Source: Stockbit
Daily Market Performance 🚀
IHSG 6.645 -0,72% |
Coal 220,0 +5,01% |
Crude Oil 83,92 +0,13% |
Gold 1.821 +0,20% |
CPO 5.288 +0,23% |
Nickel 22.571 +0,68% |
👋 Stockbitor!
Pemerintah memastikan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru berlanjut di tahun 2022. Namun, besaran diskonnya tidak seperti tahun lalu yang sebesar 100% sepanjang tahun.
Tahun ini, pemerintah membagi relaksasi berdasarkan dua kategori, yakni mobil LCGC (low cost green car) dengan harga di bawah 200 juta rupiah dan mobil non-LCGC dengan harga di bawah 250 juta rupiah.
Pemerintah membagi rentang waktu relaksasi PPnBM selama empat kuartal. Pada Q1 2022, pemerintah memberlakukan diskon PPnBM 100% sehingga konsumen tidak perlu membayar PPnBM. Pada Q2, pemerintah menanggung PPnBM 2% sehingga konsumen membayar 1% sisanya. Pada Q3, pemerintah menanggung PPnBM 1% dan konsumen membayar 2% sisanya. Pada Q4, PPnBM menjadi normal atau 3% ditanggung konsumen.
Sementara itu, relaksasi PPnBM untuk mobil non-LCGC di bawah 250 juta rupiah hanya berlaku di Q1 saja dengan diskon 50%. Jadi, konsumen hanya membayar PPnBM 7,5% (50% x 15%). Mulai Q2 hingga Q4, PPnBM menjadi normal kembali atau tanpa relaksasi.
Selain PPnBM, pemerintah juga memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah susun dan rumah tapak hingga Juni 2022. Untuk rumah dengan harga hingga 2 miliar rupiah, mendapatkan diskon PPN DTP sebesar 50%, sedangkan rumah seharga 2-5 miliar rupiah, mendapatkan diskon PPN DTP sebesar 25%.
Berlanjutnya relaksasi perpajakan, meskipun dengan diskon yang lebih kecil, dapat membantu kedua sektor. Seperti diketahui, insentif diskon pajak menjadi salah satu faktor yang menopang perbaikan kinerja penjualan dan marketing sales kedua sektor ini di 2021.
🤔 Akulaku Berencana IPO di Amerika Serikat
$BBYB: Perusahaan fintech pengendali Bank Neo Commerce, Akulaku Silvrr Indonesia, dikabarkan berencana menggelar IPO di bursa Amerika Serikat. Menurut Bloomberg, sebagaimana dikutip dari Bisnis, Akulaku akan IPO melalui merger dengan special purpose acquisition company (SPAC) Catcha Investment Corp. Akulaku tengah berdiskusi dengan penasihat keuangan terkait kesepakatan tersebut.
$BBRI: Bank Rakyat Indonesia mendapat alokasi Kredit Usaha Mikro (KUR) sebesar 260 triliun rupiah pada tahun ini. Jumlah tersebut hampir 70% dari total alokasi KUR 2022 sebesar 373,2 triliun rupiah. Sepanjang 2021, BRI telah menyalurkan KUR sebesar 194,9 triliun rupiah (+40,7% YoY) kepada 6,5 juta debitur atau setara 99,7% dari kuota KUR BRI.
$BJBR: BPD Jawa Barat dan Banten berencana menggelar rights issue dengan melepas 925 juta saham baru. Dana bersih yang terhimpun akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan guna ekspansi kredit. Perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan rights issue, tetapi jika mengacu harga penutupan hari ini (17/1) di 1.345 per saham, dana perolehan dapat mencapai 1,25 triliun rupiah.
$ISAT: Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menjalin kerja sama dengan PT Merah Satu Indonesia (MSI), anak usaha perusahaan telekomunikasi Malaysia, redONE Network. Nantinya, MSI akan memasarkan produk dan layanan IOH, yang mencakup paket PRIME dari IM3 Ooredoo Postpaid. Hal ini guna mendorong migrasi pelanggan prabayar ke pascabayar, mengingat porsi pelanggan pascabayar hanya 3% dari total koneksi seluler di Indonesia pada 2021.
🕷️ BTN dan BSI 9M21
Source: Stockbit
Selama Q3 2021, beberapa bank BUMN mengalami peningkatan kinerja jika dibandingkan dengan Q3 2020:
$BBTN: Laba bersih Bank Tabungan Negara (BTN) meningkat +69,0% YoY menjadi 595,3 miliar rupiah pada Q3 2021 dibanding laba bersih 352,2 miliar rupiah pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan operasional bersih menjadi 836,1 miliar rupiah (+78,5% YoY).
Secara kumulatif selama 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba bersih perusahaan naik +35,3% YoY dari 1,12 triliun rupiah menjadi 1,52 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan bersih bunga dan syariah menjadi 8,7 triliun rupiah (+30,2% YoY). Selain itu, efisiensi perusahaan juga mendorong kenaikan laba bersih, dimana Rasio CIR (Cost to Income Ratio) turun dari 55,72% menjadi 51,17%. (IDX)
$BRIS: Laba bersih Bank Syariah Indonesia (BSI) meningkat +42,5% YoY menjadi 776,8 miliar rupiah pada Q3 2021 dibanding laba bersih 545,0 miliar rupiah pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini didorong oleh peningkatan laba usaha menjadi 1 triliun rupiah (+38,2% YoY).
Secara kumulatif selama 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba bersih perusahaan naik +37,0% YoY dari 1,65 triliun rupiah menjadi 2,26 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan bersih bagi hasil menjadi 9,9 triliun rupiah (+14,2% YoY). Selain itu, efisiensi perusahaan juga mendorong kenaikan laba bersih, dimana rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) turun dari 84,47% menjadi 79,84%. (IDX)
💰 What to Watch For:
Beberapa data ekonomi yang rilis minggu lalu:
Indonesia: Indeks Kepercayaan Konsumen Desember (118,3) (Senin)
Indonesia: Penjualan ritel YoY November (+10,8%) (Selasa)
Indonesia: Penjualan sepeda motor YoY Desember (+67,4%) (Selasa)
Tiongkok: Tingkat inflasi YoY Desember (1,5%) (Rabu)
Amerika Serikat: Tingkat inflasi YoY Desember (7,0%) (Rabu)
Indonesia: Penjualan mobil YoY Desember (+69,2%) (Kamis)
Tiongkok: Ekspor YoY Desember (+20,9%) (Jumat)
Tiongkok: Impor YoY Desember (+19,5%) (Jumat)
Tiongkok: Neraca perdagangan Desember (surplus US$94,46 miliar) (Jumat)
Amerika Serikat: Penjualan ritel MoM Desember (-1,9%) (Jumat)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memaparkan nama ibu kota negara (IKN) baru, yakni Nusantara. Belum diputuskan apakah IKN Nusantara akan berbentuk kota atau provinsi. Namun, IKN akan dikepalai pejabat setingkat menteri yang dipilih dan diberhentikan langsung oleh presiden dengan masa jabatan lima tahun.
Badan Pusat Statistik mencatat ekspor Indonesia pada Desember 2021 mencapai 22,4 miliar dolar AS (+35,3% YoY), sedangkan nilai impor sebesar 21,4 miliar dolar AS (+47,9% YoY). Secara kumulatif sepanjang 2021, ekspor mencapai 231,5 miliar dolar AS (+41,9% YoY), sementara impor mencapai 196,2 miliar dolar AS (+38,6% YoY). Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada 2021 mencatatkan surplus 35,3 miliar dolar AS (+63,5% YoY), tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Citigroup Inc. menjual bisnis consumer banking di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam senilai 690 juta dolar AS (~9,87 triliun rupiah) kepada United Overseas Bank Ltd. (UOB). Transaksi ini mencakup seluruh bisnis retail banking dan kartu kredit, tetapi tidak termasuk bisnis institutional banking.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🔎 Mencari Perusahaan Berkualitas dengan Harga yang Wajar
Photo by: stockbit
"Menurut saya, salah satu situasi yang memungkinkan kita menemukan perusahaan berkualitas dengan harga murah/undervalue adalah dalam kondisi market yang sedang crash."— rajopangulu
Membeli perusahaan berkualitas di harga yang wajar adalah Value Investing yang sebenarnya. Tidak hanya menjamin pertumbuhan value jangka panjang, perusahaan dengan kualitas tinggi juga lebih tahan terhadap tantangan dan situasi sulit di masa mendatang. Namun bagaimana cara mengindetifikasi bisnis berkualitas tinggi? Temukan jawaban selengkapnya pada tulisan rajopangulu berikut ini!
Sekilas tentang rajopangulu
Rajopangulu adalah seorang quality investor yang mulai berinvestasi di Pasar Modal sejak tahun 2015. Dalam berinvestasi, beliau menggunakan strategi “Owning the small/mid but quality companies at reasonable price for the long term”. Rajopangulu kerap kali membagikan konten edukasi terkait strategi quality investing, mindset dan prinsip sukses dalam berinvestasi di Stream Stockbit. Kamu bisa temukan cerita menarik dari Rajopangulu selengkapnya sini.
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Bayu Santoso
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Almer Dzaki, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani Putri, Hendriko Gani, Michael Owen Kohana