Berinvestasi pada instrumen saham menawarkan dua jenis keuntungan bagi investor, yaitu keuntungan capital gain dan dividen.
Bagi kamu yang berinvestasi saham untuk mencari dividen, salah satu metrik keuangan yang perlu kamu tahu adalah rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio.
Apa itu dividend payout ratio dan bagaimana cara menghitungnya? Simak artikel berikut ini!
Pengertian Dividend Payout Ratio
Dividend Payout Ratio (DPR) atau rasio pembayaran dividen adalah rasio keuangan yang menunjukkan persentase laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Rasio ini dihitung dengan membandingkan total dividen yang dibayarkan dengan laba bersih perusahaan dalam periode yang sama.
Mengapa Dividend Payout Ratio Penting?
Dividend payout ratio menjadi indikator penting bagi investor karena beberapa alasan, diantaranya:
Menggambarkan kebijakan dividen perusahaan
Dividend payout ratio menunjukkan seberapa besar porsi laba bersih yang dibagikan sebagai dividen. Ini membantu investor memahami prioritas perusahaan dalam hal pembagian keuntungan kepada pemegang saham.
Membantu menilai stabilitas keuangan perusahaan
Perusahaan yang mampu membayar dividen secara konsisten dengan rasio pembayaran dividen yang stabil umumnya memiliki keuangan yang sehat dan arus kas yang kuat.
Memberikan insight tentang strategi pertumbuhan perusahaan
Dividend payout ratio yang rendah bisa mengindikasikan bahwa perusahaan lebih fokus pada reinvestasi untuk pertumbuhan, sementara DPR tinggi bisa menunjukkan perusahaan dalam fase matang dengan peluang pertumbuhan yang lebih terbatas.
Membantu investor dalam memilih saham yang sesuai dengan tujuan investasi
Investor yang mencari pendapatan reguler mungkin lebih tertarik pada saham dengan rasio pembayaran dividen tinggi, sementara investor yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang mungkin lebih memilih saham dengan DPR rendah.
Cara Menghitung Dividend Payout Ratio
Ada beberapa cara untuk menghitung dividend payout ratio, namun rumus yang paling umum adalah:
Dividend Payout Ratio = (Total Dividen / Laba Bersih) x 100%
Contoh, pada 30 Mei 2024, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk diketahui baru saja membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp17,68 triliun atau Rp178,50 per lembar.
Dividen tersebut berasal dari sebagian laba bersih yang dibukukan perseroan sepanjang tahun buku 2023 yang mencapai Rp24,56 triliun.
Berdasarkan informasi tersebut dan dengan menggunakan rumus menghitung dividend payout ratio di atas, maka diperoleh rasio pembayaran dividen TLKM untuk tahun buku 2023 adalah sebesar:
DPR = (Rp17,68 triliun / Rp24,56 triliun ) x 100%
= 0,7198 x 100%
= 71,98%
atau bisa juga dibulatkan menjadi 72%.
Selain menggunakan rumus tadi, ada dua cara lain menghitung dividend payout ratio yang bisa kamu gunakan, yaitu:
Dividend Payout Ratio = (Dividen per Saham / Laba per Saham) x 100%
Dividend Payout Ratio = (1 - Retention Ratio) x 100%
Dimana:
Laba per Saham (Earning per Share) = Laba bersih perusahaan / Total jumlah saham beredar
Retention Ratio = Saldo laba ditahan / Total laba bersih perusahaan
Nah, dengan menggunakan informasi yang telah diberikan sebelumnya dan beberapa data tambahan, kita dapat menghitung rasio pembayaran dividen TLKM untuk tahun buku 2023 menggunakan kedua rumus alternatif ini.
Pada rumus alternatif yang pertama, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu berapa jumlah saham beredar TLKM untuk mendapatkan nilai Laba per Sahamnya.
Diketahui total saham beredar TLKM per 31 Desember 2023 adalah 99,06 miliar lembar saham.
Dari data tersebut, kita bisa mendapatkan nilai EPS-nya sebesar:
EPS = Laba Bersih / Saham Beredar
= Rp24,56 triliun / 99,06 miliar
= Rp247,92
Setelah itu, kita bisa menghitung nilai DPR-nya sebesar:
DPR = Dividen per Saham / Laba per Saham
= Rp178,50 / Rp247,92
= 0,7199 x 100%
= 71,99% atau 72%
Sementara, pada rumus alternatif yang kedua, kamu tidak memerlukan lagi informasi baru. Cukup hitung saja berapa retention rationya untuk kemudian dimasukkan ke rumus menghitung dividend payout ratio. Caranya:
Pertama, hitung berapa nilai saldo laba yang ditahan:
Saldo laba ditahan = Laba Bersih - Dividen
= Rp24,56 triliun - Rp17,68 triliun
= Rp6,88 triliun
Kedua, hitung Retention Rationya:
Retention Ratio = Saldo Laba Ditahan / Laba Bersih
= Rp6,88 triliun / Rp24,56 triliun
= 0,28
Terakhir, hitung dividend payout ratio:
DPR = (1 - 0,28) x 100%
= 0,72 x 100%
= 72%
Terbukti, setelah menggunakan dua rumus alternatif menghitung dividend payout ratio di atas, hasilnya tetap sama, yakni diperoleh DPR sebesar 72%.
Menggunakan Dividend Payout Ratio dalam Strategi Investasi
Dividend Payout Ratio dapat menjadi alat yang berguna dalam strategi investasi kamu. Berikut beberapa cara untuk menggunakan indikator DPR dalam pengambilan keputusan investasi:
1. Memilih saham untuk pendapatan dividen
Jika tujuan investasi kamu adalah mendapatkan pendapatan pasif melalui dividen, fokuskan pada perusahaan dengan rasio pembayaran dividen yang stabil dan relatif tinggi. Namun, pastikan juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kesehatan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan jangka panjang.
2. Menilai keberlanjutan pembayaran dividen
DPR yang sangat tinggi (misalnya di atas 100%) bisa menjadi tanda peringatan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan membayar dividen lebih dari laba yang dihasilkan, yang mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
3. Mengidentifikasi peluang pertumbuhan
Perusahaan dengan DPR rendah namun memiliki fundamental yang kuat bisa menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari potensi pertumbuhan capital gain di masa depan.
Keterbatasan Dividend Payout Ratio
Meskipun DPR merupakan metrik yang berguna, ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan:
Fokus pada Dividen Tunai: DPR hanya memperhitungkan dividen tunai (final maupun interim) dan tidak memperhitungkan bentuk distribusi keuntungan lainnya seperti dividen saham atau pembelian kembali (buyback) saham.
Tidak Memperhitungkan Kualitas Laba: DPR tidak memberikan informasi tentang kualitas laba perusahaan. Laba yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan lebih berkelanjutan daripada laba yang dihasilkan dari penjualan aset.
Tidak Memperhitungkan Risiko: DPR tidak memperhitungkan risiko bisnis perusahaan. Perusahaan dengan DPR tinggi mungkin memiliki risiko bisnis yang lebih tinggi.
Dipengaruhi oleh Faktor Eksternal: Persentase rasio pembayaran dividen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, regulasi, dan persaingan.
Cek Dividend Payout Ratio Saham di Stockbit Lebih Mudah dengan Fitur Key Stats
Demikian ulasan tentang apa itu dividend payout ratio, mengapa metrik ini penting, dan beberapa cara menghitungnya.
Bagi kamu yang tidak ingin ribet menghitung rasio pembayaran dividen saham secara manual, kamu bisa manfaatkan fitur Key Stats di Stockbit.
Lewat fitur ini, kamu bisa melihat rangkuman rasio-rasio keuangan penting suatu perusahaan secara lengkap di satu halaman. Termasuk melihat indikator rasio pembayaran dividen emiten yang paling terbaru menggunakan data pembayaran dividen terkini.
Yuk, daftar Stockbit dan cobain fitur Key Stats secara gratis!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.