🌷 BI Tahan Suku Bunga saat The Fed Beri Sinyal Hawkish / by Stockbit Snips

22 Juni 2023

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.652

-0,75%

Coal

124,2

-1,90%

Crude Oil

71,6

-1,25%

Gold

1.926

-0,29%

CPO

3.585

-0,80%

Nickel

21.066

-3,89%

👋 Stockbitor!

Bank Indonesia pada Kamis (22/6) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%, dengan deposit facility dan lending facility masing-masing tetap di level 5% dan 6,5%. Keputusan ini menandai Bank Indonesia telah menahan tingkat suku bunga acuan selama 5 bulan berturut-turut sejak Februari 2023, sekaligus sesuai dengan ekspektasi konsensus.

Bank Indonesia mengatakan bahwa keputusan ini menahan tingkat suku bunga ditujukan untuk memastikan inflasi inti tetap terkendali di level target 2–4% pada 2023, menjaga stabilitas nilai rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation), dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen melandai ke level 4% YoY pada Mei 2023, dengan inflasi inti di level 2,66% YoY. Realisasi tersebut lebih cepat dari estimasi Bank Indonesia yang sebelumnya memperkirakan inflasi baru akan kembali ke level target pada 2H23.

Langkah Bank Indonesia untuk menahan tingkat suku bunga hanya berselang kurang dari sehari setelah Kepala The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, mengatakan pada Rabu (21/6) waktu setempat bahwa pihaknya masih akan menaikkan suku bunga pada sisa tahun ini untuk menekan inflasi ke target di level 2%.

Pada pekan laluThe Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di rentang 5–5,25%. Keputusan tersebut sesuai dengan ekspektasi konsensus, sekaligus mengakhiri tren kenaikan suku bunga secara berturut-turut dalam 10 pertemuan sebelumnya.

Meski demikian, mayoritas pejabat The Fed memproyeksikan bahwa suku bunga acuan akan berada di level 5,6% pada akhir 2023 atau berada di level 5,5–5,75%. Level tersebut lebih tinggi 50 bps dibandingkan proyeksi pada Maret 2023 yang memperkirakan suku bunga acuan The Fed akan memuncak di level 5,1% atau di rentang 5–5,25%.

Key Takeaway

Pada pekan ini, Reuters melaporkan bahwa sebanyak 15 dari 23 ekonom memperkirakan bahwa Bank Indonesia akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% hingga akhir tahun. Sementara itu, 8 sisanya memprediksi bahwa Bank Indonesia akan mulai memangkas suku bunga pada tahun ini.

Sementara itu, komentar Powell pada Rabu (21/6) semakin memperkuat ekspektasi konsensus bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada Juli 2023. Menurut analisis dari CME FedWatch Tool, probabilitas The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan bulan depan mencapai 71,9% per Kamis (22/6).

Komentar Powell juga menekan pergerakan harga saham di 3 indeks utama AS pada Rabu (21/6), di mana indeks Dow Jones turun -0,3%, S&P 500 melemah -0,52%, dan Nasdaq anjlok -1,21%. Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun tercatat naik 3 bps ke level 3,75%. Pergerakan yield sendiri berbanding terbaik dengan harganya.


Berita Korporasi

🤑 CFIN Bagikan Dividen Tunai dengan Indikasi Yield 18,3%

  • $CFIN: Clipan Finance Indonesia akan membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 398,45 miliar rupiah atau 100 rupiah per saham, setara 128% dari laba bersih. Mengacu harga saham CFIN pada penutupan bursa hari Kamis (22/6) di 545 rupiah per saham, maka indikasi dividend yield adalah 18,3%.

  • $UNVR: Unilever Indonesia akan membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 5,34 triliun rupiah atau 140 rupiah per saham, setara dengan 99,3% dari laba bersih. Jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar 69 rupiah per saham yang dibagikan pada November 2022, sehingga dividen final adalah 71 rupiah per saham. Mengacu harga saham UNVR pada penutupan bursa hari Kamis (22/6) di 4.250 rupiah per saham, maka indikasi final dividend yield adalah 1,7%.

  • $ACES: Ace Hardware Indonesia akan membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 531,75 miliar rupiah atau 31,06 rupiah per saham, setara 80% dari laba bersih. Mengacu harga saham ACES pada penutupan hari Kamis (22/6) di 670 rupiah per saham, maka indikasi dividend yield adalah 4,6%.

     

  • $KIJA: Kawasan Industri Jababeka mencatatkan marketing sales sebesar 1,2 triliun rupiah selama 5M23, setara 60% dari target 2023. Pada tahun ini, KIJA juga mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar 900 miliar rupiah, dengan rincian 300 miliar rupiah untuk pengembangan lahan di Cikarang dan 600 miliar rupiah untuk pengembangan sarana infrastruktur di Kawasan Industri Kendal. Di sisi lain, RUPST perseroan pada Rabu (21/6) harus ditunda karena tidak memenuhi kuorum.

     

  • $PGEO: Konsorsium Pertamina Geothermal Energy dan PT Jasa Daya Chevron (Chevron Geothermal) ditetapkan sebagai pemenang lelang wilayah kerja panas bumi (WKPWay Ratai, Lampung, yang memiliki potensi cadangan sebesar 105 megawatt. Dalam pelelangan tersebut, konsorsium PGEO dan Chevron Geothermal menyiapkan besaran komitmen eksplorasi mencapai 28,85 juta dolar AS atau ~431 miliar rupiah.


Musim Laba

🕷 ROTI 1Q23

Berikut adalah kinerja Nippon Indosari Corpindo pada 1Q23:

  • $ROTI: Laba bersih Nippon Indosari Corpindo produsen Sari Roti turun -44,3% YoY menjadi 49 miliar rupiah pada 1Q23. Penjualan tumbuh +3,5% YoY menjadi 941 miliar rupiah, sedangkan beban pokok penjualan naik lebih moderat (+1,9% YoY) sehingga GPM naik menjadi 52,9% (1Q22: 52,1%). Penurunan laba bersih diakibatkan kenaikan beban usaha sebesar +22,3% YoY, terutama karena kenaikan beban persediaan kedaluwarsa/cacat yang naik 2,3x lipat menjadi 104 miliar rupiah.

    Dibandingkan dengan 4Q22 (QoQ), laba bersih ROTI turun -71%. Penjualan turun -12,3%, tetapi beban usaha naik +22,1%.

    Penjualan 1Q23 ROTI telah mencapai 21% dari estimasi penjualan 2023 menurut konsensus analis sebesar 4,4 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 10% dari estimasi sebesar 496 miliar rupiah. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$ADMR

+11,31%

$BTPS

+7,43%

$PNLF

+9,22%

$BBKP

+7,22%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$EMTK

-5,23%

$ACES

-2,90%

$MAPI

-3,16%

$BRMS

-2,88%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Inggris mencatatkan inflasi sebesar 8,7% YoY pada Mei 2023, tidak berubah dari realisasi pada bulan sebelumnya dan di atas ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 8,4% YoY. Inflasi inti tercatat sebesar 7,1% YoY pada Mei 2023 (vs. Apr 2023: 6,8%), lebih tinggi dari ekspektasi konsensus di 6,8% YoY sekaligus menandai inflasi inti terbesar sejak Maret 1992.

  • Bank Mandiri ($BMRImengumumkan telah menyiapkan dana untuk pembayaran medium term notes subordinasi I tahun 2018 yang akan jatuh tempo pada 31 Juli 2023 dengan total pokok sebesar 500 miliar rupiah dan bunga sebesar 10,71 miliar rupiah.

  • Presiden Joko Widodo mengumumkan pencabutan status pandemi Covid-19 menjadi endemi pada Rabu (21/6). Dengan berakhirnya masa pandemi, pengobatan Covid-19 dapat ditanggung menggunakan BPJS Kesehatan.

  • Operator bar dan restoran Lucy In The Sky, Lima Dua Lima Tiga ($LUCY), mengumumkan telah membuka outlet ke-5 dengan kapasitas 250 tempat duduk dan 900 pengunjung di Surabaya.

  • Pemegang saham Provident Investasi Bersama ($PALMmenyetujui rencana pembelian kembali (buybacksaham maksimum 103,95 juta lembar (~1,46%saham dengan dana maksimum 80,66 miliar rupiah yang dilaksanakan pada 21 Juni 2023–20 Juni 2024. Selain itu, pemegang saham PALM juga menyetujui pengangkatan Ellen Kartika sebagai Direktur Investasi dan Portofolio yang baru menggantikan Devin Antonio Ridwan.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

💰 Tentang Benjamin Graham dan Value Investing Saham

Photo by: Stockbit

“Ben Graham adalah guru yang baik. Apa yang telah dikemukakannya secara konseptual masih relevan dengan kondisi saat ini.”— parahitairawan

Ben Graham adalah salah satu investor terbesar yang pernah ada. Dalam berinvestasi, Ben memiliki cara unik dimana ia membeli saham-saham yang masih murah dan melakukan short selling terhadap saham-saham sejenis yang overvalued. Dengan cara ini, sampai dengan tahun 1929, joint account yang dikelolanya mampu menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi bagi para investornya. Keadaan mulai berbalik pada tahun 1929 ketika depresi besar terjadi di Amerika Serikat dan menghanguskan sebagian besar portfolionya. Kejadian ini membuat Ben sangat terpukul dan membuatnya mengubah strategi investasinya secara drastis. Keamanan modal menjadi perhatian utamanya. Simak ringkasan cerita seorang Ben Graham dan gaya investasinya dalam tulisan Parahitairawan berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Anggaraksa Arismunandar

Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Rahmanto Tyas Raharja, Theodorus Melvin, Aulia Rahman Nugraha, Michael Owen Kohana, Hendriko Gani, Bayu Santoso, dan Syanne Gracetine

Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.