📝 Trump Umumkan Tarif Resiprokal, China Membalas / by Stockbit Snips

8 April 2025

Daily Market Performance 🚀

IHSG

5.996

-7,90%

Coal

97,5

+0,52%

Oil (Brent)

64,4

+0,36%

Gold

3.022

+1,62%

CPO

4.187

+0,05%

Nickel

14.560

+1,36%

Presiden AS, Donald Trump, pada 2 April 2025 mengumumkan tarif balasan/resiprokal (reciprocal tariff) dengan besaran minimum 10% untuk seluruh impor ke AS. Selain itu, Trump juga mengenakan tarif yang lebih tinggi kepada 57 negara yang merupakan sumber defisit perdagangan AS [lihat tabel]. Implementasi tarif balasan minimum 10% akan dimulai per 5 April 2025, sementara penerapan tarif yang lebih tinggi untuk 57 negara akan berlaku per 9 April 2025.

Tarif balasan tersebut merupakan tambahan atas tarif impor existingjika ada. Sebagai contoh, total tarif impor bagi China per 9 April 2025 akan mencapai 54%, yang terdiri atas tarif balasan sebesar 34% dan tarif existing sebesar 20%. Sementara itu, Trump mengecualikan Meksiko dan Kanada dari tarif balasan tersebut. Trump juga mengatakan bahwa terdapat beberapa komoditas yang dikecualikan dari pengenaan tarif balasan, antara lain semikonduktor, tembaga, barang medis, dan farmasi.

Berselang 2 hari dari pengumuman Trump, China mengumumkan akan membalas dengan mengenakan tarif impor tambahan sebesar 34% terhadap semua produk dari AS, yang akan berlaku per 10 April 2025. Selain itu, China juga akan membatasi ekspor logam tanah jarang (rare earths) kepada AS mulai 4 April 2025. Menanggapi rencana tersebut, Trump mengancam bahwa AS akan kembali mengenakan tarif tambahan sebesar 50% untuk China jika pemerintah negara tersebut tidak membatalkan tarif balasan terhadap AS. Di sisi lainKementerian Perdagangan China menegaskan 'akan berjuang hingga akhir' untuk melindungi kepentingan negaranya.

Selain China, Uni Eropa telah merilis proposal mengenai tarif balasan sebesar 25% untuk beberapa produk impor dari AS per 16 Mei 2025. Proposal tersebut merupakan respons atas tarif yang dikenakan oleh AS kepada impor baja dan alumunium asal Eropa sejak 12 Maret 2025.

Dari dalam negeripemerintah Indonesia mengatakan tidak akan mengambil langkah retaliasi, serta memilih untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi untuk mencari solusi terbaik. Pada pekan depan, pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim – termasuk Menteri Keuangan, Sri Mulyani – untuk menegosiasikan tarif yang ditetapkan pemerintah AS. AS sendiri merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua (setelah China) bagi Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai 26,3 miliar dolar AS selama 2024 atau setara ~10% total nilai ekspor dan ~2% PDB Indonesia.

Berdasarkan komoditasnya, berikut ‘Top 5’ impor terbesar AS dari Indonesia selama 20241) Mesin dan perlengkapan listrik (seperti kabel dan modem); 2) Pakaian dan aksesorisnya (rajutan dan bukan rajutan); 3) Alas kaki; 4) Minyak hewani/nabati (seperti produk sawit); dan 5) Karet dan produk karet (seperti ban).

Pada Selasa (8/4), IHSG melemah -7,9% dan yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun naik sekitar +8 bps ke level 7,08%, sementara kurs rupiah terhadap dolar AS melemah 1,9% ke level 16.865 dan menandai level terendahnya sepanjang sejarah. Pada periode 2–7 April 2025, S&P 500 anjlok -10,7%, dengan Nasdaq -11,4% dan EIDO -7,2%. Penurunan juga dialami oleh bursa Asia pada periode 2–8 April 2025, dengan Nikkei 225 -7,6%, SSE -6,1%, dan HSI -13,3%.

Key Takeaway

Secara umum, perang dagang akan berdampak negatif terhadap ekspor Indonesia, baik secara langsung (meningkatkan harga jual dan mengurangi permintaan produk yang dikenakan tarif) maupun secara tidak langsung (pelemahan ekonomi global akibat perang dagang yang mengurangi ekspor Indonesia secara keseluruhan). Meski terdapat kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan/mengambil pangsa pasar dari negara–negara yang terkena tarif lebih tinggi – sehingga menyebabkan ekspor mereka menjadi kurang kompetitif relatif terhadap Indonesia – hal tersebut masih akan bergantung kepada negosiasi–negosiasi yang dilakukan antara berbagai negara (termasuk Indonesia) dengan AS nantinya.

Kami menyarankan investor untuk menghindari panic sell dan stay invested jika investor percaya bahwa saham yang diinvestasikan memiliki fundamental yang baik. Sejarah menunjukkan bahwa market dapat kembali pulih dari krisis, seperti pada 2008 dan 2020. Selain itu, memiliki portofolio yang terdiversifikasi di berbagai kelas aset dapat membantu meminimalkan dampak volatilitas pasar. Investor dapat mempertimbangkan obligasi pemerintah jangka pendek yang memiliki volatilitas lebih rendah – seperti PBS003 dan ST014–T2 – atau reksa dana pasar uang.


Berita Korporasi

🗿 PTBA 2024: Laba Bersih -16,4% YoY, Lampaui Ekspektasi

  • $PTBABukit Asam mencatatkan laba bersih sebesar 1,9 triliun rupiah pada 4Q24 (+56,4% QoQ-19,5% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 mencapai 5,1 triliun rupiah (-16,4% YoY), melampaui ekspektasi karena setara 115%/113% dari estimasi 2024F Stockbit/konsensus. Pertumbuhan laba bersih secara kuartalan pada 4Q24 didorong oleh kenaikan pendapatan (+10% QoQ) dan margin laba kotor (+140 bps QoQ), seiring pertumbuhan volume penjualan (+3,6% QoQ) dan harga jual rata–rata (+5,3% QoQ). Selain itu, pertumbuhan laba bersih secara kuartalan pada 4Q24 juga didukung oleh lonjakan pendapatan dari pihak asosiasi dan JV (+215,1% QoQ) serta penurunan beban pajak (-34,9% QoQ). Untuk 2025manajemen PTBA menargetkan volume produksi sebanyak 50,05 juta ton (+15,6% YoY dari realisasi 2024), volume penjualan sebanyak 50,09 juta ton (+16,8% YoY dari realisasi 2024), dan stripping ratio sebesar 6,49x (vs. realisasi 2024: 6,2x).

  • $GGRMGudang Garam mencatatkan rugi bersih sebesar 11 miliar rupiah pada 4Q24 (vs. 4Q23: laba bersih 867 miliar rupiah, 3Q24: laba bersih 67 miliar rupiah). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 menjadi 981 miliar rupiah (-81,6% YoY), di bawah ekspektasi (30,9% estimasi 2024F konsensus). Penurunan pendapatan dan meningkatnya opex menjadi 2 faktor utama kinerja rendah pada 4Q24. Pendapatan tercatat sebesar 24,8 triliun rupiah (-33,4% YoY, +3,7% QoQ), sementara opex naik menjadi 2 triliun rupiah (+5,3% YoY, -1,7% QoQ), sehingga margin laba usaha hanya mencapai 0,3% pada 4Q24 (vs. 4Q23: 3,3%, 3Q24: 0,9%).

  • $SMGRSemen Indonesia membukukan laba bersih sebesar 40 juta rupiah pada 4Q24 (vs. 4Q23: 457 miliar rupiah, 3Q24: 218 miliar rupiah). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 menjadi 720 miliar rupiah (-66,8% YoY), di bawah ekspektasi (57,7% estimasi FY24 konsensus). Penurunan pendapatan dan penyusutan margin laba kotor menjadi 2 faktor utama kinerja yang kurang baik pada 4Q24. Pendapatan tercatat sebesar 9,9 triliun rupiah (-10% YoY, +0,1% QoQ), sementara margin laba kotor turun menjadi 19,4% pada 4Q24 (vs. 4Q23: 24,9%, 3Q24: 21,8%).

  • $TPIAChandra Asri Pacific mengumumkan bahwa joint venture–nya bersama Glencore plc, CAPGC Pte. Ltd., telah menyelesaikan perjanjian untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan Shell Energy and Chemicals Park Singapore senilai 254 juta dolar AS atau ~4,2 triliun rupiah dengan asumsi kurs di 16.500. Aset tersebut juga telah resmi berganti nama menjadi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster). Manajemen TPIA mengatakan pada Selasa (8/4) bahwa pendapatan dan laba dari aset tersebut akan mulai terefleksi dalam laporan keuangan pada 3Q25. Dalam keterbukaan informasi, TPIA menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan penyertaan modal sesuai dengan porsi partisipasinya sebesar 587 juta dolar AS kepada Aster guna pengembangan kegiatan usaha, termasuk pembelian peralatan tambahan guna meremajakan aset.

  • $CTRACiputra Development mencatatkan laba bersih sebesar 849 miliar rupiah pada 4Q24 (vs. 4Q23: 665 miliar rupiah, 3Q24: 248 miliar rupiah). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 mencapai 2,1 triliun rupiah (+15% YoY), melampaui ekspektasi (104% estimasi 2024F konsensus). Pertumbuhan laba bersih pada 4Q24 didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat (+53% YoY, +96% QoQ), terutama pada segmen 'Real Estate' (+72% YoY, +135% QoQ). Sementara itu, margin laba kotor tertekan (-890 bps YoY, -160 bps QoQ) terutama secara tahunan akibat efek high–base pada 4Q23.

  • $ACESAspirasi Hidup Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 318 miliar rupiah pada 4Q24 (+12% YoY, +52% QoQ). Hasil tersebut membuat laba bersih selama 2024 menjadi 892 miliar rupiah (+16% YoY), melampaui ekspektasi (104% estimasi 2024F konsensus). Pendapatan pada 4Q24 tumbuh +11% YoY dan +12% QoQ, sehingga pendapatan selama 2024 tumbuh +13% YoY dan sejalan dengan ekspektasi (100% estimasi 2024F konsensus). Pertumbuhan laba bersih secara kuartalan pada 4Q24 utamanya didorong oleh ekspansi margin laba kotor (+469 bps QoQ) dan margin laba usaha (+104 bps QoQ). Selama 2024margin laba kotor dan margin laba usaha masing–masing tumbuh relatif stabil di level 48,7% (+5 bps YoY) dan 13,6% (+38 bps YoY), sehingga laba usaha tumbuh +16% YoY dan melampaui ekspektasi (112% estimasi 2024F konsensus).

  • $ARNAPemegang saham Arwana Citramulia pada Selasa (8/4) menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 senilai 43 rupiah per saham, setara 72,6% dividend payout ratio dan mengindikasikan yield sebesar 6,9% per Selasa (8/4). Dalam public expose pada hari yang sama, manajemen ARNA juga mengatakan bahwa direksi menyetujui rencana pembagian dividen interim tahun buku 2025, yang akan dibagikan setelah laporan keuangan 1H25. Selain itu, manajemen ARNA mengumumkan target pertumbuhan laba bersih sebesar +10% YoY selama 2025, dengan target pertumbuhan pendapatan sebesar +19% YoY, volume penjualan sebesar +11% YoY.

  • $TOTL: Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Anggie S. Sidharta, mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 1,23 triliun rupiah selama 2M25, setara 24,6% dari target 2025 di level 5 triliun rupiah. Anggie menjelaskan bahwa nilai kontrak baru tersebut terdiri dari proyek pembangunan gedung fasilitas umum, industri, dan data center, meski dia tidak merincinya lebih lanjut.

  • $MAINMalindo Feedmill Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 129 miliar rupiah pada 4Q24 (+92% QoQ, +633% YoY), sehingga selama 2024 mencapai 488 miliar rupiah (+670% YoY). Kenaikan laba bersih pada 4Q24 utamanya ditopang perbaikan segmen ‘DOC’ dan 'Broiler' – yang masing–masing mencatatkan laba usaha kuartalan tertinggi sejak 2Q18 – serta masih kuatnya segmen ‘Feed’. Selama 2024, laba bersih didorong perbaikan margin laba usaha pada segmen ‘DOC’ dan ‘Broiler’, sehingga segmen 'DOC' berbalik untung dari rugi pada 2023 dan segmen 'Broiler' mengalami penurunan kerugian menjadi 45 miliar rupiah (vs. 2023: rugi laba usaha 218 miliar rupiah).


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$INDF

+1,41%

$SURI

+0,00%

$TPIA

+0,00%

$AMRT

-0,98%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$PANI

-15,00%

$RAJA

-14,97%

$INCO

-14,98%

$GGRM

-14,95%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...


  • BPS mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen (IHKdi Indonesia mencapai 1,03% YoY pada Maret 2025 (vs. Feb 2025: deflasi 0,09% YoY), lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 1,16% YoY. Meski demikian, ini adalah inflasi tahunan yang tertinggi sejak Desember 2024. Secara bulanan, inflasi IHK mencapai 1,65% MoM (vs. Feb 2025: deflasi 0,48% MoM), lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 1,79% MoM, meski menandai level tertinggi sejak Desember 2014 seiring berakhirnya diskon tarif listrik pada Februari 2025. Sementara itu, inflasi inti mencapai 2,48% YoY, sama seperti Februari 2025 dan masih menandai yang tertinggi dalam 20 bulan terakhir, meski lebih rendah dari ekspektasi konsensus di level 2,5% YoY.

  • BEI pada Selasa (8/4) mengumumkan perubahan batas maksimum auto rejection bawah menjadi -15% bagi saham papan utama, papan pengembangan, papan ekonomi baru, serta exchange–traded fund (ETF) dan dana investasi real estate (DIRE) untuk seluruh rentang harga. Selain itu, BEI juga mengubah ambang batas pengaktifan trading halt menjadi -8% untuk penghentian selama 30 menit, -15% untuk penghentian lanjutan selama 30 menit, dan -20% untuk penghentian sampai akhir sesi perdagangan atau lebih. Kebijakan ini efektif berlaku per 8 April 2025.

  • S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMImanufaktur Indonesia turun ke level 52,4 pada Maret 2025 (vs. Feb 2025: 53,6), menandai level ekspansi dalam 4 bulan beruntun. Keyakinan (confidencepelaku industri tetap stabil mendekati level tertinggi dalam 35 bulan terakhir yang dicatatkan pada Februari 2025, didukung oleh optimisme peluncuran produk baru dan perbaikan ekonomi yang berkelanjutan.

  • S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMImanufaktur China naik ke level 51,2 pada Maret 2025 (vs. Feb 2025: 50,8), melampaui ekspektasi konsensus di level 51,1 dan menandai level tertinggi sejak November 2024 seiring kenaikan output di tengah membaiknya kondisi permintaan. Meski demikian, kepercayaan (confidencepelaku industri melemah akibat meningkatnya ketidakpastian, khususnya terkait perang dagang.

  • Institute for Supply Management (ISM) mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor jasa di AS turun tajam ke level 50,8 pada Maret 2025 (vs. Feb 2025: 53,5), jauh di bawah ekspektasi konsensus di level 53 sekaligus menandai ekspansi terlemah di sektor jasa sejak Juni 2024. ISM mencatat bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah responden yang melaporkan kenaikan biaya akibat tarif impor. Dalam data ekonomi berbeda, biro statistik tenaga kerja AS mencatat bahwa perekonomian AS menambah 228.000 pekerjaan non–farm pada Maret 2025 (vs. Feb 2025: 117.000 pekerjaan), melampaui ekspektasi konsensus di level 135.000 sekaligus menandai level tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

  • Indah Kiat Pulp & Paper ($INKPmencatatkan laba bersih sebesar 424 juta dolar AS (+3% YoY) selama 2024, didukung oleh keuntungan kurs sebesar 78 juta dolar AS (vs. 2023: rugi kurs 25 juta dolar AS). Secara operasional, laba usaha mencapai 653 juta dolar AS selama 2024 (-17% YoY), dengan margin laba usaha turun -220 bps YoY ke level 20,4% akibat peningkatan beban penjualan (+12% YoY).

  • Pabrik Kertas Tjiwi Kimia ($TKIMmencatatkan laba bersih sebesar 297 juta dolar AS (+73% YoY) selama 2024, didukung oleh keuntungan dari JV OKI Pulp (+45% YoY) dan keuntungan kurs sebesar 28 juta dolar AS (vs. 2023: rugi kurs 12 juta dolar AS). Secara operasional, laba usaha mencapai 69 juta dolar AS selama 2024 (+9% YoY), dengan margin laba usaha naik +110 bps YoY ke level 7%.

  • Alam Sutera Realty ($ASRImencatatkan laba bersih sebesar 43 miliar rupiah pada 4Q24 (vs. 4Q23: laba bersih 422 miliar rupiah, 3Q24: rugi bersih 6 miliar rupiah). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 mencapai 213 miliar rupiah (-63% YoY). Penurunan laba bersih secara tahunan pada 4Q24 disebabkan oleh menurunnya revenue recognition pada segmen ‘Rumah dan Ruko’ (-53% YoY, +249% QoQ), yang menyebabkan revenue recognition pada segmen ‘Rumah dan Ruko’ selama 2024 turun -19% YoY.

  • Citra Marga Nusaphala Persada ($CMNPmengumumkan rencana buyback hingga ~543,7 juta (10%saham dengan alokasi dana hingga ~815,6 miliar rupiah pada 2 Mei–26 Juni 2025. Aksi korporasi ini tidak memerlukan persetujuan RUPS seiring relaksasi yang diberikan oleh OJK untuk mendukung stabilitas pasar modal.

  • Fore Kopi Indonesia ($FOREmenetapkan harga IPO sebesar 188 rupiah per saham untuk 1,88 miliar (21,08%) saham baru, sehingga potensi raihan dana mencapai ~353,4 miliar rupiah. Perolehan dana akan digunakan sebanyak 76% untuk membuka sekitar 140 outlet baru, 18% untuk pembukaan outlet baru milik anak usaha, dan 6% untuk modal kerja perseroan. Penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 8–10 April 2025, dengan jadwal listing pada 14 April 2025. Selama 9M24, FORE mencatatkan laba bersih sebesar 42 miliar rupiah (berbalik untung dari rugi pada 9M23), dengan pendapatan sebesar 727 miliar rupiah (+135% YoY) dan same store sales growth (SSSG) sebesar +42% YoY. Total outlet perseroan mencapai 217 gerai per 9M24 (+47% YoY).


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

💪 Strategi Bertahan di Tengah Gejolak Pasar Global

Photo by: Stockbit

"Karena pada akhirnya, market bisa naik-turun. Tapi jiwa yang tenang dan hati yang ikhlas itu yang bikin kita tetap utuh." - Skydrugz27

Pasar saham global tengah mengalami tekanan signifikan, dengan berbagai indeks utama seperti Dow Jones, Nasdaq, dan HSI mencatat penurunan tajam. Setelah periode libur panjang, IHSG dihadapkan pada tantangan besar untuk menentukan arah pergerakannya di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dalam tulisannya, Skydrugz27 membahas dampak kondisi pasar global terhadap IHSG, strategi yang dapat diterapkan oleh investor ritel untuk mengelola risiko, serta peran bandar dalam dinamika pergerakan saham. Simak tulisan lengkapnya di sini!


Penulis & Editor: Stockbit Investment Research

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.