Daily Market Performance 🚀
IHSG
6.935
+0,02%
Coal
159,0
+0,63%
Crude Oil
89,5
+0,70%
Gold
1.911
-0,09%
CPO
3.810
+1,28%
Nickel
19.684
-2,81%
👋 Stockbitor!
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan pada Selasa (12/9) bahwa pemerintah berencana melarang transaksi barang di media sosial. Jerry menyebut bahwa larangan tersebut akan termuat dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang saat ini sedang disiapkan.
Selain secara eksplisit melarang praktik social commerce, Jerry menjelaskan bahwa peraturan tersebut akan mengatur jenis barang, mekanisme perdagangan, serta harga dalam transaksi di platform dagang digital. Peraturan ini ditujukan untuk melindungi UMKM, kata Jerry.
Praktik social commerce memang tengah menjadi sorotan sejumlah menteri di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Pada pekan lalu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan bahwa pemerintah akan melarang keterlibatan platform media sosial TikTok dalam bisnis e-commerce di Indonesia. Teten mengatakan wacana pelarangan ini didasarkan oleh kekhawatiran akan potensi monopoli bisnis berupa pengoperasian media sosial dan e-commerce secara bersamaan.
Menanggapi wacana pelarangan social commerce di Indonesia, juru bicara TikTok, Anggini Setiawan, menyebut bahwa upaya membatasi sosial media dan e-commerce sebagai dua platform yang berbeda akan menghambat inovasi, serta merugikan pedagang dan konsumen di Indonesia. Agence France-Presse melaporkan bahwa TikTok memiliki 125 juta pengguna dan 2 juta pedagang di Indonesia.
Selain TikTok, Facebook dan Instagram telah lebih dulu menjalankan praktik social commerce di Indonesia.
Rencana pelarangan transaksi barang di media sosial berpotensi memberikan dampak positif bagi emiten yang memiliki platform e-commerce atau marketplace seperti $GOTO, $BUKA, dan $BELI. Sebab, larangan tersebut akan mengurangi kompetisi, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Namun, peraturan mengenai jenis barang dan harga (pricing) di platform dagang digital berpotensi membawa ketidakpastian.
Per 1H23, kontribusi segmen e-commerce atau marketplace dari ketiga emiten tersebut adalah sebagai berikut:
GOTO: ~38% dari pendapatan bruto, dengan EBITDA yang disesuaikan negatif 752 miliar rupiah
BUKA: ~55% dari pendapatan bersih, dengan rugi operasional sebesar 629 miliar rupiah
BELI*: ~51% dari pendapatan bersih, dengan laba kotor 129 miliar rupiah
Saham terkait: $GOTO, $BUKA, $BELI
*Menggunakan segmen 1P retail yang di dalamnya mengandung e-commerce.
🚘Penjualan Mobil ASII Tumbuh +5,57% YoY hingga 8M23
$ASII: Astra International mencatatkan penjualan domestik mobil sebanyak 50.816 unit pada Agustus 2023 (+4,52% MoM, +1,82% YoY) dengan penjualan 8M23 mencapai 377.358 unit (+5,57% YoY). Penjualan segmen low cost green car (LCGC) mencapai 13.378 unit pada Agustus 2023 (+5,01% MoM, -0,65% YoY) dengan penjualan 8M23 mencapai 103.535 unit (+24,2% YoY). Selama 8M23, pangsa pasar penjualan domestik mobil ASII menjadi 56% (vs. 8M23: 53,9%) dan pangsa pasar penjualan LCGC menjadi 74% (vs. 8M23: 72,7%).
$BABP: Bank MNC Internasional berencana menggelar right issue maksimum 13,5 miliar saham baru dengan efek dilusi maksimum 28,57%. Rasio dan harga pelaksanaan belum diumumkan, sementara dana hasil rights issue akan digunakan untuk pemberian kredit. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 19 Oktober 2023.
$CUAN: Petrindo Jaya Kreasi melalui anak usahanya, PT Prima Mineral Investindo, mengakuisisi 85% saham PT Silika Saut Jaya, sebuah perusahaan pertambangan pasir silika, dengan nilai yang tidak diumumkan. PT Silika Saut Jaya saat ini sedang memproses izin usaha pertambangan eksplorasi seluas 461,49 ha di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
$MEDC: Medco Energi menandatangani perjanjian penjaminan dan penanggungan dengan Glencore Singapore Pte. Ltd. untuk transaksi uang muka jual beli minyak mentah sebesar 100 juta dolar AS yang didapatkan anak usaha MEDC, Medco Energi Global Pte. Ltd., dari Glencore.
$INKP: Indah Kiat Pulp & Paper menandatangani akta perjanjian pengikatan pembelian atas 34 bidang tanah seluas ~2,09 juta m2 milik PT Persada Kharisma Perdana dan 8 bidang tanah seluas ~1,13 juta m2 milik PT Paramacipta Intinusa. Sebelumnya, INKP mengatakan bahwa total nilai transaksi tersebut mencapai 247,9 miliar rupiah.
🕷 Laba Bersih TINS 1H23 Terkoreksi -98,5% YoY
Berikut adalah kinerja TINS selama 2Q23 dan 1H23.
$TINS: Timah mencatatkan rugi bersih sebesar 34 miliar rupiah pada 2Q23, berbalik dari laba bersih 481 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan turun -22,3% YoY menjadi 2,4 triliun rupiah, tetapi beban pokok pendapatan (COGS) justru naik +2,4% YoY. Akibatnya, laba kotor turun -83,4% YoY dan GPM turun menjadi 6% (vs. 2Q22: 28,1%).
Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih TINS turun -168% (berbalik rugi dari laba bersih 50 miliar rupiah pada 1Q23). Pendapatan tumbuh +10,4%, tetapi COGS naik lebih tinggi (+18,1%).
Secara kumulatif untuk periode 1H23, laba bersih TINS turun -98,5% YoY menjadi 16 miliar rupiah. Pendapatan turun -38,9% YoY menjadi 4,6 triliun rupiah, sementara COGS (-24,3% YoY) dan beban usaha (-10,3% YoY) turun lebih moderat. (IDX)
Dari segi operasional, volume produksi bijih timah dan logam timah masing-masing turun -21,7% YoY menjadi 7.755 ton dan -8% YoY menjadi 8.100 ton. Volume penjualan juga turun -16,4% YoY menjadi 8.307 ton. Di sisi lain, rata-rata harga jual melemah -34,7% YoY menjadi 26.828 dolar AS per ton.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Soho Global Health ($SOHO) berencana melakukan stock split dengan rasio 1:10 pada November 2023. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 19 Oktober 2023.
Direktur Venteny Fortuna International ($VTNY), Lie Kienata, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan penyaluran kredit UMKM sebesar 1,8 triliun rupiah hingga akhir 2023, dengan target laba bersih sebesar 15 miliar rupiah. Lie menyebut bahwa hingga saat ini VTNY telah menyalurkan pendanaan kepada 9.600 UMKM di Indonesia. VTNY juga menargetkan jumlah pengguna aplikasi VENTENY Super-app mencapai 250.000.
Direktur Utama Samudera Indonesia ($SMDR), Bani Maulana Mulia, mengatakan bahwa pihaknya telah mendatangkan 8 dari 11 kapal baru yang ditargetkan pada 2023, dengan kapal ke-9 akan diterima pada pekan depan. Bani menyebut bahwa SMDR telah merealisasikan capex sebesar 260 juta dolar AS pada tahun ini, melebihi anggaran yang direncanakan sebesar 240 juta dolar AS.
Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast Auto Ltd., berencana untuk berinvestasi sebesar 1,2 miliar dolar AS di Indonesia dalam jangka panjang. Investasi tersebut mencakup dana sebesar 150–200 juta dolar AS untuk pembangunan pabrik di Indonesia berkapasitas produksi 30.000–50.000 mobil per tahun yang akan mulai beroperasi pada 2026. VinFast juga berencana menjual model VF e34 dan VF 5 di Indonesia pada 2024.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🥶 Mengenal Apa Itu Investment Death Freeze dan Cara Mengatasinya!
"Kalau kamu masuk ke pasar modal tanpa mau belajar, kamu akan di paksa belajar oleh market melalui kerugian."—JamesJayadi
Sejak awal tahun 2020, jumlah investor di bursa kian massive bertambah. Hal ini tentunya bagus dan memang dibutuhkan untuk kemajuan pasar modal kita. Namun tak semua yang masuk ke pasar modal berakhir dengan cerita bahagia. Cukup banyak yang merasakan pengalaman buruk, rugi, hingga memilih pensiun dini dari pasar modal. Kondisi inilah yang sering dinamakan dengan "investment death freeze". Namun jika dipikir lagi, bukan hal aneh rasanya. Bahkan para investor senior pun pernah mengalami fase itu dan bertahan. Dalam tulisannya, JamesJayadi membagikan pengalaman "investment death freeze" dan bagaimana cara mengatasinya. Penasaran seperti apa? Baca selengkapnya di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Hendriko Gani
Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Aulia Rahman Nugraha, Anggaraksa Arismunandar, Theodorus Melvin, Bayu Santoso, Reynaldo Mulya, Arvin Lienardi, Ryan Indradjaja, Malvin Gevariel Chandra, Michael Owen Kohana
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.