Daily Market Performance 🚀
IHSG
7.607
-0,37%
Coal
146,5
-1,28%
Oil (Brent)
71,5
+0,63%
Gold
2.678
+0,44%
CPO
4.644
+2,54%
Nickel
16.015
-0,94%
Mayora Indah ($MYOR) membukukan laba bersih yang rendah pada 3Q24 sebesar 298 miliar rupiah (-63% YoY, -51% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 relatif stabil di level 2 triliun rupiah (-1% YoY). Kami menilai capaian tersebut di bawah ekspektasi karena hanya setara dengan 60% estimasi laba bersih FY24 konsensus. Sebagai perbandingan, laba bersih MYOR pada 9M23 setara 63% dari laba bersih selama FY23.
Rugi Kurs Akibat Penguatan Rupiah
Laba bersih pada 3Q24 turut tertekan oleh kerugian kurs bersih sebesar 257 miliar rupiah (3Q23: laba 33 miliar rupiah, 2Q24: laba 98 miliar rupiah). Hal ini disebabkan oleh menguatnya kurs rupiah terhadap dolar AS ke level ~15.100 per akhir September 2024. Sebagai informasi, MYOR memiliki net cash dalam dolar AS sebesar ~280 juta dolar AS per akhir September 2024, sehingga perseroan akan mengalami kerugian kurs ketika dolar AS melemah terhadap rupiah.
Laba Usaha Tertekan Penurunan Margin Laba Kotor dan Kenaikan Opex
Secara operasional, laba usaha tercatat sebesar 726 miliar rupiah pada 3Q24 (-31% YoY, +5% QoQ). Realisasi tersebut membuat laba usaha selama 9M24 menjadi 2,7 triliun rupiah (-2% YoY), sedikit di bawah ekspektasi karena setara 63% dari estimasi FY24 konsensus (vs. 9M23: 65% dari FY23). Laba usaha yang lemah pada 3Q24 utamanya disebabkan oleh: 1) berlanjutnya tekanan harga bahan baku kokoa dan kopi terhadap margin laba kotor; dan 2) peningkatan opex.
Margin laba kotor kembali turun pada 3Q24 ke level 20,5% (vs. 3Q23: 26,9%, 2Q24: 23,5%), menandai penurunan dalam 2 kuartal beruntun. Hasil ini membuat margin laba kotor selama 9M24 turun ke level 23,9% (vs. 9M23: 26,7%), sehingga menimbulkan risiko bahwa margin laba kotor selama FY24 akan berada di bawah guidance manajemen yang mengincar level minimum 25%. Dengan tekanan yang masih dirasakan pada margin laba kotor, MYOR kemungkinan besar akan menjalankan rencana untuk kembali menaikkan harga jual produk terkait di sisa tahun ini. Manajemen MYOR akan mengadakan earnings call pada 5 November 2024, di mana kami akan berfokus pada dinamika margin laba kotor perseroan.
Kami menilai margin laba kotor menjadi isu utama bagi MYOR, mengingat pendapatan perseroan tumbuh secara solid menjadi 9,4 triliun rupiah pada 3Q24 (+17% YoY, +26% QoQ). Pertumbuhan tersebut membuat pendapatan selama 9M24 naik +12% YoY menjadi 25,6 triliun rupiah, sejalan dengan guidance baru yang diberikan manajemen di kisaran +10–12%. Sementara itu, opex mengalami peningkatan, terutama pada pos biaya umum dan administrasi (+29% YoY, +15% QoQ) seiring lonjakan beban gaji (+21% YoY, +17% QoQ). Kami memperkirakan kenaikan biaya ini terkait dengan pembukaan 2 pabrik baru perseroan.
Meskipun MYOR pada 4Q24 berpotensi membukukan pembalikan kerugian kurs seiring menguatnya nilai tukar dolar AS, kami menilai keberhasilan perseroan dalam menghadapi tantangan dari sisi margin laba kotor akan menjadi faktor kunci bagi pergerakan harga sahamnya. Hal ini mengingat harga bahan baku kokoa dan coklat masih bertahan di level yang relatif tinggi hingga saat ini.
📳 ERAA 9M24: Laba Bersih +60% YoY, Lampaui Ekspektasi
$ERAA: Erajaya Swasembada mencatatkan laba bersih sebesar 268 miliar rupiah (+640% YoY, +0% QoQ) pada 3Q24. Hasil tersebut membuat laba bersih selama 9M24 menjadi 791 miliar rupiah (+60% YoY), melampaui ekspektasi karena setara 83% dari estimasi FY24F konsensus. Sebagai perbandingan, laba bersih ERAA pada 9M23 setara 60% dari laba bersih selama FY23. Peningkatan laba bersih pada 3Q24 didorong oleh: 1) pertumbuhan pendapatan (+11% YoY, -6% QoQ); 2) ekspansi GPM menjadi 12% (+191 bps YoY, +145 bps QoQ); dan 3) pertumbuhan pendapatan lainnya akibat peningkatan promotion support menjadi 60 miliar rupiah (vs. 3Q23: 5 miliar rupiah), sehingga laba usaha meningkat +119% YoY menjadi 520 miliar rupiah.
$BRMS: Direktur Utama Bumi Resources Minerals, Agoes Projosasmito, mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan produksi emas sebanyak 45.366 oz (+176% YoY) selama 9M24, telah melampaui target 2024 di level 35.000 oz dan realisasi 2023 di level 23.270 oz. Adapun rata–rata harga penjualan (ASP) mencapai 2.347 dolar AS per oz (+23% YoY) selama 9M24. Agoes menyebut bahwa laporan keuangan BRMS pada 3Q24 masih dalam proses audit seiring rencana perseroan untuk mendapatkan kredit dari perbankan. Fasilitas kredit tersebut diharapkan akan didapat pada 1Q25, dengan perolehan dana ditujukan untuk pembangunan tambang bawah tanah di Palu, Sulawesi Tengah, pada 2Q25.
$PWON: Pakuwon Jati mencatatkan laba bersih sebesar 816 miliar rupiah (+110% YoY, +58% QoQ) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 mencapai ~1,7 triliun rupiah (+12% YoY), setara 79% dari estimasi FY24F konsensus. Secara operasional, pendapatan turun (-9% YoY, -12% QoQ) pada 3Q24, utamanya ditekan oleh penurunan pendapatan dari segmen Property Development (-63% YoY, -65% QoQ). Hasil ini membuat laba usaha pada 3Q24 turun menjadi 658 miliar rupiah (-7% YoY, -16% QoQ). Meski demikian, laba usaha selama 9M24 tumbuh menjadi 2,1 triliun rupiah (+7% YoY), sejalan dengan ekspektasi karena setara 74% dari estimasi FY24F konsensus. Adapun lonjakan laba bersih PWON pada 3Q24 didorong oleh keuntungan kurs sebesar 375 miliar rupiah, berbalik dari rugi sebesar 170 miliar rupiah pada 2Q24 dan 157 miliar rupiah pada 3Q23.
$HMSP: Hanjaya Mandala Sampoerna mencatatkan laba bersih sebesar 1,9 triliun rupiah (-22% YoY, -78% QoQ) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 mencapai 5,2 triliun rupiah (-16% YoY), di bawah ekspektasi karena hanya setara 69% dari estimasi FY24 konsensus. Sebagai perbandingan, realisasi laba bersih HMSP pada 9M23 setara 77% dari laba bersih selama FY23. Penurunan laba bersih pada 3Q24 ditekan oleh penurunan volume penjualan (-9% YoY) dan penurunan margin laba kotor sebesar -20 bps YoY, meski rata–rata harga penjualan (ASP) naik +8% YoY. Beban usaha pada 3Q24 naik +8% YoY, dengan beban iklan dan promosi melonjak +21% YoY, sehingga membuat laba usaha pada 3Q24 menjadi 2,4 triliun rupiah (-12% YoY).
$ADMR: Adaro Minerals Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 84 juta dolar AS (-37% QoQ, -3% YoY) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 mencapai 333 juta dolar AS (+33% YoY), setara 76,5% dari estimasi FY24F konsensus. Penurunan laba bersih pada 3Q24 disebabkan oleh penurunan pendapatan (-30% QoQ, -9% YoY) yang lebih dalam dibandingkan penurunan beban pokok pendapatan (-20% QoQ, -3% YoY), sehingga margin laba kotor turun menjadi 45,6% (vs. 3Q23: 49,1%, 2Q24: 52%).
$BRIS: Bank Syariah Indonesia mencatatkan laba bersih senilai 1,7 triliun rupiah (+1,5% QoQ, +24% YoY) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 mencapai 5,1 triliun rupiah (+22% YoY), setara 75% dari estimasi FY24 konsensus. Laba bersih pada 3Q24 didorong oleh pendapatan operasional lainnya yang tumbuh signifikan (+16 QoQ, +35% YoY), sehingga pendapatan operasional lainnya selama 9M24 mencapai 3,2 triliun rupiah (+33% YoY). Selain itu, beban provisi pada 3Q24 juga melandai (-4,1% QoQ, -4% YoY), sehingga beban provisi selama 9M24 turun menjadi 1,7 triliun rupiah (-25% YoY). Dari segi top line, pendapatan bagi hasil bersih tumbuh menjadi 4,7 triliun rupiah (+6,2% QoQ, +8% YoY) pada 3Q24, sehingga pendapatan bagi hasil bersih selama 9M24 mencapai 13,5 triliun rupiah (+4,6% YoY).
$TOWR: Sarana Menara Nusantara mengumumkan bahwa PT Dwimuria Investama Andalan (DIA) akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue yang akan digelar perseroan. DIA sendiri merupakan perusahaan holding investasi yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono. Sebelumnya, TOWR mengumumkan rencana rights issue hingga 5 miliar saham baru dengan rasio 1.001:100 dan efek dilusi hingga 9,08%. Harga pelaksanaan rights issue adalah 900 rupiah per saham, sehingga potensi perolehan dana mencapai 4,5 triliun rupiah. Dana tersebut ditujukan untuk pembayaran pinjaman serta modal kerja perseroan dan/atau anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia. Cum right di pasar reguler dan negosiasi pada 12 Desember 2024.
$MTEL: Dayamitra Telekomunikasi mencatatkan laba bersih sebesar 468 miliar rupiah (+15% YoY, -14% QoQ) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 menjadi 1,5 triliun rupiah (+7% YoY), sedikit di bawah ekspektasi karena setara 70% dari estimasi FY24F konsensus. Realisasi pertumbuhan laba bersih yang di bawah ekspektasi tersebut disebabkan oleh penurunan penghasilan lain–lain menjadi 45 miliar rupiah (-74% YoY) dan kenaikan beban pajak (+16% YoY). Pada level operasional, laba usaha pada 3Q24 mencapai 1 triliun rupiah (+18% YoY, +3% QoQ), sehingga laba usaha selama 9M24 mencapai 3,1 triliun rupiah (+15% YoY) dan sesuai ekspektasi karena setara 73% dari estimasi FY24 konsensus.
$AUTO: Astra Otoparts mencatatkan laba bersih sebesar 515 miliar rupiah (+2% YoY, -5% QoQ) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 menjadi 1,5 triliun rupiah (+17% YoY). Pertumbuhan laba bersih secara tahunan yang lebih rendah pada 3Q24 dibandingkan 1H24 (+26% YoY) disebabkan oleh kenaikan penghasilan lain–lain yang lebih rendah. Laba usaha sendiri tercatat sebesar 304 miliar rupiah (-9% YoY, +37% QoQ) pada 3Q24, sehingga laba usaha selama 9M24 menjadi 793 miliar rupiah (-7% YoY).
$DMAS: Puradelta Lestari mencatatkan laba bersih sebesar 320 miliar rupiah (-27% QoQ) pada 3Q24, melonjak hampir 39x lipat dibandingkan laba bersih 3Q23 di level 8 miliar rupiah. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 mencapai 1,1 triliun rupiah (+85% YoY), setara 91% dari estimasi FY24F konsensus. Lonjakan laba bersih pada 3Q24 disebabkan oleh efek low–base seiring rendahnya revenue recognition pada 3Q23 (vs. 3Q24: 485 miliar rupiah). Pendapatan selama 9M24 mencapai 1,7 triliun rupiah (+72% YoY), setara 93,6%/87% dari target perseroan/konsensus.
$MIKA: Mitra Keluarga Karyasehat mencatatkan laba bersih sebesar 272 miliar rupiah (+17% YoY, -13% QoQ) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 mencapai 873 miliar rupiah (+27% YoY), setara 74% dari estimasi FY24F konsensus. Peningkatan laba bersih selama 9M24 didorong oleh kenaikan pendapatan (+5,3% YoY) dan ekspansi margin laba kotor ke level 53,4% (+320 bps YoY).
$HYGN: Ecocare Indo Pasifik mencatatkan laba bersih sebesar 5 miliar rupiah (+7% YoY, +25% QoQ) pada 3Q24. Hasil tersebut membuat laba bersih selama 9M24 mencapai 10,3 miliar rupiah (-5% YoY). Penurunan laba bersih selama 9M24 ditekan oleh penurunan penghasilan lain–lain menjadi 2,7 miliar rupiah (-41% YoY). Secara operasional, pendapatan tumbuh (+27% YoY, +0,3% QoQ) pada 3Q24, tetapi beban pokok pendapatan tumbuh lebih tinggi (+41% YoY dan +1,4% QoQ) seiring rencana ekspansi ke pasar–pasar baru. Alhasil, margin laba kotor pada 3Q24 turun ke level 36,8% (-640 bps YoY, -70 bps QoQ).
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Kepala Petronas di Indonesia, Yuzaini Md Yusof, mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk melakukan ekspansi secara agresif di Indonesia, meski tidak menyebut angka investasi yang definitif. Yusof menyebut bahwa Petronas berencana membangun hub bagi 3 wilayah operasinya di Jawa Timur dengan menghubungkan fasilitas produksi dan fasilitas logistik. Selain itu, Yusof juga mengatakan bahwa pihaknya memiliki rencana jangka panjang untuk memperluas portofolio bisnisnya di Indonesia bagian timur.
Harian Kompas melaporkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan ke China dan AS antara 8–24 November 2024. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Harian Kompas dari Istana Kepresidenan, Presiden Prabowo bakal melakukan kunjungan kenegaraan ke China untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri China Li Qiang, dan Partai Komunis China di Beijing. Selanjutnya, Presiden Prabowo akan menemui Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih, Washington DC. Harian Kompas menyebut bahwa kerja sama dan upaya peningkatan kesejahteraan setiap negara akan jadi isu sentral selama kunjungan tersebut. Selain China dan AS, Presiden Prabowo juga akan berangkat ke Peru untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia–Pasifik (APEC), mengunjungi Brasil untuk menghadiri KTT G20, dan berkunjung ke Inggris untuk bertemu Raja Charles dan Perdana Menteri Keir Starmer.
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana membidik aktivitas ekonomi bawah tanah (underground economy) – termasuk judi online dan game online – sebagai objek pajak baru. Anggito menyebut bahwa skema pengenaan pajak penghasilan (PPh) terhadap aktivitas underground economy tengah diformulasikan oleh pemerintah, tanpa merinci lebih lanjut kapan regulasi mengenai hal itu akan dirilis.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, mengatakan bahwa pihaknya akan berdemonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, pada Kamis (31/10) untuk mengawal putusan terkait uji materi UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Iqbal menyebut bahwa jumlah peserta demonstrasi tersebut lebih dari 1.000 buruh dari 60 federasi serikat pekerja. Selain di depan gedung Mahkamah Konstitusi, demonstrasi juga dilakukan di depan kantor gubernur masing-masing provinsi pada hari yang sama, dengan perkiraan jumlah demonstran mencapai lebih dari 20.000 orang.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan, mengatakan bahwa pemerintah menjamin kebangkrutan Sri Rejeki Isman ($SRIL) tidak akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi sekitar 50.000 pekerjanya. Kementerian Ketenagakerjaan mengeklaim bahwa SRIL tidak berniat menutup pabriknya dan berfokus pada kelanjutan operasi karena kondisi bisnis dan keuangannya telah menunjukkan tanda–tanda pemulihan selama beberapa tahun terakhir.
Jhonlin Agro Raya ($JARR) mendapatkan kredit investasi hingga 1,4 triliun rupiah dari Bank Mandiri ($BMRI). Jangka waktu kredit tersebut adalah 96 bulan dan ditujukan untuk refinancing.
Pemegang saham Superior Prima Sukses ($BLES), PT Tancorp Investama Mulia, membeli 73,2 juta saham BLES dengan harga rata–rata 241,6 rupiah per lembar pada 17–24 Oktober 2024. Total nilai transaksi mencapai ~17,7 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Tancorp Investama Mulia di BLES naik dari 10,3% menjadi 11,1%.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🕰️ Timing The Market Doesn’t Work?
"Ini adalah kenapa timing the market doesn’t work, it might work ¼ of the time, but most of the time, it won’t." - supercuansaham
Selama bertahun-tahun, investor pasti sering mendengar kekhawatiran tentang pasar saham yang akan jatuh dan saran untuk menunda investasi. Namun, Alvin Tanasta tetap konsisten dengan pendekatan investasi jangka panjang yang berfokus pada fundamental perusahaan. Alih-alih mencoba memprediksi waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham karena menurut Alvin, timing the market adalah hal yang tidak mungkin bisa dilakukan. Lalu bagaimana sebaiknya kita sebagai investor bertindak jika market sedang tidak baik atau banyak fear yang bertebaran? Temukan jawabannya dalam tulisan supercuansaham berikut ini!
Penulis & Editor: Stockbit Investment Research
Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.