📈 The Fed Kerek Suku Bunga ke 3,75-4%, Tertinggi Sejak 2008 / by Stockbit Snips

3 November 2022

Daily Market Performance 🚀

IHSG

7.016

-0,52%

Coal

359,0

+0,76%

Crude Oil

88,8

+0,44%

Gold

1.653

+0,38%

CPO

4182

+2,22%

Nickel

23.513

+8,33%

👋 Stockbitor!

Bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed, kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 bps (0,75%) pada Kamis (3/11). Kenaikan ini sejalan dengan konsensus pasar.

Dengan keputusan tersebut, suku bunga The Fed berada di rentang 3,75–4%, yang menjadi level tertinggi sejak Januari 2008.

Dalam sesi konferensi pers, Kepala The Fed, Jerome Powellmenyebut bahwa kecepatan naiknya suku bunga mungkin akan melambat dalam keputusan pertemuan berikutnya yang dihelat pada Desember 2022.

Meski demikian, Powell menyebut bahwa The Fed tidak dapat memastikan sampai kapan dan seberapa besar suku bunga akan dinaikkan hingga inflasi dapat diredam. Dia juga mengatakan bahwa cara soft landing – pendekatan untuk meredam inflasi tanpa harus memasuki resesi – kemungkinannya semakin kecil.

AS sendiri mencatatkan inflasi 0,4% MoM dan 8,2% YoY pada September 2022. Inflasi bulanan tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0,1% MoM, sementara inflasi tahunan pada September 2022 sedikit lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan inflasi 8,1% YoY.

Selain itu, inflasi inti di AS pada September 2022 naik menjadi 6,6% YoY, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (6,3% YoY) dan perkiraan konsensus (6,5% YoY). Ini merupakan inflasi inti tertinggi sejak 1982. Sementara itu, indeks dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) menguat 1,4% ke level 112.93.

Key Takeaway

Ini merupakan keempat kalinya secara berturut-turut The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps. Pada tahun ini, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 3,75–4% dalam 6 kali pertemuan sejak Maret 2022. Hal tersebut menandai pengetatan moneter tercepat di AS sejak 1980-an.

Dalam pertemuan sebelumnya pada September 2022, estimasi median para pembuat kebijakan memperkirakan bahwa suku bunga The Fed akan mencapai puncak di level 4,5–4,75% pada 2023. Namun, Reuters melaporkan bahwa pasar berjangka sekarang memperkirakan peluang 50:50 bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga menjadi 5% atau lebih pada tahun depan.

Setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga, Indeks S&P 500 turun -2,25%, Nasdaq anjlok -3,36%, dan Dow Jones terkoreksi -1,55%.


Berita Korporasi

🤑 ITMG Bagikan Dividen Interim Rp4.128/Lembar

  • $ITMGIndo Tambangraya Megah membagikan dividen interim sebesar 4.128 rupiah per lembarCum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 10 November 2022, dengan pembayaran pada 22 November 2022. Mengacu harga saham ITMG pada penutupan Rabu (2/11) di 41.900 rupiah, maka indikasi dividend yield adalah 9,8%.

  • $SMDRSamudera Indonesia berencana melakukan stock split dengan rasio 1:5 pada 23 Desember 2022. Untuk meminta persetujuan pemegang saham, SMDR akan menggelar RUPSLB pada 9 November 2022. Sebelumnya, SMDR juga pernah melakukan stock split dengan rasio 1:20 pada 2017.

  • $BUMIBumi Resources mencatatkan penjualan sebesar 1,39 miliar dolar AS selama 9M22, tumbuh +109,3% YoY. Pada periode yang samalaba bersih melonjak +473,7% YoY menjadi 365,4 juta dolar AS. Sementara itu, BUMI mampu mencetak laba bersih sebesar 197,8 juta dolar AS pada 3Q22, naik +59% QoQ.

  • $EXCL: Bloomberg melaporkan bahwa Axiata Group Bhd tengah mempertimbangkan opsi untuk menggabungkan unit usaha broadband dengan layanan selulernya di Indonesia. Axiata Group Bhd sendiri merupakan pengendali emiten operator seluler XL Axiata dan emiten penyedia layanan internet broadband Link Net ($LINK). Menanggapi kabar ini, EXCL mengatakan bahwa diskusi rencana tersebut belum terjadi, sementara LINK menyebut bahwa mereka tidak memiliki informasi terkait rencana tersebut.

  • $WMPPPemegang saham pengendali Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana, menjual 223,2 juta lembar saham WMPP melalui pasar negosiasi pada 26–28 Oktober 2022. Penjualan tersebut dilakukan di kisaran harga 134–135 rupiah per lembar. Setelah transaksi ini, kepemilikan Tumiyana di WMPP turun dari 79,01% menjadi 78,25%.


Musim Laba Q3 2022

🕷 BBTN & BRIS 3Q22

Berikut adalah rincian performa Bank Tabungan Negara dan Bank Syariah Indonesia selama 3Q22:

  • $BBTN: Bank Tabungan Negara mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih naik +35% menjadi 804 miliar rupiah dibandingkan 595 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +24,3% YoY. Dibandingkan Q2 2022, laba bersih Q3 2022 meningkat +15%.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BBTN tumbuh +50,1% menjadi 2,3 triliun rupiah dibandingkan 1,5 triliun rupiah pada 9M21. Pencapaian laba bersih BBTN pada 9M22 setara dengan 79% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis sebesar 2,9 triliun rupiah. Pendapatan bunga dan syariah naik +2,4% YoY, sedangkan beban bunga dan syariah turun -23,9% YoY sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +32,8% YoY menjadi 11,4 triliun rupiah. (IDX)

     

  • $BRIS: Bank Syariah Indonesia mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +43,4% menjadi 1,1 triliun rupiah dibandingkan 749 miliar rupiah pada Q3 2021. Total pendapatan usaha naik +14,9% YoY, sedangkan beban bagi hasil turun -12,4% sehingga pendapatan bagi hasil bersih naik +32,3% YoY. Peningkatan laba bersih juga didorong oleh kenaikan pendapatan operasional lainnya sebesar +26,5% YoY dan penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -3% YoY.


    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BRIS tumbuh +42% menjadi 3,2 triliun rupiah dibandingkan 2,3 triliun rupiah pada 9M21. Pendapatan usaha naik +8,1% YoY menjadi 14,3 triliun rupiah. Peningkatan laba juga didorong kenaikan pendapatan operasional lainnya sebesar +27,2% YoY dan penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -5,5% YoY. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$SMDR

+6,93%

$IPPE

+6,31%

$LINK

+6,79%

$ESSA

+5,02%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$MARI

-6,35%

$BRIS

-2,46%

$ASSA

-4,81%

$PRDA

-2,24%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan bahwa Harga Batubara Acuan (HBA) pada November 2022 sebesar 308,2 dolar AS per ton, turun -7,39% MoM. Penurunan HBA ini diakibatkan oleh meningkatnya pasokan gas di Eropa, serta peningkatan produksi batu bara dan perlambatan ekonomi di China.

  • Bursa Efek Indonesia akan kedatangan 5 waran terstruktur baru pada 10 November 2022. Waran terstruktur tersebut terdiri dari PGASDRCK3A ($PGAS), BBCADRCK3A ($BBCA), BMRIDRCK3A ($BMRI), ANTMDRCK3A ($ANTM), dan MDKADRCK3A ($MDKA).

  • Multi Bintang Indonesia ($MLBImembagikan dividen interim senilai 90,6 miliar rupiah atau 43 rupiah per lembarCum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 10 November 2022, dengan pembayaran pada 30 November 2022. Mengacu harga saham MLBI pada penutupan Rabu (2/11) di 9.100 rupiah, maka indikasi dividend yield adalah 0,48%.

  • Hero Supermarket ($HEROmenjual aset berupa tanah yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai sebesar 180 miliar rupiah kepada PT Pro Alpine Utama. Nilai transaksi ini setara 23,45% dari total ekuitas HERO pada 30 Juni 2022, sehingga tergolong bersifat material tetapi bukan merupakan transaksi afiliasi.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🔝 Sektor Unggulan Saat Market Suram

Photo by: Stockbit

“Saya menganggap bahwa koreksi IHSG semingguan ini lebih banyak karena psikologis market akan isu-isu resesi/inflasi, dan belum mencerminkan kinerja emiten.”— hernawanbagaskoro

Di tengah kondisi market yang tidak stabil dan banyaknya isu negatif yang ada di dunia mengakibatkan ketakutan di kalangan investor. Namun sejatinya pada saat seperti ini, ada banyak kesempatan yang bisa investor perhatikan, misalnya sektor consumer. Penasaran apa saja yang berpotensi memberikan keuntungan di masa seperti sekarang? Simak selengkapnya tulisan hernawanbagaskoro berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Anggaraksa Arismunandar & Aulia Rahman Nugraha,

Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Syanne Gracetine, Michael Owen Kohana, Hendriko Gani, Bayu Santoso


Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.