đź’° Pemerintah Revisi Naik PMN BUMN Karya dan Target Dividen / by Stockbit Snips

11 September 2023

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.963

+0,56%

Coal

157,3

-0,89%

Crude Oil

86,9

-0,73%

Gold

1.927

+0,48%

CPO

3.649

-2,17%

Nickel

19.820

-2,16%

đź‘‹ Stockbitor!

Pemerintah dan DPR sepakat untuk mengerek penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN pada 2024 dari 18,6 triliun rupiah menjadi 30,7 triliun rupiah. Tambahan 12,1 triliun rupiah tersebut ditujukan untuk Wijaya Karya ($WIKA) sebesar 6 triliun rupiah dan PT Hutama Karya sebesar 6,1 triliun rupiah.

Dengan tambahan ini, PT Hutama Karya akan menjadi BUMN dengan PMN terbesar pada 2024 mencapai 18,6 triliun rupiah. Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan PT Hutama Karya akan mengambil alih aset yang dimiliki oleh Waskita Karya ($WSKT).

Sementara itu, di pos pendapatan, pemerintah dan DPR sepakat untuk menaikkan target penerimaan dividen dari BUMN dari 80,8 triliun rupiah menjadi 85,8 triliun rupiah pada 2024. Jumlah tersebut +5,3% lebih tinggi dari outlook dividen BUMN pada 2023 di angka 81,5 triliun rupiah. Per 7 Agustus 2023, Kementerian Keuangan melaporkan bahwa realisasi dividen dari BUMN telah mencapai 61,7 triliun rupiah, setara 75,7% dari outlook 2023.

Key Takeaway

Tambahan PNM menjadi angin segar bagi emiten BUMN Karya, khususnya bagi WSKT dan WIKA yang sedang mengalami kesulitan keuangan akibat beban utang yang tinggi. Per 1H23, WSKT dan WIKA memiliki utang bersih (net debt) sebesar 60,2 triliun rupiah dan 30,1 triliun rupiah. Dalam sepekan terakhir, emiten-emiten BUMN Karya tercatat mengalami apresiasi harga saham, dengan WIKA +12,4%, PTPP +37,3%, ADHI +8%, sementara perdagangan WSKT ditangguhkan sejak 8 Mei 2023.

Sementara itu, kenaikan target penerimaan dividen pada 2024 terlihat realistis untuk dicapai tanpa perlu menaikkan payout ratio. Berdasarkan estimasi laba bersih konsensus, empat emiten BUMN dengan kontribusi dividen terbesar diproyeksikan membukukan pertumbuhan laba bersih minimum 15% YoY pada FY23 (BBRI +15% YoY, BMRI +20% YoY, TLKM +25% YoY, dan BBNI +15% YoY). Pada 2022, keempat emiten tersebut berkontribusi 78,8% dari total penerimaan dividen BUMN.

Saham terkait: $WSKT, $WIKA, $BBRI, $BMRI, $TLKM, $BBNI


Berita Korporasi

🤑 ARNA Berencana Buyback Saham Rp150 M

  • $ARNA: Awarna Citramulia berencana melakukan buyback saham dengan dana maksimum 150 miliar rupiah. Aksi korporasi ini ditujukan untuk menjaga kewajaran harga saham, dengan manajemen menilai harga wajar ARNA adalah minimal 15x dari earnings per share (EPS). Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 18 Oktober 2023.

     

  • $IATA: MNC Energy Investments akan menerbitkan obligasi dan sukuk dengan nilai masing-masing 500 miliar rupiah dan 250 miliar rupiah. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja untuk trading batu barapembayaran fasilitas pinjamandan pemberian pinjaman kepada anak usaha, PT Bhakti Coal Resources.

     

  • $NFCX: Pengendali NFC IndonesiaM CASH Integrasi ($MCAS), membeli 1,9 juta saham NFCX dengan harga rata-rata 6.418 rupiah per saham pada 1–6 September 2023. Total nilai transaksi mencapai 12,46 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan MCAS di NFCX naik dari 50,86% menjadi 51,15%.

     

  • $CAKK: Direktur Utama Cahayaputra Asa Keramik, Johan Silitonga, membeli ~1,77 juta saham CAKK dalam 4 transaksi berbeda dengan rentang harga 179–180 rupiah per saham pada 24–29 Agustus 2023. Setelah transaksi ini, kepemilikan Johan di CAKK naik dari 2,91% menjadi 3,06%.

     

  • $BRMS: Salah satu pemegang saham Bumi Resources Minerals, Sugiman Halim, menjual 250 juta saham BRMS dengan harga yang tidak diumumkan pada 7 September 2023. Setelah transaksi ini, kepemilikan Sugiman di BRMS turun dari 7,94% menjadi 7,76%.


Musim Laba

đź•· Laba Bersih 1H23: SCMA -88,7% YoY, MNCN -38,0% YoY

Berikut adalah kinerja SCMA dan MNCN selama 2Q23 dan 1H23.

  • $SCMA: Laba bersih Surya Citra Media turun tajam -99,2% YoY menjadi 3 miliar rupiah pada 2Q23. Pendapatan turun -7,7% YoY menjadi 1,5 triliun rupiah. Di sisi lain, beban program dan siaran naik +29,7% YoY. Akibatnya, margin laba bersih turun menjadi 0,2% (vs. 2Q22: 20,4%).

     

    Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih SCMA turun -96%. Pendapatan turun -1,7%, tetapi beban program dan siaran naik +8,1% dan beban usaha sedikit naik +0,5%.

     

    Secara kumulatif selama 1H23, laba bersih SCMA turun -88,7% YoY menjadi 69 miliar rupiah, hanya mencapai 14% dari estimasi laba bersih FY23 konsensus analis. Pendapatan turun -4,1% YoY menjadi 3 triliun rupiah, mencapai 46% dari estimasi.

     

    Di sisi lain, beban program dan siaran naik +24,6% dan beban usaha turun lebih moderat -0,3%. Penurunan laba bersih juga dipengaruhi penurunan pendapatan lain-lain dari 157 miliar rupiah menjadi 13 miliar rupiah, sedangkan beban lain-lain naik dari 10 miliar rupiah menjadi 65 miliar rupiah. Akibatnya, margin laba bersih turun menjadi 2,3% (vs. 1H22: 19,5%). (IDX)

  • $MNCN: Laba bersih Media Nusantara Citra turun -76,2% YoY menjadi 139 miliar rupiah pada 2Q23. Pendapatan turun -24,9% YoY menjadi 2 triliun rupiah. Di sisi lain, beban program dan konten naik +2,7% YoY. Akibatnya, margin laba bersih turun menjadi 6,9% (vs. 2Q22: 21,9%).

     

    Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih MNCN turun -77,1%. Pendapatan turun -17,9%, sementara beban program dan konten naik +29,2%.

    Secara kumulatif selama 1H23, laba bersih MNCN turun -38% YoY menjadi 746 miliar rupiah. Pendapatan turun -15,7% YoY menjadi 4,4 triliun rupiah, mencapai 48% dari estimasi pendapatan FY23 konsensus analis. Pendapatan iklan turun -18,2% YoY akibat penurunan iklan non-digital (-25,9% YoY).

     

    Di sisi lain, beban program dan konten (-1,1%) serta beban umum dan administrasi (-8,9%) turun lebih moderat. Akibatnya, margin laba bersih turun menjadi 16,8% (vs. 1H22: 22,8%). (IDX)


đź‘€ What to Watch For: 

Beberapa data ekonomi yang akan rilis pekan ini (11–15 September 2023):

  • Rabu (13/9): Inflasi Amerika Serikat YoY Agustus (konsensus: 3,6%, Juli: 3,2%)

  • Rabu (13/9): Inflasi inti Amerika Serikat YoY Agustus (konsensus: 4,3%, Juli: 4,7%)

  • Kamis (14/9): European Central Bank main refinancing rate Agustus (konsensus: 4,25%, Juli 4,25%)

  • Kamis (14/9): Penjualan ritel Amerika Serikat MoM Agustus (konsensus: +0,2%, Juli +0,7%)

  • Jumat (15/9): Penjualan ritel Tiongkok YoY Agustus (konsensus: +2,8%, Juli +2,5%)

  • Jumat (15/9): Neraca perdagangan Indonesia Agustus (konsensus: surplus US$1,58 miliar, Juli: surplus US$1,31 miliar)

  • Jumat (15/9): Ekspor Indonesia YoY Agustus (konsensus: -21,9%, Juli: -18,03%)

  • Jumat (15/9): Impor Indonesia YoY Agustus (konsensus: -9%, Juli: -8,32%)

Beberapa data ekonomi yang telah rilis pekan lalu (4–9 September 2023):

  • Tiongkok: Neraca perdagangan Agustus (surplus US$68,36 miliar vs Juli surplus US$80,6 miliar)

  • Tiongkok: Ekspor YoY Agustus (-8,8% vs Juli -14,5%)

  • Tiongkok: Impor YoY Agustus (-7,3% vs Juli -12,4%)

  • Indonesia: Cadangan devisa Agustus (US$137,1 miliar vs Juli US$137,7 miliar)

  • Indonesia: Indeks Keyakinan Konsumen Agustus (125,2 vs Juli 123,5)

  • Tiongkok: Tingkat inflasi YoY Agustus (0,1% vs Juli -0,3%)

Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (11–15 September 2023):

  • $ITMG: 2.660 rupiah/lembar (Cum date: 11 September)

  • $BSSR: 349,93 rupiah/lembar (Cum date: 14 September)

  • $TEBE: 30 rupiah/lembar (Cum date: 15 September)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$KLBF

+8,14%

$TKIM

+7,62%

$INKP

+7,94%

$MNCN

+6,86%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$MTMH

-4,76%

$ADRO

-3,11%

$GOTO

-4,30%

$INDY

-2,88%

Performa Sektor Hari Ini đź“Š


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • China mencatatkan inflasi 0,1% YoY pada Agustus 2023 (vs. Juli 2023: deflasi 0,3% YoY), lebih rendah dari ekspektasi konsensus di inflasi 0,2% YoY. Inflasi inti pada Agustus 2023 mencapai 0,8% YoY, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Badan statistik nasional China mengatakan inflasi ke depan akan meningkat secara bertahap akibat memudarnya efek high base.

  • Bank Indonesia mencatat bahwa penjualan ritel di Indonesia tumbuh +1,6% YoY pada Juli 2023 (vs. Juni 2023: +7,9% YoY). Penjualan ritel diprakirakan tumbuh +1,3% YoY pada Agustus 2023.

  • Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat bahwa penjualan domestik sepeda motor tumbuh +1,8% YoY menjadi 534.379 unit pada Agustus 2023 (vs. Juli 2023: 475.428 unit, +45,6% YoY). Selama 8M23penjualan domestik sepeda motor tumbuh +36% YoY menjadi 4,2 juta unit. AISI menargetkan penjualan domestik sepeda motor pada FY23 mencapai 5,6–5,8 juta unit (vs. FY22: 5,22 juta unit).


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🧠 Memahami Definisi Dividend Yield (DY) Tinggi dari Kacamata Seorang Dividend Investor

Photo by: Stockbit

“DY masa lalu di bawah 4% bisa saja naik melebihi 6% dan menjadi emiten high DY di harga yang kita miliki, meskipun kadang perlu menunggu waktu 2 tahun atau lebih. Namun saat menunggu itu, kita bisa saja mengalami floating profit bagger.” — HaniPutranto

Bagi investor di pasar modal memiliki Dividen Yield tinggi adalah salah satu kriteria penting dalam memilih sebuah saham. Karena, selain sebagai salah satu sumber keuntungan investor, dividen juga bisa menjadi indikator baik buruknya performa suatu emiten. Namun yang kerap menjadi pertanyaan, berapa sih besaran dividen yang dikategorikan baik atau tinggi? Apakah 4% cukup? Atau ada standar nominal yang lebih tinggi? Simak ulasan selengkapnya tentang definisi Dividen Yield tinggi dari kaca mata seorang HaniPutranto berikut ini!

Sekilas tentang HaniPutranto

Hani Putranto adalah seorang investor yang menggunakan dividen yield sebagai filter utama dalam menentukan emiten yang ingin beliau beli. Di Stream, Hani Putranto kerap membagikan tips bagi investor yang ingin menjadi dividen hunter hinngga ulasan dari emiten dengan dividen yield tinggi di pasar modal. Semua tulisan Hani Putranto bisa kamu baca di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Bayu Santoso

Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Aulia Rahman Nugraha, Anggaraksa Arismunandar, Theodorus Melvin, Hendriko Gani, Michael Owen Kohana, Reynaldo Mulya, Arvin Lienardi, Ryan Indradjaja, Malvin Gevariel Chandra

Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.