Berapa Harga Saham Paling Mahal? / by Guest User

Salah satu faktor yang pasti dipertimbangkan oleh semua investor saat membeli saham tidak lain adalah harganya. Semua orang cenderung memahami bahwa harga yang murah adalah yang bagus untuk dibeli. Namun tidak semua orang memahami bagaimana sebuah saham bisa dikatakan punya harga murah atau mahal. Hal ini membuat pemahaman setiap orang tentang harga murah atau mahal bisa berbeda beda. Selain itu, apakah saham dengan harga murah pasti selalu bagus untuk dibeli. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai berapa harga saham paling mahal dan segala sesuatu yang berhubungan dengan harga saham.

Apa Saham Termahal di Indonesia

Apabila kita melihat lebih dari 800 nama saham yang terdaftar di bursa efek Indonesia dan mengurutkan semuanya berdasarkan harga saham per lembar, maka akan kita dapatkan apa saham yang paling mahal per lembarnya.

Berdasarkan data yang diambil menggunakan Fitur Screener Stockbit per 10 Juli 2023, berikut ini adalah 5 saham dengan harga termahal yang secara volume perdagangan, sehari-hari aktif diperdagangkan di Bursa Saham Indonesia. 

5 Saham (Aktif secara volume perdagangan harian) Dengan Harga Termahal

5 Saham (Aktif secara volume perdagangan harian) Dengan Harga Termahal di Bursa Saham Indonesia

Dari data di atas kita mendapatkan bahwa saham GGRM memiliki harga paling mahal, kemudian diikuti oleh ITMG dan UNTR. Namun, harga tersebut adalah harga per lembar saham tersebut, dan tidak mencerminkan apapun mengenai fundamental sebuah perusahaan. Sehingga, harga saham di atas tidak bisa dijadikan acuan untuk keputusan pembelian saham. Untuk memahami hal ini, pada bagian berikutnya kita akan mempelajari tentang apa itu harga saham dan bagaimana menilai harga saham sesungguhnya berdasarkan fundamentalnya. 

Apa itu harga saham

Harga saham adalah harga per lembar saham yang mencerminkan nilai pasar perusahaan. Setiap perusahaan yang terdaftar di pasar saham memiliki saham yang dapat diperdagangkan. Ini mengapa harga saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar. Jika banyak investor ingin membeli saham suatu perusahaan, permintaan akan meningkat dan harga saham cenderung naik. Sebaliknya, jika banyak investor ingin menjual saham, penawaran akan meningkat dan harga saham cenderung turun.

Bagi investor, harga saham penting karena merupakan faktor yang menentukan nilai investasi mereka. Harga saham dapat berfluktuasi setiap harinya berdasarkan berbagai faktor, seperti kinerja perusahaan, kondisi ekonomi, berita industri, atau keputusan manajemen. Adanya perubahan faktor-faktor tersebut bisa membuat harga saham naik atau turun kedepannya, ini membuat ketidakpastian dalam investasi. Namun, hal itu juga yang menjadi kesempatan bagi investor untuk memperoleh capital gain dari investasinya.

Penting untuk diingat bahwa harga saham tidak selalu mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Harga saham juga dapat dipengaruhi oleh sentimen pasar, spekulasi, atau faktor emosional. Oleh karena itu, investor pemula perlu meluangkan waktu untuk memahami tentang perusahaan yang mereka minati, termasuk kinerja keuangan, prospek bisnis, dan faktor fundamental lainnya. Dengan pengetahuan yang cukup, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan mempertimbangkan risiko yang terkait dengan perubahan harga saham.

Indikator saham mahal atau murah

Pertanyaan mengenai berapa harga saham paling mahal sebenarnya bisa dijawab dengan langsung melihat beberapa indikator fundamental saham yang sering digunakan. Berikut ini adalah penjelasan beberapa indikator untuk mengevaluasi apakah suatu saham dihargai mahal atau tidak.

1. Price-to-Earnings Ratio (P/E Ratio)

P/E ratio adalah perbandingan antara harga saham per lembar dengan laba per lembar yang dihasilkan perusahaan. P/E ratio digunakan untuk menilai apakah harga saham itu murah atau mahal dibandingkan dengan laba yang dihasilkan. Semakin rendah P/E ratio, semakin murah harga saham. 

2. Price-to-Book Ratio (P/B Ratio)

P/B ratio adalah perbandingan antara harga saham per lembar dengan nilai buku per lembar. P/B ratio digunakan untuk menilai apakah harga saham itu murah atau mahal dibandingkan dengan nilai aset bersih perusahaan. Jika P/B ratio lebih rendah dari 1, biasanya dapat dianggap sebagai indikasi bahwa harga saham itu murah.

3. Dividend Yield

Dividend yield adalah perbandingan antara dividen per lembar saham dengan harga saham per lembar. Dividend yield memberikan gambaran tentang seberapa besar dividen yang diberikan oleh perusahaan dibandingkan dengan harga saham. Semakin tinggi dividend yield, semakin menguntungkan bagi investor yang mencari pendapatan dividen. Dalam kata lain, menjadikan saham dengan dividen yield tinggi menjadi murah bagi investor.

Kesalahan dalam menilai harga saham

Seperti di bagian sebelumnya, sebagian besar investor pemula biasanya menilai harga saham dari harga yang tercantum di pasar setiap harinya. Menilai harga disini maksudnya adalah menentukan apakah harga saham itu mahal atau murah. Untuk memahaminya, mari kita lihat contoh berikut.

Berikut adalah data dari 3 saham bank per penutupan harga saham pada tanggal 10 Juli 2023 yang diambil dari Fitur Keystats Stockbit.

Data Fundamental Saham Bank BJTM, BNLI dan NISP - Fitur Keystats Stockbit

Data Fundamental Saham Bank BJTM, BNLI dan NISP - Fitur Keystats Stockbit

Tabel diatas adalah data dari 3 saham perbankan di Indonesia. Sekarang, di angka berapa harga saham paling mahal di antara ketiganya?

Sebagian besar investor pemula tentu menjawab bahwa BJTM adalah yang paling murah, dan NISP adalah yang paling mahal. Ini karena harga per lembar saham BJTM adalah yang terendah di antara ketiganya sedangkan NISP adalah yang tertinggi. 

Padahal, mana yang paling mahal atau murah tidak bisa langsung ditentukan dari harga saham per lembar. Ini karena harga saham hanyalah harga saja, tidak mencerminkan apapun tentang kinerja bisnis perusahaan yang terkait. Padahal bila ingin membandingkan mahal murahnya sebuah saham, tentu kita perlu memasukan faktor kinerja atau nilai aset perusahaan tersebut. 

Kinerja atau nilai aset disini biasanya bisa diukur dengan melihat laporan keuangan perusahaan, khususnya pada bagian laba rugi dan neraca. Dari laporan tersebut kita bisa tahu berapa keuntungan per tahun perusahaan dan berapa total aset serta ekuitas perusahaan. Setelah mengetahui hal itu, barulah kita bandingkan dengan harga saham terkait. Perbandingan inilah yang bisa memberikan gambaran lebih lengkap mengenai mahal murahnya harga saham perusahaan.

Jadi dari penjelasan di atas, kita sudah bisa menilai 3 saham dari tabel yang disajikan sebelumnya. dari segi P/E ratio, saham BJTM dan NISP menjadi lebih murah dibandingkan BNLI, mengingat P/E ratio BJTM dan NISP hanya sebesar 7,16 dan 6,32 dibandingkan BNLI yang sebesar 11,79.

Namun, bila melihat dari segi P/B, saham NISP bisa dikatakan adalah yang termurah karena memiliki nilai P/B terendah yaitu hanya 0,84x. Namun, bila investor lebih menginginkan dividen dalam investasinya, mungkin ia akan memilih BJTM, karena memiliki dividen yield yang tertinggi diantara ketiganya. Yang pasti adalah dari seluruh indikator tersebut, saham BNLI bisa dikatakan yang paling mahal dibandingkan BJTM dan NISP untuk dibeli.

Analisa Saham pilihanmu dengan Fitur-fitur di Stockbit

Jadi, murah atau mahalnya harga saham tentunya harus dilihat dari beberapa indikator fundamental terkait. Satu indikator dan lainnya bisa memberikan kesimpulan yang berbeda. Agar bisa menganalisa secara menyeluruh, kita perlu mempertimbangkan seluruh indikator tersebut untuk mengambil keputusan pembelian saham.

Saat ini kamu tidak perlu mencari dan menghitung indikator setiap saham tersebut secara manual, karena seluruh datanya bisa kamu dapatkan secara mudah melalui aplikasi Stockbit. Aplikasi stockbit memiliki fitur keystats untuk melihat indikator lengkap sebuah saham dan fitur screener untuk membandingkan performa saham. Dengan aplikasi Stockbit kamu bisa menganalisa saham dengan lebih tajam. Selamat berinvestasi!

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.