Banyak orang tua yang menjadikan anak-anaknya setelah dewasa untuk bertukar posisi mencari penghasilan untuk keluarga. Inilah yang terjadi sehingga munculnya sandwich generation a.k.a generasi sandwich.
Sepertinya istilah sandwich generation ini memang sedang popular dengan berbagai perspektif orang-orang tentang istilah tersebut. Sandwich generation ini juga sering dikatakan generasi roti lapis, generasi terimpit, generasi roti apit maupun generasi terjepit
Sebelum membahas lebih lanjut, ayo pahami terlebih dahulu apa itu sandwich generation!
Pengertian Sandwich Generation
Sandwich generation ini merujuk pada sekelompok orang dewasa paruh baya yang merawat orang tua mereka yang lanjut usia dan anak-anak mereka sendiri.
Pengertian sandwich generation adalah generasi orang dewasa yang harus menanggung beban hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, dirinya sendiri dan istri serta anaknya.
Sandwich generation ini memiliki peran ganda yang mana tidak hanya bertanggungjawab terhadap istri dan anak yang masih tinggal bersama di rumahnya tetapi juga memiliki tanggungjawab terhadap orang tua dan mertua.
Apakah kamu salah satu diantara sandwich generation tersebut?
Sandwich generation menanggung beban generasi sebelum dan sesudahnya. Posisinya yang berada di antara dua generasi itulah yang kemudian membuat seseorang diibaratkan seperti roti lapis atau sandwich.
Kenapa diibaratkan seperti roti sandwich untuk generasi tersebut?
Nah, hal itu dikarenakan bisa beri gambaran bahwa sandwich generation itu sebagai roti sandwich yang biasanya berisi irisan daging, sayuran, keju, dan berbagai macam saus. Lalu, semua bahan itu lalu diapit dengan roti di kedua sisinya.
Kapan Munculnya Istilah Sandwich Generation?
Istilah untuk sandwich generation ini dimulai sejak melonjaknya kelas ekonomi menengah di Amerika Serikat.
Shclesinger dan Raphael dalam jurnalnya tahun 1993 pernah menjelaskan bahwa studi mengenai generasi sandwich berawal pada tahun 1981 di California. Kala itu, terdapat batasan subjek penelitian tentang generasi sandwich dengan kategori usianya, yaitu perempuan yang berada pada kategori middle age yakni berada pada kisaran umur 45-65 tahun.
Penyebab Munculnya Sandwich Generation
Sandwich generation ini bisa muncul dikarenakan kurangnya kemampuan seseorang dalam mengelola finansial. Kegagalan orang tua dalam menyiapkan finansial untuk masa depan maupun masa pensiun itu disebabkan oleh kurangnya dalam mengontrol perilaku hidup konsumtif.
Sandwich generation ini nantinya harus memiliki beban dan tanggungjawab dimana harus bisa menghadapi konflik ketika tanggungjawab keluarga dan tuntutan pekerjaan harus diselesaikan secara bersamaan.
Apakah kamu juga ingin menjadi bagian sandwich generation atau ingin membebani anak kamu nantinya menjadi sandwich generation?
Tentunya harus ada langkah-langkah yang diambil sejak dini agar bisa memutuskan mata rantai sebagai generasi sandwich tersebut.
Apakah kamu sedang menantikan solusinya?
Putuskan Sandwich Generation dengan Investasi
Kenapa dengan berinvestasi?
Well, seperti kita ketahui bahwa salah satu tujuan dari investasi adalah menciptakan dana pensiun agar di hari tua nanti segala kebutuhan bisa tercukupi. Tentunya selain mengamankan uang dari inflasi juga untuk membuat nilai uang bertumbuh baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Terkadang dana pensiun dari perusahaan bekerja maupun BPJS Ketenagakerjaan masih belum cukup untuk menjamin dalam membiayai kebutuhan mendatang setelah tidak lagi bekerja. Oleh sebab itu, pentingnya memulai investasi sejak masih bekerja sehingga ketakutan akan kekurangan di masa depan tidak akan menghinggapi lagi.
Pilihan investasi masa kini pun semakin bervariasi bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Bisa juga disesuaikan dengan penghasilan sehingga tahu berapa banyak yang akan dialokasikan untuk investasi. Jenis produk yang bervariasi tentu tidak lagi menjadi kesulitan ketika memilih berinvestasi sejak dini.
Putuskan sandwich generation dengan investasi adalah salah satu cara yang lebih mudah dilakukan karena masih produktif berpenghasilan sampai dana pensiun sudah disiapkan.
Generasi berikutnya pun tidak harus menanggung beban lagi ketika generasi di atasnya sudah lanjut usia. Ia pun bisa menjalani kehidupan lebih nyaman dan fokus membiayai keluarga inti tanpa memikirkan biaya kehidupan orang tua.