Sebelum mempelajari apa saja risiko dalam saham, terlebih dahulu kita perlu mengetahui alasan mengapa kita perlu berinvestasi. Khususnya investasi saham.
Investasi merupakan kegiatan mengelola keuangan dengan tujuan untuk memperoleh imbal hasil di masa depan. Jenis investasi pun sangatlah beragam, mulai dari investasi emas, reksadana, deposito, obligasi, saham, properti dan lain sebagainya.
Saat memutuskan untuk memilih berinvestasi saham, kita perlu cermat dalam memilih emiten. Pastikan sudah riset mendalam terhadap perusahaan-perusahaan yang sahamnya ingin dibeli.
Pastikan juga sudah tahu tips investasi saham secara lengkap dari para masternya, yang paling penting sudah mengetahui apa saja risiko dalam saham seperti berikut ini :
7 Risiko Investasi Saham Yang Harus Diketahui
1. Risiko Capital Loss
Mempelajari apa saja risiko dalam saham, tidak akan lepas dari risiko capital loss. Capital loss merupakan kerugian yang terjadi ketika aset investasi berkurang nilainya. Situasi ketika seorang investor terpaksa menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya karena alasan tertentu.
Misalnya seorang investor membeli suatu saham dengan total harga Rp 15 juta rupiah. Enam bulan kemudian nilai saham tersebut terus menurun. Lalu, ia terpaksa menjual seluruh sahamnya dengan harga Rp 10 juta rupiah saja. Maka investor tersebut bisa dikatakan mengalami capital loss saham dengan kerugian modal mencapai Rp 5 juta.
Risiko capital loss paling sering terjadi pada investasi saham. Meskipun merugikan namun risiko ini yang paling sering dialami oleh investor, namun dapat dimitigasi dengan membuat trading plan saham.
2. Risiko Suspensi Saham
Suspend saham atau yang sering kita kenal dengan istilah suspensi saham diartikan sebagai penghentian sementara perdagangan saham karena satu dan lain hal yang sudah diatur dalam undang-undang di pasar modal.
Suspensi saham seringnya terjadi akibat intervensi yang dilakukan Bursa Efek Indonesia pada perdagangan saham. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan perdagangan efek terselenggara dengan teratur, wajar, dan efisien.
3. Risiko Likuidasi
Saham perusahaan dikatakan likuid jika sahamnya mudah diperjual-belikan di pasar saham. Sementara itu, beberapa saham dikenal dengan saham tidur. Maksudnya, volume transaksi sahamnya tidak banyak diperdagangkan akibat rendahnya minat investor terhadap saham tersebut.
Maka dari itu, kamu sebaiknya mengecek likuiditas saham sebelum memutuskan untuk membelinya.
4. Risiko Forced Delisting
Delisting adalah penghapusan pencatatan saham sebuah emiten dari Bursa oleh BEI. Risiko delisting saham bisa terjadi karena permintaan emiten yang bersangkutan berdasarkan persetujuan dari para pemegang saham. Atau karena dikeluarkan oleh otoritas bursa karena melakukan pelanggaran aturan, seperti tidak membayar biaya pencatatan.
Saham yang dihapus dari BEI akan hilang atau dikeluarkan dari daftar perusahaan publik, sehingga sahamnya tidak dapat diperjual belikan secara bebas di pasar modal. Penghapusan ini bisa bersifat sukarela (voluntary delisting) juga bisa paksaan (force delisting).
5. Risiko Kebangkrutan
Risiko umum bagi setiap perusahaan adalah ketika mereka tidak mampu melunasi utangnya dan/hingga dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan. Jika perusahaan bangkrut, maka investor hanya akan menerima pembagian dari nilai aset yang tersisa setelah digunakan untuk melunasi berbagai kewajiban.
6. Risiko Pasar (Systematic Risk)
Risiko sistematis merupakan risiko yang dapat mempengaruhi performa keseluruhan pasar, bukan hanya saham atau perusahaan tertentu. Contoh risiko pasar adalah perubahan tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah, dan kondisi sosial politik negara.
7. Risiko Unik (Unsystematic Risk):
Risiko unik merupakan risiko yang dialami oleh suatu perusahaan, seperti risiko pesaing baru, risiko kesalahan manufaktur atau produksi.
Belajar Saham Gratis di Stockbit Academy
Jika kamu ingin belajar saham lebih jauh, kamu bisa memanfaatkan Stockbit Academy mulai dari konten pemula, menengah hingga tingkat lanjut. Semua materi bersifat gratis dengan hanya mendaftar melalui email.
Konten tersedia dalam bentuk video dan tulisan yang dibahas oleh profeisonal. Selain itu, kamu juga bisa mengakses Stockbit Academy melalui aplikasi Stockbit yang dapat diunduh di playstore dan apple store.
Sejak masyarakat Indonesia semakin teredukasi terhadap literasi keuangan dengan kehadiran teknologi informasi, secara umum masyarakat mulai memahami pentingnya berinvestasi. Termasuk mempelajari apa saja risiko dalam saham.
Terlebih prediksi di tahun 2023 akan terjadi resesi besar, sehingga penting sekali untuk menerapkan manajemen keuangan yang efektif untuk menghadapi kejadian tidak terduga di masa depan, salah satunya yaitu melalui investasi. Jika sudah yakin untuk berinvestasi saham, pastikan juga mengetahui apa saja risiko dalam saham.