Harga Batu Bara Membara, Sektor Apa Saja yang Terdampak? / by Stockbit Snips

download (4).jfif

Pasar fokus dengan kenaikan harga komoditas belakangan ini, termasuk batu bara. Harga emas hitam ini telah menyentuh all time high, hingga menembus level $240 / ton di awal Oktober 2021, meningkat >300% dari level $55 / ton pada tahun lalu.

Lalu, dengan adanya kenaikan harga batu bara ini, sektor apa saja yang terdampak? .


Sektor yang berpotensi diuntungkan:

1. Pertambangan batu bara

Perusahaan penambang batu bara berpotensi secara langsung diuntungkan akibat kenaikan harga batu bara. Saat perusahaan batu bara menjual batu bara ke pelanggannya, perusahaan biasanya akan menggunakan acuan harga batu bara.

Sehingga, semakin tinggi harga batu bara, perusahaan batu bara berpotensi mencatatkan peningkatan pendapatan nya. Beberapa contoh emiten pertambangan batu bara adalah $ADRO, $ITMG, dan $PTBA.

2. Jasa pendukung pertambangan batubara

“In a Gold Rush, Don’t Dig for Gold, Sell Shovel”

Kutipan ini sangat menggambarkan potensi kenaikan pendapatan perusahaan-perusahaan yang bergerak di hilir, yaitu bidang jasa pendukung pertambangan batu bara. Kenaikan harga batu bara akan menarik perusahaan tambang batu bara untuk meningkatkan produksinya, di mana hal ini akan berdampak pada kenaikan kebutuhan jasa pendukungnya, sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pendukung pertambangan batu bara. 

Contoh jasa pendukung ini adalah perusahaan yang bergerak di beberapa bidang, yaitu:

  • Penjualan alat berat atau Heavy Equipment (Contoh: $UNTR dan $HEXA)

  • Jasa kontraktor tambang (Contoh: $DOID dan $MYOH)

  • Jasa perkapalan pengangkut batu bara (Contoh: $MBSS dan $PSSI).


Sektor yang berpotensi dirugikan:

1. Semen

Perusahaan pada sektor semen berpotensi mengalami penurunan keuntungan, di mana dalam 3 tahun terakhir, 40%-45% dari biaya manufaktur / produksi semen berasal dari beban bahan bakar, yakni batu bara ($SMGR dan $INTP).
Pada saat harga batu bara meningkat, beban produksi juga akan meningkat yang menyebabkan margin keuntungan berpotensi menurun. Hal ini juga diperparah kondisi oversupply pada industri semen yang membuat persaingan di industri ini sangat ketat dan menyebabkan price war terjadi, sehingga peningkatan biaya produksi tersebut tidak dapat langsung disalurkan dengan kenaikan harga pada konsumen.



2. Pembangkit listrik (Power Plant)

Batu bara adalah salah satu sumber energi utama untuk pembangkit listrik di Indonesia. Laporan keuangan pada perusahaan power plant yang publik, PT Cikarang Listrindo Tbk ($POWR), menunjukan bahwa batu bara memiliki porsi sebesar 18,5% - 20,5% dari beban pokok penjualan. Angka ini lebih besar pada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN, non-listed), di mana batu bara memiliki porsi 40% dari beban bahan bakar. Sehingga, ketika harga batu bara meningkat, beban produksi juga berpotensi meningkat dan keuntungan berpotensi menurun. 


Key Takeaways:

  • Pertambangan batu bara dan jasa pendukungnya akan berpotensi terdampak positif dari peningkatan harga jual dan volume.

  • Sektor yang memiliki beban besar dari batu bara, seperti semen dan pembangkit listrik akan berpotensi terdampak negatif pada margin keuntungan yang berkurang akibat kenaikan harga batu bara.

Disclaimer: Semua konten dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.