Daily Market Performance 🚀
IHSG 7.020 -0,85% |
Coal 397,0 +1,79% |
Crude Oil 80,63 +0,14% |
Gold 1.775 +0,42% |
CPO 4.151 -1,98% |
Nickel 26.892 +0,55% |
đź‘‹ Stockbitor!
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi Indonesia sebesar 5,42% YoY pada November 2022. Realisasi ini lebih rendah dari konsensus yang memperkirakan inflasi 5,5% YoY serta inflasi tahunan pada Oktober 2022 yang mencapai 5,71%.
Secara bulanan, Indonesia mencatat inflasi 0,09% MoM pada November 2022 (vs. deflasi 0,11% pada Oktober 2022). Meski kembali mencatat inflasi bulanan, realisasinya lebih rendah daripada konsensus ekonom yang memperkirakan inflasi 0,16% MoM.
Pada periode yang sama, inflasi inti di Indonesia mencapai 3,3% YoY, lebih rendah dibandingkan perkiraan konsensus yang memprediksi inflasi 3,4% YoY dan realisasi inflasi pada Oktober 2022 yang mencapai 3,31% YoY. Sejak awal tahun, Indonesia telah mengalami inflasi sebesar 4,82% YTD.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga di sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Komponen transportasi mengalami inflasi terbesar hingga 15,45%, dengan andil sebesar 1,86%. Sementara itu, kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 5,87% dengan andil 1,5%.
Satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, dengan penurunan sebesar 0,4%.
Dengan tingkat inflasi 4,82% YTD, BPS meyakini bahwa inflasi tahun penuh 2022 akan dapat berada di bawah 6%. Kendati demikian, tingkat inflasi tersebut masih berada di atas target Bank Indonesia di rentang level 2—4%.
Pada Rabu (30/11), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa pihaknya siap menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk mendukung nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sendiri telah terdepresiasi sebesar 9,4% YTD dan mendekati level terendahnya dalam 2 tahun terakhir.
Sebelumnya, Bank Indonesia memprediksi bahwa inflasi pada 2023 akan turun ke level 3,61%.
đź’° Edwin Soeryadjaya Tambah Kepemilikan di SRTG
$SRTG: Presiden Komisaris Saratoga Investama Sedaya, Edwin Soeryadjaya, membeli ~12,06 juta lembar saham SRTG dengan harga 2.600 rupiah per lembar pada 30 November 2022. Dengan demikian, total nilai pembelian mencapai ~31,3 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Edwin Soeryadjaya di SRTG bertambah dari 33,1% menjadi 33,2%.
$KRAS: Krakatau Steel berencana untuk menggelar 2 aksi korporasi pada 2023. Pertama, KRAS berniat untuk melaksanakan IPO bagi salah satu anak usahanya, PT Krakatau Sarana Infrastruktur. Saat ini, KRAS tengah menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) untuk aksi korporasi tersebut. Kedua, KRAS juga berencana menggelar rights issue sebesar 20% saham. Direktur Utama KRAS, Silmy Karim, mengatakan bahwa rencana ini telah disetujui oleh DPR.
$TBLA: Tunas Baru Lampung membagikan dividen interim tahun buku 2022 senilai 211,1 miliar rupiah atau 40 rupiah per lembar saham. Cum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 9 Desember 2022, dengan pembayaran pada 21 Desember 2022. Mengacu harga saham TBLA pada penutupan bursa hari ini di 720 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 5,55%.
$WINS: Wintermar Offshore Marine membeli 2 unit kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) 7000BHP. Serah terima kedua kapal tersebut dijadwalkan pada Desember 2022 dan diharapkan dapat beroperasi pada 1Q23. Dengan transaksi ini, WINS telah menambah 8 unit kapal pada 2022, sehingga total armada yang dimiliki saat ini mencapai 41 unit.
$ABDA: Pemegang saham pengendali Asuransi Bina Dana Arta, Aseana Insurance Pte. Ltd., telah menyelesaikan tender wajib atas saham ABDA. Jumlah saham yang dibeli dalam aksi korporasi ini adalah ~47,11 juta lembar dengan harga 6.803 rupiah per lembar. Dengan demikian, total nilai transaksi mencapai 320,52 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Aseana Insurance Pte. Ltd. di ABDA bertambah dari 87,18% menjadi 94,77%.
đź•· INDF & ICBP 9M22
Beberapa perusahaan dalam grup Indofood mencatatkan penurunan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:
$INDF: Laba bersih Indofood Sukses Makmur turun -11,7% YoY menjadi 1,7 triliun rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +9,9% YoY menjadi 28 triliun rupiah, dengan penjualan divisi consumer-branded products (CBP) +15,5% dan Bogasari +24,7%, sedangkan agrobisnis -25,5%. Namun, beban pokok penjualan naik +11%, dengan beban bahan baku naik +16,3%. Selain itu, beban keuangan melonjak menjadi 2,1 triliun rupiah.
Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), kinerja INDF membaik. Penjualan tumbuh +10,6%, beban pokok penjualan naik +6,5%, laba bersih tumbuh +221,5%, dan seluruh margin laba meningkat.
Secara kumulatif hingga 9M22, laba INDF turun -14,1% YoY menjadi 4,6 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +11% YoY menjadi 80,8 triliun rupiah, dengan penjualan divisi CBP +15,7% dan Bogasari +25,4%, sedangkan agrobisnis -24,1%. Namun, beban pokok penjualan naik +14,3%, dengan beban bahan baku naik +18,4%. Akibatnya, GPM turun menjadi 31% (9M21: 33%).
Selain itu, beban keuangan naik 2,7x lipat menjadi 5,4 triliun rupiah, terutama akibat rugi selisih kurs dari pendanaan sebesar 3,1 triliun rupiah, sementara beban bunga juga naik +21,5% menjadi 2,3 triliun rupiah. (IDX)
Penjualan 9M22 INDF telah mencapai 73% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 110,4 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 62% dari estimasi sebesar 7,5 triliun rupiah.$ICBP: Laba bersih Indofood CBP Sukses Makmur turun -21,1% YoY menjadi 1,38 triliun rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +13,1% YoY menjadi 16,3 triliun rupiah, dengan penjualan mi instan tumbuh +18,1%. Namun, beban pokok penjualan naik +15,1%, dengan beban bahan baku naik +17,3%. Selain itu, beban keuangan melonjak menjadi 1,6 triliun rupiah.
Secara kuartalan (QoQ), kinerja ICBP membaik setelah membukukan rugi 11 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +5,9%, sedangkan beban pokok penjualan turun -1,4% sehingga mendorong kenaikan seluruh margin laba perseroan.
Secara kumulatif hingga 9M22, laba ICBP turun -33,4% YoY menjadi 3,3 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +14,8% YoY menjadi 48,9 triliun rupiah, ditopang pertumbuhan seluruh segmen usaha, salah satunya mi instan (+16,3%). Namun, beban pokok penjualan naik +21,5%, dengan beban bahan baku naik +25,6%. Akibatnya, GPM turun menjadi 32,7% (9M21: 36,4%).
Selain itu, beban keuangan melonjak lebih dari 3x lipat menjadi 4,25 triliun rupiah, terutama akibat rugi selisih kurs sebesar 2,7 triliun rupiah, sementara beban bunga juga naik +39,8% menjadi 1,5 triliun rupiah. (IDX)
Penjualan 9M22 ICBP telah mencapai 75% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 64,9 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 56% dari estimasi sebesar 5,9 triliun rupiah.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini đź“Š
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa laju kenaikan suku bunga akan lebih moderat mulai Desember 2022. Namun, Powell juga mengingatkan bahwa kebijakan moneter ketat masih akan berlanjut hingga inflasi melandai. Menanggapi pernyataan ini, ketiga bursa utama AS ditutup di zona hijau pada Rabu (30/11), di mana Dow Jones naik +2,18%, S&P500 menguat +3,09%, dan Nasdaq melonjak +4,41%.
S&P Global melaporkan bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia turun dari 51,8 ke level 50,3 pada November 2022. Meski melemah, Indonesia masih mempertahankan aktivitas infrastruktur yang ekspansif selama 15 bulan berturut-turut, ditandai dengan angka PMI manufaktur di atas 50.
Bank Indonesia merilis white paper pengembangan rupiah digital yang diberi nama proyek Garuda. Adapun roadmap rupiah digital ini akan terbagi menjadi 3 tahap. Pertama, wholesale central bank digital currency (CBDC) untuk penerbitan, pemusnahan, dan transfer antar-bank. Kedua, perluasan dengan model bisnis operasi moneter dan pasar uang. Terakhir, integrasi wholesale CBDC dengan ritel CBDC secara end-to-end.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
đź‘Ł Langkah Awal Mencari Saham Unggulan
“Langkah awal ini merupakan sebagian kecil dari tahap-tahap analisa lebih lanjut seperti membaca laporan tahunan, public expose, analisa kualitatif manajemen, dan lainnya”— Panjinur08
Sebelum memulai perjalanan investasi, investor tentu perlu menentukan saham apa yang layak diinvestasikan, oleh karena itu screening saham biasanya menjadi langkah paling pertama yang harus dilakukan untuk menyortir saham yang perlu dianalisis lebih lanjut. Umumnya ada beberapa rasio yang paling sering diperhatikan investor seperti PER, PBV, DER dalam menentukan bagus atau tidaknya saham tersebut. Dalam tulisannya, Panjinur08 membagikan beberapa rules atau rasio yang dapat dimasukkan di fitur Screener di Stockbit untuk mencari saham-saham unggulan. Penasaran apa saja? Cek selengkapnya di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Anggaraksa Arismunandar
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Hendriko Gani, Michael Owen Kohana, Syanne Gracetine, Aulia Rahman Nugraha, Bayu Santoso
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.