Daily Market Performance π
IHSG
6.895
-0,27%
Coal
219,9
+0,18%
Crude Oil
78,9
+0,44%
Gold
1.837
+0,08%
CPO
4.055
+3,13%
Nickel
25.908
-1,22%
π Stockbitor!
Bank Indonesia memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) dalam Rapat Dewan Gubernur pada Kamis (16/2), sesuai dengan ekspektasi konsensus. Dengan keputusan ini, BI7DRRR tetap berada di level 5,75%, dengan deposit facility dan lending facility masing-masing tetap 5% dan 6,5%.
Ini merupakan pertama kalinya Bank Indonesia menghentikan kenaikan suku bunga setelah menaikkannya secara berturut-turut dalam 6 bulan terakhir. Sejak pertama kali menaikkan suku bunga pada Agustus 2022, suku bunga Bank Indonesia telah naik 225 bps (2,25%).
Keputusan Bank Indonesia untuk menyetop kenaikan suku bunga didorong oleh mulai terkendalinya laju inflasi. Keputusan ini pun sebenarnya telah disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam wawancara dengan Bloomberg pada akhir Januari 2023.
Inflasi tahunan Indonesia turun ke level 5,28% pada Januari 2023, lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 5,4% YoY, sekaligus menandai tingkat inflasi tahunan terendah di Indonesia sejak Agustus 2022. Pada bulan tersebut, kenaikan inflasi inti melandai ke 3,27% YoY, terendah dalam 4 bulan terakhir.
Bank Indonesia sendiri meyakini bahwa suku bunga 5,75% memadai untuk menjaga inflasi inti di kisaran 2β4% pada 1H23 dan inflasi harga konsumen di kisaran 2β4% pada 2H23.
Selain inflasi, keputusan Bank Indonesia tersebut juga didasarkan oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejak awal tahun sebesar +2,39% YTD per 15 Februari 2023.
Untuk 2023, Bank Indonesia mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,5β5,3%, dengan pertumbuhan ekonomi global berpotensi lebih tinggi dari prakiraan 2,3% sebelumnya.
Keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan di level 5,75% membuat selisihnya dengan suku bunga The Fed berjarak 100 bps. Selisih ini berpotensi kian menyempit jika The Fed memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunganya pada Maret mendatang, yang akan menimbulkan risiko foreign outflow bagi Indonesia.
Kendati demikian, BI telah menyiapkan beberapa amunisi untuk mengantisipasi hal tersebut, seperti pemberlakuan wajib Devisa Hasil Ekspor (DHE) untuk ditahan di dalam negeri dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan. Aturan ini rencananya diterapkan per 1 Maret 2023 dan diharapkan bisa memperkuat rupiah. Selain itu, Bank Indonesia juga akan melanjutkan penerapan twist operation dengan melepas obligasi pemerintah tenor pendek untuk membuat imbal hasilnya menarik.
Di sisi lain, ketidakpastian eksternal tetap harus diwaspadai, salah satunya dari AS yang hingga kini masih harus menghadapi pasar ketenagakerjaan yang kuat serta inflasi yang cenderung sulit melemah (Januari 2023: 6,4%).
πΌ ISAT Jual Menara ke MTEL Senilai Rp1,64 T
$ISAT: Indosat menandatangani perjanjian penjualan bersyarat atas 997 lokasi menara senilai 1,64 triliun dengan Dayamitra Telekomunikasi ($MTEL). Selain itu, ISAT juga menandatangani perjanjian penjualan bersyarat atas 663 infrastruktur indoor senilai 480 miliar rupiah dengan PT Dhost Telekomunikasi Nusantara (dhost). ISAT akan menyewa kembali 983 lokasi menara dari MTEL dengan nilai 138,6 miliar rupiah per tahun untuk 10 tahun masa sewa, serta menyewa kembali 544 infrastruktur indoor dari dhost dengan nilai 125,39 miliar rupiah per tahun untuk 10 tahun masa sewa.
$GIAA: Bloomberg melaporkan bahwa Garuda Indonesia sedang dalam pembicaraan awal untuk bermitra dengan Emirates, Etihad Airways, dan Qatar Airways. Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, menyebut GIAA sedang mencari mitra yang dapat menawarkan keahlian dan konektivitas. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa GIAA sedang dalam pembicaraan dengan calon investor untuk mengumpulkan dana senilai 300β400 juta dolar AS melalui private placement.
$WSKT: Waskita Karya menunda pembayaran bunga utang Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2019. SVP Corporate Secretary WSKT, Ermy Puspa Yunita, menyebut bahwa penundaan pembayaran bunga terjadi karena WSKT sedang meninjau ulang implementasi master restructuring agreement (MRA) sebagai upaya restrukturisasi utang. Terkait penundaan pembayaran ini, BEI menghentikan sementara perdagangan saham WSKT per 16 Februari 2023.
$IPCC: Indonesia Kendaraan Terminal mencatatkan peningkatan volume bongkar muat kendaraan completely built up (CBU) di terminal internasional sebesar +86,28% YoY menjadi 32.629 unit pada Januari 2023. Untuk terminal domestik, IPCC juga mencatatkan peningkatan bongkar muat kendaraan CBU sebesar +33,75% YoY menjadi 28.156 pada Januari 2023. Peningkatan ini ditopang oleh tingginya permintaan kendaraan roda empat, baik di dalam maupun luar negeri.
$ADMR: Adaro Minerals Indonesia menganggarkan belanja modal (capex) sebesar 70β90 juta dolar AS pada 2023, yang akan digunakan untuk segmen hard coking coal. Capex tersebut belum meliputi investasi smelter aluminium. Pada tahun ini, ADMR menargetkan volume penjualan sebesar 3,8β4,3 juta ton, lebih tinggi dari realisasi pada 2022 yang mencapai 3,2 juta ton.
π· BTPS FY22
$BTPS: Laba bersih Bank BTPN Syariah naik +22,6% menjadi 452 miliar rupiah pada Q4 2022 dibandingkan 369 miliar rupiah pada Q4 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan bagi hasil bersih (hak bagi hasil) sebesar +14% YoY menjadi 1,4 triliun rupiah.
Dibandingkan dengan 3Q22 (QoQ), pendapatan usaha naik +2,1%, tetapi beban bagi hasil naik lebih tinggi (+14,6%) sehingga laba bersih turun -4,1%.
Secara kumulatif selama 2022 (FY22), laba bersih BTPS tumbuh +21,5% dari 1,47 triliun rupiah menjadi 1,78 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh pendapatan bagi hasil bersih yang naik +17,5% dari 4,28 triliun rupiah pada 2021 menjadi 5 triliun rupiah pada 2022. (IDX)
Dari segi operasional, total pembiayaan disalurkan (gross) meningkat +10% YoY menjadi 11,5 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan +10% YoY, terutama didukung deposito yang meningkat +11%, sedangkan tabungan dan giro (CASA) meningkat +6%. Kualitas aset mengalami penurunan, dimana gross Non-Performing Financing (NPF) naik 20 basis poin dari 2,4% pada 2021 menjadi 2,6% pada 2022.
Pencapaian laba bersih BTPS pada 2022 setara dengan 97% atau di bawah estimasi laba bersih konsensus analis senilai 1,84 triliun rupiah.
Saham Top Gainer Hari Ini π₯
Saham Top Loser Hari Ini π€
Performa Sektor Hari Ini π
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa oversupply listrik pada 2022 mencapai 7 Gigawatt. Namun, PLN dapat mengurangi beban take or pay hingga 47,05 triliun rupiah melalui renegosiasi untuk memundurkan operasi pembangkit dari independent power producer (IPP). Untuk tahun ini, pemerintah memproyeksikan oversupply listrik PLN mencapai 5 Gigawatt.
AS mencatatkan peningkatan penjualan ritel (retail sales) sebesar +3% MoM pada Januari 2023 (vs. Des 2022: -1,1%). Realisasi ini jauh di atas ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan +2%, sekaligus menandai kenaikan terbesar sejak Maret 2021. Beberapa pos pendorong utama kenaikan ini antara lain department store (+17,5% MoM), makanan-minuman (+7,2% MoM) serta kendaraan bermotor (+5,9% MoM).
Anak usaha Bumi Resources ($BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC), menargetkan produksi batu bara pada 2023 mencapai 53 juta ton (+8,2% YoY), dengan target penjualan sebesar 55 juta ton (+7,8% YoY). Kendati demikian, BUMI cenderung memasang target produksi yang konservatif di kisaran 80 juta ton. Pada 2022, BUMI mengestimasikan produksi sebesar 70β75 juta ton, lebih rendah dari target awal yang mencapai 85β90 juta ton.
Chief Financial Officer Arwana Citramulia ($ARNA), Rudy Sujanto, menyebut bahwa pihaknya berencana membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar 55 rupiah per lembar, yang mencerminkan payout ratio sebesar 70% dari laba bersih. Rencana ini akan dibahas dalam RUPS pada 9 Maret 2023.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
π― Menguasai Price Action, Seni Membaca Candle dalam Trading Saham
βSemakin banyak indikator bisa membuat kita lambat dan jadi indecisive, karena bingung mau fokus yang mana. Malah jadi tidak efektif.β β Agasmhndr
Dalam analisis Teknikal, banyak yang mengira bahwa semakin padat sebuah chart dengan indikator, ataupun garis-garis bantu, maka analisa akan makin akurat. Padahal, semua garis-garis indikator hanyalah 'pembantu' kita untuk menganalisa suatu saham. Menurut Agasmhndr, ilmu dasar dari semua indikator adalah price action, yaitu ilmu membaca candle. Dengan melihat formasi dan jenis candlestick, kita bisa memprediksi pergerakan harga saham suatu emiten kedepan. Sebenarnya apa itu price action dan bagaimana cara melakukannya? Simak selengkapnya dalam tulisan Agasmhndr berikut ini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Syanne Gracetine
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Rahmanto Tyas Raharja, Michael Owen Kohana, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Aulia Rahman Nugraha, Anggaraksa Arismunandar, Hendriko Gani
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (βStockbitβ), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah βhttps://stockbit.com/β dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri β@Stockbit.comβ Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.