Halo Stockbitor!
Pada Jumat 9 April 2021 lalu kita telah melakukan Q&A pertama dari rangkaian acara Stockbitor Meet Mentor. Q&A perdana ini memiliki tema All About Fundamental Analysis dengan mentor Calvin Kurniawan, seorang Investor Analyst Stockbit.
Tim Stockbit telah merangkum keseluruhan acara Q&A sebagai berikut.
Bisa rekomendasikan buku investasi yang bagus? - christianedbert
1. One Up on Wall Street - Peter Lynch (value & growth investing dan contoh aplikatifnya)
2. The Most Important Thing - Howard Marks (psikologis, mindset, dan filosofi investor )
3. Interpretation of Financial Statements - Mary Buffett ( analisis laporan keuangan)
4. Value Investing in Asia - Mun Hong Cheong (dinamika pasar di Asia yang banyak konglomerasi dan juga hal lainnya)
5. Art of Value Investing - John Heins, Whitney Tilson (menampilkan kontrasnya teknik yang dipakai beberapa investor kelas dunia)
Bagaimana cara membedakan laporan keuangan yan direkayasa atau tidak? Jika perusahaan profit namun operational cash flow negatif biasanya ada indikasi apa? - RICK81
1. Terdapat beberapa teknik yang dapat dipakai. Berikut infografis yang cukup merangkum, selengkapnya dapat dibaca di buku Financial Shenannigans oleh Howard Mark Schilit.
2. Bisa dilihat kembali nature dari bisnisnya. Pada intinya jika hanya terlihat untung secara akuntansi di income statement maka perlu inspeksi lebih lanjut. Namun bisa juga disimpulkan bahwa keuntungan perusahaan dikarenakan pencatatan keuntungan dilakukan secara akrual saja.
Bagaimana cara mengetahui apakah perusahaan dapat membayar utangnya? - jameshermanto
Dapat melihat Interest Coverage Ratio perusahaan. Interest coverage ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali perusahaan bisa membayar beban bunga dengan EBIT (earnings before interest and taxes) atau pendapatan operasional.
Lalu penting juga untuk mengetahui EBIT masa depan, tidak hanya historisnya saja. Untuk mengetahuinya maka harus mengetahui keadaan bisnis perusahaan dan faktor-faktor yang dapat memengaruhinya kedepannya (industri, regulasi, dan lain-lain)
Bagaimana menganalisa fundamental perusahaan yang baru saja IPO? Apakah bisa mengharapkan dividen? - AyahJonggi
Bisa membaca prospektus. Dari prospektus maka bisa mengetahui seluk-beluk bisnis perusahaan (lengkap dengan owner perusahaan), rencana ekspansi, hingga penjelasan performa perusahaan selama ini. Selain itu bisa juga dengan menganalisis perusahan-perusahaan sejenis yang telah lebih dahulu go public atau perusahaan lain yang satu konglomorasi dari perusahaan tersebut.
Untuk pembagian dividen tentu kembali lagi ke performa perusahaan. Namun biasanya tujuan IPO adalah mendapatkan dana untuk ekspansi sehingga keuntungan dari perusahaan juga diutamakan untuk kegiatan ekspansi tersebut. Hal ini membuat dividend payout ratio tidak sebesar perusahaan lain yang sudah mature.
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan jika ingin berinvestasi di sektor consumer goods? - danievalentinor
Kekuatan merk. Jika merk sudah disukai oleh masyarakat maka memiliki pricing power, seperti misalnya dapat menaikkan harga tanpa khawatir berpengaruh ke permintaan produk. Selain itu dapat melihat persentase biaya promosi terhadap pendapatan perusahaan. Jika merk nya strong maka seharusnya dapat menghasilkan penjualan meskipun mengeluarkan biaya promosi yang tidak banyak (secara proporsional terhadap pendapatan).
Mengapa pergerakan harga saham yang memiliki fundamental relatif baik justru cenderung lambat? - Yuniko
Perusahaan dengan performa kurang baik memang lebih sensitif pergerakan harga sahamnya. Hal ini dikarenakan kinerja bisnis dan keuangannya akan lebih berisiko dan terdampak terhadap suatu perubahan, misalnya covid-19. Perusahaan yang lebih stabil tidak akan terdampak banyak sehingga harga sahamnya pun lebih stabil.
Selain itu jika melihat ukuran perusahaan, perusahaan yang sudah besar relatif sulit untuk tumbuh. Berbeda dengan perusahaan kecil yang lebih mudah untuk berkembang selama produknya bagus dan digemari target pasarnya.
Seberapa besar pengaruh isu cukai terhadap keuangan perusahaan? Lalu jika pengaruhnya besar, apakah perlu mempertimbangkan ulang untuk hold emiten tersebut? - PermenKaret
Isu cukai lumayan penting untuk perusahaan. Dengan adanya biaya cukai ini, perusahaan memiliki dua pilihan:
Menaikkan harga agar profit margin tidak terkikis. Dengan konsekuensi menurunnya kuantitas pembelian. Loyalitas pelanggan dapat menyelamatkan hal ini.
Tidak menaikkan harga namun profit margin terkikis. Jika perusahaan mengalami penyesuaian ROE maka tentu akan ada ada de-rating atau penyesuaian pada valuasi perusahaan.
Seberapa premium suatu perusahaan dapat ditentukan oleh beberapa hal, seperti:
Kestabilan laba dan pendapatan
Potensi pertumbuhan
Efisiensi dan profitabilitas
Posisi perusahaan di industri
Kualitas dan integritas manajemen
Bagaimana cara menentukan economic moat dalam perusahaan? - IlhamAlrino
Economic moat adalah keuggulan kompetitif perusahaan dan sesuatu yang bisa membuat perusahaan tetap "menang" dari kompetisinya.
Economic moat memiliki beberapa fungsi, seperti:
Perusahaan menjual dengan harga yang lebih tinggi
Perusahaan memiliki brand equity (nilai merk) perusahaan yang tinggi sehingga bisa membuatnya menjual produk dengan harga yang lebih tinggi karena dianggap spesial oleh pasar. Pricing power ini juga dapat dicapai jika perusahaan memiliki paten yang susah untuk diikuti, atau mungkin bisnisnya berada di industri yang sifatnya monopoli atau mendapat keuntungan regulasi.
Perusahaan memiliki struktur biaya yang lebih efisien
Hal ini dapat disebabkan beberapa hal, seperti:
(1) proses yang lebih murah (harga material yang lebih rendah, harga tenaga kerja yang lebih murah, sistem produksi yang lebih efisien),
(2) lokasi yang lebih baik (akses yang lebih dekat ke customer atau tempat pengiriman), dan (3) skala yang lebih besar (sehingga menimbulkan economies of scale atau biaya produksi per unit bisa semakin kecil).
Bagaimana cara mengulik bisnis sebuah perusahaan dari laporan keuangannya? -IlhamAlrino
Investor dapat membaca public expose dan annual report untuk mengetahui penjelasan manajemen mengenai performa bisnis atau keadaan industri. Singkatnya, dari laporan keuangan perusahaan investor dapat mengetahui:
Apa jenis bisnis yang dijalankan oleh perusahaan?
Bagaimana perusahaan bisa menghasilkan pendapatan dan kas?
Apakah perusahaan tersebut menghasilkan keuntungan dalam menjalankan usahanya?
Apa saja aset dan liabilitas yang dimiliki perusahaan?
Detail-detail dari semua akun perusahaan biasa juga dielaborasi di CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan)
Mengapa ada saham Rp 50? - MuhamadSaidun
Karena memang peraturan dari BEI nya seperti itu (meskipun di papan akselerasi bahkan bisa hingga Rp 1). Namun hingga saat ini di papan akselerasi belum ada 10 emiten jadi mayoritas tetap minimal nya Rp 50.
Harga saham terbentuk dari bid dan offer. Jika tidak ada yang ingin membelinya di atas harga Rp 50 maka harganya pun juga tidak akan terangkat. Namun saham di harga Rp 50 juga tetap dapat diperjualbelikan di pasar negosiasi yang biasanya akan lebih murah dari harga minimal Rp 50 tersebut.
Bagaimana mengetahui saham yang masih undervalued? - adninqasifa
Biasanya investor akan melihat ROE, P/BV, dan P/E namun sebenernya ketiganya cukup memiliki kontradiksi. P/ BV dapat dihitung dengan P/E dibagi ROE sehingga jika menginginkan perusahaan dengan P/E 10 atau P/BV 1 maka kemungkinan hanya akan mendapatkan perusahaan dengan ROE 10%. P/E lebih cocok untuk perusahaan yang masih memiliki prospek untuk bertumbuh.
Sedangkan P/BV lebih cocok untuk mengetahui perusahaan yang rugi atau diambang kebangkrutan. Book value merupakan ekuitas atau aset dikurangi liabilitas (kewajiban perusahaan) sehingga P/BV biasa digunakan untuk mengetahui nilai likuidasi perusahaan jika bangkrut.
Tidak semua saham memiliki tolak ukur yang sama, seperti P/E di atas 10 memiliki artian absolut mahal. Perusahaan memiliki berbagai perbedaan di antaranya dalam hal:
Kestabilan laba dan pendapatan
Potensi pertumbuhan
Efisiensi dan profitabilitas
Posisi perusahaan di industri
Kualitas dan integritas manajemen
Semakin bagus semua aspek di atas maka semakin premium nilai perusahaan di mata pasar.
Bagaimana pendapat mengenai berinvestasi di saham bank digital? - gerrypsantoso88
Beberapa bank digital masih memiliki size yang kecil sehingga masih memiliki ruang yang banyak untuk bertumbuh. Namun perlu diperhatikan lagi apakah harganya sudah terlalu optimis atau belum?
Saat ini bank-bank digital masih berada di early stage sehingga masih belum dapat dipastikan siapa yang akan menjadi pemenangnya. Selain itu mereka masih harus berkompetisi dengan perusahaan fintech dan bank konvensional. Jadi apakah benar pemenangnya dapat begitu menguasai pasar?
Jika investor yakin bahwa bank tersebut akan menjadi pemenang dan harga saat ini dapat menjustifikasi potensinya maka silahkan berinvestasi di bank digital. Value investor mungkin tidak akan cocok karena berfokus pada perusahaan atau saham yang murah meskipun kualitasnya tidak terlalu bagus.
Berinvestasi di bank digital lebih mengarah pada growth investing dan untuk merasionalisasi proses dalam berinvestasinnya dapat menggunakan forward P/E untu mengukur optimisme pasar.
Apakah pembagian dividen dapat digunakan sebagai tolak ukur fundamental perusahaan? Mengapa ada perusahaan yang harga sahamnya mahal meskipun jarang membagikan dividen? - sitijurmayati
Besarnya persentase dari total laba bersih perusahaan yang akan dibayarkan sebagai dividen atau dividend payout ratio memiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan. Dana yang dibagikan sebagai dividen tidak diputar kembali ke dalam bisnis. Sebaliknya, dana yang diputar ke dalam bisnis perusahaan mengakibatkan perusahaan semakin ekspansif pertumbuhannya. Sehingga, perusahaan yang berencana ekspansi bisa saja tidak membagikan dividen karena ingin berfokus berinvestasi ke bisnisnya sendiri.
Namun absennya pembagian dividen juga bisa bertanda buruk (tidak pada setiap emiten). Terutama jika alasan penahanan keuntungan atau penggunaan kasnya tidak jelas.
Di lain sisi, ada perusahaan yang membagikan dividen meskipun sedang merugi atau keadaan bisnisnya sedang ekspansif sehingga lebih baik jika diputar kembali keuntunggannya. Kasus seperti ini membuat pembagian dividen malah akan merugikan investor.
Apakah maksud dari Goodwill? - meganoveanto
Goodwill adalah salah satu aset intangible (tidak berwujud). Goodwill biasa timbul ketika satu perusahaan mengaakuisisi perusahaan lain di harga lebih dari nilai buku nya (lebih dari 1x P/BV). Sehingga nanti selisih harga premium yang dibayarkan perusahaan akan menjadi aset goodwill.
Selain goodwill, contoh intangible asset lainnya adalah hak cipta, hak penambangan, hak paten, dan merek dagang.
Apa perbedaan value investor, growth investor, dan quality investor dalam memliki saham? - kiankim66
Value investor lebih berfokus pada saham yang murah. Kualitas perusahaan jarang diperhatikan dalam hal ini.Value investor terkebal misalnya adalah Benjamin Graham, Walter Schloss, dan Lo Kheng Hong.
Lo Kheng Hong, contohnya lebih sering investasi di perusahaan yang bersifat siklikal seperti perusahaan komoditas. Beliau memanfaatkan siklus tersebut untuk mendapatkan saham pada saat harga nya sedang sangat murah.
Quality investor lebih berfokus pada perusahaan dengan kualitas bisnis yang tinggi sehingga bisa bertahan dalam keadaan apapun.
Growth investor lebih berfokus pada potensi pertumbuhan dari bisnisnya. Misalnya adalah Cathie Wood. Cathie biasa berinvestasi di perusahaan yang dianggap menjadi “masa depan” dan bisa bertumbuh berkali-kali lipat dari performa nya pada saat ini, meskipun jika diukur dengan harga saat ini tergolong “mahal”.
Meskipun terlihat berbeda, investor-investor ini memiliki suatu kesamaan prinsip. Mereka melihat saham sebagai sebuah kepemilikan bisnis yang nyata. Mereka melihat prospek bisnis dan juga harga dari saham tersebut untuk mengetahui apakah saham tersebut layak untuk diinvestasikan dengan potensi dan keadaan masing-masing. Hanya saja mereka memiliki preferensi tipe perusahaan yang dipilih.
Bagaimana standar fundamental saham yang bagus? - Lukiset123
Di antaranya adalah harus mempertimbangkan beberapa hal seperti kualitas perusahaan, prospek kedepannya (karena masa lalu tidak selalu sama dengan masa depan), valuasinya murah atau mahal.
Semua hal ini membutuhkan riset dan investor bisa mengecek kualitas manajemen perusahaan, seperti:
Track record karir manajemen. Apakah ada keterlibatan pada kasus seperti suap dan korupsi?
Transaksi saham. Apakah Manajemen melakukan pembelian atau penjualan saham perusahaan? Jangan sampai harganya terlihat murah namun manajemen justru menjual saham atau melakukan repo (repurchase agreement)
Transaksi pihak berelasi: Apakah perusahaan menawarkan bantuan keuangan untuk pihak berelasi dengan biaya yang tidak masuk akal?
Anomali pada harga saham: Apakah terdapat anomali pada harga saham terutama pada saat manajemen sedang bertransaksi saham?
Singkatnya, saat berinvestasi prinsipnya sama seperti membeli barang. Membeli perusahaan yang bagus belum tentu merupakan investasi yang bagus, dan sebaliknya. Hal ini karena ada faktor harga yang harus dibayarkan. Namun untuk mengetahui “value” asli dari perusahaan itu, investor harus paham dulu mengenai perusahaan tersebut. Inilah alasan mengapa perusahaan yang terlihat bagus tetapi harga nya bisa turun, dan perusahaan rugi tetapi harga sahamnya naik. Ternyata ada hal lain yang berpengaruh terhadap harga saham selain potensi pertumbuhan, sentimen, dan sebagainya.
Jika ada perusahaan yang undervalued namun tidak likuid, bagaimana tindakan yang tepat? Apakah tetap membeli atau menunggu hingga sahamnya likuid? - Jeffreyongga
Hal ini kembali lagi pada keyakinan setiap investor. Jika yakin bahwa perusahaan akan bertumbuh dan kinerjanya baik maka silahkan dibeli. Tantangannya adalah dalam proses akumulasi karena saham yang tidak likuid, namun biasanya seiring berjalannya waktu likuiditas akan meningkat.
Daftar seluruh pertanyaan yang diajukan dapat dibaca di sini
Full transcript Stockbitor Meet Mentor vol.1 dapat dibaca di sini.
Semoga sharing session ini bermanfaat bagi Stockbitor semua dan Jangan lupa ikutan Stockbitor Meet Mentor selanjutnya, setiap hari Jumat selama bulan Ramadhan, dengan pembicara dan topik pembahasan yang lebih menarik!
#SharingisCaring
#StockbitorMeetMentor