanjian Bangun Tol Getaci / by Stockbit Snips

31 Januari 2022

Source: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.631

-0,21%

Coal

227,65

+0,02%

Crude Oil

87,66

+0,96%

Gold

1.792

+0,03%

CPO

5.815

+0,52%

Nickel

22.764

-0,13%

👋 Stockbitor!

Konsorsium yang dipimpin Jasa Marga ($JSMR) telah menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dan perjanjian terkait lainnya dalam proyek pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) senilai 52 triliun rupiah.

Hal ini sebagai tindak lanjut dari terpilihnya konsorsium BUMN dan swasta tersebut sebagai pemenang lelang jalan tol terpanjang di Indonesia, yakni sepanjang 206,65 kilometer, yang menghubungkan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Selain Jasa Marga, konsorsium terdiri dari Waskita Karya ($WSKT), Wijaya Karya ($WIKA), Pembangunan Perumahan ($PTPP), Daya Mulia Turangga, Gama Group, dan Jasa Sarana. Di dalam PPJT diresmikan pula pembentukan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bernama PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) yang akan mengelola jalan tol Getaci dengan masa konsesi 40 tahun.

Untuk rincian kepemilikan JGC, Jasa Marga sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 32,5%, kemitraan Daya Mulia Turangga-Gama Group-Jasa Sarana dengan porsi 27,5%, Waskita Karya 20%, Wijaya Karya dan Pembangunan Perumahan masing-masing sebesar 10%.

Key Takeaway

Proyek Tol Getaci merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang lelangnya sudah dimulai sejak Agustus 2020. Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan geliat ekonomi di Jawa bagian selatan, salah satunya mendukung pariwisata di Pangandaran.

Rencananya, Tol Getaci akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama sepanjang 95,52 kilometer yang menghubungkan Gedebage dan Tasikmalaya ditargetkan mulai konstruksi pada Desember 2022 dan selesai pada 2024. Tahap kedua sepanjang 111,13 kilometer yang menghubungkan Tasikmalaya dan Cilacap ditargetkan mulai konstruksi pada 2027 dan rampung pada 2029.


Berita Korporasi

🚧 Adhi Karya Menangkan Proyek Tol 2,1 Triliun

  • $ADHI: Adhi Karya memenangkan paket pekerjaan toll road development jalan tol Semarang-Demak 1C senilai 2,1 triliun rupiah dengan porsi pekerjaan Adhi Karya sebesar 40%. Kontrak ini dilakukan dengan skema kerja sama operasi (KSO) antara Adhi Karya dan Sinohydro Corporation Ltd. Tahun ini, perseroan menargetkan raihan kontrak baru sebesar 24-28 triliun rupiah.

     

  • $SMCB: Solusi Bangun Indonesia, anak usaha Semen Indonesia ($SMGR), memulai proyek pengembangan pelabuhan Terminal Khusus di Tuban, Jawa Timur. Proyek dengan investasi 1,4 triliun rupiah tersebut dapat meningkatkan kapasitas Terminal Khusus perseroan dari 15.000 deadweight tonnage (DWT) menjadi 50.000 DWT. Hal ini diharapkan mampu mendukung ekspor semen hingga 500.000 ton per tahun.

     

  • $SAME: Sarana Meditama Metropolitan, pengelola rumah sakit EMC (sebelumnya OMNI Hospitals), telah merampungkan proses mandatory tender offer atas saham Kedoya Adyaraya ($RSGK). Perseroan membeli sebanyak 128,66 juta saham RSGK milik publik atau setara 13,84% saham disetor di harga 1.720 per saham. Nilai transaksi mencapai 221,29 miliar rupiah. Perseroan kini memegang 79,84% saham RSGK.

  • $ADRO: Anak usaha Adaro Energy, PT Adaro Indonesia (AI) dan PT Alam Tri Abadi (ATA), melakukan transaksi afiliasi berupa pemberian pinjaman dari AI ke ATA sebesar 300 juta dolar AS (~4,3 triliun rupiah). Pinjaman tersebut dikenai bunga sebesar bunga LIBOR (London Interbank Offered Rate) ditambah 3,42% per tahun dan akan jatuh tempo pada 31 Desember 2028. Dana akan digunakan untuk keperluan investasi dan lainnya.


Musim Laba Q4 2021

🕷️ BBCA 12M21

Source: Stockbit

Selama Q4 2021, Bank Central Asia ($BBCA) mengalami peningkatan kinerja jika dibandingkan dengan Q4 2020 (YoY). Laba bersih tumbuh +15,9% menjadi 8,2 triliun rupiah pada Q4 2021, dibandingkan 7,1 triliun rupiah pada Q4 2020.

Sepanjang tahun 2021 (FY21), kinerja Bank Central Asia juga meningkat dibandingkan tahun 2020 (YoY), yakni sebagai berikut:

  • Laba bersih tumbuh +15,8% menjadi 31,4 triliun rupiah, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 56,5 triliun rupiah (+3,5%), pendapatan non-bunga 21,4 triliun rupiah (+6,0%), efisiensi beban operasi (+0,3%), serta turunnya beban provisi menjadi 9,3 triliun rupiah (-19,6%).

  • Jumlah kredit yang disalurkan tumbuh +8,2% menjadi 637,0 triliun rupiah, didorong oleh kredit korporasi (+12,3%) dan KPR (+8,2%).

  • Kualitas kredit juga membaik, sejalan dengan restrukturisasi yang berangsur kembali normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 14,6% dibandingkan 18,8% pada 2020. Rasio kredit bermasalah (NPL gross) terjaga sebesar 2,2%.

  • Dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan +16,1% menjadi 975,9 triliun rupiah, didorong oleh kenaikan dana murah (CASA) sebesar +19,1% menjadi 767,0 triliun rupiah.

  • Ini mendorong rasio dana murah (CASA ratio) meningkat menjadi 78,6% dari sebelumnya 76,6% pada 2020.

  • Net Interest Margin atau NIM (BCA saja) turun menjadi 5,1% dibandingkan 5,7% pada 2020.

Untuk tahun 2022, manajemen Bank Central Asia menargetkan kredit dapat tumbuh 6%-8%.


💰 What to Watch For:

Beberapa data ekonomi yang rilis minggu lalu:

  • Indonesia: Pertumbuhan uang beredar (M2) YoY Desember (+13,9%) (Senin)

  • Indonesia: Foreign Direct Investment (FDI) YoY Q4 (+10,1%) (Kamis)

  • Amerika Serikat: Pertumbuhan ekonomi QoQ Q4 (+6,9%) (Kamis)

  • Amerika Serikat: Durable goods orders MoM Desember (-0,9%) (Kamis)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$IPTV

+21,62%

$DSNG

+15,38%

$ESSA

+19,00%

$LSIP

+7,23%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$ASSA

-6,76%

$ITMG

-3,99%

$DOID

-4,54%

$AMRT

-3,32%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Stockbit Academy merilis edisi kedua Unboxing Sektor: Healthcare. Selengkapnya, lihat di sini, ya!

  • Bank Multiarta Sentosa ($MASB), bagian dari Wings Group, mengangkat Haryati Lawidjaja sebagai direktur layanan perbankan digital perseroan. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama LinkAja dan berbagai posisi strategis di BTPN, Telkomsel, Nokia Indonesia dan Finlandia, Hutchison Telecom, dan XL.

  • Dua startup perikanan, Aruna dan eFishery, meraih pendanaan baru bulan ini. Aruna mendapatkan pendanaan seri A lanjutan sebesar 30 juta dolar AS (~432 miliar rupiah) yang dipimpin oleh Vertex Ventures. Sebelumnya, eFishery juga memperoleh pendanaan seri C sebesar 90 juta dolar AS (~1,3 triliun rupiah) yang dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India.

  • Bank Indonesia memperluas kerja sama QRIS antarnegara dengan Bank Negara Malaysia. Dengan ini, masyarakat di kedua negara dapat melakukan pembayaran ritel menggunakan QR Code pembayaran nasional di Indonesia, yaitu QRIS (QR Code Indonesian Standard) atau QR Code pembayaran Malaysia, yaitu DuitNow.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🧐 Dilema bakal ARB atau ARA, Harus Gimana?

Photo by: stockbit

"Saham itu fluktuatif dan gerakannya bisa di pengaruhi oleh banyak faktor. Satu metode saja mungkin tidak akan cukup untung mengalanisa suatu saham. Diperlukan juga kesiapan mental dan psikologi dalam trading di pasar modal."— SusiSetiawati

Pernah gak, kamu membeli suatu saham dan harganya bergerak turun, giliran cut loss malah naik? Dilema ini kerap di alami oleh investor di pasar modal. Tidak hanya pemula, bahkan masih terjadi di investor senior loh. Salah satu penyebabnya adalah faktor psikologi. Lantas bagaimana kita sebaiknya investor menyikapi akan hal ini? Yuk simak tips yang dibagikan oleh SusiSetiawati berikut ini!

Sekilas tentang SusiSetiawati

SusiSetiawati adalah salah satu investor sekaligus trader wanita yang aktif di Stockbit Stream. Sama seperti trader lainnya, ia pernah mengalami pengalaman yang kurang baik dengan saham gorengan di pasar modal. Hal inilah yang memotivasinya untuk mendalami ilmu teknikal. Temukan tulisan SusiSetiawati seputar cerita dan tips investasi di Stream Stockbit.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Bayu Santoso
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Hendriko Gani, Astrid Rahadiani Putri, Almer Dzaki, Michael Owen Kohana, Rahmanto Tyas Raharja

Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. 

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.


Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.