Konsumsi

Saham yang Berpotensi Diuntungkan Meningkatnya Mobilitas Masyarakat by Stockbit Snips

giphy.gif

Kasus Covid-19 yang lebih terkendali dan vaksinasi yang terus meningkat mendorong pemerintah melonggarkan berbagai pembatasan sosial. Hal ini tentu dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan diharapkan roda perekonomian berputar lebih cepat. Lalu, sektor apa saja yang berpotensi diuntungkan?

  1. Ritel dan restoran

    Kunjungan ke tempat belanja dan restoran sempat mengalami penurunan drastis selama masa PPKM Darurat pada Juli 2021, menurut riset Mandiri Institute.

    Kunjungan ke pusat belanja di 9 kota besar turun ke tingkat 63% pada jam sibuk, sementara kunjungan ke restoran anjlok ke 47% akibat larangan makan di tempat. Dengan pelonggaran saat ini, tren mobilitas ke tempat belanja dan restoran berangsur meningkat 5% dibandingkan periode sebelum pandemi, menurut Google Mobility Reports per 8 Oktober 2021.

    Jika tren berlanjut, diharapkan kinerja perusahaan di sektor ritel ($MAPI, $LPPF) dan restoran ($FAST, $PZZA) juga semakin membaik mengingat penjualan secara offline masih berkontribusi paling besar terhadap total pendapatan. Sebagai contoh, porsi penjualan digital $MAPI baru mencapai 11,6% per semester-I 2021.

  2. Pengelola pusat perbelanjaan

    Kunjungan ke shopping mall sempat turun cukup dalam ke level 56% pada awal Juli 2021 akibat larangan beroperasi. Hal ini berdampak pada pendapatan penyewa (tenants) di pusat perbelanjaan, yang pada gilirannya menggerus pendapatan emiten pengelolanya.

    Pembukaan kembali pusat perbelanjaan dapat meningkatkan pendapatan emiten pengelolanya, seperti $PWON (pemilik mall Kokas, Gancit, Tunjungan Plaza) dan $SMRA (pemilik Summarecon Mall Kelapa Gading, Serpong, Bekasi). Per semester-I 2021, porsi pendapatan berulang (recurring income) dari pengelolaan mall $PWON dan $SMRA masing-masing 22% dan 17% dari total pendapatan.

  3. Pariwisata dan hiburan

    Sektor pariwisata sangat terpukul akibat pandemi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) turun dari 1,3 juta kunjungan per bulan sebelum pandemi menjadi hanya 130 ribu kunjungan saja per bulan. Selain itu, tingkat okupansi kamar hotel turun di bawah 40% dibandingkan 50-60%  sebelum pandemi.


    Pembukaan kembali destinasi pariwisata, khususnya destinasi prioritas seperti Bali, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Beberapa emiten yang dapat diuntungkan, misalnya produsen minuman beralkohol seperti $DLTA dan $MLBI (porsi penjualan ke Bali sekitar 30% dari total pendapatan) atau pengelola tempat hiburan seperti $PJAA (Taman Impian Jaya Ancol).

  4. Transportasi dan operator jalan tol

    Mobilitas di tempat transportasi umum masih turun -21% dan di tempat kerja turun -13% dibandingkan masa sebelum pandemi, menurut Google Mobility Reports per 8 Oktober 2021.


    Meskipun demikian, volume kendaraan yang melintas melalui tol milik Jasa Marga mengalami kenaikan +15,3% yoy sepanjang paruh pertama 2021. Hal ini menunjukkan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan transportasi dan operator jalan tol, misalnya $JSMR dan $BIRD.

  5. Bank dan perusahaan pembiayaan

    Pandemi Covid-19 sangat memukul daya beli sebagian masyarakat. Akibatnya, pola konsumsi juga berubah karena masyarakat lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan primer, seperti makanan dan obat-obatan, dibandingkan kebutuhan sekunder atau tersier.

    Kabar baiknya, fase pemulihan ekonomi mengerek harga komoditas unggulan Indonesia (batu bara dan CPO) sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. Konsumsi barang yang bersifat siklikal, misalnya otomotif, biasanya sejalan dengan siklus harga komoditas.


    Hal ini berpotensi meningkatkan permintaan kredit konsumsi bagi perbankan ($BBCA, $BJBR) dan perusahaan pembiayaan ($ADMF, $BFIN). Terlebih lagi, saat ini pemerintah memberikan stimulus perpajakan terkait kepemilikan kendaraan bermotor dan properti.

Key takeaways

Meningkatnya mobilitas berpotensi meningkatkan frekuensi kunjungan ke pusat perbelanjaan, toko ritel, restoran, dan destinasi pariwisata. Selain itu, boom harga komoditas diharapkan membawa perbaikan pada pendapatan dan daya beli masyarakat sehingga konsumsi meningkat. Semua itu dapat menjadi katalis positif bagi sektor-sektor terkait.

Disclaimer: Semua konten bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli dan/atau menjual saham tertentu. Always do your own research.