Investasi saham merupakan salah satu pilihan investasi yang menarik bagi banyak orang. Pasalnya, investasi saham dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih dibanding alternatif instrumen investasi lain. Walau demikian, investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi. Apalagi jika kamu adalah investor pemula yang baru memulai investasi saham.
Untuk itu, kamu perlu mengetahui bagaimana cara investasi saham yang aman agar dapat mengurangi risiko kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan. Di artikel berikut akan dijelaskan beberapa cara investasi saham yang aman bagi investor pemula. Simak selengkapnya!
1. Menentukan tujuan investasi
Sebelum mulai investasi saham, tentukan dulu apa tujuan investasi kamu secara jelas. Apakah kamu ingin mengumpulkan dana darurat, membeli rumah, membiayai pendidikan anak-anak, menyiapkan dana pensiun, atau untuk mencapai tujuan keuangan tertentu jangka pendek? Sebab tidak semua tujuan keuangan cocok dicapai lewat berinvestasi di instrumen saham, tetapi mungkin lebih ideal lewat instrumen investasi lain seperti deposito, reksadana, dan obligasi. Dengan mengetahui tujuan investasi sejak awal, niscaya kamu akan lebih terbantu dalam mengembangkan strategi investasi yang sesuai.
2. Mulai dari modal kecil
Jika kamu investor pemula, jangan terburu-buru mengeluarkan dana investasi yang besar untuk membeli saham. Sebaliknya, mulailah dari modal kecil sesuai dengan kemampuan kamu. Dengan begitu, kamu tidak akan terkejut dengan kenyataan pasar saham yang begitu dinamis dan fluktuatif serta dapat membiasakan diri dengan kondisinya dulu. Nanti, setelah itu, kamu dapat secara perlahan memperbanyak modal investasi seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan pengalaman kamu di pasar saham.
3. Pilih Sekuritas Terbaik
Sekuritas adalah perusahaan yang menjadi perantara dalam perdagangan efek, termasuk saham. Untuk bisa bertransaksi saham, kamu perlu memiliki akun di perusahaan sekuritas. Di Indonesia, jumlah perusahaan sekuritas yang resmi terdaftar di OJK ada cukup banyak. Supaya praktis, sebaiknya pilih perusahaan sekuritas yang memiliki aplikasi jual beli saham online dan menerapkan biaya transaksi yang rendah. Misalnya, Stockbit. Stockbit adalah sekuritas dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dan memiliki izin resmi dari OJK.
4. Riset dan analisa dulu sebelum beli saham
Di bursa efek, ada banyak sekali saham potensial yang bisa memberikan keuntungan besar bagi investor. Namun, di lain sisi, terdapat juga saham-saham yang berpotensi memberikan kamu kerugian. Untuk itu, kamu perlu melakukan riset dan analisa terlebih dulu sebelum beli saham agar terhindar dari membeli saham-saham yang berpotensi merugi di masa depan.
Dalam menganalisa saham, investor dapat menggunakan berbagai teknik dan metode analisa yang tersedia. Namun, umumnya analisa pada saham dibagi atas dua jenis, yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal. Analisa fundamental fokus pada menilai kinerja keuangan dan tata kelola perusahaan. Sedangkan analisa teknikal memakai pola dan indikator pada grafik pergerakan harga saham sebagai dasar dalam mengambil keputusan beli/jual saham.
Belajar lebih jauh tentang analisa fundamental dan teknikal saham di Stockbit Academy.
5. Pilih saham di indeks LQ45 atau IDX30
Indeks LQ45 dan IDX30 adalah indeks saham yang terdiri dari 45 dan 30 saham pilihan yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar tinggi. Saham-saham yang menjadi konstituen di indeks ini biasanya merupakan saham-saham dari perusahaan besar dengan kinerja keuangan yang positif, stabil, dan cenderung tumbuh secara konsisten. Maka itu, sahamnya pun sering menjadi rekomendasi para ahli karena dianggap lebih stabil dan cenderung merupakan pilihan investasi saham yang aman dibandingkan saham-saham yang lain.
6. Diversifikasi portofolio
Diversifikasi adalah strategi investasi dengan menyebarkan dana ke berbagai jenis aset atau instrumen investasi untuk mengurangi risiko. Dalam konteks investasi saham, diversifikasi berarti membeli beberapa saham dari berbagai sektor/industri. Sehingga kalau ada satu atau dua saham mengalami penurunan nilai secara tiba-tiba, saham-saham lain setidaknya masih bisa memberikan keuntungan. Dengan demikian, kinerja portofolio saham secara keseluruhan pun dapat tetap terjaga.
7. Adopsi pendekatan jangka panjang
Investor saham yang sukses biasanya adalah investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang. Kamu dapat meniru mereka dengan cara mengadopsi pendekatan investasi jangka panjang tersebut. Tipsnya, hindari godaan untuk bertransaksi terlalu sering (overtrading) dan mencoba "mengalahkan" pasar. Sebaliknya, fokuslah pada mencari saham-saham perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang dan berinvestasilah pada saham tersebut untuk jangka waktu yang lebih lama.
8. Jaga psikologis kamu
Harga saham memang bisa naik dan turun dengan cepat dan tidak terduga. Namun, jangan mudah panik jika harga saham turun atau rugi. Tetap tenang dan evaluasi apakah ada faktor-faktor fundamental yang menyebabkan penurunan harga atau hanya sentimen pasar saja. Jika fundamental perusahaan masih baik, disarankan hold saham atau tambah posisi kamu mumpung harga lagi murah. Sebaliknya, jika fundamental perusahaan memburuk, maka kamu bisa melakukan cut loss dengan menjual saham secepatnya walau rugi sebelum harga semakin turun.
9. Batasi kerugian
Di dunia ini tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi pergerakan saham di masa depan secara pasti dan konsisten. Terkadang, saham yang kita prediksi harganya akan naik, malah turun drastis, dan begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, investor saham disarankan menggunakan fitur stop-loss order yang ada di aplikasi saham untuk membatasi tingkat kerugian apabila sewaktu-waktu harga saham bergerak turun di bawah level tertentu.
10. Lakukan Review Secara Berkala
Investasi saham bukanlah sekali jadi, tetapi membutuhkan pemantauan dan penyesuaian secara berkala. Untuk itu, kamu perlu melakukan review terhadap portofolio saham kamu secara rutin, per bulan, kuartal, atau per semester untuk melihat bagaimana kinerja dan perkembangan saham-saham yang kamu pegang. Jika ada saham-saham yang sudah mencapai target keuntungan atau sudah tidak sesuai dengan tujuan investasi kamu, maka kamu bisa menjualnya dan mencari saham-saham baru yang lebih potensial.
Beli Saham Pilihanmu di Stockbit
Demikian penjelasan beberapa cara investasi saham yang aman untuk investor pemula. Dengan menerapkan cara-cara tersebut, harapannya kamu bisa memperoleh potensi keuntungan yang lebih besar dari investasi saham sambil tetap menjaga risiko seminimal mungkin.
Bagi kamu yang ingin berinvestasi saham tapi sibuk beraktivitas, Stockbit menyediakan fitur auto sell order yang bisa kamu pakai untuk menjual saham secara otomatis ketika harganya menyentuh level tertentu yang kamu tentukan sendiri. Fitur ini bisa dipakai untuk menjalankan dua aksi, yaitu stop loss dan take profit. Gunakan fitur-fitur lainnya di Stockbit untuk menganalisa saham pilihan kamu. Berbagai fitur lengkap yang tersedia di aplikasi Stockbit ini bisa kamu gunakan agar kamu dapat menganalisa saham dengan lebih tajam. Selamat berinvestasi!