11 Perusahaan Salim Group yang Ada di Bursa Efek Indonesia / by Guest User

Pada artikel kali ini, kamu akan mengenal 11 perusahaan Salin Group yang ada di BEI. Informasi ini tentunya menjadi pengetahuan tambahan tentang emiten yang terdaftar di bursa saham.

Ruang lingkup usaha Salim Group di bidang consumer goods sebagai bisnis utama, perkebunan,  teknologi, keuangan, serta perdagangan ritel.

11 Perusahaan Salim Group di Pasar Modal

1. PP London Sumatra Indonesia Tbk - LSIP

PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet. Produk utamanya adalah minyak sawit mentah dan karet serta sejumlah kecil kakao, teh dan biji-bijian. 

Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1963.

LSIP merupakan salah satu emiten yang rutin membagikan dividen tunai setiap tahun karena konsisten mencetak laba bersih. Tahun 2021 lalu, LSIP membukukan laba bersih Rp 990 M dari total pendapatan Rp 4,5 T.

Per 25 Juli 2022, harga saham berada pada posisi Rp 1.225.

2.  PT Salim Ivomas Pratama Tbk - SIMP

Perusahaan dari Salim Group berikutnya adalah PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang merupakan kelompok usaha yang mengelola agribisnis yang terintegrasi dan terdiversifikasi secara vertikal di Indonesia. 

SIMP mengelola kegiatan usaha melalui dua divisi bisnis, yaitu Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati.

Kegiatan utama SIMP, meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan, hingga pemuliaan benih bibit. Begitu juga dengan pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit, hingga produksi, pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening

Per 25 Juli 2022, emiten ini memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp 7,4 T dan harga saham ditutup Rp 468 / lembar.

3. PT Medco Energi International Tbk - MEDC

PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak. Selain itu, juga termasuk gas bumi dan kegiatan energi lainnya, pengeboran darat dan lepas pantai adalah di antaranya.

Begitu juga dengan investasi (langsung dan tidak langsung) pada anak perusahaan, dilakukan perusahaan ini. MEDC, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980.

Emiten ini memiliki nilai aset Rp 81,1 T dan harga saham ditutup pada Rp 570 / lembar per 25 Juli 2022.

4.  PT Bank Ina Perdana - BINA

PT Bank Ina Perdana Tbk atau BINA bergerak di bidang usaha perbankan atau bank umum sehingga melaksanakan aktivitas penghimpunan dana dan penyalurannya. Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 11 kantor cabang, 9 kantor cabang pembantu dan 5 kantor kampus.

BINA resmi tercatat di papan bursa pada 2014 dengan harga IPO Rp 240 per lembar. Per 25 Juli 2022, harga saham BINA berada pada angka Rp 3.780 per lembar atau naik 1.475% sejak IPO.

5. PT Indomobil Multi Jasa Tbk - IMJS

Berdiri pada tanggal 14 Desember 2004 dengan nama PT Multi Tambang Abadi, perseroan pada awalnya menjalankan kegiatan bisnis di bidang pertambangan dan jasa. 

Perseroan pada akhirnya menjadi bagian dari Grup Indomobil saat PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMSI) mengakuisisi saham Perseroan dari PT Tritunggal Intipermata sebanyak 90,00% dan PT Indomobil Manajemen Corpora sebanyak 9,99% pada bulan Januari 2013. 

Sejak saat itu, perseroan resmi bergabung di dalam salah satu grup otomotif terbesar di Indonesia, sekaligus mengubah namanya menjadi PT Indomobil Multi Jasa.

Per 25 Juli 2022, emiten ini memiliki market cap Rp 3 T dengan harga saham ditutup pada Rp 354 per lembar.

6. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk - IMAS

PT lndomobil Sukses lnternasional Tbk (Perseroan) merupakan induk dari suatu kelompok usaha otomotif terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. 

Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan antara lain meliputi pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang serta usaha pendukung lainnya. 

Perseroan melalui anak-anak perusahaannya memegang merek-merek terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi, Volkswagen, KIA, Nissan, Suzuki, Hino, Volvo Trucks, Volvo Construction Equipment, Volvo Bus, Volvo Penta, SDLG, Renault Trucks, Kalmar, Manitou, John Deere, HIAB, Bandit, dan Mantsinen. 

Per 25 Juli 2022, emiten ini memiliki aset Rp 51 T dan harga saham ditutup pada Rp 800 per lembar.

7. PT Nusantara Infrastructure Tbk - META

PT Nusantara Infrastucture Tbk (META) melakukan investasi pada saham perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol (Tangerang dan Makassar), jasa pelabuhan, jasa telekomunikasi, perdagangan dan konstruksi. 

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 2 Januari 2000. Grup Salim sendiri melakukan akuisisi pada META sejak 2017.

Per 25 Juli 2022, emiten ini memiliki market cap Rp 2,3 T dan ditutup pada harga Rp 129 / lembar.

8. PT  Indofood Sukses Makmur Tbk - INDF

Indofood Sukses Makmur (INDF), perusahaan barang konsumsi raksasa yang dimiliki oleh grup Salim. Perusahaan ini melakukan IPO pada 14 Juli 1994 dan menggunakan kode saham INDF. 

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) bergerak dalam bidang makanan olahan, bumbu, minuman, kemasan, minyak goreng, pabrik gandum dan pabrik pembuatan karung tepung. 

Emiten yang rutin membagikan dividen setiap tahun ini, per 25 Juli 2022 memiliki nilai aset Rp 179,3 T dengan harga saham ditutup pada Rp 7.025/lembar.

9. PT Indofood Sukses CBP Makmur Tbk - ICBP

PT Indofood Sukses CBP Makmur Tbk (ICBP) adalah anak perusahaan dari Indofood Sukses Makmur, bahkan porsi kepemilikannya mencapai 80%. 

Perusahaan ini adalah salah satu yang mapan dan terkemuka pemain di sektor consumen goods dan bergerak dalam berbagai kategori bisnis, termasuk mie, susu, makanan ringan, bumbu makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman. 

Beberapa brand terkenal yang diproduksi emiten ini seperti Indomie, Indomilk, Chitato dan masih banyak lainnya.

ICBP termasuk emiten yang rutin membagikan dividen setiap tahun. Per 25 Juli 2022, kapitalisasi pasar mencapai Rp 110,2 T dan harga saham ditutup pada harga Rp 9.450.

10. PT Indoritel Makmur Tbk - DNET

Salim Group berikutnya adalah PT Indoritel Makmur Tbk yang terlibat dalam bisnis yang berhubungan dengan jasa internet dan pengembangan perangkat lunak, melalui portal bisnis online, ogahrugi.com; dan perusahaan pengembang jaringan serat optik, FiberStar.

Ogahrugi.com menyediakan pengguna dengan berbagai produk dan layanan dengan diskon menarik, sementara FiberStar menyediakan infrastruktur komunikasi dengan jaringan serat optik di seluruh Indonesia.

Emiten ini rutin mencetak laba bersih, seperti pada tahun 2021 berhasil membukukan laba bersih Rp 985 M. Per 25 Juli 2022, harga saham ditutup pada harga Rp 3.790/lembar.

11. PT DCI Indonesia Tbk - DCII

PT DCI Indonesia TBk (DCII) yang bergerak di sektor teknologi ini merupakan penyedia pusat data terkemuka di Indonesia. Didirikan sebagai enabler bagi komunitas bisnis, DCII menyediakan Cloud dan Layanan Infrastruktur Data Center netral Operator yang andal, dan terkelola dengan baik di Indonesia. 

Menjadi pusat data Tier-IV pertama di Asia Tenggara, DCII hadir untuk menyediakan layanan pusat data kelas dunia, memberi customer ketenangan pikiran. DCII adalah pusat data yang dibangun dengan total lahan 8.5ha.

Emiten ini resmi tercatat di papan bursa pada Januari 2021 dengan harga IPO Rp 420 per lembar. Saat ini (25/07/2022) harga sahamnya berada pada posisi Rp 38.500/lembar atau naik 7.233% sejak IPO

***

Sekian ulasan terkait 11 perusahaan Salim Group yang ada di BEI dan mungkin perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat referensi dan informasi menarik untuk membantu menentukan pilihan saham terbaik. 

Kamu bisa beli sahamnya di Stockbit.