Source: New York Times
Halo Stockbitor,
Pada Jumat (5/2) lalu, harga minyak mentah dunia menguat hingga berhasil meraih level tertinggi dalam satu tahun terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh pembatasan pasokan minyak oleh OPEC dan sekutunya, yaitu OPEC+.
Selain itu, gencarnya distribusi vaksin COVID-19 turut memberikan harapan akan kebangkitan ekonomi dan berpengaruh terhadap permintaan minyak mentah di kemudian hari. Prospek ini turut mendukung kenaikan harga minyak mentah global.
In other news, Janet Yellen selaku Menteri Keuangan AS menyampaikan bahwa kondisi pasar tenaga kerja AS sedang stagnan. Apabila tidak segera ditangani, ia memprediksi bahwa tingkat pengangguran di AS akan meningkat sejumlah 4 persen di tahun 2025. Yellen mengungkapkan bahwa hal ini dapat ditanggulangi dengan suntikan stimulus fiskal.
Berita Terkini:
🌏 World News: AS Kembali Bergabung dengan Dewan HAM PBB
Amerika Serikat: Setelah sempat keluar di masa pemerintahan Trump, Joe Biden kembali membawa Amerika Serikat menjadi bagian dari Dewan HAM PBB. Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa AS akan bertindak sebagai pengamat.
Jepang: Jepang melayangkan gugatan ketika dua kapal asal Tiongkok terlihat memasuki kawasan Pulau Senkaku. Pulau ini menimbulkan sengketa akibat klaim Tiongkok atas Pulau Senkaku yang berada di wilayah teritorial Jepang.
Iran: Pemerintah Iran enggan untuk menaati kembali perjanjian nuklir dengan AS apabila AS tidak mencabut sanksi di tanggal 21 Februari mendatang. Sanksi tersebut merupakan respons AS atas pengembangan senjata konvensional yang dilakukan Iran.
Tiongkok: Tiongkok resmi menangkap jurnalis asal Australia, Cheng Lei. Cheng Lei merupakan keturunan Tionghoa yang besar di Australia dan bekerja di televisi pemerintah Tiongkok, yaitu CGTN.
Tiongkok sebenarnya telah menahan Cheng Lei selama enam bulan dengan tuduhan membocorkan rahasia negara secara ilegal ke luar negeri. Namun, penangkapan secara resmi baru diumumkan pada Senin (8/2) lalu.
Korea Utara: Dokumen rahasia PBB telah bocor pada Senin (8/2) lalu. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa Korea Utara masih mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik sepanjang 2020 hingga saat ini. Tentu, hal tersebut melanggar perjanjian internasional mengenai ketentuan pengembangan (proliferasi) nuklir.
🛰️ Satelit Telkom-3 Kembali Ditemukan
Pada tahun 2012 lalu, Telekomunikasi Indonesia ($TLKM) meluncurkan sebuah satelit bernama Telkom-3. Sayangnya, pada saat peluncuran berlangsung, satelit tersebut hilang kontak saat dalam perjalanan memasuki orbit.
Satelit Telkom-3 tersebut kembali ditemukan sembilan tahun kemudian di perbatasan Tiongkok dan Mongolia dalam keadaan hancur, serta sudah menjadi sampah antariksa.
Wah, sayang banget! Kronologinya gimana sih?
Satelit Telkom-3 diluncurkan pada 7 Agustus 2012 dari bandar antariksa milik Rusia, Kosmodrom Baikonur, di Kazakhstan. Satelit tersebut rencananya akan ditempatkan di orbit geostasioner dengan ketinggian 35.401 km dari bumi, tepatnya di atas Selat Makassar.
Kegagalan satelit Telkom-3 diduga terjadi karena roket yang membawa satelit tersebut, yaitu roket Proton-M, mengalami kerusakan di bagian atas roket. Hal ini menyebabkan gangguan pembakaran tahap ke-3, yang disebut Briz-M.
Gangguan pembakaran tahap ke-3 tersebut menyebabkan mesin roket akhirnya mati. Pada akhirnya, roket tersebut gagal untuk meluncur dan hanya sampai di orbit rendah bumi serta hilang kontak. Satelit Telkom-3 akhirnya ditemukan jatuh di sekitar daerah Tiongkok dan Mongolia sembilan tahun kemudian.
Lalu gimana kelanjutannya? Ada korban jiwa ngga?
Sejak gagal mencapai orbit, Telkom-3 diprediksi hanya berputar-putar mengitari bumi dan menjadi sampah antariksa, hingga akhirnya masuk kembali ke atmosfer bumi.
Sesuai konvensi internasional, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akhirnya harus bertanggungjawab. Lapan terus memantau dan sedang menggali titik tepat jatuhnya satelit tersebut. Dikonfirmasi bahwa peluang korban jiwa hanya 1:40.000 karena banyak area di bumi yang tidak dihuni manusia.
🕷 #MusimLaba Sido Muncul
Sido Muncul ($SIDO) telah mempublikasikan laporan keuangan tahun 2020 dengan laba bersih 934 miliar rupiah, naik 15,6% YoY.
Pendapatan Sido Muncul meningkat 8,7% YoY, ditopang oleh kenaikan penjualan segmen jamu herbal dan suplemen sebesar 7,6% YoY dan makanan minuman sebesar 13% YoY. Selain itu, hal ini juga didorong oleh daerah Indonesia bagian timur yang memiliki pertumbuhan paling cepat dan berkontribusi 23% dari total penjualan di tahun 2020.
Informasi keuangan Sido Muncul lainnya:
Segmen jamu herbal dan suplemen mencatatkan Gross Profit Margin 65%, stabil apabila dibandingkan dengan tahun 2019.
Segmen makanan dan minuman mencatatkan Gross Profit Margin 34%, stabil apabila dibandingkan dengan tahun 2019.
Secara keseluruhan, Net Profit Margin naik dari 26% pada tahun 2019 menjadi 28% di tahun 2020.
Selama tahun 2020, Sido Muncul meluncurkan 16 produk baru.
Saham Top Gainer hari ini:
$SSMS (+7,08%)
$KAEF (+5,88%)
$WOOD (+4,84%)
$ERAA (+4,82%)
Saham Top Loser hari ini:
$BULL (-6,90%)
$TBIG (-6,64%)
$SCMA (-5,26%)
$PPRE (-5,26%)
Performa sektor hari ini:
AGRI (+1,66%)
FINANCE (+0,78%)
PROPERTY (-0,35%)
BASIC-IND (-0,73%)
TRADE (-0,79%)
CONSUMER (-0,85%)
MINING (-1,34%)
INFRASTRUCTURE (-1,94%)
MISC-IND (-3,64%)
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..
Timah ($TINS) menyediakan capex sebesar 545 miliar rupiah untuk pembangunan proyek smelter TSL Ausmelt.
Elnusa ($ELSA) menyediakan capex sebesar 600 miliar rupiah untuk investasi peralatan yang menunjang pekerjaan, seperti Hydraulic Workover Unit, Coiled Tubing Unit, hingga penambahan armada mobil tangki. Adapun capex tersebut juga digunakan untuk investasi terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Gajah Tunggal ($GJTL) berencana menerbitkan surat utang dengan jumlah 270 juta dolar AS dan akan jatuh tempo selambat-lambatnya pada tahun 2026.
Anak usaha Trimegah Sekuritas Indonesia ($TRIM), yaitu Trimegah Asset Management, sepakat meluncurkan Reksa Dana Indeks (berbasis ekuitas) pada 19 Februari 2021 dengan nama Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
Garuda Indonesia ($GIAA) selesaikan proses pencairan dana hasil penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebesar satu triliun rupiah.