Halo Stockbitor,
Semoga semuanya tetap jaga kesehatan ya!
36 hari lagi, pada 3 November akan diadakan pemilihan presiden Amerika Serikat. Calon presiden saat ini tersisa dua, yaitu petahana Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden, wakil presiden saat pemerintahan Obama dari Partai Demokrat.
Dengan debat perdana akan berlangsung besok (29 September), ketegangan terus meningkat. Karena pastinya, sosok yang terpilih akan sangat berpengaruh dengan masa depan ekonomi dan politik AS, termasuk mengenai perang dagang AS-China, insentif dan stimulus yang dikeluarkan untuk penanggulangan COVID-19, maupun sikap terhadap virus Corona, energi terbarukan dan fenomana lainnya.
Menurut analisis dari Moody's Analytics, agenda ekonomi Joe Biden bisa mengakibatkan 7 juta pekerjaan lebih dibanding Trump, dan meningkatkan rata-rata pendapatan rumah tangga sebesar $4.800.
Pastinya sebagai adidaya ekonomi, semua kebijakan dan arah yang ditentukan juga akan berdampak pada negara-negara lain di dunia, termasuk Indonesia.
Jadi gimana menurutmu, apakah Trump akan tetap menjadi Presiden? Atau Joe Biden?
Soalnya, sampai saat ini menurut pol Washington Post dan ABC News, Joe Biden memimpin dengan 53% sedangkan Trump mengantongi 43%. Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung Q3 Indonesia naik 1,6% secara year-on-year menjadi 209 Triliun. Sedangkan, kalau dari Januari sampai September (9M20) terdapat peningkatan sebesar 1,7% dibandingkan tahun lalu. FDI 9M20 ada di 611,6 Triliun rupiah.
Sedangkan, domestic direct investment (DDI) meningkat 2.2% yoy menjadi 102.9 Triliun rupiah saat Q3.
Berita Terkini:
🌸 Right Issue & Private Placement Season
Lebih dari 20 perusahaan berencana untuk menambah modal dengan menerbitkan saham baru melalui rights issue dan private placement.
Adi Sarana Armada Tbk ($ASSA), contohnya berencana menerbitkan maksimal 1,13 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham yang terbit dari hasil penukaran obligasi konversi.
Nantinya, hasil dari aksi korporasi itu akan digunakan untuk mengembangkan Anteraja dan Titipaja untuk mewujudkan fasilitas e-fulfillment menuju end- to-end logistics.
Selain itu, Bank Panin Syariah ($PNBS) berencana menerbitkan hingga 14,85 miliar lembar saham. Dana yang didapat perusahaan sebesar Rp 1,48 triliun dan pengendali perusahaan, Bank Panin ($PNBN) akan melaksanakan seluruh haknya dalam rights issue itu.
Beberapa emiten juga melakukan right issue ataupun tender offer untuk memenuhi aturan free float dimana publik harus memiliki minimal 7,5% dari total saham beredar. Beberapa perusahaan tersebut adalah Plaza Indonesia Realty ($PLIN), Bank Permata ($BNLI) serta Golden Energy Mines ($GEMS).
🕷 #MusimLaba Matahari dan Link Net
Yup.. hasil dari Q3 sudah mulai makin banyak yang keluar.
Dan hari ini, kita bakal bahas tentang hasil dari dua emiten yang tergabung di Lippo Group yaitu Matahari Department Store ($LPPF) dan Link Net ($LINK).
Matahari Department Store
Sampai September 2020, ada 153 outlet Matahari. Selain itu, yang unik dari Matahari adalah terdapat 7,9 juta orang yang merupakan member aktif sampai akhir 2019 dan kontribusi penjualan dari member itu melebihi 55% dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, lebih dari 60% dari penjualan barang $LPPF itu adalah barang hasil konsinyasi atau dari consignment vendor (CV) sedangkan sisanya adalah barang yang dibeli putus atau directly purchased (DP).
Ini juga salah satu alasan $LPPF bisa secara konsisten mencatat return on equity yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir sampai akhirnya ada COVID-19.
Offline retail memang salah satu sektor yang kegiatan operasional nya sangat terganggu dengan adanya COVID-19, PSBB dan juga digitalisasi.
Pendapatan 9M20 (Januari sampai September) $LPPF turun 57,7% apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Net income turun 152% yoy menjadi rugi 617 miliar rupiah.
Rata-rata penjualan dari toko yang sama atau same store sales growth (SSSG) juga mengalami penurunan 57,7%.
Well, tapi kalau kita lihat Q3 aja (dari Juli sampai September) penurunan pendapatan lebih kecil yaitu 41% yoy.
Untuk menghadapi ini, $LPPF memiliki strategi efisiensi biaya, melalui negosiasi biaya sewa, penutupan gerai yang tidak berperforma baik, dan pemotongan gaji yang akan dipulihkan pada Q4 2020. Selain itu, aplikasi Matahari juga terus dikembangkan, yang saat ini sudah memiliki lebih dari 1 juta install di Play Store.
Link Net
Link Net adalah penyedia jasa layanan internet broadband dan bekerjasama dengan anak usahanya, PT First Media Television dalam menyediakan jasa televisi berlangganan, serta penyedia jasa layanan komunikasi data.
Sampai September 2020, ada 2,65 juta rumah yang bisa mendapat akses ke jaringan Link Net (home passed), dan 816.000 pelanggan. Masing-masing pelanggan menghasilkan pendapatan (ARPU) bagi $LINK sebesar 369.000 per bulan mengalami penurunan dari 408.000 pada 3Q19.
Selama tahun 2020 ini sampai dengan bulan September, ada penambahan sebanyak 147.000 pelanggan.
Pendapatan $LINK sampai dengan September 2020 meningkat dari 2,76T menjadi 2,95T rupiah. Namun, laba bersih mengalami penurunan dari 772M menjadi 698M.
👨 #FigureFriday Eka Tjipta Widjaja
Hari ini kita akan bahas mengenai....🥁 tokoh dibalik Sinarmas Group, yaitu Eka Tjipta Widjaja.
Lahir di Fujian, Eka Tjipta pindah ke Indonesia waktu umur 9 tahun. Awalnya saat masih belia, Eka Tjipta jual biskuit dan permen sebelum akhirnya sempat jual minyak goreng sebelum akhirnya masuk bisnis kopra (buah kelapa yang dikeringkan) pada tahun 1950.
Setelah itu, ia mendirikan CV Sinar Mas yang waktu itu usahanya di bidang tekstil, dan kemudian CV Bitung Manado Oil yang memiliki produk minyak goreng Bimoli. Setelah sukses, ia kembali berkembang ke sektor lain seperti pablik kertas yang sekarang ada di bawah bendera Asia Pulp and Paper (APP) seperti Indah Kiat ($INKP) dan Tjiwi Kimia ($TKIM) yang memiliki produk Sinar Dunia dan Paperline.
Selain itu, sektor properti juga digeluti, yang saat ini ada di bawah bendera Sinarmasland (listed di bursa Singapura) yang didalamnya terdapat perusahaan seperti BSD City ($BSDE), Duta Pertiwi ($DUTI), dan Kota Deltamas ($DMAS).
Lalu, Sinarmas juga merambah ke industri keuangan melalui Sinarmas Multiartha ($SMMA) yang didalamnya terdapat Bank Sinarmas ($BSIM) dan perusahaan di bidang asuransi, sekuritas, serta multifinance.
Tidak hanya itu, Sinarmas juga ada di bisnis pertambangan melalui Golden Energy Mines ($GEMS), kelapa sawit atau CPO ($SMAR), telekomunikasi ($FREN) dan juga lini bisnis lain.
Namun akhirnya, merk minyak goreng Bimoli yang sempat membesarkan bisnis Sinarmas dilepaskan ke Grup Salim dan Sinarmas mengembangkan produk minyak goreng baru yaitu Filma.
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..