Daily Market Performance 🚀
![]() IHSG 6.271 -3,31% |
![]() Coal 100,1 -1,28% |
![]() Oil (Brent) 72,9 -0,87% |
![]() Gold 2.872 -0,83% |
![]() CPO 4.555 +0,98% |
![]() Nickel 15.832 +1,62% |
Bank Rakyat Indonesia ($BBRI) mencatatkan laba bersih (bank only) sebesar 2 triliun rupiah pada Januari 2025 (-58% YoY, -58% MoM), yang utamanya ditekan oleh: 1) beban provisi (credit cost) membengkak ke level 5,6 triliun rupiah (vs. Jan 2024: 2 triliun rupiah, Des 2024: 1,2 triliun rupiah); dan 2) Net Interest Margin (NIM) turun ke level 6,15% (vs. Jan 2024: 6,63%, Des 2024: 6,94%).
Sebelumnya, manajemen BBRI dalam earnings call FY24 pada pertengahan bulan ini mengatakan bahwa akan ada potensi one–off adjustment dari modification loss dan front–loading provisions yang dapat berimbas pada NIM dan credit cost selama 1H25, meski tanpa memberikan proyeksi angka yang spesifik. Walaupun sudah terdapat ekspektasi penurunan NIM dan lonjakan provisi tersebut, market tampak terkejut dengan angka realisasi kinerja BBRI pada Januari 2025, sehingga saham BBRI turun -7,4% pada perdagangan hari ini, Jumat (28/2).
Dalam call pada hari ini, manajemen BBRI menjelaskan bahwa dari total 5,6 triliun rupiah beban provisi bank only yang dibukukan pada Januari 2025, sekitar ~2 triliun rupiah merupakan provisi secara sistem (penilaian portofolio kredit secara menyeluruh). Sementara itu, sekitar ~3,5 triliun rupiah merupakan tambahan provisi dari manajemen (management overlay) seiring dengan potensi risiko terkait progres restrukturisasi kredit Kupedes (sub–segmen mikro). Menurut manajemen BBRI, overlay masih berpotensi muncul pada bulan–bulan berikutnya, tetapi dengan jumlah yang lebih kecil sehingga beban provisi diproyeksikan akan menurun. Manajemen BBRI mengkonfirmasi bahwa guidance atas credit costs sekitar 300–320 bps secara konsolidasi untuk FY25F sudah memperhitungkan angka management overlay yang dicatatkan pada Januari 2025.
Meski beban provisi diproyeksikan akan menurun di bulan–bulan mendatang, pencapaian guidance atas credit costs sekitar 300–320 bps pada 2025 akan sangat bergantung pada realisasi asumsi–asumsi kunci, seperti: 1) pertumbuhan kredit dan pembiayaan konsolidasi sekitar +7–9% YoY; dan 2) penyelesaian proses restrukturisasi kredit Kupedes. Dengan demikian, manajemen BBRI mengatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan terhadap potensi penurunan laba bersih secara konsolidasi pada tahun ini. Meski kinerja kredit dan NIM masih cenderung rendah pada awal tahun, manajemen BBRI mengekspektasikan pertumbuhan kredit dan kondisi likuiditas akan mulai membaik pada 2Q25.
Manajemen BBRI juga mengatakan bahwa diskusi terkait dividen tahun buku 2024 mengarah ke dividend payout ratio (DPR) dengan kisaran 85%, lebih tinggi dibandingkan DPR tahun buku 2023 di level 80%. Dengan DPR 85%, maka potensi dividen final BBRI adalah 204 rupiah per saham, yang mengindikasikan dividend yield sebesar 6,1% berdasarkan harga penutupan hari ini di level 3.360 rupiah per lembar. Adapun kebijakan mengenai DPR ke depan masih akan wait and see seiring mulai beroperasinya BBRI di bawah Danantara, menurut manajemen.
Sementara itu, terkait dengan Net Interest Income (NII) yang turun -8% YoY sehingga menekan NIM pada Januari 2025, manajemen BBRI menjelaskan bahwa terdapat reklasifikasi terkait interest income pada tahun buku 2024, termasuk Januari 2024, di mana sebagian fee income (Non–II) pada tahun lalu menjadi interest income. Jika dilihat secara gabungan (NII + Non–II), total pendapatan BBRI pada Januari 2025 cenderung flat secara tahunan (-0,1% YoY) di level 13 triliun rupiah.
Pemulihan kinerja BBRI pada bulan–bulan mendatang menjadi fokus yang perlu dicermati oleh investor, terutama terkait beban provisi, percepatan kredit, dan kondisi likuiditas. Dari sisi valuasi, saham BBRI di harga saat ini diperdagangkan pada valuasi 1,52x 1–Year Forward P/BV, sudah lebih rendah dibandingkan -2 Standard Deviation (1,62x) rata–rata historis dalam 10 tahun terakhir. Level valuasi ini juga merupakan yang terendah sejak pandemi Covid–19 (1,32x).
Dari aspek risiko, terdapat potensi pemangkasan estimasi laba bersih FY25F konsensus jika pemulihan kinerja pada bulan–bulan mendatang berjalan lambat. Saat ini, konsensus memproyeksikan pertumbuhan laba bersih FY25F yang relatif flat di angka 60,7 triliun rupiah (vs. FY24: 60,2 triliun rupiah).
🐔 JPFA 2024: Laba Bersih +225% YoY, Lampaui Ekspektasi
$JPFA: Japfa Comfeed Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 923 miliar rupiah pada 4Q24 (+50% QoQ, berbalik untung dari rugi pada 4Q23). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 menjadi 3 triliun rupiah (+225% YoY), melampaui ekspektasi karena setara 111%/108% dari estimasi Stockbit/konsensus. Kenaikan laba bersih pada 4Q24 utamanya disebabkan oleh kenaikan pendapatan (+7% QoQ, +8% YoY) dan ekspansi margin laba kotor ke level 23% (vs. 3Q24: 19%, 4Q23: 12%) seiring meningkatnya harga broiler (+10% QoQ) dan DOC (+14% QoQ). Selama 2024 sendiri, pendapatan tumbuh menjadi 9,7 triliun rupiah (+9% YoY), dengan margin laba kotor naik ke level 20% (vs. 2023: 15%).
$BBNI: Bank Negara Indonesia mencatatkan laba bersih (bank only) sebesar 1,6 triliun rupiah pada Januari 2025 (+9,7% YoY, +17% MoM), relatif sejalan dengan estimasi konsensus terhadap kinerja konsolidasi BBNI tahun buku 2025 yang memperkirakan tumbuh +9,1% YoY. Kinerja tersebut didorong oleh credit cost (CoC) melandai ke level 0,82% pada Januari 2025 (-32 bps YoY, -101 bps MoM), lebih baik dibandingkan guidance bank only manajemen yang mengincar ±1%, sekaligus menandai CoC terendah setidaknya sejak Januari 2022. Selain itu, Pre–Provision Operating Profit (PPOP) masih dapat tumbuh tipis +1,4% YoY pada Januari 2025, meski beban operasional naik +7,4% YoY serta Net Interest Margin (NIM) turun ke level 3,71% (-6 bps YoY, -82 bps MoM), lebih rendah dari guidance bank only dari manajemen di kisaran 4–4,2%. Manajemen BBNI sebelumnya telah menginformasikan bahwa NIM akan cenderung lemah selama 1H25 sebelum menguat pada 2H25, terutama karena likuiditas yang ketat. Di sisi lain, pertumbuhan kredit mencapai +10,3% YoY pada Januari 2025 (vs. Jan 2024: +8,1% YoY, Des 2024: +10,7% YoY), sedikit lebih tinggi dibandingkan guidance konsolidasi dari manajemen di kisaran +8–10% YoY.
$CMRY: Cisarua Mountain Dairy mencatatkan laba bersih sebesar 364 miliar rupiah pada 4Q24 (+32% YoY, +3% QoQ). Hasil tersebut membuat laba bersih selama 2024 mencapai 1,5 triliun rupiah (+22% YoY), sesuai ekspektasi karena setara 102% estimasi konsensus. Laba bersih pada 4Q24 ditopang oleh pertumbuhan pendapatan (+18% YoY, +8% QoQ) dan ekspansi margin laba kotor ke level 46% (+370 bps YoY, +50 bps QoQ) seiring menurunnya biaya bahan baku (-23% YoY, -27% QoQ). Meski demikian, laba usaha pada 4Q24 hanya tumbuh tipis secara tahunan (+1% YoY, -40% QoQ) karena peningkatan beban operasional (+43% YoY, +55% QoQ), utamanya peningkatan beban marketing (+70% YoY, +104% QoQ). Pertumbuhan laba bersih pada 4Q24 juga didukung oleh pendapatan keuangan sebesar 86 miliar rupiah pada 4Q24 (vs 4Q23: 38 miliar rupiah) dan keuntungan atas selisih kurs sebesar 65 miliar rupiah (vs 4Q23: rugi 5 miliar rupiah).
$TAPG: Triputra Agro Persada mencatatkan laba bersih sebesar 1,5 triliun rupiah pada 4Q24 (+131% QoQ, +198% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 menjadi 3,1 triliun rupiah (+94% YoY), melampaui ekspektasi karena mencapai 139% dari estimasi konsensus. Kenaikan laba bersih pada 4Q24 utamanya disebabkan oleh kenaikan pendapatan (+58% QoQ, +50% YoY) dan ekspansi pada margin laba kotor ke level 50% (vs. 3Q24: 35%, 4Q23: 31%) seiring tingginya harga CPO. Selama 2024 sendiri, pendapatan naik menjadi 9,7 triliun rupiah (+16% YoY), dengan margin laba kotor ekspansi ke level 39% (vs. 2023: 27%).
$ASII: Astra International menambah kepemilikan sahamnya di platform teknologi kesehatan Halodoc melalui transaksi senilai 57 juta dolar AS pada awal tahun ini, berdasarkan laporan keuangan FY24. Transaksi tersebut membuat kepemilikan ASII di Halodoc naik menjadi 31,34%, sementara perseroan tidak merinci porsi kepemilikan pra–transaksi. Dengan tambahan investasi tersebut, total investasi ASII di sektor kesehatan telah mencapai 5,2 triliun rupiah.
$NINE: Dua pemegang saham Techno9 Indonesia, Agatha Nindya dan Merry Kandou, masing–masing menjual 105,2 juta dan 57,6 juta saham NINE dengan harga 19 rupiah per lembar pada 25–27 Februari 2025. Total nilai transaksi masing–masing mencapai ~2 miliar rupiah dan ~1,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Agatha di NINE turun dari 10,64% menjadi 5,76% sedangkan Merry turun dari 2,67% menjadi tidak ada. Transaksi ini merupakan bagian dari rencana pengambilalihan 70% saham NINE oleh Poh Group Pte. Ltd.
$RAAM: Pengendali sekaligus Komisaris Utama Tripar Multivision Plus, Ram Jethmal Punjabi, membeli ~1,25 juta saham RAAM dengan harga rata–rata 347 rupiah per lembar pada 24–25 Februari 2025. Total nilai transaksi mencapai ~434 juta rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Ram Jethmal Punjabi di RAAM naik dari 70,48% menjadi 70,5%.
$ESTA: Pemegang saham Esta Multi Usaha, Yeti Sopandi, menjual 308,3 juta saham ESTA dengan harga 76 rupiah per lembar pada 24–25 Februari 2025. Total nilai transaksi mencapai ~23,4 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Yeti di ESTA turun dari 16,01% menjadi 3,3%.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan pada Jumat (28/2) bahwa pihaknya akan segera berdiskusi dengan pelaku pasar – termasuk sekuritas, manajer aset, dan perusahaan terdaftar – untuk membuat kebijakan yang meningkatkan kepercayaan investor, meski dia tidak merinci terkait kapan pertemuan itu akan dilaksanakan. Pernyataan Iman muncul di tengah anjloknya IHSG ke level 6.271 per Jumat (28/2), menandai level terendah sejak September 2021. Direktur BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan bahwa salah satu hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut adalah kelanjutan produk derivatif yang berpotensi negatif untuk investor, salah satunya adalah short selling dan intraday short selling yang sebelumnya direncanakan rilis pada 2Q25.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Kamis (27/2) bahwa tarif impor sebesar 25% untuk Kanada dan Meksiko akan diimplementasikan per 4 Maret 2025, bersamaan dengan tambahan tarif sebesar 10% untuk China. Sebelumnya, China telah dikenakan tarif impor sebesar 10% oleh AS sejak awal bulan ini. Adapun penerapan tarif impor bagi Kanada dan Meksiko sempat ditunda selama sebulan seiring berlangsungnya negosiasi untuk memperkuat perbatasan antar–negara guna memenuhi permintaan AS terkait mengatasi peredaran narkotika masuk ke AS. Namun, Trump menyebut bahwa narkotika dari kedua negara tetangganya tersebut masih masuk “pada tingkat yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima.”
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia, Edi Susianto, mengatakan pada hari ini, Jumat (28/2), bahwa pihaknya melakukan intervensi di pasar valuta asing, menyusul depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang terburuk sejak April 2020. Pada awal perdagangan bursa hari ini, kurs rupiah terhadap dolar AS turun -0,7% ke level 16.578 dan IHSG sempat anjlok hingga sekitar -3% seiring tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku minggu depan.
Firma konsultan Fenwei Energy Information Service Co. mengatakan pada Kamis (27/2) bahwa beberapa perusahaan China kemungkinan akan membatalkan atau merundingkan ulang kontrak jangka panjang dengan eksportir batu bara Indonesia seiring penerapan Harga Batubara Acuan (HBA) sebagai referensi harga ekspor per 1 Maret 2025. Sementara itu, China Coal Transportation and Distribution Association pada awal pekan ini menyebut bahwa pembelian batu bara Indonesia oleh pembeli di China dapat turun jika implementasi HBA sebagai referensi harga ekspor menaikkan harga secara signifikan. HBA sendiri memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan referensi harga yang umum dipakai dalam perdagangan batu bara global. Sebagai contoh, Kementerian ESDM menetapkan HBA pada Februari 2025 sebesar 124,24 dolar AS per ton, sementara rata-rata harga kontrak berjangka batu bara Newcastle Australia untuk bulan Februari 2025 hanya mencapai 105 dolar AS per ton. Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa pemerintah masih mengizinkan eksportir untuk memakai harga yang tercantum dalam kontrak jangka panjang yang sedang berlangsung dengan pembeli saat implementasi HBA sebagai referensi harga ekspor diberlakukan, tetapi pemerintah mengharapkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian jika kontrak mereka mengizinkannya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2025–2029 menargetkan porsi kelas menengah di Indonesia dapat mencapai 20% dari total penduduk pada 2029 (vs. 2024: 17,13% dari total penduduk), masih lebih rendah dari porsi penduduk kelas menengah pra–pandemi Covid–19 di level 21,45% dari total penduduk. RPJMN 2025–2029 mencatat bahwa salah satu pemicu penurunan porsi masyarakat kelas menengah adalah rendahnya daya beli masyarakat, yang terlihat dari data deflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak. Untuk meningkatkan porsi masyarakat kelas menengah, dokumen tersebut mengamanatkan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan berkualitas, khususnya di sektor–sektor produktif seperti manufaktur dan teknologi tinggi yang berorientasi pada pekerjaan formal. Untuk sektor informal, RPJMN mengarahkan agar penyerapan tenaga kerja didorong melalui program regenerasi petani serta penciptaan iklim investasi dan kemudahan berusaha.
Staf Ahli di Badan Pemeriksa Keuangan, Ahmad Adib Susilo, mengatakan pada Kamis (27/2) bahwa pihaknya tengah melakukan audit sistem perpajakan Coretax, dengan hasil audit kemungkinan akan dirilis bersamaan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan 2024. Sistem inti administrasi perpajakan bernilai 1,3 triliun rupiah tersebut sulit diakses pengguna sejak diluncurkan pada 31 Desember 2024, sehingga DPR dan dan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pada bulan ini menyepakati bahwa pelaporan pajak masih perlu menggunakan sistem perpajakan yang lama.
Liputan6 mengabarkan bahwa perusahaan tekstil Sri Rejeki Isman ($SRIL) akan tutup per 1 Maret 2025 dan berdampak langsung pada 10.665 karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini terjadi setelah Pengadilan Niaga Semarang menetapkan SRIL dalam status pailit akibat gugatan dari PT Indo Bharat Rayon, meski pemerintah telah berjanji akan menyelamatkan perseroan. Menanggapi hal ini, Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan bahwa pihaknya tengah memproses delisting SRIL dari pasar modal, tetapi pihaknya masih perlu bertemu dengan manajemen SRIL dan bekerja sama dengan profesi penunjang pasar modal untuk menetapkan keputusan tersebut.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🔪 Lakukan Ini Kala Market Koreksi Tajam
Photo by: Stockbit
"Market Crash bukanlah ancaman, melainkan sebuah kesempatan." - ariefhidayatst
IHSG yang turun tajam bukanlah fenomena baru dalam dunia pasar modal. Penurunan ini bukan tanda kegagalan, melainkan bagian dari mekanisme alami untuk menyesuaikan harga, mendistribusikan kepemilikan, dan menggeser momentum pasar. Dalam kondisi seperti ini, memahami strategi bertahan serta cara membaca peluang menjadi hal yang krusial. Dalam tulisannya kali ini, ariefhidayatst membahas bagaimana trader dan investor dapat mengambil langkah yang tepat, baik dalam melindungi modal maupun mencari momentum pemulihan yang potensial. Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang bagaimana menghadapi kondisi pasar yang bergejolak dengan strategi yang matang, baca selengkapnya di sini!
Sekilas tentang ariefhidayatst
ariefhidayatst adalah seorang profesional di bidang konstruksi dan juga trader yang berbagi seputar tips scalping hingga momentum trading di Stockbit Stream. Temukan berbagai tulisan menarik seputar trading dari ariefhidayatst di sini!
Penulis & Editor: Stockbit Investment Research
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.