⛏  Ekspansi Usaha, INDY Beli Smelter dan Tambang Bauksit / by Stockbit Snips

29 September 2022

Daily Market Performance 🚀

IHSG

7.036

-0,58%

Coal

436,0

-0,38%

Crude Oil

80,7

-1,72%

Gold

1.619

-0,91%

CPO

3.288

-0,71%

Nickel

21.693

-0,14%

👋 Stockbitor!

Indika Energy
($INDY) melalui anak usahanya, PT Indika Mineral Investindo (IMI), telah merampungkan akuisisi atas 100% saham PT Perkasa Investama Mineral (PIM) pada 26 September 2022. Berdasarkan keterbukaan informasi, nilai pembelian ini mencapai 5 juta dolar AS (~74,9 miliar rupiah).

PIM sendiri memiliki kegiatan usaha untuk melakukan aktivitas konsultasi manajemen dan perdagangan besar logam dan bijih logam. Saat ini, PIM memiliki 2 anak perusahaan, yaitu PT Mekko Metal Mining yang bergerak di bidang usaha pertambangan bijih bauksit dan PT Perkasa Alumina Indonesia yang bergerak di bidang usaha industri pembuatan logam dasar bukan besi (smelter).

Kabar akuisisi ini hanya berselang sepekan dari pengumuman kerja sama INDY dan perusahaan afiliasi Foxconn, Foxteq Singapore Pte Ltd, untuk mendirikan joint venture pabrik mobil listrik di Indonesia.

Key Takeaway

Akuisisi PIM merupakan salah satu langkah INDY untuk ekspansi usaha ke sektor non-batu bara, khususnya mineral bauksit. Sebelumnya, INDY telah menetapkan target untuk meningkatkan 50% pendapatan dari sektor non-batu bara pada 2025 dan mencapai netral karbon pada 2050.

Upaya INDY untuk mendivestasi usaha batu bara telah terlihat sejak akhir tahun lalu, ketika perseroan menjual seluruh kepemilikannya (51% saham) di Mitrabahtera Segara Sejati ($MBSS). Pada Juli 2022, INDY juga menjual kepemilikan 69,8% saham Petrosea ($PTRO) senilai 146,6 juta dolar AS kepada PT Caraka Reksa Optima.

Meski demikian, lini penjualan batu bara masih mendominasi pendapatan konsolidasi INDY, dengan porsi mencapai 1,75 miliar dolar AS atau ~90,67% dari total pendapatan pada 1H22. 


Berita Korporasi

📈 Tolaram Tambah Kepemilikan di AMAR

  • $AMAR: Tolaram Group Inc membeli 15 juta lembar saham Bank Amar Indonesia dengan harga 232 rupiah per lembar pada 22 September 2022. Dengan demikian, total nilai pembelian mencapai 3,48 miliar rupiah. Setelah transaksi inikepemilikan Tolaram di AMAR bertambah dari ~59,38% menjadi ~59,49%.

  • $WSKT: Waskita Karya melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR), kembali melakukan penambahan modal ke PT Trans Jabar Tol (TJT). Penambahan modal ini dilakukan melalui penerbitan 181.552 saham TJT senilai 90,8 miliar rupiah yang seluruhnya diambil oleh WTR.  Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan WTR di TJT akan tetap tercatat sebesar 99,99%.

  • $PTRO: PT Caraka Reksa Optima telah merampungkan proses tender offer atas saham Petrosea. Dalam keterbukaan informasi, jumlah saham yang dibeli mencapai ~201,7 juta lembar dengan harga pelaksanaan sebesar 3.118 rupiah per lembar, sehingga total nilai pembelian mencapai 628,9 miliar rupiah. Setelah tender offer ini, PT Caraka Reksa Optima memiliki 89,8% saham PTRO, sementara 10,2% sisanya dimiliki oleh publik. Menurut laporan Bisnis, Lo Kheng Hong juga ikut menjual seluruh kepemilikannya (15,01%) di PTRO dalam tender offer ini.

    $KIOS: Pemegang saham Kioson Komersial Indonesia, PT Cahaya Ultima Angkasa Nusa, menjual 50 juta lembar saham KIOS dengan harga 500 rupiah per lembar pada 26 September 2022. Dengan demikian, total nilai penjualan mencapai 25 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Cahaya Ultima Angkasa Nusa di KIOS menyusut dari 8,77% menjadi 4,12%.


Musim Laba Q2 2022

🕷 MPMX 1H22

Sepanjang semester-I 2022, Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) membukukan kenaikan kinerja keuangan. Berikut detailnya:

  • $MPMXMitra Pinasthika Mustika mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar +70% YoY menjadi 161 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan bersih turun -25,7% menjadi 2 triliun rupiah. Peningkatan laba bersih didorong oleh bagian laba neto dari operasi yang dihentikan sebesar 97 miliar rupiah, yakni dari penjualan 50% saham MPM Rent ke Trusty Cars Pte. Ltd. (Carro), sehingga MPMX melepaskan pengendalian MPM Rent dan tidak lagi mengkonsolidasikan laporan keuangannya.


    Secara kumulatif selama 6M22, laba bersih tumbuh +42,8% YoY menjadi 306 miliar rupiah. Pendapatan bersih turun -13,6% YoY menjadi 5,1 triliun rupiah. Kenaikan laba bersih didorong oleh bagian laba neto dari MPM Rent akibat pelepasan pengendalian. (IDX)

     

    Dari sisi operasional, volume penjualan motor MPM Mulia turun -25% YoY menjadi 246 ribu unit yang dipicu oleh kurangnya pasokan. Namun, pendapatan suku cadang (spare parts) mengalami peningkatan +13%.


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$HEAL

+3,62%

$MEDC

+2,87%

$TAPG

+3,15%

$ADRO

+2,07%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$LINK

-7,00%

$PNLF

-6,79%

$ASSA

-6,81%

$MPMX

-6,67%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Laba bersih naik +24,6% YoY pada 1H22, gimana prospek dan rencana bisnis TBIG ke depannya? Tanya langsung aja sama manajemen TBIG di Emiten Talk: Saratoga Group Series pada Jumat, 30 September 2022 hanya di channel YouTube dan aplikasi Stockbit!

  • Wintermar Offshore Marine ($WINSmencatatkan kontrak senilai 61 juta dolar AS selama 8M22. Dalam periode yang sama, tingkat utilisasi armada mencapai 78%. Tingkat utilisasi ini di luar 3 kapal baru yang belum masuk ke armada siap operasi.

  • Bank KB Bukopin ($BBKPdan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menandatangani kerja sama untuk mengelola aset berkualitas rendah (non-performing loan/NPL) senilai 1,3 triliun rupiah melalui skema asset swap. PPA akan melakukan penukaran aset berkualitas rendah milik BBKP dengan aset produktif berupa sukuk. PPA sendiri merupakan salah satu pemegang saham minoritas di BBKP.

  • Traveloka meraih pendanaan senilai 300 juta dolar AS (~4,5 triliun rupiah) dari beberapa pengelola investasi global yang terdiri dari Indonesia Investment Authority (INA), BlackRock, Allianz Global Investors, dan Orion Capital Asia.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

❓The Great Inflation, Akankah Terulang untuk Beberapa Tahun Kedepan?

Photo by: Stockbit

“Saya rasa tentunya tidak akan sama persis seperti The Great Inflation karena ada beberapa situasi yang berbeda, orang yang  mengambil keputusan pun berbeda. Yang bisa kita lakukan sebagai investor adalah menyesuaikan strategi kita pada situasi dan keputusan para central bank— AndyDarmawan93

The Great Inflation adalah periode macroeconomic dimana terjadi inflasi tinggi yang disebabkan oleh rapid growth of money supply, energy crisis, dan fiscal imbalances. Saat ini tidak sedikit dari investor dan ekonom menilai apa yang terjadi dengan ekonomi global kita saat ini mirip dengan great inflation. Mulai dari beban fiskal yg tinggi karena seluruh dunia berperang dengan Covid, krisis energi, inflasi yang tinggi yg disebabkan oleh cost-push inflation dan masih banyak lagi. Lantas apakah kita juga akan berhadapan dengan era stagflasi yg berkepanjangan seperti The Great Inflation (15 tahun) dan harus menelan obat yg pahit tersebut untuk beberapa tahun ke depan? Simak ulasan selengkapnya pada tulisan AndyDarmawan93 berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Anggaraksa Arismunandar dan Aulia Rahman Nugraha

Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Aulia Rahman Nugraha, Bayu Santoso, Rahmanto Tyas Raharja, Michael Owen Kohana, Hendriko Gani

Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.