💰 ADRO Akuisisi 3,7% Saham CITA / by Stockbit Snips

17 Desember 2021

Source: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.602

+0,11%

Coal

168,5

-0.44%

Crude Oil

71,39

-1.37%

Gold

1.808

+0,47%

CPO

4.461

+1.39%

Nickel

19.740

+3,01%

Adaro Energy ($ADRO), melalui anak usahanya PT Alam Tri Abadi, membeli 145,6 juta lembar (~3,7%) saham penambang mineral Cita Mineral Investindo ($CITA) senilai 358,8 miliar rupiah. Dengan begitu, harga pembelian berada pada level 2.464 rupiah lembar saham. Transaksi dilakukan pada tanggal 14 Desember 2021. Dengan transaksi ini, Adaro saat ini memiliki ~3,7% saham di Cita Mineral melalui anak usahanya.

 

Berdasarkan keterangan resmi, Adaro memilih berinvestasi pada saham $CITA karena Perseroan berpendapat bahwa bisnis Metallurgical Grade Bauxite dan Smelter Grade Alumina merupakan bisnis yang menjanjikan dalam jangka panjang seiring dengan perbaikan perekonomian global dan peningkatan harga komoditas.

 

Bauksit adalah salah satu mineral industri penting yang merupakan bahan baku utama untuk produksi alumina. SGA adalah produk turunan bauksit dan merupakan bahan baku utama produksi aluminium

 

$CITA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bauksit dan produsen Smelter Grade Alumina (SGA) melalui 30% kepemilikan pada entitas asosiasi PT Well Harvest Winning Alumina Refinery  (WHW). Fasilitas produksi SGA milik perusahaan yang beroperasi pada tahun 2016 menjadikannya sebagai perusahaan penghasil SGA pertama di Indonesia.

 

Selain transaksi ini, pada tanggal yang sama Glencore membeli 58,2 juta lembar (1,47%) saham $CITA dari pemegang saham pengendali perseroan, Harita Jayaraya. Dengan transaksi ini, kepemilikan Glencore bertambah menjadi 31,68% sedangkan kepemilikan Harita Jayaraya turun menjadi 60,63%. Glencore adalah salah satu perusahaan sumber daya alam terbesar di dunia.

Key Takeaway

Pada penutupan hari ini (17/12/), saham $CITA ditutup pada level 3.550 rupiah per lembar saham, menguat 25,00%. Harga ini lebih tinggi 44,1% dibandingkan harga pembelian Adaro 3 hari yang lalu. 

$CITA melalui WHW saat ini memiliki kapasitas produksi 1 juta ton Smelter Grade Alumina (SGA) per tahun, dan saat ini sedang membangun fasilitas pemurnian penghasil SGA fase dua yang akan meningkatkan produksi menjadi 2 juta ton per tahun. Penambahan kapasitas pabrik pemurnian baru ini ditargetkan akan selesai di akhir tahun 2021

Sebagai perbandingan, Holding pertambangan BUMN atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) melalui Inalum dan Antam sedang membangun juga Smelter Grade Alumina Refinery yang memiliki kapasitas produksi 1 juta ton per tahun dengan nilai investasi 831 juta dolar AS (~Rp12 triliun), dan diharapkan dapat beroperasi pada kuartal 1 tahun 2023.


Berita Korporasi

👋 Layanan Blue Bird Hadir di Shopee

Source: Bisnis

  • $BIRD: Blue Bird berkolaborasi dengan Shopee Indonesia, dengan menghadirkan fitur pemesanan taksi Blue Bird melalui aplikasi Shopee. Sebelumnya, Blue Bird juga telah menjalin kerja sama dengan Gojek dalam hal serupa (Go Bluebird).

  • $MNCN: PT Media Nusantara Citra menutup hak siar GTV dari platform streaming pihak ketiga, terhitung sejak 15 Desember 2021. $MNCN juga telah melakukan hal yang sama pada RCTI. Selanjutnya, RCTI dan GTV akan tersedia secara eksklusif di platform streaming milik Grup, RCTI+ dan Vision+.

  • $BNGA: Bank CIMB Niaga mengangkat direktur consumer banking, Lani Darmawan sebagai presiden direktur, menggantikan Tigor M Siahaan yang mengundurkan diri. Selain itu, perusahaan juga mengangkat Rusly Johannes sebagai direktur business banking (sebelumnya menjabat sebagai Chief of Corporate Banking, FI, and TB), Joni Raini sebagai direktur human resources (sebelumnya menjabat sebagai Chief of Human Resources), dan Henky Sulistyo sebagai direktur manajemen risiko.

  • $CMNP: PT Citra Marga Nusaphala Persada, emiten infrastruktur dan jalan tol, mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar 11 triliun rupiah pada tahun 2022. Dana tersebut ditargetkan diperoleh dari penerbitan HMETD, penawaran obligasi, ataupun pinjaman sindikasi perbankan.


Musim Laba Q3 2021

🕷️ AUTO & ISSP 9M21

Source: Stockbit

Selama Juli sampai dengan September 2021 (Q3 2021), perusahaan di sektor manufaktur mengalami peningkatan performa apabila dibandingkan dengan Q3 2020. Berikut adalah rinciannya:

  • $AUTO: Laba bersih Astra Otoparts naik +237,4% menjadi 178 miliar rupiah pada Q3 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+30,6%) dan pendapatan atas hasil bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas sebesar 121 miliar rupiah yang sebelumnya pada Q2 2021 rugi 19 miliar sera terpangkasnya beban keuangan (-49,1%)

     

    Sehingga, secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba bersih AUTO berbalik dari rugi menjadi untung 446 miliar rupiah (+283,8%). Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+27,9%) yang berasal dari pertumbuhan pendapatan ekspor (+22,1%) dan impor (+11,5%).  (IDX)

     

  • $ISSP: Laba bersih Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo) naik +308,8% menjadi 191 miliar rupiah pada Q3 2021 (YoY). Peningkatan performa perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pipa baja ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+54,7%), dan juga efisiensi beban usaha yang turun -36,7%.

     

    Secara kumulatif 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba bersih Spindo meningkat +801,8% menjadi 446 miliar rupiah. Pada periode yang sama, pendapatan meningkat +40,4% YoY, dan laba usaha meningkat +214,2%. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan dari seluruh lini bisnis di pasar domestik, dimana penjualan domestik meningkat +36,4%. Pada pasar ekspor, penjualan meningkat +40,4% YoY, yang didorong dari peningkatan penjualan produk pipa hitam sebesar +124,7% YoY. Pasar ekspor memiliki porsi 52% dari total pendapatan, dan domestik memiliki porsi 48%. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$AGII

+10,22%

$SSMS

+4,37%

$JSMR

+5,71%

$PSAB

+3,50%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$PTPP

-4,26%

$WIKA

-3,54%

$IPTV

-4,06%

$PNBN

-3,27%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Other News

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Stockbit kembali merilis modul belajar seri ke-4 tentang Sektor Perbankan. Akses modul teks dan videonya di Stockbit Academy!

  • Guna evaluasi dan penataan industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan sementara pemberian izin baru bagi perusahaan efek untuk melakukan kegiatan usaha manajer investasi. Perusahaan efek yang sebelumnya telah mendapat izin sebagai manajer investasi tidak mengalami perubahan dan tidak berdampak kepada nasabah.

  • Otoklix, startup otomotif O2O (online-to-offline) asal Indonesia, mendapatkan pendanaan Seri A sebanyak 10 juta dolar AS (~Rp143,7 miliar) dari Alpha JWC Ventures, AC Ventures, dan sejumlah investor lain.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🎯 Cara Menentukan Target Price

Photo by: stockbit

"Menurut Peter Lynch, terdapat 6 jenis saham di pasar modal dan beda tipe saham beda pula treatment yang dibutuhkan." —Donaldlantu

Salah satu yang kerap kali menjadi dilema investor pemula adalah menentukan kapan harus menjual saham atau take profit? Alasannya bisa jadi karena minim pengetahuan ataupun pengalaman seputar investasi. Nah, kali ini donaldlantu membagikan cara untuk menentukan target price yang bisa kamu jadikan sebagai referensi. Penasaran seperti apa? Yuk simak selengkapnya pada tulisan berikut ini!

Sekilas tentang Donaldlantu

Donald Lantu adalah seorang investor yang mulai aktif di Bursa sejak tahun 2015. Beliau juga merupakan dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB serta Co-Founder Investor Academy Indonesia (IAI). Yuk temukan cerita dan insights menarik dari Donald Lantu, selengkapnya di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Rahmanto Tyas Raharja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Michael Owen Kohana, Astrid Rahadiani Putri, Bayu Santoso, Almer Dzaki