Di tengah tren suku bunga yang meningkat, banyak investor bertanya-tanya tentang prospek saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Apakah masih layak dibeli di harga sekarang atau sebaiknya investor wait and see dulu?
Untuk menjawabnya, simak ulasan mengenai profil, kinerja, dan prospek saham CTRA di artikel berikut.
Profil PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
PT Ciputra Development Tbk merupakan perusahaan properti ternama di Indonesia yang fokus pada pengembangan kompleks perumahan, gedung perkantoran, dan pusat komersial. Didirikan oleh Dr. (HC) Ir. Ciputra pada 22 Oktober 1981, perusahaan ini awalnya bernama PT Citra Habitat Indonesia. Seiring berkembangnya waktu, tepatnya pada tahun 1991, nama perusahaan berubah menjadi PT Ciputra Development Tbk.
Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dulu Bursa Efek Jakarta) melalui Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun 1994 dengan kode saham CTRA.
CTRA membagi kegiatan usahanya dalam dua segmen, yaitu pengembangan proyek residensial, khususnya yang berskala kota (township residential) serta pengembangan dan pengelolaan properti komersial.
Produk residensialnya mencakup kavling tanah, rumah hunian, ruko, apartemen dan perkantoran strata title. Sedangkan, segmen pengembangan dan pengelolaan properti komersial meliputi penyewaan pusat niaga, hotel, apartemen, perkantoran, rumah sakit, lapangan golf dan water park.
Hingga akhir Desember 2022, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tercatat telah mengembangkan 84 proyek, yang terdiri dari perumahan berskala kota (CitraLand, CitraGarden), apartemen (Alessandro Tower, Ascott Sudirman, dll), gedung perkantoran (Ciputra World Jakarta/Surabaya), pusat perbelanjaan (Mal Ciputra), hotel (Ciputra World), rumah sakit (Ciputra Hospital), dan lapangan golf (Ciputra Golf Surabaya) yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Adapun, komposisi pemegang saham CTRA per kuartal III/2023 terdiri dari PT Sang Pelopor (53,314%) sebagai pemegang saham pengendali, Pihak Afiliasi Pengendali (3,374%), Harun Hajadi (0,078%), Nanik Joeliawati Santoso (0,005%), Tulus Santoso (0,002%), Sutoto Yakobus (0,001%), dan Masyarakat (43,226%).
Kinerja Saham dan Keuangan CTRA
Pergerakan saham CTRA dalam lima tahun terakhir terpantau fluktuatif. Seperti terlihat pada grafik di atas, saham emiten properti ini sempat turun signifikan ke level Rp394 per lembar pada 2 April 2020 yang dipicu oleh kepanikan pasar akibat pandemi Covid-19.
Namun, setelahnya saham CTRA berhasil rebound dan melejit +242% ke level Rp1.350/saham pada perdagangan intraday 1 Maret 2021. Itu merupakan harga tertinggi CTRA dalam lima tahun sebelum kembali terkoreksi.
Terbaru, berdasarkan penutupan perdagangan 6 Desember 2023, CTRA ditutup di harga Rp1.150/saham, turun -14,8% dari titik tertingginya namun masih naik +12% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan +21,7% jika dibandingkan dengan harga saham pada awal tahun (year-to-date/ytd).
Sementara itu, dari segi kinerja keuangan, CTRA konsisten mencatatkan pertumbuhan laba bersih setiap tahun selama tiga tahun terakhir. Tercatat, laba bersih Ciputra naik dari Rp1,2 triliun pada 2019 menjadi Rp1,9 triliun sepanjang 2022 dengan rata-rata kenaikan per tahun sebesar +17,2% CAGR.
Di sisi lain, pendapatan Perseroan juga konsisten meningkat selama tiga tahun terakhir, kecuali pada tahun 2020 yang sempat turun -6,2% yoy dikarenakan oleh penurunan penjualan bersih pada segmen residensial CTRA sebesar Rp847 miliar.
Sementara untuk tahun 2023 sampai dengan bulan September, pendapatan PT Ciputra Development Tbk tercatat mengalami penurunan -9,5% yoy dari Rp7,3 triliun pada periode Januari - September 2022 (9M22) menjadi Rp6,6 triliun. Lalu, perolehan laba bersih Perseroan juga anjlok -20% yoy menjadi Rp1,2 triliun di periode yang sama.
Prospek Saham CTRA
Kinerja saham CTRA secara umum masih akan menemui tantangan di masa depan, terutama karena tren suku bunga yang saat ini sedang tinggi. Kenaikan suku bunga ini berdampak pada menurunnya minat masyarakat untuk membeli properti, karena biaya kredit kepemilikan rumah atau apartemen (KPR/KPA) menjadi lebih mahal.
Selain faktor suku bunga, tingkat inflasi yang masih tinggi juga turut menjadi tantangan karena hal ini dapat menyebabkan kenaikan pada construction cost properti dan membuat harga rumah naik yang pada akhirnya membebani konsumen dan menurunkan minat mereka untuk membeli properti.
Kendati banyak tantangannya, secara fundamental CTRA sangat bagus dengan kinerja yang stabil bahkan cenderung meningkat setiap tahun. Hal ini dapat dilihat dari nilai laba per saham (earning per share/EPS) perseroan yang terus meningkat tiap tahun, dari Rp62/saham pada 2019 menjadi Rp100/saham pada 2022.
Dari sisi neraca, Perseroan juga terbilang sehat dengan rasio utang terhadap ekuitas per kuartal III/2023 sebesar 0,4 yang berarti perusahaan masih sangat mampu untuk melunasi seluruh utangnya menggunakan modal yang ada.
Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu mengandalkan utang untuk membiayai operasionalnya. Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi keuangan yang kuat dan lebih tahan terhadap risiko.
Sebagai perbandingan, rasio utang terhadap ekuitas PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) per kuartal III/2023 adalah sebesar 1,3, 0,42, dan 0,67. Artinya, nilai DER CTRA masih lebih baik daripada sejumlah perusahaan kompetitornya.
Lebih lanjut, pemberlakuan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) sepenuhnya untuk pembelian rumah komersial hingga Rp2 miliar oleh pemerintah belum lama ini juga diyakini dapat semakin mengerek kinerja keuangan CTRA di masa depan, termasuk harga sahamnya.
Pembebasan PPN 100% sangat menguntungkan CTRA karena sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari segmen residensial yang meliputi penjualan kavling tanah, rumah tapak, apartemen, hingga ruang perkantoran strata-title.
Bisa Beli Saham CTRA di Aplikasi Stockbit
Demikian ulasan singkat tentang saham profil, kinerja saham dan keuangan CTRA. Apabila kamu tertarik membeli saham ini, kamu dapat membelinya lewat aplikasi Stockbit. Stockbit adalah aplikasi saham online yang aman dan lengkap dengan berbagai fitur untuk memudahkan kamu berinvestasi saham.
Apabila kamu sudah terdaftar di Stockbit, simak tutorial cara membeli saham CTRA di aplikasi Stockbit berikut ini:
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham CTRA (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham CTRA atau PT Ciputra Development Tbk
Klik tombol Buy
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli
Klik Buy, lalu Confirm.
Selain bisa jual beli saham online, di Stockbit juga tersedia fitur Screener yang dapat memudahkan kamu melakukan pencarian saham terbaik di pasar modal berdasarkan kriteria fundamental atau teknikal tertentu. Atau kalau kamu sudah paham, kamu juga bisa buat versi kamu sendiri lho.
Investasi saham lebih praktis pakai Stockbit. Download dan cobain semua fiturnya!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.