Jenis sektor usaha industri asal saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat beragam, di antaranya ada yang berasal dari industri minuman beralkohol. Jika kamu tertarik untuk memiliki saham dari emiten minuman beralkohol tersebut, kamu bisa simak deretan saham minuman alkohol yang diperjualbelikan di BEI berikut ini.
Disclaimer : artikel ini bukan merupakan rekomendasi pembelian, keputusan adalah tanggungjawab masing-masing investor.
4 Daftar Saham Minuman Alkohol di Bursa Efek Indonesia
1. PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk - BEER
BEER merupakan saham dari emiten PT. Jobubu Jarum Minahasa Tbk (Perseroan) yang didirikan pada tahun 2018, dengan alamat kantor pusat di Desa Kapitu, Kecamatan Amurang Barat, Sulawesi Utara. Perusahaan ini diberikan izin khusus oleh Pemerintah Indonesia untuk memproduksi minuman beralkohol di Indonesia.
Adapun kegiatan utama Perseroan adalah di bidang industri minuman beralkohol hasil destilasi, industri minuman beralkohol hasil fermentasi anggur, dan hasil pertanian lainnya, serta industri minuman beralkohol hasil fermentasi malt. Minuman beralkohol yang diproduksi merupakan minuman beralkohol full spectrum, dari kadar 0 persen hingga jadar 55 persen.
Salah satu produk legendaries dari PT. Jobubu Jarum Minahasa Tbk ini adalah produk alkohol dengan nama Cap Tikus 1978. Cap Tikus merupakan perwujudan tujuan dari Perseroan untuk meletarikan kearifan lokal yang berkualitas, sehingga bisa dikenal luas di Indonesia. Selain Cap Tikus, PT. Jobubu Jarum Minahasa Tbk juga memproduksi Daebak Soju dan Daebak Spark.
Sejak tanggal 6 Januari 2023 lalu, emiten saham BEER ini resmi mencatatkan sahamnya di BEI. Mengikuti prospektus yang telah dirilis, emiten ini melepas paling banyak 800 juta saham baru dari portelpel setara 20 persen dengan harga penawaran Rp 220 per saham. Alhasil, BEER pun akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 176 miliar.
2. PT Hatten Bali Tbk - WINE
Saham minuman alkohol selanjutnya yang juga awal tahun ini baru melantai di BEI adalah WINE, yang dimiliki oleh emiten PT. Hatten Bali Tbk. Emiten yang berdiri sejak tahun 2000 ini memiliki filosofi untuk menempatkan anggur lokal, khususnya anggur Bali, di peta global, sehingga anggur hasil bumi Indonesia mampu bersaing dengan anggur dari luar negeri.
Pada saat baru didirikan, PT. Hatten Bali Tbk baru memiliki satu produk, yakni ROSE yang terbuat dari varietas anggur asli Bali, Alphonso lavellee. Namun pada saat ini, sudah banyak varian wine yang diproduksi oleh Perseroan ini, seperti Aga White, Sweet Alexandria, Aga Rise, Aga Red, Pino De Bali, Bali White, Bali Rose, dan masih banyak lagi.
Pada 10 Januari lalu, WINE resmi melantai di BEI dengan melepas 678 juta saham dengan harga Rp 129 per saham. Dana IPO yang berhasil dihimpun adalah sebesar Rp 87,46 miliar. Rencana penggunaan dana IPO sebesar 20 persen ditujukan untuk modal kerja Perseroan untuk meningkatkan brand awareness, sedangkan 80 persennya lagi untuk penyetoran modal pada perusahaan anak.
3. PT Multi Bintang Indonesia Tbk - MLBI
MLBI merupakan saham dari perusahaan PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, yang bergerak di bidang produsen bir di Indonesia. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai produk atau merek dagang dari perusahaan yang sudah beroperasi sejak 1929 silam ini, seperti Bir Bintang, Heineken, Guinnes, Green Sands, Bintang Zero, dan Recharge.
Pada tahun 1981, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan IPO kepada masyarakat sebanyak 3.520.012 dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, dengan harga penawaran Rp 1.570 per saham. Saham-saham tersebut akhirnya resmi dicatatkan di BEI pada tanggal 15 Desember 1981.
Pada tahun 2021, MLBI mencatatkan laba bersih senilai Rp 666 miliar dari total pendapatan Rp 2,4 T. Emiten ini juga tercatat rutin membagikan dividen setiap tahun, bahkan termasuk emiten yang membagikan dividen 2 kali setahun.
Pada tahun 2023 ini, MLBI tetap otimis untuk bisa tumbuh dan berkembang lebih jauh lagi, apalagi mengingat sudah meredanya situasi pandemi di tanah air. MLBI berencana untuk lebih gencar memasarkan produk-produknya melalui berbagai platform, khususnya media sosial. MLBI juga tetap akan memperkuat pemasaran produknya di sektor non-pariwisata.
4. PT Delta Djakarta Tbk - DLTA
DLTA merupakan saham dari emiten PT. Delta Djakarta Tbk yang berdiri sejak tahun 1970 silam. Perusahaan ini memproduksi bir Pilsner dan Stout yang dijual di pasar domestik Indonesia, dengan merek dagang Anker Beer, Anker Stout, San Miguel Pale Pilsen, San Mig Light, dan Kuda Putih. DLTA juga memproduksi minuman non-alkohol, seperti Sodaku.
Saham DLTA pertama kali melantai di BEI pada tanggal 27 Februari 1984 silam. Bapepam-LK memberikan pernyataan pada DLTA untuk IPO sebanyak 347.400 dengan nilai nominal Rp 2.950 per saham. Pada tahun 1998, DLTA mendirikan anak perusahaan, PT. Jangkar Delta Indonesia, untuk menjadi distributor tunggal bagi produknya.
Pada tahun 2021, perusahaan membukukan laba bersih senilai Rp 188 M dari total pendapatan Rp 681 M. Perusahaan juga tercatat rutin membagikan dividen setiap tahun.
***
Itulah tadi 4 saham minuman alkohol yang melantai di BEI, apakah ada yang menarik perhatianmu? Kamu bisa beli sahamnya di Stockbit,- aplikasi trading saham legal dan terdaftar di OJK.
Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.