Daily Market Performance 🚀
IHSG 6.144 +0,03% |
Coal 185,9 +3,28% |
Crude Oil 73,33 +0,04% |
Gold 1.756 +0,81% |
CPO 4.665 +0,15% |
Nickel 19.373 +0,72% |
British American Tobacco (BAT) menawarkan untuk membeli saham Bentoel Internasional Investama ($RMBA) milik publik dengan harga 1.000 rupiah per saham. Harga ini 226,8% lebih tinggi dari harga penutupan terakhir sebelum disuspensi pada 5 Agustus 2021, yaitu 306 rupiah per saham.
Hal ini merupakan bagian dari rencana Bentoel untuk go private dan delisting. Perusahaan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membahas rencananya tersebut pada 28 September 2021.
Bentoel adalah produsen rokok kretek yang pertama kali terdaftar sebagai perusahaan publik pada tahun 1989. Perusahaan melakukan IPO dengan melepas 1,2 juta lembar saham dengan harga 3.380 rupiah per lembarnya. Beberapa merk milik perusahaan adalah Star Mild, Bintang Buana, Dunhill, dan Lucky Strike.
Kini, Bentoel dikuasai oleh BAT yang memiliki 92,50% dari keseluruhan saham. Kemudian, sisanya dimiliki oleh United Bank of Switzerland (7,30%) dan publik (0,20%).
Rencana Bentoel untuk go private dan delisting akan membuat status Bentoel Internasional Investama berubah dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup, sekaligus menghapuskan saham $RMBA dari pencatatan di Bursa Efek Indonesia. Penawaran harga yang jauh lebih tinggi
🛵 Kontrak Motor Listrik Volta dengan PLN
$NFCX: Anak usaha NFC Indonesia, Volta Indonesia Semesta, mendapatkan kontrak pengadaan motor listrik dari PLN. Pada fase pertama, PLN akan membeli 77 unit sepeda motor listrik roda tiga dari Volta.
$INCO: Pengajuan pengunduran diri Agus Superiadi sebagai direktur Vale Indonesia telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Luar Biasa (RUPS-LB) yang berlangsung hari ini, Selasa (31/8).
$BNGA: Bank CIMB Niaga menargetkan pendapatan fee dari transaksi keuangan digital sebesar 100 miliar rupiah per tahunnya.
$ENRG: Hingga 6M21, Energi Mega Persada melaporkan telah menggunakan budget capex 2021 sebesar 50%.
🕷️ BFIN & ADMF
Selama April sampai dengan Juni 2021 (Q2 2021), beberapa perusahaan multi finance mengalami perubahan performa apabila dibandingkan dengan Q2 2020. Berikut adalah rinciannya:
$BFIN: Laba bersih BFI Finance tumbuh dari 4 miliar menjadi 258 miliar rupiah pada Q2 2021 (YoY). Meskipun pendapatan turun (-5,5%), namun BFI dapat mengurangi cadangan kerugian penurunan nilai (-281,8%).
Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba perusahaan juga meningkat menjadi 487 miliar rupiah (+46,8%). Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya laba operasionial dari pembiayaan mobil (+96,0%) dan pembiayaan motor (+63,0%).
Peningkatan performa tersebut disebabkan oleh pertumbuhan new bookings (+48,7%), mengingat 6M20 adalah periode prapandemi, sementara 6M21 masuk periode new normal. (IDX)$ADMF: Laba bersih Adira Finance tumbuh dari 77 miliar menjadi 262 miliar rupiah pada Q2 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan (+1,1%) serta berkurangnya cadangan kerugian penurunan nilai (-16,2%).
Namun, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba perusahaan turun menjadi 473 miliar rupiah (-20,7%). Penurunan ini disebabkan oleh terkikisnya laba dari pembiayaan motor (-33,0%).
Koreksi laba ini terjadi seiring dengan turunnya piutang kelolaan (-24,4%) dan outstanding pinjaman (-35,4%). (IDX)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
Pemerintah resmi memperpanjang PPKM level 2-4 di Pulau Jawa dan Bali hingga 6 September 2021 dan memperbolehkan mal buka hingga jam 21.00 dengan kapasitas 50%. Selain itu, 1.000 gerai restoran ruangan tertutup yang berada di luar mal, di wilayah Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Semarang diizinkan beroperasi dengan kapasitas 25%.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 resmi membentuk Satgas Protokol Kesehatan (Prokes) 3M. Fungsi dari Satgas Prokes 3M adalah pemantauan prokes pada setiap fasilitas publik, peneguran dan pemberian sanksi kepada pelanggar.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
💡 Pentingnya Ilmu Psikologi Bagi Value Investor?
"Apabila kita bisa mengendalikan emosi dan berperilaku contrarian, kita akan mampu menekan resiko berinvestasi dan menghasilkan return secara konsisten, khususnya di pasar modal."— donaldlantu
Benjamin Graham dalam bukunya yang berjudul Intelligent Investor, menjelaskan bahwa pasar saham itu digerakkan oleh 2 EMOSI utama manusia yaitu GREED & FEAR. Simak ulasan selengkapnya dalam tulisan donaldlantu yang bisa kamu baca di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Vivi Handoyo Lie, Astrid Rahadiani Putri, Calvin Kurniawan, Almer Dzaki, Sarah Natassja