Snips Terbaru

🥪 Subway Hadir di Indonesia by Stockbit Snips

24 Agustus 2021
Photo by: : Erik Mclean via Unsplash

Photo by: : Erik Mclean via Unsplash

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.089

-0,33%

Coal

170,00

+1,34%

Crude Oil

66,07

+0,69%

Gold

1.801

-0,18%

CPO

4.525

+0,55%

Nickel

18.898

+2,27%

Subway®, gerai sandwich terbesar di dunia, resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan Sari Sandwich Indonesia, anak usaha Map Boga Adiperkasa ($MAPB). MAPB sendiri merupakan anak usaha Mitra Adiperkasa ($MAPI) yang berfokus pada bisnis food and beverages .

Subway sendiri adalah restoran cepat saji asal Amerika Serikat yang berfokus menjual sandwichwrap, salad, dan bowls. Gerainya telah hadir di lebih 100 negara dengan total gerai hampir 40.000.

Perjanjian kerja sama dengan MAPB sejalan dengan rencana ekspansi internasional Subway. Di tahap awal, gerai Subway dijadwalkan akan hadir di wilayah Jabodetabek mulai kuartal keempat 2021

Subway sendiri pernah membuka beberapa gerainya di Indonesia pada tahun 1990-an sampai 2000-an. Namun, pada Oktober 2000, pihak Subway memutuskan untuk menutup permanen semua gerainya.

Key Takeaway

Kerja sama ini akan menambah variasi lini produk MAPB dan menjadi revenue stream baru perusahaan, yang saat ini masih didominasi dari gerai Starbucks. Apabila mendapat respon yang baik dari konsumen,  pembukaan gerai kemungkinan akan ditambah, yang berpotensi meningkatkan pendapatan dan juga budget capital expenditure (capex) perusahaan.

Sebagai restoran cepat saji yang mengandalkan menu sandwich, nantinya Subway akan berkompetisi langsung dengan Quiznos.


Berita Korporasi

😴 Molorynya IPO GoTo

Photo by: Kompas
  • $GOTO: Berdasarkan sumber Reuters, rencana IPO GoTo akan mundur hingga tahun depan. Penundaan ini disebabkan oleh pertimbangan pedoman OJK tentang pencatatan baru bagi perusahaan teknologi yang menggunakan Dual Class Shares dengan skema multiple voting rights.

  •  $MEDCMedco Daya Energi Sentosa, anak usaha Medco Energi Internasional resmi membeli 5% saham perusahaan pembangkit listrik bertenaga batubara, PT Paiton Energy, dari TBS Energi Utama ($TOBA). Porsi saham itu setara dengan 68,87 juta dolar AS. 

  •  $ACES: Gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang diajukan oleh Wibowo & Partners, terkait tagihan Service Agreement sebesar 10 juta rupiah terhadap Ace Hardware, resmi ditolak. Oleh karena itu, masalah hukum antara ACES dengan Wibowo & Partners telah selesai. 

  •  $WSKT: Waskita Karya berencana menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 7,9 triliun rupiah yang cair tahun ini untuk penyelesaian pembangunan 7 ruas tol.


Musim Laba Q2 2021

🕷️ CTRA, BSDE, DUTI

Photo by: Stockbit

Photo by: Stockbit

Selama April sampai dengan Juni 2021 (Q2 2021), beberapa perusahaan properti mengalami peningkatan performa apabila dibandingkan dengan Q2 2020. Berikut adalah rinciannya:

  • $CTRA: Laba bersih Ciputra Development berbalik dari rugi menjadi untung sebesar 240 miliar rupiah pada Q2 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan pendapatan (+67,6%).

    Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba perusahaan naik 185,2% menjadi 483 miliar rupiah. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya penjualan pada segmen rumah hunian dan ruko (+30,1%), kantor (+90,5%), dan kavling (+12,1%). Selain itu, penurunan pada total beban umum dan administrasi sebesar 6,7% juga turut membantu kenaikan laba perusahaan. (IDX)

  • $BSDE:Laba bersih Bumi Serpong Damai berbalik dari rugi menjadi untung sebesar 92 miliar rupiah pada Q2 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+88,2%). 

    Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), kerugiaan perusahaan berbalik menjadi laba 680 miliar rupiah. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya pendapatan pada segmen tanah dan bangunan (+55,4%), jasa pelayanan (11,8%). 

    Selain itu, pendapatan pada segmen baru, yaitu konstruksi sebesar 151,5 miliar rupiah,  efisiensi beban umum dan administrasi (-10,6%), serta keuntungan dari akuisisi saham PT Itomas Kembangan Perdana (IKP) sebesar 154 miliar rupiah. (IDX)

  • $DUTI: Laba bersih anak usaha Bumi Serpong Damai, Duta Pertiwi naik sebesar 119,5% menjadi 57 miliar rupiah pada Q2 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh keuntungan dari akuisisi saham entitas anak sebesar 4,2 miliar rupiah. Selain itu pendapatan lain-lain juga naik sebesar 1165,5% YoY pada Q2 2021.

    Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba perusahaan naik 81,3% menjadi 285 miliar rupiah. Kenaikan ini didukung oleh keuntungan dari akuisisi Itomas Kembangan Perdanana sebesar 154 miliar rupiah. Jika pendapatan ini tidak dihitung maka laba perusahaan lebih rendah dibandingkan 6M20. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$INKP

+8,27%

$TKIM

+6,25%

$AMRT

+7,92%

$ASSA

+5,39%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$MEDC

-6,80%

$ADRO

-4,18%

$ITMG

-4,67%

$DSNG

-3,77%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Other News

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Presiden Joko Widodo mengumumkan PPKM di Pulau Jawa, Bali, Bandung dan Surabaya Raya, dan aglomerasi Jabodetabek turun menjadi level 3 yang berlaku dari 24 - 30 Agustus 2021. Walaupun level PPKM sudah turun Presiden Jokowi menghimbau agar masyarakat tetap waspada.

  • Pemerintah menargetkan untuk menguasai 40% ekonomi digital ASEAN pada 2025. Pemerintah percaya bahwa transaksi e-commerce yang terus meningkat dan jumlah unicorn yang lebih banyak dibandingkan negara lain menjadi kelebihan Indonesia.

  • Vaksin Covid-19 yang diproduksi dari Pfizer-BioNTech telah mendapatkan persetujuan penuh dari badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat pada Senin (23/8).


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🤷 Dumb Money vs Smart Money?

Photo by: stockbit

"Dumb money is only dumb if they listen to the smart money. By the time you heard it from your broker or other smart money, it's already late."— AndyDarmawan93

Dumb Money (retail) ternyata punya banyak advantage dibanding Smart Money (Hedge Fund, Reksadana, Fund besarlah istilahnya). Kok bisa? Simak selengkapnya di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Vivi Handoyo Lie, Almer Dzaki, Sarah Natassja, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri,

💸 Dana Segar 38,5 T untuk BUMN di tahun 2022 by Stockbit Snips

23 Agustus 2021
Photo by: : Fin

Photo by: : Fin

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.109

+1,31%

Coal

167,75

-1,84%

Crude Oil

64,05

+3,09%

Gold

1.788

+0,41%

CPO

4.564

+1,09%

Nickel

18.479

+0,52%

👋 Stockbitor!

Pemerintah akan memberikan suntikan dana kepada tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun 2022. Ini merupakan bagian dari pembiayaan investasi sebesar 182,3 triliun rupiah yang dianggarkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. 

Total anggaran untuk PMN yang telah ditetapkan dalam RAPBN 2022  mencapai 38,5 triliun rupiah. Alokasi tahun depan memang mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai angka 71,2 triliun rupiah untuk 14 BUMN.

Ketujuh BUMN yang akan menerima PMN pada tahun 2022 adalah:

  • Perusahaan Listrik Negara (PLN): Untuk proyek ketenagalistrikan dan mendukung pengembangan 5 destinasi pariwisata super prioritas.

  • Hutama Karya: Untuk konstruksi 8 ruas jalan Tol Trans Sumatera dengan penambahan 162 km

  • Adhi Karya ($ADHI): Untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawem, dan SPAM Karian-Serpong

  • Waskita Karya ($WSKT): Untuk penyelesaian ruas jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi

  • Sarana Multigriya Finansial: Untuk program Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

  • Penjaminan Infrastruktur Indonesia: Untuk mendorong gearing ratio ke batas optimal sebesar 7,5x untuk penjaminan proyek infrastruktur

  • Perum Perumnas: Untuk memperkuat struktur permodalan dalam melanjutkan pengadaan satu juta rumah.

PMN ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong BUMN untuk melaksanakan penugasan negara terkait infrastruktur. Namun, hingga kini pemerintah belum menentukan nilai PMN untuk masing-masing BUMN dan masih menuggu pembahasan dengan DPR.

Key Takeaway

Untuk BUMN publik, seperti ADHI dan WSKT, PMN ini berarti kemungkinan besar perusahaan akan melakukan right issue. Ini artinya investor publik harus menyiapkan dana untuk mengikuti right issue tersebut apabila tidak ingin terdilusi kepemilikannya.

Untuk BUMN lainnya, PMN ini akan memperkuat struktur modal dan posisi keuangan, sehingga dapat lebih fokus mengerjakan proyek prioritas seperti ketenagalistrikan, perumahan dan program lainnya.


Berita Korporasi

🚘 Nissan Rilis Mobil Listrik

Photo by: Kompas
  • $IMAS: Nissan Motor DIstributor Indonesia, anak usaha Indomobil Sukses Internasional, telah meluncurkan mobil listrik kelas dunia, The All-New Nissan LEAF. Peluncuran ini merupakan bentuk komitmen Nissan untuk membawa mobilitas elektrifikasi lebih dekat kepada masyarakat Indonesia. Mobil ini ditawarkan dengan harga mulai dari 649 juta rupiah.

  • $EXCL: XL Axiata resmi menjalin kerjasama dengan Tokopedia dan Grab untuk meningkatkan penjualan produk digital melalui Master Aggregator Modern Channel. Sejumlah produk yang ditawarkan meliputi pulsa, paket data, kartu perdana hingga berbagai layanan lainnya.

  • $GMFI: Anak usaha Garuda Indonesia ($GIAA), Garuda Maintenance Facility Aero Asia, akan melakukan ekspansi ke industri pertahanan dan kelistrikan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi keuangan. Dari industri pertahanan sendiri, GMF AeroAsia telah mengantongi total kontrak senilai 80 juta dolar AS untuk memodifikasi dan merawat pesawat milik TNI AU.

  • $BUMI: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencabut sanksi atas penghentian ekspor batubara kepada Arutmin Indonesia sejak 19 Agustus 2021. Penghentian ekspor ini telah berdampak besar terhadap kinerja dan kredibilitas perusahaan di mata pembeli di luar negeri.


Musim Laba Q2 2021

🕷️JPFA, CPIN, & MAIN

Photo by: Stockbit

Laba bersih perusahaan unggas (poultry) mengalami peningkatan signifikan pada Q2 2021 dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Kerugian Japfa Comfeed dan Malindo berbalik menjadi untung, dan laba bersih Charoen Pokphand meningkat 87%. Hal ini terjadi di tengah peningkatan pendapatan perusahaan ($JPFA +35%, $CPIN +34%, $MAIN +62%). 

Peningkatan laba yang signifikan juga terjadi secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21). Beberapa pendorong dari kenaikan laba bersih pada 6M21 dibanding 6M20 adalah:

  • $JPFA: Laba bersih Japfa Comfeed naik 894%. Hal ini juga didorong oleh peningkatan pendapatan (+22,3%). Selain itu, beberapa segmen juga mengalami perbaikan laba kotor yang signifikan, seperti segmen pembibitan unggas, serta peternakan komersial yang telah memperbaiki kerugian menjadi untung 1,22 triliun dan 459 miliar rupiah. (IDX)

  • $CPIN: Laba bersih Charoen Pokphand naik 73%. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+28,8%). Selain itu, kenaikan laba kotor dari segmen broiler (+217%) dan days old chick yang memperbaiki kerugian menjadi untung 911 miliar rupiah juga ikut mendongkrak laba bersih perusahaan. (IDX)

  • $MAIN: Performa Malindo berbalik dari rugi menjadi untung 128 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+43,4%). Selain itu, kenaikan laba kotor ketiga segmen perusahaan, yaitu peternakan DOC juga membantu mendongkrak laba bersih perusahaan. (IDX)


💰 What to Watch for: This Week

Beberapa data ekonomi yang rilis minggu lalu:

  • Tiongkok: Penjualan ritel YoY Juli (8,5%) (Senin)

  • Amerika Serikat: Penjualan ritel MoM Juli (-1,1%) (Selasa)

  • Indonesia: Neraca perdagangan Juli (2,59 miliar dolar AS) (Rabu)

Dividend:

  • $HRTA: 8 rupiah/lembar (Cum Date: Rabu)

  • $UFOE: 0,66 rupiah/lembar (Cum Date: Rabu)

  • $BNBA: 4 rupiah/lembar (Cum Date: Rabu)

  • $SGER: 4 rupiah/lembar (Cum Date: Rabu)

Right Issue:

  • $ZBRA: dengan perbandingan 1 : 2 di harga 812 rupiah/lembar (Cum date: Rabu)

Insider News:

Pemegang saham emiten di atas 5% yang melakukan transaksi pembelian saham (+) atau penjualan saham (-) selama seminggu terakhir:

  • $DMMX: Jaya Distribusi Ritel -0,24% (16 Agustus). Kepemilikan saat ini: 21,88%

  • $UVCR: Mitra Investama Anugrah +6,75% (18 Agustus). Kepemilikan saat ini: 6,75%

  • $BBYB: Gozco Capital -0,26% (18 Agustus). Kepemilikan saat ini: 17,21%

  • $MRAT: Faadhil Irshad Nasution +0,12% (13 Agustus), +0,05% (16 Agustus), +0,07% (18 Agustus). Kepemilikan saat ini: 5,98%

  • $ITIC: Rinto Nazly Putra -0,14% (16 Agustus), -0,31% (18 Agustus). Kepemilikan saat ini: 5,12%

  • Lo Kheng Hong: $MBSS (+0,02%, 16 Agustus | +0,01%, 18 Agustus), $BMTR (+0,02%, 16 Agustus | +0,02%, 18 Agustus).

Lihat transaksi secara lengkap di sini.


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$MEDC

+14,44%

$BFIN

+9,79%

$LPPF

+9,91%

$WIKA

+7,65%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$AMRT

-6,98%

$ESSA

-2,27%

$IMAS

-4,72%

$TPIA

-1,39%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Other News

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengklaim bahwa Jakarta sudah berubah status menjadi Zona Hijau Covid-19 karena percepatan vaksinasi yang menciptakan herd immunity. Meskipun demikian, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

  • General Motors Co mengalokasikan 1 miliar dolar AS untuk memperluas penarikan mobil listrik Chevrolet Bolt karena adanya risiko kebakaran dari paket baterai tegangan tinggi. GM dikabarkan akan mencari pemasok baterai baru untuk menggantikan LG sebagai pemasok saat ini.

  • CVC Capital Partners akan menjual sekitar 10% saham kepada perusahaan ekuitas Blue Owl Inc. CVC akan menggunakan dana dari penjualan saham tersebut untuk mengembangkan bisnisnya. Kesepakatan ini diperkirakan akan rampung dalam beberapa pekan ke depan.

  • Perusahaan telekomunikasi T-Mobile sedang melakukan penyelidikan atas peretasan dan pencurian informasi data pribadi lebih dari 53 juta pelanggannya. Pasalnya, T-Mobile telah mengalami sebanyak 6 kali pelanggaran data lain dalam 4 tahun terakhir.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🤷 Tapering This, Tapering That?

Photo by: stockbit

"Saya percaya kalau saat ini, market Indonesia  sudah jauh lebih luas dan dewasa. Jadi kendali arah pasar kita tidak lagi ditentukan oleh investor asing semata. Jadi, gak perlu takut berlebihan dengan yang namanya tapering."— Hauw2x

Belakangan kita kembali sering mendengar istilah tapering. Taper tantrum. Artinya apa sih? Hauw2x mencoba menjawabnya lewat tulisan yang bisa kamu baca di sini!

Sekilas tentang Hauw2x

Hauw2x dikenal sebagai investor yang cukup aktif menuliskan pemikirannya terkait pasar saham disertai sudut pandang Makro Ekonomi dan mengulas emiten dengan analisa yang mendalam. Tak jarang dia memberikan tips & trik investasi untuk pemula. Tulisan menarik dari beliau bisa kamu temukan di sini.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Sarah Natassja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Almer Dzaki, Michael Owen Kohana, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri,

📄 10 Stimulus Baru OJK untuk Emiten by Stockbit Snips

20 Agustus 2021
Photo by: : Kompas

Photo by: : Chris Liverani via Unsplash

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.030

+0,64%

Coal

170,90

-0,06%

Crude Oil

63,62

-0,09%

Gold

1.781

+0,09%

CPO

4.457

-1,07%

Nickel

18.384

-2,68%

Demi menjaga kinerja pasar modal di tengah pandemi Covid-19, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan stimulus baru untuk emiten yang tercantum dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJKNomor 20/SEOJK.04/2021. Kebijakan ini berlaku sejak Selasa (10/8) kemarin. Tercatat ada 10 stimulus baru yang diberikan oleh OJK. Beberapa di antaranya adalah:

  • Perpanjangan batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan (2 bulan) dan tengah tahunan (1 bulan).

  • Perpanjangan jangka waktu pemenuhan kewajiban pengalihan saham hasil buyback. Terutama apabila terjadi kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berdasarkan penetapan OJK.

  • Perubahan syarat kondisi keuangan saat private placement. Terutama untuk perusahaan yang terdampak pandemi Covid-19. Kondisi keuangan yang dimaksud:

    • Mengalami penurunan pendapatan berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir dibandingkan laporan keuangan tahunan periode sebelumnya.

    • Memiliki liabilitas lebih dari 70% dari aset berdasarkan laporan keuangan terkini yang tersedia untuk masyarakat. Sebelumnya, batas minimal berada pada angka 80%.

    • Memiliki current ratio (yang dihitung dari aset lancar dibagi liabilitas jangka pendek) kurang dari 110%.

Key Takeaway

Perubahan syarat private placement akan mempermudah emiten yang memiliki kesulitan finansial untuk menghimpun dana tambahan, sehingga lebih bisa mereka lebih mampu untuk bertahan.

Selain itu, aturan soal buyback juga bisa memberikan support lebih banyak terhadap harga saham karena perusahaan punya jangka waktu lebih panjang untuk memenuhi kewajiban pengalihan hasil buyback. Di sisi lain, investor butuh waktu yang lebih lama untuk melihat performa perusahaan karna perubahan batas waktu penyampaian laporan keuangan yang diperpanjang.


Berita Korporasi

🔒 Rencana RMBA Go Private

Photo by: FAC
  • $RMBA: Bentoel Internasional Investama, emiten grup rokok Bentoel Group, berencana untuk mengembalikan status perusahaan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private). Direksi menyatakan bahwa jumlah saham yang dimiliki oleh investor publik saat ini hanya mencapai angka 7,52% dari modal ditempatkan perseroan sehingga saham dianggap relatif tidak likuid.

  • $TLKM: Telkom Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Microsoft Indonesia pada Kamis (19/8) kemarin. Kedua perusahaan ini akan bekerja sama dalam pembangunan intelligent infrastructure, pengembangan talenta digital, dan akselerasi transformasi digital Grup Telkom.

  • $BCAP: MNC Life (MLIFE), perusahaan milik MNC Kapital Indonesia melakukan rebranding aplikasi asuransi digitalnya yang sebelumnya bernama Hario menjadi MotionInsure. Hal ini dilakukan untuk memperkuat integrasi digital di portofolio perusahaan.

  • $BBKP: Bosowa Group telah mencabut tuntutannya kepada KB Kookmin dan Otoritas Jasa Keuangan di pengadilan negeri terkait sengketa pemegang saham pengendali Bank KB Bukopin. Dengan ini, sengketa antara Bosowa Group, KB Kookmin Bank, dan OJK sah berdamai secara hukum.


Musim Laba Q2 2021

🕷️ ERAA & MIKA

Photo by: Stockbit

Photo by: Stockbit

Selama April sampai dengan Juni 2021 (Q2 2021), beberapa perusahaan  mengalami peningkatan performa apabila dibandingkan dengan Q2 2020. Berikut adalah rinciannya:

  • $ERAA: Laba bersih Erajaya Swasembada naik dari 11 miliar rupiah menjadi 280 miliar rupiah pada Q2 2021. Kenaikan laba ini disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan (+57,8%) dan pengurangan beban usaha (-25,5%).

    Dengan begitu, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba perusahaan naik 392,4% menjadi 559 miliar rupiah. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya pendapatan dari penjualan smartphone dan tablet (+59,6%), komputer dan elektronik lainnya (+63,1%) dan aksesoris lainnya (+51,2%). Selain itu, pendapatan lain seperti dukungan promosi, pendapatan komisi, keuntungan selisih kurs, dan lain-lainnya juga berkontribusi (+40,5%) dalam peningkatan laba perusahaan. (IDX)

  • $MIKA: Laba bersih Mitra Keluarga naik 232,9% YoY menjadi 300 miliar rupiah pada Q2 2021. Kenaikan laba ini disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan (+109,3%) dan gross profit margin yang sebelumnya pada Q2 2020 sebesar 41,62% menjadi 52,78% pada Q2 2021.

    Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba perusahaan naik 113,3% menjadi 616 miliar rupiah. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya pendapatan pada segmen rawat inap (+70,18%) dan rawat jalan (+57,59%). (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$IMAS

+24,60%

$ESSA

+8,64%

$SCMA

+9,86%

$TBIG

+7,77%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$ELSA

-2,40%

$ADRO

-2,32%

$CTRA

-2,33%

$PNBN

-1,95%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Other News

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

Anak usaha Humpuss Intermoda Transportasi ($HITS), GTS Internasional (GTSI), akan melantai di pasar modal. Perusahaan akan melepas 2,86 miliar saham baru dalam initial public offering (IPO) dan berencana untuk mengumpulkan dana sebesar 286 - 429 miliar rupiah.

  • Raksasa internet asal Tiongkok, Baidu Inc., berhasil mengumpulkan dana sebesar 1 miliar dolar AS dari penjualan obligasi AS yang akan digunakan untuk membayar utang dan mendanai proyek. Transaksi dalam bentuk obligasi dolar ini merupakan pertama kalinya bagi perusahaan tersebut.

  • Goldman Sachs melakukan ekspansi dengan membeli NNIP, anak usaha NN Group, perusahaan asuransi asal Belanda, dengan harga 1,98 miliar dolar AS. Kesepakatan ini merupakan akuisisi terbesar yang dilakukan perusahaan sejak David Solomon menjadi Chief Executive pada tahun 2018.

  • Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob ditunjuk untuk menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia yang ke-sembilan pada rapat Jumat (20/8) tadi. Ismail Sabri akan dilantik pada Sabtu (21/8) siang di Istana Negara.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🔍 Me vs Hype

Photo by: stockbit

"Saya selalu, dan akan terus mencoba melawan hype yang terjadi di bursa kita. Bukan berarti gak ikutan sepenuhnya, hanya saja, mengimbanginya dengan kontrol porsi dan psikologi yang tepat." — Ricky2212

Pelajaran berharga tentang bagaimana keserakahan dapat  menjerumuskan seorang investor dalam lubang kekalahan. Selengkapnya di postingan ricky2212 yang bisa kamu baca di sini!

Sekilas tentang Ricky2212
Ricky2212 dikenal sebagai investor yang gemar menganalogikan investasi saham berdasarkan pengalamannya sehingga membuat tulisannya dapat relate dengan orang banyak. Seorang Full-time dan quality investor ini banyak berpedoman pada fundamental perusahaan serta memiliki manajemen keuangan dan psikologis yang baik dalam berinvestasi. Kamu bisa temukan insight menarik lainnya dari Rizky2212 di sini.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Sarah Natassja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Almer Dzaki, Michael Owen Kohana, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri,