Mata uang merupakan satuan harga uang atau alat pembayaran yang telah ditetapkan oleh masing-masing negara. Tentunya di setiap negara memiliki mata uang berbeda-beda. Namun, banyak juga negara yang memiliki kesamaan dalam mata uang.
Misalnya, di Indonesia memiliki mata uang Rupiah, sedangkan Malaysia memiliki mata uang Ringgit. Beberapa negara juga memiliki mata uang yang sama seperti halnya Amerika, Ekuador, Kamboja, Panama dan lainnya yang sama-sama menggunakan mata uang US Dollar.
Nah, tahukah kamu mata uang tertinggi di dunia? Sebelum membahas hal ini, tentunya kita akan bahas kira-kira faktor apa saja yang menyebabkan nilai mata uang selalu berubah setiap waktu. Simak penjelasan berikut ini!
Faktor Nilai Mata Uang Selalu Berubah
Adanya supply dan demand
Seperti hukum supply dan demand, semakin tinggi demand suatu mata uang maka mata uang tersebut akan meninggi nilainya. Sedangkan jika tidak ada demand, maka nilai mata uang akan melemah.
Adanya perbandingan inflasi
Jika negara memiliki tingkat inflasi yang secara konsisten rendah, maka cenderung lebih tinggi nilai mata uangnya. Sedangkan, jika tingkat inflasinya tinggi, maka nilai mata uang pun akan tinggi juga.
Terdapat perbedaan terhadap suku bunga
Jika suku bunga tinggi, maka nilai mata uangnya akan naik karena suku bunga yang tinggi lebih menarik modal asing sehingga meningkatkan demand terhadap mata uang tersebut. Sedangkan, jika suku bunganya rendah, maka nilai mata uang akan menurun.
Stabilitas pada bidang ekonomi dan politik
Negara yang memiliki stabilitas ekonomi dan politik yang tinggi menjadikan faktor investor untuk menanamkan modalnya di negara tersebut. Mengapa? Tentunya karena semakin stabil maka investor akan merasa lebih aman tanpa cemas jika mereka menanamkan modalnya dalam angka yang besar.
Neraca perdagangan tiap negara
Apa itu neraca perdagangan? Neraca perdagangan adalah selisih dari nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu. Jika nilai ekspor lebih besar, maka neracanya surplus. Sedangkan, jika nilai impornya lebih besar, maka neracanya defisit.
Adanya utang publik
Pernahkah kamu berhutang? Jika ya, kamu tidak sendirian, kok! Negara bahkan bisa berutang juga. Kenapa? Karena untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, terlebih jika ada project untuk membangun jalan atau infrastruktur yang bisa memakan banyak dana. Namun, negara juga tidak bisa berhutang banyak karena akan mempengaruhi minat investor asing. Jika sudah seperti itu, maka bisa berpengaruh pada nilai mata uang kita.
Nah, sampai di sini sudah paham apa saja faktor nilai mata uang suka berubah-ubah? Sekarang, yuk kita bahas 15 Mata Uang Tertinggi di Dunia. Apakah Rupiah masuk dalam list? Penasaran, kan? Yuk, kita simak tulisan berikut ini!
15 Mata Uang Tertinggi di Dunia
15. Australian Dollar
1 AUD = 0.67 USD
14. Brunei Dollar
1 BND = 0.70 USD
13. Singapore Dollar
1 SGD = 0.71 USD
12. Libyan Dinar
1 LYD = 0.72 USD
11. Canadian Dollar
1 CAD = 0.73 USD
10. Swiss Franc
1 CHF = 1.04 USD
9. The United States Dollar
1 USD = 1 USD
8. Euro
1 EUR = 1.11 USD
7. Gibraltar Pound
1 GIP = 1.20 USD
6. Cayman Islands Dollar
1 KYD = 1.21 USD
5. Pound Sterling
1 GBP = 1.23 USD
4. Jordanian Dinar
1 JOD = 1.41 USD
3. Omani Rial
1 OMR = 2.60 USD
2. Bahrani Dinar
1 BHD = 2.65 USD
1. Kuwaiti Dinar
1 KWD = 3.24 USD
Itulah 15 mata uang tertinggi di dunia. Bisa dilihat bahwa ternyata nilai mata uang tertinggi adalah Kuwaiti Dinar, wah! Mungkin kita selalu berpikir USD adalah mata uang tertinggi, ternyata masih ada beberapa mata uang yang memiliki nilai jauh di atas USD ya.
Meskipun Rupiah belum memasuki list di atas, kita doakan dalam beberapa tahun ke depan mata uang kita bisa bersaing dalam list tersebut. Aaamin. Semoga informasi ini bisa berguna bagi kita semua!