Setiap orang yang berinvestasi saham, pasti menginginkan keuntungan dalam investasinya. Meskipun pada kenyataannya tidak semua keputusan investasi yang diambil bisa membuahkan keuntungan.
Menyadari hal ini, maka investor yang baik akan sadar bahwa ia bisa salah dalam melakukan penilaian investasi. Maka ia memerlukan beberapa cara untuk menjaga agar kesalahan yang dilakukan tidak berakibat terlalu fatal atau setidaknya bisa mengamankan modal awalnya.
Ada banyak cara dalam mengurangi resiko dari kesalahan investasi yang bisa dibuat. Salah satu cara yang sering digunakan oleh investor profesional adalah dengan menerapkan Margin of Safety. Selengkapnya mengenai Margin of safety saham akan dibahas di bawah ini.
Apa itu Margin of Safety Saham?
Margin of Safety bisa diterjemahkan secara langsung berarti “batasan pengaman”. Pengertian secara spesifiknya dalam investasi saham adalah sebuah batasan atau jarak antara harga saham yang ada pada pasar dengan nilai intrinsik (harga sesungguhnya) dari saham itu.
Dalam hal ini margin of safety terbentuk ketika nilai intrinsik lebih tinggi dibandingkan harga pasar saat ini. Semakin besar jarak antara harga pasar dan nilai intrinsik, maka semakin besar pula Margin of Safety (MoS) yang terbentuk. Semakin besar margin of safety saham, maka investor akan lebih nyaman dalam melakukan investasi.
Mengapa Perlu Margin of Safety?
Setiap investor yang baik, pasti selalu menerapkan Margin of Safety yang memadai, karena ia tahu bahwa investasi yang dilakukan bisa saja salah.
Misalnya, setelah menganalisa saham A, investor yakin bahwa prospek dari saham ini masih sangat bagus, sehingga harganya bisa naik mencapai 1.000 per lembarnya (nilai intrinsik). Tentunya dibalik perhitungan harga wajar itu, ada asumsi yang digunakan misalnya seperti ekspansi perusahaan ke wilayah baru, atau adanya efisiensi biaya.
Namun, karena itu semua masih berbasis asumsi, maka hal itu bisa saja salah atau setidaknya tidak sebaik yang diekspektasikan sebelumnya. Ada juga faktor lain yang dapat mempengaruhi performa perusahaan namun tidak bisa diprediksi, seperti munculnya pandemi COVID-19 atau kondisi lainnya.
Akibatnya nilai intrinsiknya bisa saja di bawah 1.000. Maka itu mengurangi resiko ini, investor perlu membeli saham A tersebut dengan nilai dibawah 1.000 per lembarnya.
Bagaimana Cara Menghitung Margin of Safety?
Margin of Safety dihitung dengan selisih antara nilai intrinsik dengan harga pembelian.
Sebagai contoh, kita telah menghitung nilai intrinsik saham A sebesar Rp 1.456 per lembar. Namun, harga tersebut dirasa masih di atas level risiko yang bisa kita tanggung.
Untuk menghindari kerugian yang tidak bisa ditolerir, kita menentukan margin of safety sebesar 30%.
Harga pembelian = nilai intrinsik x (1 - margin of safety)
= Rp 1.456 x (1 - 30%)
= Rp 1.019,2
Berdasarkan rumus margin of safety, kita bisa membeli saham tersebut ketika harga saham tersebut berada di level beli kita, atau seharga Rp 1.019 per lembar.
Artinya, jika saham perusahaan A dijual di bawah nilai Rp 1.019, itu adalah kesempatan bagus untuk kita membeli saham perusahaan A karena harganya sedang murah.
Berapa Besar Margin of Safety (MoS) Saham yang Baik
Margin of Safety yang baik sangat tergantung pada jenis saham yang dipilih serta preferensi setiap investor yang bisa berbeda – beda. Nilai Margin of Safety yang sama untuk jenis saham yang berbeda bisa memiliki kesimpulan yang berbeda.
Contohnya margin of safety 20% untuk jenis saham Blue Chip yang memiliki sejarah kinerja yang baik sejak lama, mungkin sudah sangat baik atau bahkan bisa dianggap kesempatan yang langka untuk dibeli.
Namun MoS 20% untuk saham yang baru saja menerbitkan sahamnya di bursa efek dengan sejarah kinerja yang pendek mungkin menjadi masih kurang. Semakin konservatif seorang investor, maka ia memerlukan margin of safety yang makin besar.
Mungkin untuk jenis saham kapitalisasi kecil, ada investor yang menginginkan MoS hingga minimal 40%. Tapi perlu diingat bahwa semakin besar MoS yang diperlukan artinya harga pasar saham tersebut harus semakin murah.
Bisa saja MoS yang terlalu kecil membuat kita melewatkan kesempatan yang baik karena ternyata harganya tidak bisa turun hingga mencapai MoS yang diinginkan.
Menemukan Saham Dengan Margin of Safety yang Baik
Margin of safety yang baik biasanya lebih mudah ditemukan pada saham-saham yang harga pasarnya sedang turun atau mengalami tren penurunan. Sederhananya semakin rendah harga pasarnya, peluang MoS untuk membesar semakin banyak.
Untuk menemukan saham yang sedang turun, tentu akan lebih mudah disaat keseluruhan pasar sedang turun, misalnya pada saat adanya gejolak ekonomi atau saat adanya krisis. Namun pada kondisi normal, kita juga bisa menemukannya dengan mencari industri-industri yang sedang dalam tren penurunan.
Dimana dalam industri yang sedang turun, ada kemungkinan kita bisa mendapatkan saham dengan nilai intrinsik yang tinggi namun dijual di harga yang murah saat itu.
Belajar Margin of Safety di Stockbit Academy
Stockbit Academy adalah fitur belajar saham yang disediakan oleh PT Stockbit Sekuritas Digital secara gratis dengan hanya sign up melalui email.
Tersedia pembelajaran mulai level pemula, menengah hingga tingkat lanjut berupa materi berbentuk video dan artikel yang diulas oleh para profesional.
Materi tentang Margin of Safety tersedia pada Module 3 Chapter 5.
Demikian ulasan tentang margin of safety saham sebagai refrensi. Artikel ini disediakan oleh Stockbit, aplikasi trading saham milik PT Stockbit Sekuritas Digital yang telah terdaftar di OJK. Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.