Bursa Efek Indonesia (BEI) sebentar lagi bakal kedatangan emiten baru di sektor batu bara, yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Anak usaha Alamtri Resources Indonesia - Sebelumnya dikenal sebagai Adaro Energy Indonesia - ini rencananya akan listing perdana di BEI pada 5 Desember 2024 dengan harga penawaran sebesar Rp5.550 per saham.
Apakah kamu tertarik? Sebelum buru-buru ambil keputusan, yuk cari tahu dulu lebih dalam tentang profil saham AADI, bergerak di bidang apa, bagaimana kinerjanya, serta prospek emiten ke depan pasca listing di pasar modal.
Saham AADI Bergerak di Bidang Apa?
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) adalah perusahaan holding di bidang pertambangan batu bara dan kegiatan usaha lainnya.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2004 dan memiliki sejumlah anak usaha yang bergerak di berbagai bidang. Mulai dari pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), hingga investasi (Adaro Capital). Mereka juga merambah ke bidang kelistrikan, konsultasi pertambangan, dan pengembangan teknologi informasi.
Saat ini, AADI mengelola tujuh tambang batu bara termal. Lima di antaranya sudah beroperasi, yaitu PT Adaro Indonesia (AI), PT Laskar Semesta Alam (LSA), PT Semesta Centramas (SCM) dan PT Paramitha Cipta Sarana (PCS) di Kalimantan Selatan, serta PT Mustika Indah Permai (MIP) di Sumatera Selatan.
Sementara dua sisanya, yakni PT Pari Coal (PC) di Kalimantan Timur dan PT Ratah Coal (RC) di Kalimantan Tengah, masih dalam tahap pengembangan.
Berdasarkan laporan JORC dari PT Quantus Consultants Indonesia, lima tambang yang sudah beroperasi tersebut memiliki estimasi cadangan batu bara sekitar 917,4 juta ton dengan sumber daya sebesar 4.102 juta ton per 30 Juni 2024.
Saham AADI Milik Siapa?
Saat ini, mayoritas saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dikuasai oleh PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atau sebelumnya dikenal sebagai Adaro Energy Indonesia dengan kepemilikan mencapai 7.008.202.240 lembar saham atau setara 99,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
Setelah itu, ada juga PT Adaro Strategic Investments (ASI) yang memiliki 320 lembar saham AADI atau setara dengan 0,01%.
Komposisi kepemilikan saham AADI ini nantinya akan berubah setelah perusahaan resmi tercatat di BEI pada 5 Desember 2024 dan Penawaran Umum Perdana Saham pada 6 Desember 2024 mendatang.
Kinerja Keuangan Adaro Andalan Indonesia (AADI)
Mengacu pada prospektus PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), perseroan terbilang memiliki performa keuangan yang bagus.
Dalam tiga tahun terakhir, emiten milik Boy Thohir ini tercatat konsisten membukukan kinerja laba bersih yang positif.
Pada 2021, perseroan membukukan pendapatan sebesar US $3,9 miliar dengan laba bersih US $732 juta. Kemudian, pada 2022 mengalami kenaikan signifikan menjadi masing-masing sebesar US $7,7 miliar (naik +100% yoy) untuk pendapatan dan US $2,1 juta (naik +182% yoy) untuk laba bersih.
Peningkatan tersebut tentunya tidak lepas dari pengaruh lonjakan harga batu bara di pasar global yang terjadi sepanjang tahun 2022.
Sementara itu, penurunan kinerja pada tahun 2023 juga tidak lepas dari turunnya harga batu bara global. Kinerja pendapatan tercatat turun menjadi US $5,9 miliar (turun -23% yoy) dengan laba bersih tercatat turun -45% menjadi US $1,1 miliar.
Adapun, per Juni 2024, secara kumulatif Perseroan berhasil meraih pendapatan sebesar US $2,7 miliar, turun -18,4% dari periode sama tahun lalu yang sebesar US $3,3 miliar. Walau turun, laba bersih perseroan justru tercatat naik +21,2% yoy pada periode yang sama menjadi US $859 juta.
Sementara untuk posisi aset perseroan per 30 Juni 2024 tercatat sebesar US $5,4 miliar, terdiri dari ekuitas sebesar US $2,7 miliar dan liabilitas sebesar US $2,7 miliar.
IPO Saham AADI
Setelah melalui fase penawaran umum yang berlangsung pada 29 November - 3 Desember 2024, saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akan siap diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 5 Desember 2024 dengan harga perdana Rp5.550 per lembar.
Berdasarkan prospektus IPO, emiten ini melepas sebanyak 778.689.200 lembar saham ke publik atau setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Sehingga total dana yang akan diraup perseroan dari aksi IPO ini mencapai Rp4,32 triliun.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruh dana hasil dari IPO rencananya akan akan digunakan sekitar 37% untuk keperluan pemberian pinjaman kepada perusahaan anak, PT Maritim Barito Perkasa (MBP).
Dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang mendukung peningkatan aktivitas operasional MBP seiring dengan meningkatnya permintaan atas penggunaan jasa MBP yang sejalan dengan peningkatan produksi batu bara Grup Perseroan.
Kemudian, sekitar 15% akan dipakai untuk melunasi sebagian pinjaman emiten berdasarkan Perjanjian Pinjaman dengan PT Adaro Indonesia (AI) tertanggal 3 Mei 2024.
Sementara, sisanya akan digunakan oleh AADI untuk membayar kembali sebagian pokok pinjaman kepada ADRO, sesuai dengan Perjanjian Pinjaman tertanggal 24 Juni 2024.
Sebagai informasi, komposisi kepemilikan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) setelah IPO akan berubah menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) sebesar 89,999996%, PT Adaro Strategic Investments sebesar 0,000004%, dan sisanya masyarakat sebesar 10%.
Skema Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) AADI
Sehari setelah pencatatan di BEI, ADRO sebagai pemegang 7.008.202.240 saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) berencana melakukan penawaran umum atas seluruh kepemilikan saham Perseroan pada AADI kepada para pemegang sahamnya.
Penawaran ini ditujukan kepada seluruh pemegang saham ADRO yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 29 November 2024, sebagaimana tercantum dalam prospektus Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) Adaro Andalan Indonesia.
Dalam PUPS ini, setiap pemegang 4.389 saham ADRO memiliki hak untuk menebus 1.000 saham (10 lot) AADI dengan membayar sebesar harga penawaran atas saham yang ditawarkan, yakni sebesar harga rata–rata tertimbang (VWAP) per saham AADI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan perdana saham AADI di BEI pada 5 Desember 2024. Meski demikian, harga batas bawah penebusan serendah–rendahnya akan menggunakan nilai wajar saham AADI sebesar Rp5.546 per lembar, sementara batas maksimumnya sebesar 107,5% dari nilai wajar saham AADI atau Rp5.960 per lembar
Dengan asumsi seluruh pemegang saham ADRO melakukan pembelian saham yang ditawarkan oleh ADRO dalam rangka PUPS sesuai dengan rasio yang berlaku tersebut, maka struktur kepemilikan saham AADI setelah PUPS akan terdiri dari PT Adaro Strategic Investment (41,1%), Garibaldi Thohir atau Boy Thohir (5,78%), dan sisanya masyarakat sebesar 53,12% yang kalau dirinci lagi, terdiri dari 43,12% berasal dari pemegang saham ADRO dan 10% dari yang ikutan IPO saham AADI.
Pesan IPO Saham AADI Bisa di Stockbit
Itu tadi ulasan singkat tentang proses IPO saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) beserta profil emiten dan kinerja keuangannya.
Nah, buat kamu yang tertarik ikutan IPO saham AADI, kamu bisa lho melakukan pembelian saham ini secara online lewat aplikasi saham Stockbit melalui fitur e-IPO. Berikut caranya:
Buka aplikasi Stockbit dan log in ke akun kamu
Pilih side menu pada kiri atas aplikasi (garis tiga)
Pilih menu e-IPO
Pilih emiten AADI
Masukkan jumlah lot yang diinginkan dan harga per lembar
Klik tombol Konfirmasi
Pemesanan selesai
Gampang kan? Apabila kamu belum daftar Stockbit, yuk daftar sekarang. Prosesnya 100% online dan tanpa minimum deposit.
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.