Source: Stockbit
Daily Market Performance 🚀
IHSG 6.547 -0,83% |
Coal 168,00 -0,30% |
Crude Oil 66,93 -5,56% |
Gold 1.801 +0,19% |
CPO 4.309 -2,27% |
Nickel 19.752 +0,06% |
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memutuskan untuk merevisi kenaikan UMP Jakarta tahun depan sebesar 5,1% menjadi Rp4.641.854 atau naik sebesar Rp225.667 dari UMP tahun 2021.
Sebelumnya, dalam keputusan gubernur yang dikeluarkan pada pertengahan November lalu, UMP Jakarta 2022 hanya naik 0,85% atau Rp37.749 menjadi Rp4.453.935.
Anies menilai kenaikan UMP 0,85% terlalu rendah dibandingkan inflasi Jakarta sebesar 1,14%. Pertimbangan lain adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan dari Bank Indonesia sebesar 4,7%-5,5%.
Selain itu, kenaikan UMP yang terlalu rendah dipandang dapat merugikan pekerja di sektor industri yang justru mengalami pertumbuhan di tengah pandemi, seperti transportasi dan pergudangan, informasi dan telekomunikasi, dan jasa kesehatan.
Di sisi lain, kebijakan ini tentu menuai kontra dari kalangan pengusaha. Selain karena kenaikan yang lebih tinggi, keputusan tersebut dinilai menyalahi aturan yang berlaku, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
Di satu sisi, kenaikan UMP Jakarta yang lebih tinggi dapat meningkatkan purchasing power masyarakat Jakarta. Tapi di sisi lain, ini akan menaikkan biaya emiten dan perusahaan di sektor yang membutuhkan jumlah tenaga kerja yang banyak (labour-intensive), seperti ritel dan industri servis seperti restoran dan perhotelan. Padahal sektor tersebut masih sedang dalam pemulihan akibat pandemi.
🤝 OUE Singapura Akuisisi 17,12% Saham MLPL
Source: The Edge Singapore
$MLPL: OUE Limited, perusahaan pengembang properti di Singapura, akan mengakuisisi 17,12% saham Multipolar senilai 1 triliun rupiah. Nilai tersebut setara dengan 2,52 miliar saham MLPL di harga 400 rupiah per saham. Ini termasuk transaksi afiliasi sebab OUE dan Multipolar merupakan entitas yang dikendalikan Grup Lippo. Sebelumnya, OUE juga telah mengakuisisi 32% saham Matahari Department Store ($LPPF).
$DSNG: Saham emiten perkebunan sawit Dharma Satya Nusantara masuk dalam dua indeks saham baru berbasis ESG (Environmental, Sosial, and Governance), yakni Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI. Selain itu, DSNG menganggarkan capex 700-800 miliar rupiah pada 2022, salah satunya untuk menyelesaikan pembangunan dua pabrik pengolahan kelapa sawit di Kalimantan.
$INTP: Indocement Tunggal Prakarsa mencatatkan volume penjualan semen sebesar 1,54 juta ton (+2,7% YoY) pada November. Secara kumulatif hingga November, volume penjualan semen INTP telah mencapai 15,1 juta ton (+2,3% YoY).
$FAST: Fast Food Indonesia, pemegang hak waralaba Taco Bell di Indonesia, berencana membuka tujuh gerai baru hingga 2022. Nantinya, ketujuh gerai ini masih akan berlokasi di wilayah Jakarta, dengan dua gerai siap dibuka pada akhir tahun 2021.
🕷️ TBIG & RALS 9M21
Source: Stockbit
Selama Q3 2021, Tower Bersama Infrastructure dan Ramayana Lestari Sentosa mengalami kenaikan performa apabila dibandingkan dengan Q3 2020.
$TBIG: Laba bersih Tower Bersama Infrastructure tumbuh +76,3% pada Q3 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+17,0%), turunnya beban keuangan (-7,8%) dan beban pajak tangguhan (-110,6%).
Secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba bersih TBIG naik +44,6% (YoY), dari 747 miliar rupiah menjadi 1,1 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+15,9%). Selain itu, beban pajak tangguhan juga turun -87,1%. (IDX)
$RALS: Rugi bersih Ramayana Lestari Sentosa pada Q3 2021 (YoY) membaik +65,2%, meskipun pendapatan turun -39,0%. Hal ini didorong oleh turunnya beban pokok penjualan (-46,3%) serta beban umum dan administrasi (-59,2%).
Secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), RALS membukukan laba bersih 103 miliar rupiah (+208% YoY), berbalik dari rugi -95 miliar rupiah pada 9M20. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+4,0%). Selain itu, beban gaji dan tunjangan turun -30,7%, diikuti oleh penurunan penyusutan aset hak guna sebesar -7,6%. (IDX)
💰 What to Watch For:
Beberapa data ekonomi yang rilis minggu lalu:
Indonesia: Penjualan wholesales mobil YoY November (+62,4%) (Senin)
Indonesia: Neraca perdagangan November (surplus 3,51 miliar dolar AS) (Rabu)
Indonesia: Ekspor YoY November (+49,7%) (Rabu)
Indonesia: Impor YoY November (+52,6%) (Rabu)
Tiongkok: Tingkat pengangguran November (5,0%) (Rabu)
Tiongkok: Produksi industri YoY November (+3,8%) (Rabu)
Tiongkok: Penjualan ritel YoY November (+3,9%) (Rabu)
Amerika Serikat: Penjualan ritel MoM November (+0,3%) (Rabu)
Indonesia: Pertumbuhan kredit perbankan YoY November (+4,73%) (Kamis)
Indonesia: BI 7-Day Reverse Repo Rate (3,50%) (Kamis)
Amerika Serikat: Federal Funds Rate (0,25%) (Kamis)
Tiongkok: Foreign Direct Investment Januari-November YoY (+15,9%) (Kamis)
Rights Issue
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Bursa Efek Indonesia merilis dua indeks baru berbasis ESG (Environmental, Sosial, and Governance), yakni Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI. Indeks ini dirancang oleh BEI bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dan diharapkan dapat semakin meningkatkan pengembangan produk-produk investasi berkelanjutan.
Waskita Beton Precast ($WSBP) mengangkat FX Poerbayu Ratsunu sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan Moch. Cholis Prihanto. Selain itu, Waskita Beton juga mengangkat tiga direktur lainnya, yakni Asep Mudzakir, Sugiharto, dan Subkhan.
Kementerian Kesehatan mengumumkan dua tambahan kasus positif Covid-19 varian Omicron. Dua pasien tersebut adalah hasil konfirmasi dari lima kasus probable Omicron sebelumnya yang baru kembali dari luar negeri.
Bank Sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBoC), memangkas suku bunga loan prime rate (LPR) untuk pertama kalinya sejak April 2020. LPR satu tahun diturunkan 5 basis poin dari 3,85% menjadi 3,80%, sedangkan LPR lima tahun tetap di 4,65%.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
😎 Menilai Tahun 2021 dari Kacamata Investor
Photo by: stockbit
"Tuhan seringkali menurunkan masalah agar Anda bisa mengerti dan naik level lebih tinggi. Namun kembali lagi, apakah anda mau menghadapi masalah dan belajar darinya. Atau malah menyalahkan pihak lain atau kondisi yang ada. — thowilz
Menjelang akhir tahun, pastinya semua investor akan mereview kondisi portofolio masing-masing. Sebagian investor mungkin menganggap 2021 sebagai tahun yang baik bagi kinerja portofolio mereka. Namun sebagian lagi, mungkin berpikir sebaliknya. Lantas apakah kita hanya bisa menilai baik atau buruknya tahun ini berdasarkan kinerja dari portofolio saja? Thowilz punya jawaban menarik yang bisa kamu baca selengkapnya di postingan berikut ini!
Sekilas tentang thowilz
Thowilz adalah seorang value investor yang telah terjun di dunia saham sejak 2008. Thowilz cukup ahli dalam membedah emiten dengan merangkum hasil pemikirannya dalam beberapa seri tulisan di Stream Stockbit, seperti hidden gems series. Kamu bisa temukan insight menarik lainnya dari Thowilz di sini.
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Bayu Santoso
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Michael Owen Kohana, Astrid Rahadiani Putri, Rahmanto Tyas Raharja, Almer Dzaki