Mengenal Saham Defensif Dan Apa Saja Keuntungan Dan Kerugiannya / by Guest User

Salah satu alasan kenapa orang enggan berinvestasi saham adalah karena mereka takut dengan risikonya. Padahal, tidak semua saham yang diperdagangkan di bursa efek memiliki risiko tinggi. Contoh saham dengan tingkat risiko yang relatif rendah adalah saham defensif. 

Apa itu Saham Defensif?

Saham defensif adalah saham dari emiten yang kinerjanya tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi kondisi ekonomi. Saham defensif identik dengan saham non-siklikal atau saham-saham dari sektor yang produk dan jasanya selalu dibutuhkan masyarakat. bahkan di saat resesi. Contoh sektor yang dimaksud antara lain sektor kebutuhan pokok (makanan, minuman, perawatan diri), layanan kesehatan, telekomunikasi, hingga utilitas seperti listrik, gas, dan air.

Dibandingkan saham sektor lain, saham defensif cenderung memiliki pergerakan harga yang lebih stabil. Selain itu, saham jenis ini juga biasanya rutin membagikan dividen tiap tahun terlepas dari kondisi ekonomi yang terpuruk,, sehingga sangat cocok dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan uang dalam jangka panjang.

Contoh Saham Defensif

Sesuai penjelasan di atas, saham defensif intinya merupakan kelompok saham non-siklikal yang produk/jasanya selalu dibutuhkan masyarakat, kinerja emiten cukup konsisten, sering bagi dividen, dan harga saham cenderung stabil. 

Di bursa efek indonesia (BEI), terdapat beberapa contoh saham memenuhi kriteria tersebut antara lain saham:

1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Produsen produk kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi/cuci, pasta gigi, dan shampoo 

2. PT Indofood CBP Tbk (ICBP)

Produsen supermi instan merek Indomie

3. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia

4. PT Kimia Farma Tbk (KAEF)

Produsen sekaligus distributor produk farmasi dan obat-obatan

Keuntungan Saham Defensif

1. Pergerakan harga stabil

Ssaham defensif cenderung memiliki pergerakan harga yang stabil dan bertumbuh tiap tahun walaupun tidak signifikan.  Karakteristik ini membuat saham defensif cocok dijadikan sebagai investasi jangka panjang dan merupakan pilihan tepat bagi  investor konservatif

2. Rutin bagi dividen

Ssaham defensif biasanya membagikan dividen secara teratur. Hal ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi kamu yang memiliki horizon investasi jangka panjang. Sebab jika dividennya kamu investasikan kembali untuk membeli sahamnya, maka potensi keuntungan yang bisa kamu peroleh di masa depan bakal meningkat berkali-kali lipat dikarenakan efek compounding

3. Melindungi portofolio saham dari penurunan nilai signifikan 

Jika kamu berinvestasi di berbagai jenis saham, sebaiknya pertimbangkan juga memasukkan saham defensif ke dalam portofolio kamu. Karakteristik harga saham defensif yang cenderung stabil niscaya dapat menjaga nilai portofolio saham kamu secara keseluruhan juga tetap stabil dan dapat mencegah kamu dari aksi panic selling yang terkadang muncul di kala saham yang dipegang mengalami penurunan harga signifikan

4. Memberikan rasa aman

Saham defensif memiliki pergerakan harga yang tidak begitu volatil. Hal ini dapat memberikan rasa aman tersendiri bagi investor yang tidak ingin mengambil terlalu banyak risiko namun tetap dengan potensi memperoleh keuntungan jangka panjang yang tinggi. 

Kekurangan Saham Defensif

1. Potensi keuntungan capital gain yang rendah

Karena pergerakan harganya yang stabil, saham defensif umumnya memiliki potensi kenaikan nilai yang lebih rendah dibandingkan saham-saham lain yang lebih volatil. Hal ini otomatis membuat saham defensif kurang cocok menjadi sarana investasi bagi investor yang ingin mencari keuntungan capital gain besar dalam waktu singkat. 

2. Opportunity cost tinggi 

Berinvestasi di saham defensif juga identik dengan opportunity cost yang tinggi. Hal ini karena potensi kenaikan saham defensif cenderung lambat dan terbatas, mungkin 3-5% dalam sehari. Padahal, di saat yang sama, jika kamu berinvestasi di saham yang lebih volatil, potensi kenaikannya bisa sampai 35% dalam sehari. 

3. Tingkat pengembalian dividen yang rendah saat inflasi tinggi

Saham defensif biasanya memang sering membagikan dividen secara teratur, tetapi dalam yield yang rendah dan terbatas, rata-rata di angka 3-5% per tahun. Jika inflasi naik tinggi di sekitar range tingkat pengembalian tersebut, maka berinvestasi di saham defensif mungkin menjadi tidak layak lagi. Sehingga kamu dapat mempertimbangkan opsi lain yang lebih menguntungkan. 

Saham defensif merupakan pilihan investasi yang menarik bagi investor yang mencari stabilitas dan keamanan. Namun, seperti semua investasi, saham defensif juga memiliki risiko dan kelemahan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan riset yang cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi di saham defensif. Rekomendasi untuk investor adalah untuk membentuk portofolio yang seimbang dengan saham defensif dan saham-saham yang lebih volatil untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang dengan lebih efektif.

Itu tadi penjelasan singkat tentang apa itu saham defensif, contohnya, serta kelebihan dan kekurangannya. Meskipun dinamai saham defensif, saham-saham yang termasuk ke dalam kelompok ini tetap lah memiliki risiko dan kelemahan, sehingga penting bagi investor untuk selalu melakukan riset sebelum berinvestasi di saham apapun itu (termasuk saham defensif) agar tidak salah pilih.

Nah, untuk memudahkan investor dalam memilih saham, Stockbit menghadirkan fitur Screener yang bisa dipakai untuk menyeleksi saham-saham terbaik di pasar modal secara otomatis dan cepat menggunakan kriteria-kriteria tertentu yang dapat kamu tentukan sendiri. 

Fitur Unggulan Stockbit

Selain fitur screener, Stockbit masih memiliki banyak fitur yang bisa investor gunakan untuk aktivitas investasinya. Antara lain sebagai berikut ini:

Fitur Chartbit sebagai alat charting yang membantu menampilkan data real time, historis data hingga 20 tahun, ratusan indikator analisis teknikal, keuangan, maupun fundamental bahkan kemampuan menggambar dengan garis atau trendline.

Fitur Comparison yang membantu membandingkan satu emiten dengan emiten lain, antar sektor atau rata-rata industri yang membuat investor lebih mudah memilih saham Blue Chip sesuai sektor industri yang diinginkan.

Fitur selanjutnya yaitu Keystats yang membantu menampilkan rasio-rasio fundamental dengan lengkap. Fitur ini bisa digabungkan dengan Stream sebagai fitur sosial media untuk para investor yang berbagi analisa, insight, berita, membuat polling, opini bahkan curhatan sesama kolektor saham.

Bagi investor pemula yang ingin menambah literasi mengenai investasi saham, Stockbit bahkan menyediakan fitur Stockbit Academy sebagai media belajar saham secara gratis yang dibawakan oleh para profesional di bidangnya.