Sejumlah perusahaan kerap melakukan berbagai aksi korporasi untuk menambah modal, salah satunya adalah melalui Right Issue. Istilah ini mungkin masih awam bagi pemula yang baru terjun ke dunia saham. Simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Right Issue
Right issue biasa juga disebut sebagai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Aksi korporasi ini biasanya dilakukan perusahaan untuk menambah modal, yang dapat digunakan untuk berbagai alasan seperti ekspansi bisnis hingga membayar utang.
Sederhananya, perusahaan menerbitkan saham baru dan memprioritaskan investor lama untuk membeli saham tersebut dengan harga khusus (biasanya lebih murah) dibandingkan harga pasar saat itu.
Pemberian right issue saham kepada pemegang saham diberikan menggunakan rasio saham. Sebagai contoh, jika perusahaan menggunakan rasio 5:1. Hal itu berarti setiap pemegang lima lembar saham diberi hak terlebih dahulu untuk membeli satu lembar saham baru di harga khusus. Hak ini akan berupa lembar right, di mana right tersebut dapat diperjualbelikan atau ditebus dengan saham baru pada tanggal yang ditentukan. Perhatikan ilustrasi berikut ini!
Tujuan Right Issue
Perusahaan yang melakukan right issue biasanya sedang membutuhkan modal segar, baik yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis, pelunasan utang, hingga mengikuti peraturan yang berlaku.
Tujuan perusahaan melakukan right issue dibanding menjual saham baru ke investor baru adalah agar investor lama (eksisting) di perusahaan tersebut tidak terdilusi (berkurang kepemilikannya di perusahaan tersebut secara persentase).
Jadwal Right Issue Saham
Setiap perusahaan yang hendak melakukan right issue wajib mengumumkan jadwal pelaksanaan right issue-nya kepada publik. Ada beberapa tanggal yang perlu diperhatikan investor ketika emiten melakukan right issue:
Cum Date - cum date atau cumulative date merupakan batas terakhir investor dapat membeli saham suatu emiten agar tercatat sebagai salah satu investor yang berhak untuk menerima hak right issue (HMETD).
Ex Date - ex date adalah hari setelah cum date, di mana investor yang baru membeli saham di ex date sudah tidak berhak untuk mendapat right.
Rec Date - atau recording date merupakan tanggal pencatatan investor saham yang berhak memperoleh hak right issue. Ini merupakan tanggal administratif, dan tidak terlalu penting untuk diperhatikan investor.
Trading Start/End - ini adalah periode di mana investor bisa menebus, membiarkan, atau memperjualbelikan right issue-nya (right) di bursa saham.
Subscription date - adalah hari terakhir penebusan right issue.
Investor perlu mengetahui arti dari tanggal-tanggal tersebut agar tidak salah dalam menentukan kapan waktu menebus, membeli, atau menjual right issue.
Keuntungan Right Issue
1. Keuntungan Investor
Peluang untung untuk investor, ditentukan dari harga pasar dan harga diskon saham baru.
Jika investor tidak ingin menebus right issue, maka ia bisa menjual right yang didapatkannya untuk memperoleh dana atas hasil penjualan haknya. Namun ingat, penjualan right issue hanya bisa dilakukan pada sesi 1 perdagangan saham di bursa dan selama periode trading yang sudah ditentukan sebelumnya.
2. Keuntungan Perusahaan
Tidak adanya pembayaran / beban regular akibat peningkatan modal dari right issue. Berbeda jika perusahaan berhutang dengan meminjam dana ke bank atau mengeluarkan obligasi, maka akan muncul beban bunga dan harus membayar utang secara teratur.
Jika perusahaan dapat menggunakan dana hasil right issue untuk tujuan yang baik, performa perusahaan ke depannya dapat bertumbuh dan semakin baik.
Risiko Right Issue
Berikut beberapa potensi risiko bagi investor dan perusahaan:
Kepemilikan saham investor (dalam persen) berpotensi terdilusi setelah right issue jika tidak ditebus (exercise).
Jika perusahaan gagal mendapatkan dana segar sesuai target, sehingga tujuan tidak tercapai, kinerja keuangan berpotensi memburuk.
Bisa menjadi sentimen negatif jika perusahaan sering melakukan right issue karena dapat menjadi sentimen bahwa perusahaan perlu terus penambahan modal sehingga investor harus terus menyuntik modal.