Investasi adalah salah satu cara populer untuk meningkatkan nilai uang di masa depan. Dengan berinvestasi, seseorang dapat memperoleh penghasilan tambahan secara pasif. Penghasilan ini biasanya dalam bentuk bunga, capital gain, atau dividen yang diperoleh dari kegiatan berinvestasi. Selain itu, investasi juga dapat membantu individu mencapai tujuan keuangan yang diinginkan, misalnya membeli rumah atau menyiapkan dana pensiun.
Walau menguntungkan, investasi tidak berarti tanpa risiko. Ada kemungkinan kamu mengalami kerugian jika harga aset yang dibeli turun atau jika terjadi kejadian yang tidak terduga. Oleh karena itu, kamu perlu memahami dengan baik apa itu investasi dan jenis-jenis investasi yang ada sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Pengertian Investasi dan Jenis-Jenis Investasi
Investasi adalah penanaman modal atau uang dalam suatu aset atau instrumen keuangan dengan harapan memperoleh keuntungan di masa depan. Aset atau instrumen keuangan yang dapat dijadikan investasi disebut sebagai produk investasi.
Ada banyak jenis produk investasi yang tersedia di pasar, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Beberapa contoh produk investasi fisik adalah emas, properti, dan barang koleksi. Sedangkan contoh produk investasi non-fisik adalah saham, obligasi, deposito, reksadana, dan derivatif.
Setiap produk investasi mempunyai karakteristik dan tingkat risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, disarankan bagi investor untuk mempelajari lebih lanjut tentang suatu produk investasi, terutama risikonya, sebelum mulai berinvestasi. Aturan umum adalah semakin tinggi potensi keuntungan dari suatu instrumen investasi, maka akan semakin besar pula tingkat risikonya. Aturan ini biasa dikenal dengan istilah high risk high return.
Apa itu Investasi Saham?
Salah satu produk investasi yang digemari masyarakat Indonesia belakangan ini adalah saham. Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, seseorang menjadi salah satu pemilik dari perusahaan tersebut dan berhak atas klaim aset dan laba yang dihasilkan oleh perusahaan sesuai dengan proporsi lembar saham yang dipegang.
Adapun investasi saham diartikan sebagai aktivitas membeli dan menjual saham di pasar modal. Saham yang dapat diperdagangkan adalah saham-saham perusahaan terbuka yang sudah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Contoh sahamnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sama seperti produk investasi lain, investasi saham juga memiliki sejumlah keuntungan dan risiko yang patut diketahui. Keuntungan dari investasi saham adalah kamu dapat memperoleh dividen dan capital gain. Dividen adalah bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham secara berkala sesuai kebijakan perusahaan. Sementara capital gain adalah istilah keren untuk selisih lebih antara harga jual dan harga beli saham.
Jika kamu menjual saham di atas harga beli awal, maka kamu mendapat untung dan keuntungan ini disebut dengan istilah capital gain. Sebaliknya, jika kamu menjual harga saham di bawah harga belinya, berarti kamu rugi dan kerugian ini disebut dengan istilah capital loss.
Capital loss merupakan resiko dari berinvestasi saham. Di investasi saham, kamu dapat kehilangan sebagian atau seluruh modal investasi kamu jika harga saham di pasar anjlok atau perusahaan mengalami kebangkrutan. Untuk itu, kamu perlu mewaspadai risiko ini dengan cara melakukan riset dan analisis terlebih dulu sebelum membeli saham, serta menerapkan manajemen modal yang disiplin saat berinvestasi.
Perbandingan Saham dengan Produk Investasi Lain
Investasi saham memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan produk investasi lainnya. Berikut adalah perbandingan singkat antara investasi saham dengan emas, deposito, properti, dan reksadana.
Investasi Saham vs Emas
Investasi saham memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada investasi emas, namun dengan tingkat risiko yang lebih tinggi pula.
Keuntungan investasi saham berasal dari dividen dan capital gain, sedangkan investasi emas dari kenaikan harga emas.
Investasi saham dikenakan pajak dan transaksi jual beli yang berkisar antara 0.3 - 0.6%, sedangkan harga jual investasi emas biasanya dipatok lebih rendah dari harga beli kamu sekitar 5-10% lebih rendah.
Investasi Saham vs Deposito
Investasi saham menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi daripada deposito, namun dengan tingkat risiko yang lebih tinggi pula.
Keuntungan investasi saham berasal dari dividen dan capital gain, sedangkan investasi pada deposito keuntungannya berupa bunga atau interest.
Investasi saham dikenakan pajak 0,1% per transaksi beli/jual saham, sementara bunga deposito dibebankan pajak penghasilan sebesar 20%.
Investasi Saham vs Properti
Investasi saham dan properti sama-sama memberikan potensi keuntungan tinggi dan risiko tinggi
Keuntungan investasi saham berasal dari capital gain dan dividen, sedangkan keuntungan investasi properti berasal dari sewa dan kenaikan harga properti
Investasi saham lebih likuid daripada investasi properti
Investasi saham dikenakan pajak (Penghasilan dari penjualan atas transaksi saham dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,1%). Dalam investasi properti terdapat pajak beli sebesar 5% dari harga jual properti dikurangi Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP), sedangkan pajak jual sebesar 2,5% dari harga penjualan properti.
Investasi Saham vs Reksadana
Investasi saham memberikan potensi keuntungan dan risiko yang lebih tinggi daripada investasi reksadana
Investasi saham oleh individu dikelola secara mandiri, sedangkan investasi reksadana dikelola oleh profesional
Investasi saham dibebankan biaya transaksi, sementara investasi reksadana dibebankan biaya pengelolaan oleh Manajer Investasi
Investasi saham dikenakan pajak (Penghasilan dari penjualan atas transaksi saham dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,1%), sedangkan reksadana bebas pajak (Pajak telah ditanggung oleh Manajer Investasi yang menjalankannya).
Sebagai kesimpulan, apakah saham adalah investasi terbaik atau tidak tergantung pada preferensi dan situasi masing-masing individu. Saham dapat memberikan potensi keuntungan yang tinggi, potensi keuntungan yang tinggi ini juga berarti saham memiliki potensi resiko yang tinggi.
Investor yang ingin berinvestasi saham harus melakukan analisis dan riset sebelum membeli saham. Investor juga harus memilih perusahaan yang memiliki kinerja baik dan prospek cerah. Selain itu, investor juga dapat meminimalisir resiko dengan melakukan diversifikasi portofolio dengan membagi-bagi porsi uang di beberapa produk investasi.
Investasi Saham Pilihanmu di Stockbit
Setelah mempertimbangkan semua hal di atas, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi saham? Jika iya, kamu dapat mendaftar di Stockbit untuk mulai berinvestasi saham secara online lewat aplikasi. Selain itu, kamu juga bisa belajar tentang investasi saham lebih lanjut lewat fitur Stockbit Academy secara gratis. Selain fitur Academy, Stockbit juga menyediakan fitur-fitur lainnya yang dapat membantu kamu untuk menganalisa saham-saham pilihan kamu. Fitur-fitur yang ada di aplikasi Stockbit dapat membantu kamu untuk menganalisa saham dengan lebih tajam. Selamat berinvestasi!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.