Source: Stockbit
Halo Stockbitor,
Pembubaran Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengakibatkan muncul nya kekhawatiran mengenai independensi penyusunan, pengendalian, dan pengawasan industri telekomunikasi.
Hal ini karena dengan pembubaran BRTI, wewenang dan fungsi BRTI akan diberikan kepada Kemenkominfo, yang menjadikannya sebagai regulator absolut di industri telekomunikasi.
Pelaku industri menilai bahwa BRTI selama ini berperan sebagai jembatan antara pelaku industri dan pemerintah dan tidak memiliki kepentingan apapun selain kepentingan masyarakat.
Kekhawatiran juga datang dari lembaga internasional telekomunikasi, International Telecommunication Union yang khawatir apabila regulator industri telekomunikasi berada di tangan pemerintah, nantinya regulasi akan lebih menguntungkan perusahaan BUMN.
In other news, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif COVID-19.
Berita Terkini:
📙 Performa Saham Selama November
Walaupun IHSG turun nyaris 3% di hari terakhir bulan November, IHSG naik dari level penutupan bulan Oktober 5.128 menjadi 5.612 di penutupan bulan November, which means kenaikan dalam sebulan ini hampir mencapai 10%!
Secara total, ada 39 saham yang naik lebih dalam 40% dalam 30 hari terakhir.
Beberapa saham dengan kenaikan tertinggi selama 30 hari terakhir:
Perusahaan properti, termasuk Alam Sutra Realty ($ASRI) yang naik 90%, PP Properti ($PPRO) yang naik 84%, Lippo Cikarang ($LPCK) naik 75%, Lippo Karawaci ($LPKR) naik 74%, dan Agung Podomoro Land ($APLN) yang naik 59%.
Perusahaan batubara, serta kontraktor nya termasuk Indika Energy ($INDY) yang naik 72%, Delta Dunia ($DOID) naik 64%, Harum Energy ($HRUM) naik 60%, dan Indo Tambangraya ($ITMG) yang naik 55%.
Perusahaan BUMN termasuk Semen Baturaja ($SMBR) yang naik 85%, Adhi Karya ($ADHI) naik 83%, Garuda Indonesia ($GIAA) naik 54%, Pembangunan Perumahan ($PTPP) naik 47%, dan Waskita Karya ($WSKT) yang naik 42%.
Perusahaan lain seperti perusahaan portofolio Saratoga Investama ($SRTG) seperti MPM ($MPMX) yang naik 40% dan Aneka Gas ($AGII) yang naik 50%, perusahaan milik Erick Thohir Mahaka Media ($ABBA) yang naik 42%, perusahaan pengelola RS Omni ($SAME) yang naik 50%, Wismilak ($WIIM) yang naik 40%, serta dua perusahaan Indomobil yaitu $IMAS yang naik 68% dan $IMJS yang naik 62%.
Selain itu, kenaikan indeks juga berujung pada "kebangkitan" saham-saham yang sebelumnya terperangkap di harga 50 atau seringkali disebut sebagai "saham gocap". Beberapa saham tersebut adalah:
💸 Fundraising November 2020
Selama November 2020 kemarin, beberapa perusahaan startup di Indonesia berhasil mendapatkan pendanaan, seperti:
Kata.ai mendapat pendanaan dari Trans-Pacific Technology fund dan MDI Ventures.
Finantier mendapat pendanaan dari East Ventures.
Kredivo mendapat pendanaan sebesar 100 juta dolar AS dalam bentuk kredit dari Victory Park Capital.
Mangkokku mendapat pendanaan dari Alpha JWC Ventures sebesar 2 juta dolar AS.
Tokopedia mendapat pendanaan dari Temasek dan Google.
Investree mendapat pendanaan sebesar 15 juta dolar AS dalam bentuk pinjaman dari Accial Capital.
Alodokter mendapat pendanaan dari MDI Ventures.
Gojek mendapat pendanaan dari Telkomsel.
LinkAja mendapat pendanaan dari Grab, Telkomsel, BRI Ventura, dan Mandiri Capital Indonesia sebesar 100 juta dolar AS dalam pendanaan ronde seri B nya.
Socia Buzz mendapat pendanaan dari UMG Idealabs.
Logisly mendapat pendanaan sebesar 6 juta dolar AS pada pendanaan ronde seri A dari Monk Hill Ventures.
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) yang akan membuat penyelesaian sengketa terintegrasi, mulai dari bank, asuransi sampai fintech mulai awal tahun 2021.
S&P akuisisi IHS Markit dengan nilai 44 miliar dolar AS.
Unilever telah selesai menggabungkan bisnisnya yang sebelumnya berkantor pusat di Belanda dan Inggris menjadi satu perusahaan induk di bawah Unilever Plc.
Bank Bukopin ($BBKP) akan ganti nama menjadi KB Bukopin setelah dikendalikan oleh KB Kookmin.
Pelayaran Nasional Bina Buana Raya ($BBRM) selesaikan restrukturisasi pinjaman sejumlah 15,2 juta dolar AS kepada CIMB Bank Bhd dan Malayan Banking Bhd dengan menyerahkan jaminan pinjaman berupa kapal MP Manuver dan MP Premier.
Sinar Mas Multiartha ($SMMA) melakukan penambahan modal pada entitas anak PT Jakarta Teknologi Utama sejumlah 264,09 miliar rupiah dan memberikan pinjaman lunak sebesar 31,25 miliar rupiah kepada PT AB Sinar Mas Multifinance.