⚡ Pemerintah Relaksasi TKDN untuk Kebut EBT / by Stockbit Snips

13 Agustus 2024

Daily Market Performance 🚀

IHSG

7.357

+0,81%

Coal

149,6

-1,93%

Oil (Brent)

82,0

-0,33%

Gold

2.500

-0,16%

CPO

3.687

-0,57%

Nickel

16.150

+0,04%

Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengurangi kewajiban tingkat komponen dalam negeri (TKDNdi sektor energi baru terbarukan (EBT) guna mempercepat investasi. Berikut rincian perubahan TKDN di sektor EBT, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Senin (12/8):

  • TKDN pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) turun dari 40% menjadi 20%.

  • TKDN pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turun dari 48–71% menjadi 23–45%.

  • TKDN pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) turun dari 40% menjadi 15%.

Langkah ini hanya berselang sepekan setelah Deputi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah akan membebaskan kewajiban TKDN kepada pengembangan proyek PLTS yang menerima setidaknya 50% pendanaan dari kreditur multilateral atau bilateral asing.

Pendanaan untuk proyek EBT di Indonesia sendiri masih terbatas kendati kreditur asing telah berkomitmen untuk menyediakan pendanaan, termasuk dana senilai 20 miliar dolar AS dalam kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dipimpin oleh G7. Reuters melaporkan, para analis menilai aturan TKDN menjadi penyebab terhambatnya pendanaan proyek EBT di Indonesia.

Bauran EBT di Indonesia sendiri hanya mencapai 13,1% per 2023, lebih rendah dari target di level 17,9%. Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan bahwa bauran EBT masih relatif lambat dan diperkirakan hanya mencapai 13–14% pada 2025. Proyeksi tersebut jauh lebih rendah dari target pemerintah yang mengincar bauran EBT mencapai 23% pada 2025.

Sementara itu, PLN baru-baru ini membatalkan rencana pembangunan PLTU dengan total kapasitas sebesar 13,3 GW, yang sebelumnya masuk ke dalam rencana usaha pada 2019–2028. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut bahwa pihaknya juga mengganti kapasitas 1,9 GW dari PLTU menjadi EBT dan PLTG. Inisiatif ini ditujukan sebagai upaya dekarbonisasi sumber energi, serta meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dan infrastruktur pendukungnya.

Di BEI, beberapa emiten yang tercatat memiliki eksposur terhadap pembangunan PLTSPLTBdan PLTA adalah sebagai berikut:

  • PLTS: $DSSA melalui pembangunan pabrik solar cell senilai 1,6 triliun rupiah bersama PLN dan Trina Solar Co. Ltd. di Kendal.

  • PLTB: $BREN melalui proyek PLTB Sidrap serta hak kelola di PLTB Sukabumi dan PLTB Lombok Timur.

  • PLTA: $KEEN (kapasitas 65 MW per 2023), $ARKO (kapasitas 17,4 MW per 2023).

Key Takeaway

Relaksasi TKDN pada sektor EBT berpotensi berdampak positif bagi progres ekspansi perusahaan yang bergerak di bidang PLTS, PLTA, dan PLTB. Kami menilai ARKO dan KEEN berpotensi menjadi emiten yang paling diuntungkan karena memiliki pipeline pembangunan pembangkit listrik dalam jangka waktu dekat:

  • ARKO: PLTA Kukusan dengan kapasitas 5,4 MW, yang ditargetkan beroperasi pada 2025.

  • KEEN: Pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) Salu Noling dengan kapasitas 10 MW, yang ditargetkan beroperasi pada 2026.

Selain itu, ARKO juga akan memiliki tambahan kapasitas sebesar 10 MW dari pembangunan PLTA Yaentu yang ditargetkan beroperasi pada 2024.


Berita Korporasi

🏰 DILD Investasikan Rp3,8 T di IKN

  • $DILD: Otorita IKN mengumumkan bahwa Intiland Development akan berinvestasi senilai 3,8 triliun rupiah di IKN. DILD sendiri resmi memulai groundbreaking pembangunan 3 proyek di IKN pada Senin (12/8). Ketiga proyek tersebut terdiri dari kawasan mixed–use seluas 0,72 ha bernama Grand Whiz Nusantara, kawasan transit–oriented development seluas 6,7 ha bernama Nusantara Quarter, dan kawasan hunian seluas 200 ha bernama Royale Nusantara Golf Resort & Residence.

  • $NRCA: Anak usaha Surya Semesta Internusa ($SSIA), Nusa Raya Ciptamencatatkan nilai kontrak baru sebesar 2,27 triliun rupiah selama 1H24, tumbuh +34,5% YoY.

  • $MLPTMultipolar Technology akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 senilai ~206,3 miliar rupiah atau 110 rupiah per sahamCum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 21 Agustus 2024, sementara pembayaran pada 6 September 2024. Mengacu harga saham MLPT pada Selasa (13/8) di level 1.535 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 7,2%.

  • $TOWRSarana Menara Nusantara melalui 6 anak usahanya menandatangani fasilitas pinjaman hingga 4 triliun rupiah dari Bank BTPN ($BTPN), dengan jangka waktu hingga 30 April 2025. Selain itu, TOWR melalui anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia dan PT Iforte Solusi Infotek, menandatangani fasilitas pinjaman hingga 14 miliar yen (~1,5 triliun rupiah) dari Bank Mizuho Indonesia, dengan jangka waktu hingga 7 Agustus 2029.

  • $ENRGPemegang saham Energi Mega Persada, PT Shima Global Kapital, membeli 212 juta saham ENRG dari PT CGS–CIMB Sekuritas Indonesia, berdasarkan data KSEI per 9 Agustus 2024. Nilai transaksi belum diketahui. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Shima Global Kapital di ENRG naik dari 21,24% menjadi 22,09%.

  • $MMLPProvident Investasi Bersama ($PALM) melalui anak usahanya, PT Suwarna Arta Mandiri, membeli 1,8 miliar saham Mega Manunggal Property dengan harga 350 rupiah per lembar pada 9 Agustus 2024. Total nilai transaksi mencapai ~623 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Suwarna Arta Mandiri di MMLP naik dari 23,39% menjadi 49,24%.

  • $CMNPCitra Marga Nusaphala Persada mendapatkan pembiayaan syariah line facility hingga 4 triliun rupiah dari PT Sarana Multi Infrastruktur, dengan jangka waktu hingga 36 bulan. Dana ini ditujukan untuk membiayai pembangunan dan pengembangan jalan tol ruas Ancol Timur–Pluit (Elevated) atau Harbour Road II.


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$PTPP

+22,68%

$BFIN

+7,34%

$PTRO

+8,52%

$WIFI

+6,03%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$AMMN

-2,63%

$NCKL

-1,60%

$JPFA

-2,16%

$ULTJ

-1,58%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • MSCI mengumumkan evaluasi untuk indeks saham Global Standard Index dan Small Cap Index, dengan periode efektif pada 2 September–25 November 2024. Berikut rinciannya:

  • Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia, Ajib Hamdani, mengatakan bahwa pihaknya meminta kepada pemerintah untuk menunda kenaikan tarif PPN, dengan pertimbangan daya beli masyarakat yang sedang melemah. Ajib menjelaskan bahwa lebih dari 60% ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi rumah tangga, sehingga kenaikan tarif PPN akan kontra-produktif dengan target pertumbuhan ekonomi +8% per tahun yang dicanangkan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Jika pemerintah tetap menaikkan tarif PPN dari 11% menjadi 12% pada 2025, Ajib menyarankan agar pemerintah menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak dan/atau mengalokasikan PPN ditanggung pemerintah kepada sektor pendorong ekonomi.

  • Direktur Jenderal di Kementerian Perdagangan, Isy Karim, mengatakan bahwa aturan mengenai kenaikan harga eceran tertinggi (HETMinyaKita akan terbit pada pekan ini. Isy menyebut bahwa aturan terbaru akan membuat HET MinyaKita naik dari 14.000 rupiah per liter menjadi 15.700 rupiah per liter. Selain itu, minyak goreng curah tidak akan lagi dihitung dalam kebijakan domestic market obligation (DMO). Isy juga mengatakan bahwa aturan baru tersebut nantinya akan mencatat penerimaan MinyaKita di tingkat pengecer sebagai DMO dan dihitung menjadi hak ekspor.

  • Kementerian Keuangan mencatat bahwa defisit APBN 2024 selama 7M24 mencapai 93,4 triliun rupiah atau setara 0,41% terhadap PDB, tetapi dengan keseimbangan primer yang surplus 179,3 triliun rupiah. Pendapatan negara selama 7M24 turun -4,3% YoY menjadi 1.545,4 triliun rupiah, setara 55,1% dari target. Penurunan pendapatan ditekan oleh kontraksi pos PPh non-migas (-3% YoY) dan PPh migas (-13,2% YoY), sementara PPN dan PPnBM (+7,3% YoY) serta PBB (+4,1% YoY) mengalami pertumbuhan. Sementara itu, realisasi belanja negara naik +12,2% YoY menjadi 1.638,8 triliun rupiah, setara 49,3% dari target.

  • Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat bahwa penjualan motor domestik pada Juli 2024 mencapai 598.844 unit (+26% YoY, +17,2% MoM), menandai angka penjualan bulanan tertinggi sejak Maret 2023. Hasil ini membuat penjualan motor selama 7M24 mencapai 3,77 juta unit (+2,5% YoY), setara 59,8–60,8% dari target 2024 yang telah direvisi turun di level 6,2–6,3 juta unit.

  • Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah mengurangi undangan untuk perayaan Hari Kemerdekaan di IKN dari rencana awal 8.000 tamu menjadi hanya 1.300 tamu. Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pengurangan tersebut disebabkan oleh permasalahan akomodasi dan konsumsi. Pemerintah sendiri menggelontorkan dana hingga 87 miliar rupiah untuk acara perayaan Hari Kemerdekaan di IKNlebih tinggi +64,2% dibandingkan anggaran acara Hari Kemerdekaan di Jakarta pada 2023.

  • Sri Rejeki Isman ($SRILberencana menjaminkan utang grup perseroan hingga 13,3 triliun rupiah dengan aset yang terdiri atas persediaan, piutang usaha, hak tanggungan atas tanah dan bangunan, serta fidusia atas mesin-mesin. Jaminan-jaminan tersebut akan bersifat pari passu dalam hak pembayaran. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 18 September 2024.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

📈 7 Indikator Teknikal Penting untuk Analisis Volatilitas dalam Trading Saham

Photo by: Stockbit

“Dengan menggunakan indikator-indikator ini, kamu bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang volatilitas market dan membuat keputusan trading yang lebih terinformasi” -ariefhidayatst


Beberapa indikator teknikal dapat membantu trader mengukur dan memahami fluktuasi harga. Indikator seperti Average True Range (ATR) memberikan gambaran tentang seberapa besar pergerakan harga dalam suatu periode tertentu, sementara Bollinger Bands menunjukkan rentang harga yang biasanya dicapai, dengan pergerakan harga yang melewati band ini menandakan volatilitas tinggi. Selain itu, indikator Volatility Index (VIX) sering digunakan untuk mengukur ekspektasi volatilitas pasar secara keseluruhan. Baca selengkapnya pada tulisan ariefhidayatst berikut ini untuk menemukan indikator lainnya.


Penulis & Editor: Stockbit Investment Research

Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.