Flashback: The Two Big Market Crashes
2008 - Krisis Keuangan Global
IHSG sempat anjlok -61% dari titik tertinggi di Rp2.838 pada Januari 2008 ke titik terendahnya di Rp1.089 di Oktober 2008. Namun mengalami kenaikan +118% setahun berikutnya.
2020 - Pandemi Covid-19
IHSG anjlok -38% dari titik tertinggi di Rp6.348 di Januari 2020 ke titik terendahnya di Rp3.911 di Maret 2020. Namun setelahnya mengalami kenaikan +56% setahun berikutnya.
Pada periode tersebut, saham-saham big caps dengan fundamental yang baik berhasil juga membuktikan performanya dan mengalami kenaikan hingga puluhan dan ratusan persen dari titik terendahnya.
Contoh: ASII yang sempat turun di -75% di 2008, lalu rebound hingga +338%.
Lalu pada 2020, BBRI yang sempat turun -47% lalu rebound hingga +91% dalam waktu satu tahun.
Multiple Crises, Consistent Opportunities
Dari tabel di atas, koreksi market juga sempat terjadi meskipun tak sebesar pada 2008 dan 2020. Antara lain:
2011: krisis utang Eropa
2013: The Fed taper tantrum, Indonesia ‘twin deficit’, dan rupiah yang terdepresiasi
2015: kenaikan suku bunga The Fed pertama sejak krisis finansial global, Eurozone debt crisis, devaluasi mata uang China, perlambatan PDB Indonesia
2018: perang dagang AS dan China.
Meski sempat market terkoreksi, saham big caps ini juga selalu bangkit dan memberikan return signifikan dalam waktu satu tahun.
Koreksi di 2024: Kesempatan Beli Saham di Harga “Diskon”
Saat ini, pasar saham kembali mengalami koreksi. Saham blue chip dengan fundamental baik sudah mengalami penurunan cukup dalam dari harga tertingginya di tahun ini.
Contoh: BBRI yang mengalami penurunan harga -33.3% hingga Rp4.100 dari all time high di Rp6.150 per 14 Maret 2024.
💡Kesimpulan: Jika berkaca pada data historis, koreksi saat ini bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk mulai cicil beli saham big caps dengan fundamental yang baik di harga yang lebih murah atau wajar.
"Corrections are wonderful opportunities to buy your favorite companies at bargain prices."
一 Peter Lynch
Disclaimer: Keputusan membeli/menjual saham merupakan tanggung jawab pribadi investor sepenuhnya. Always do your own research.