🛵 TBS Energi - Gojek Jajaki Bisnis Kendaraan Listrik / by Stockbit Snips

19 November 2021

Source: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.720

+1,26%

Coal

152,5

+1,57%

Crude Oil

79,48

+0,61%

Gold

1.855

-0,23%

CPO

5.488

+0,77%

Nickel

19.751

+1,61%

👋 Stockbitor!

TBS Energi Utama ($TOBA), melalui anak usahanya PT Karya Baru TBS, bekerja sama dengan Gojek membentuk usaha patungan (JV) bernama Electrum. Nantinya, mereka akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia.

 

Nilai investasi awal yang ditanamkan sebesar 10 juta dolar AS atau setara 142,3 miliar rupiah. Sementara itu, komitmen investasi jangka panjang mencapai 1 miliar dolar AS atau 14,2 triliun rupiah yang akan disuntikkan selama lima tahun ke depan.

 

Investasi tersebut akan diwujudkan melalui pembangunan ekosistem dan industri kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, yakni mencakup manufaktur motor listrik, teknologi pembuatan baterai, infrastruktur swap baterai atau charging station, hingga pembiayaan kendaraan listrik.

 

Gojek sendiri telah melakukan kajian terkait skema pembiayaan bagi mitra driver untuk memiliki kendaraan listrik tersebut. Gojek bahkan sudah memiliki rencana (roadmap) penggunaan kendaraan listrik 100% pada 2030.

Key Takeaway

Investasi industri kendaraan listrik di Indonesia semakin bergairah dengan banyaknya korporasi besar yang masuk. Sebelumnya, Gojek berkolaborasi dengan Gogoro, perusahaan asal Taiwan, dan Pertamina melalui skema percontohan baterai swap dan uji coba kendaraan Gogoro Smartscooter di Jakarta.

 

Selain Gojek, Wijaya Karya ($WIKA) memiliki produsen sepeda motor listrik Gesits, NFC Indonesia ($NFCX) dan SiCepat membentuk PT Volta Indonesia Semesta untuk mengembangkan pabrik kendaraan listrik, dan Indika Energy ($INDY) mendirikan PT Electra Mobilitas Indonesia untuk mengembangkan dan menjual kendaraan listrik roda dua.


Berita Korporasi

📝 IPO MTEL Oversubscribe Hingga Enam Kali

Source: Bisnis

  • $MTEL: IPO Mitratel dikabarkan mengalami kelebihan pemesanan (oversubscribe) hingga enam kali. Dengan demikian, target penggalangan dana berpotensi naik dari Rp18,33 triliun menjadi Rp20,43 triliun.

  • $INKP: Indah Kiat Pulp & Paper berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 2021 sebesar Rp2,01 triliun (bunga antara 6%-9,25%) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II 2021 sebesar Rp738,8 miliar (indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 6%-9,25%). Dana akan digunakan untuk membayar utang dan modal kerja.

  • $PTBA: Bukit Asam telah memproduksi 25,7 juta ton batu bara per Oktober 2021. Angka ini mendekati target produksi tahun 2021 sebesar 30 juta ton, sedangkan untuk tahun depan produksi ditargetkan mencapai 37 juta ton (+23,3% YoY).

  • $SRIL: Sri Rejeki Isman memulai voting proposal rencana perdamaian terkait penundaan kewajiban pebayaran utang (PKPU). Pemegang obligasi bisa menyetujui perdamaian PKPU dan menerima obligasi baru atau menolak perdamaian dan dilakukan likuidasi. Obligasi yang dimaksud adalah senilai USD225 juta oleh Sritex dan USD150 juta oleh Golden Legacy, anak usaha Sritex.


Musim Laba Q3 2021

🕷️ EXCL & ISAT

Source: Stockbit

Selama Juli sampai dengan September 2021 (Q3 2021), beberapa perusahaan operator telekomunikasi mencatatkan perubahan kinerja apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya (Q3 2020), dengan rincian:

  • $EXCL: Laba bersih XL Axiata pada Q3 2021 turun -9,4% (YoY). Tercatat laba Q3 2021 adalah 300 miliar rupiah, lebih rendah dibandingkan 331 miliar rupiah pada Q3 2020. Penurunan ini didorong oleh naiknya beban usaha (+7,3%).

     

    Secara kumulatif hingga September 2021 (9M21), laba XL Axiata tergerus -51,0% (YoY) menjadi 1 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh naiknya beban penjualan dan pemasaran (+39,0%) serta menurunnya keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara (-84,1%). (IDX)

  • $ISAT: Performa Indosat berbalik dari rugi menjadi untung sebesar 202 miliar rupiah pada Q3 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+13,0% YoY) dan turunnya beban keuangan (-4,2%).

     

    Secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), kerugian perusahaan berbalik menjadi untung sebesar 5,8 triliun. Hal ini didorong oleh aktivitas divestasi menara senilai 6 triliun rupiah. Selain itu, pendapatan juga tumbuh +12,0% (YoY) menjadi 23 triliun rupiah, dari 20,6 triliun di tahun sebelumnya. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$HRUM

+11,56%

$TLKM

+7,44%

$MDKA

+7,54%

$LPPF

+7,16%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$LPKR

-2,72%

$INTP

-1,69%

$BRPT

-1,92%

$DSNG

-1,68%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Other News

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Uni Eropa menambahkan Indonesia dalam daftar negara yang diizinkan mengunjungi kawasan tersebut. Hal ini berdasarkan pertimbangan jumlah kasus Covid-19 Indonesia yang terus menurun.

  • PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan KAIPay sebagai alternatif metode pembayaran pada aplikasi KAI Access. Nantinya, dompet digital ini akan dikembangkan untuk transaksi di mitra penjual (merchant) hingga transfer uang, seperti Gopay, OVO, dan DANA.

  • Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penerimaan PPN atas perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) mencapai Rp3,92 triliun per Oktober 2021. PPN ini dipungut dari 65 perusahaan digital seperti Amazon Web Services, Google, Netflix, Spotify, dll.

  • Moody's Investor Service menurunkan peringkat Bumi Resources ($BUMI) dari Caa1 menjadi Caa3 dengan prospek tetap negatif. Hal ini didorong oleh risiko restrukturisasi utang jangka pendek dan prospek pemulihan yang lemah bagi para krediturnya.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

💡 Cara Mengontrol Psikologi dalam Investasi?

Photo by: stockbit

"Dalam hidup, kita tidak perlu memaksakan sesuatu yang tidak semestinya dipaksakan, termasuk dalam investasi.  Kenapa? Karena hal ini hanya akan membawa Anda ke jurang kehancuran. Buat saya pribadi, lebih baik gak kebagian daripada harus kehilangan." —ricky2212

 

Emosi dan psikologi merupakan 2 faktor yang sangat mempengaruhi keputusan dalam investasi. Sayangnya, banyak sekali investor pemula yang terjebak akan 2 hal ini dan berakhir pada kerugian. Lantas bagaimana sih cara kita mengontrol psikologi di market? Terkait hal ini, ricky2212 membagikan tulisan menarik yang bisa kamu baca selengkapnya di sini!

Sekilas tentang ricky2212

Ricky2212 dikenal sebagai investor yang gemar menganalogikan investasi saham berdasarkan pengalamannya sehingga membuat tulisannya dapat relate dengan orang banyak. Seorang Full-time dan quality investor ini banyak berpedoman pada fundamental perusahaan serta memiliki manajemen keuangan dan psikologis yang baik dalam berinvestasi. Kamu bisa temukan insight menarik lainnya dari Rizky2212 di sini.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Bayu Santoso
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Sarah Natassja, Almer Dzaki, Michael Owen Kohana, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani