Saham INCO merupakan saham dari PT Vale Indonesia Tbk, sebuah perusahaan tambang nikel terkemuka di Indonesia.
Bagi kamu yang tertarik membeli saham ini, sebaiknya pelajari dulu profil dan kinerja emiten di artikel berikut sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya. Yuk!
Profil Saham INCO (PT Vale Indonesia Tbk)
PT Vale Indonesia Tbk (dahulu PT International Nickel Indonesia Tbk) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 25 Juli 1968 dan memiliki kegiatan usaha utama berupa operasi pertambangan bijih nikel, produksi nikel dalam matte, dan penjualan nikel matte.
Perseroan beroperasi dalam naungan Kontrak Karya (KK) yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025, dengan luas konsesi 118.017 hektar meliputi: 1. Blok Sorowako Sulawesi Selatan (70.566 hektar); 2. Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah (22.699 hektar); dan 3. Blok Pomalaa dan Sua-Sua, Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).
PT Vale Indonesia Tbk menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Nikel matte merupakan salah satu bahan dasar yang dibutuhkan dalam proses pembuatan baterai mobil listrik. Rata-rata volume produksi nikel Vale per tahun mencapai 75.000 metrik ton. Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, Perseroan menggunakan teknologi pirometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit). Adapun, seluruh produk nikel matte yang dihasilkan Perseroan diekspor seluruhnya kepada Vale Canada, Ltd (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co, Ltd (Jepang) dalam kontrak khusus jangka panjang dalam denominasi dollar Amerika Serikat.
Saham perseroan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada 16 Mei 1990 dengan kode perdagangan INCO dan harga penawaran awal sebesar Rp9.800/saham.
Hingga kuartal III-2023, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memiliki struktur kepemilikan saham yang dipimpin oleh Vale Canada Ltd sebagai pemegang saham pengendali dengan persentase sebesar 43,79%.
Diikuti oleh perusahaan holding pertambangan Indonesia PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) yang memiliki 20% saham, dan Sumitomo Metal Mining Co, Ltd dengan 15,03% saham. Sementara sisanya, yaitu sebesar 21,18% dimiliki oleh masyarakat.
Kinerja Saham dan Keuangan INCO
Saham INCO bergerak fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Seperti tampak pada grafik di atas, saham ini dulu sempat jatuh ke level Rp1.340 per lembar pada perdagangan 20 Maret 2020, dipicu oleh kekhawatiran investor terkait dampak pandemi Covid-19.
Akan tetapi, setelah itu harga INCO berhasil bangkit dan mengalami kenaikan secara bertahap seiring dengan meningkatnya permintaan logam nikel dari industri mobil listrik dan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Puncaknya, pada 20 April 2022, saham INCO mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di harga Rp8.800 per lembar, melejit +556% dari level terendahnya pada Maret lalu.
Kenaikan signifikan ini didukung oleh lonjakan harga nikel di pasar global, yang tercatat meningkat sebesar +326% dari US $11.298 per ton pada 23 Maret 2020 menjadi US $48.226 per ton pada 7 Maret 2022, sebelum akhirnya turun kembali ke kisaran US $16.600 per ton per 13 November 2023.
Terbaru, INCO terakhir diperdagangkan di harga Rp4.320/saham per penutupan perdagangan 5 Desember 2023. Angka ini turun -41% secara tahunan (year-on-year/yoy), namun masih naik sekitar +35,8% dari harga saham INCO lima tahun lalu.
Adapun, secara kinerja keuangan, PT Vale Indonesia Tbk ($INCO) mencatat pertumbuhan laba bersih yang konsisten setiap tahun dengan tingkat pertumbuhan mencapai +57,6% CAGR (3Y) dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Di sisi lain, meski pendapatan INCO sempat mengalami penurunan sebesar -2,2% yoy pada 2020 menjadi US $765 juta (vs FY19US $782 juta), secara rata-rata pendapatan perusahaan tambang nikel ini masih mengalami pertumbuhan sebesar +19,2% CAGR selama periode yang sama.
Lalu, bagaimana dengan kinerja keuangan INCO pada 2023? Berdasarkan laporan keuangan terbaru, Vale Indonesia dilaporkan membukukan pendapatan sebesar US $938 juta untuk sembilan bulan pertama 2023 (9M23), meningkat +7,3% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih juga mengalami lonjakan signifikan sebesar +31,54% YoY menjadi US $221 juta.
Aksi Korporasi INCO
Sejak melantai di BEI pada 1990, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah beberapa kali melakukan aksi korporasi seperti membagikan dividen (tiga kali) dan stock split (dua kali).
Adapun, aksi korporasi terbaru Vale Indonesia adalah membagikan dividen tunai sebesar US $60,12 juta atau setara Rp89,6 per lembar saham yang telah dibayarkan seluruhnya oleh Perseroan kepada pemegang saham pada 31 Mei 2023.
Jika mengacu pada harga penutupan INCO pada tanggal Cum Date Dividen, yaitu 15 Mei 2023 di level Rp6.700 per saham, maka indikasi dividen yield final untuk tahun buku 2022 adalah sebesar 1,3%.
Beli Saham INCO Lebih Mudah di Stockbit
Demikian ulasan singkat tentang saham profil, kinerja saham dan keuangan INCO. Apabila kamu tertarik membeli saham ini, kamu dapat membelinya lewat aplikasi Stockbit. Stockbit adalah aplikasi saham online yang aman dan lengkap dengan berbagai fitur untuk memudahkan kamu berinvestasi saham.
Apabila kamu sudah terdaftar di Stockbit, simak tutorial cara membeli saham INCO aplikasi Stockbit berikut ini:
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham INCO (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham INCO atau PT Vale Indonesia Tbk
Klik tombol Buy
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli
Klik Buy, lalu Confirm.
Selain bisa jual beli saham, di Stockbit kamu juga bisa menemukan saham pilihan secara cepat lewat fitur Screener serta berdiskusi dengan jutaan investor lainnya di Stream Stockbit.
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.