Saham GJTL - PT Gajah Tunggal Tbk Bergerak di Bidang Apa? / by Guest User

Pameran Produk dari PT Gajah Tunggal Tbk, Jakarta - Indonesia

PT Gajah Tunggal Tbk adalah salah satu perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GJTL. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen ban kendaraan bermotor dengan berbagai merek populer seperti GT Radial dan IRC. Bagi kamu yang tertarik berinvestasi di saham ini, sebaiknya pelajari dulu tentang profil emiten dan kinerjanya di artikel berikut. 

Profil PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Perusahaan memiliki dan mengoperasikan fasilitas produksi ban yang terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1951 sebagai produsen ban sepeda, dan selama bertahun-tahun memperluas kapasitas produksi dan awal diversifikasinya dalam pembuatan ban sepeda motor dan ban dalam, serta akhirnya ke dalam pembuatan ban kendaraan penumpang dan komersial. 

Kegiatan usaha utama Perusahaan, yaitu menjalankan usaha dalam bidang industri barang-barang karet dan mendirikan pabrik barang-barang karet untuk memproduksi, menjual, memperdagangkan dan mendistribusikan: 

  • Ban dalam dan ban luar untuk mobil, sepeda motor, dan kendaraan lainnya; 

  • Barang-barang lainnya dari karet  

  • Barang-barang lainnya yang terkait dengan bahan baku ban

Beberapa merek dan produk perseroan antara lain: GT Radial, yang menyediakan ban Radial untuk mobil penumpang, SUV, 4x4, dan Pick Up; Giti, yang menyediakan kategori ban Radial Truck dan Bus (TBR), dan Ban Radial Truck dan Bus Ringan (LTR); Gajah Tunggal, yang menyediakan ban bias untuk kendaraan komersial, yang banyak digunakan oleh perusahaan transportasi, perkebunan dan tambang; IRC, yang menyediakan ban sepeda motor dengan teknologi IRC Japan; dan Zeneos, yang menyediakan ban sepeda motor dengan gaya sporty.

Pada Mei 1990, Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga Rp5.500/saham. Setelah IPO, perusahaan terus mengembangkan bisnisnya dan berekspansi hingga memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT Filamendo Sakti (industri pembuatan nylon filament yarn), PT Prima Sentra Megah (perdagangan umum), dan PT Speedwork Solusi Utama (e-commerce). 

Per 31 Maret 2023, 49,5% saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dimiliki oleh Denham PTE Ltd sebagai pemegang saham pengendali. Kemudian, ada Compagnie Financière Michelin, sebuah perusahaan keuangan asal Prancis, yang memiliki 10% saham GJTL. Selanjutnya, ada Lo Kheng Hong, seorang investor saham legendaris di Indonesia, tercatat memiliki 5,2% saham GJTL. Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 34,8% dimiliki oleh publik.

Kinerja Saham dan Keuangan GJTL

Jika melihat pergerakan saham GJTL 5 tahun terakhir, saham ini tampak sempat mengalami fase downtrend yang panjang sejak pertengahan 2018 sampai dengan 2020. Selama periode tersebut, saham GJTL tercatat turun sekitar 67% dari Rp717 per saham menjadi Rp234 per saham pada akhir Maret 2020, yang sekaligus menjadi level terendah saham dalam periode 5 tahun terakhir. 

Akan tetapi, setelah itu, saham GJTL berhasil bangkit dan memasuki fase uptrend panjang hingga mencapai titik tertinggi terakhir pada 6 Juli 2023, ketika harga saham GJTL mencapai level Rp1.415 per saham. 

Angka tersebut menunjukkan kenaikan sekitar 400% dari titik terendah saham GJTL pada 2020, lebih tinggi sekitar 100% dibandingkan harga saham tahun lalu, serta lebih tinggi sekitar 140% dari harga saham GJTL pada awal tahun 2023.

Pergerakan Saham GJTL 5 Tahun Terakhir

Pergerakan Saham GJTL 5 Tahun Terakhir

Adapun dari sisi pendapatan, emiten PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) ini terbilang mampu membukukan pendapatan yang cukup stabil setiap tahunnya selama periode 2019-2022. Sebagaimana ditunjukkan pada tabel di bawah, pendapatan perseroan tercatat hanya sekali saja turun, yaitu pada tahun 2020 dari Rp15,9 triliun menjadi Rp13,4 triliun atau turun sekitar 16%. Setelah itu, pendapatan tahunan perseroan terus meningkat hingga mencapai Rp17,2 triliun pada 2022. Jumlah tersebut menunjukkan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan atau CAGR (compounded annual growth rate) sebesar 2,5% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2019.

Pendapatan dan Laba Bersih Gajah Tunggal GJTL

Pendapatan dan Laba Bersih GJTL 4 Tahun Terakhir

Kendati pendapatan meningkat, laba bersih pemilik entitas induk untuk periode tahun 2021 dan 2022 mengalami penurunan masing-masing sebesar 73% yoy (Year on year atau tahunan) dan 310% yoy. Pada 2021, menyusutnya laba perseroan disebabkan oleh melambungnya biaya produksi akibat harga bahan baku dan biaya pengiriman yang meningkat tajam seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Sementara itu, penyebab utama perseroan rugi Rp181,4 miliar pada 2022 adalah karena biaya angkut/transportasi yang melonjak sehingga membuat beban penjualan meningkat tajam. Selain itu, depresiasi rupiah juga turut menyebabkan GJTL mengalami kerugian selisih kurs, terutama karena penyesuaian translasi kewajiban Perusahaan dalam mata uang Dolar AS.

Terbaru, berdasar laporan keuangan GJTL periode tiga bulan pertama tahun 2023, perseroan tercatat meraup pendapatan sebesar Rp4,4 triliun, naik sekitar 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih pemilik entitas induk juga turut mengalami peningkatan sebesar 272% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp266 miliar. Kamu dapat melihat pendapatan dan laba bersih pemilik entitas induk GJTL yang tersedia secara lengkap dan dapat diakses dengan mudah di Fitur Financials Stockbit.

Aksi Korporasi GJTL

Dalam 5 tahun terakhir, GJTL tercatat membagikan dividen pada tahun 2017 dan 2021, sedangkan pada tahun lainnya tidak membagikan dividen. Terakhir pada 17 September 2021 GJTL membagikan dividen tunai sebesar Rp10 per lembar saham. Mengacu pada harga penutupan GJTL pada tanggal Cum Date Dividen, yaitu 27 Agustus 2021 di level Rp760 per lembar saham, maka dividen yield GJTL untuk tahun buku 2020 adalah sebesar 1,3%. Terbaru, untuk tahun buku 2022 GJTL memutuskan untuk tidak membagikan dividen. Selaku Direktur GJTL, Kisyuwono menyatakan, GJTL memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2022 karena menderita rugi bersih pemilik entitas induk sebesar Rp181,4 miliar. 

Cara Beli Saham GJTL Di Stockbit

Setelah mengetahui berbagai informasi tentang PT Gajah Tunggal Tbk di atas, berikutnya kamu bisa menentukan apakah akan membeli sahamnya atau tidak. 

Untuk membeli saham GJTL dapat dilakukan melalui perusahaan sekuritas. Pilih perusahaan sekuritas yang sudah resmi dan terpercaya. Kemudian, lakukan pembukaan rekening saham.

PT Stockbit Sekuritas Digital adalah salah satu perusahaan sekuritas resmi yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Buka rekening saham di Stockbit amat mudah karena 100% online, tanpa dokumen fisik serta tanpa minimum deposit. Untuk petunjuk buka rekening saham Stockbit klik di sini.

Apabila kamu sudah terdaftar di Stockbit, berikut tutorial cara membeli saham PT Gajah Tunggal (GJTL) melalui aplikasi Stockbit:

  • Buka aplikasi Stockbit

  • Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham GJTL (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.

  • Klik menu Search, cari saham GJTL atau Gajah Tunggal

  • Klik tombol Buy.

  • Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.

  • Klik Buy, lalu Confirm.

Gunakan aplikasi Stockbit dan manfaatkan fitur-fiturnya untuk meningkatkan analisa saham kamu menjadi lebih tajam. Selamat berinvestasi!

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.