Bid dan Offer Saham! Pengertian, Analisis dan Strategi Cuannya! / by Guest User

Istilah dalam investasi saham yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah bid dan offer saham. Kedua istilah ini memiliki peranan penting apalagi bagi para trader

Bukan hanya sebagai order book untuk pedoman penawaran dan permintaan saham, melainkan juga untuk menentukan keputusan jual maupun beli. Jadi bagi para pemula sangat penting untuk bisa memahami bagaimana bid dan offer ini berperan dalam transaksi perdagangan saham.

Mulai dari tampilannya, umumnya tampilan bid dan offer yang ada pada setiap sekuritas terbagi menjadi dua kolom yang letaknya berdampingan. Angka yang terdapat dalam kedua kolom ini juga cepat berganti sesuai dengan fluktuasi transaksi yang emiten saham bersangkutan miliki. Semakin tinggi fluktuasi saham maka semakin cepat pula perubahan angka pada kolom bid dan offer-nya.

Prinsip dasar dari bid dan offer dalam pasar modal sebenarnya tidak ada bedanya dengan pasar tradisional. Maksudnya adalah dari segi tawar menawarnya, yang dimana sebisa mungkin saat membeli pada harga yang lebih rendah dari harga pasaran. Kemudian menjualnya pada saat harga merangkak naik untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam dunia trading khususnya scalping saham, bid dan offer ini idealnya scalper gunakan untuk memeriksa support dan resistance jangka pendek. Alangkah baiknya menggabungkannya dengan analisa teknikal lainnya seperti indikator-indikator yang umumnya digunakan guna mendapatkan hasil analisa yang lebih baik lagi.

Definisi Bid dan Offer Saham

Artikel ini merupakan level lanjutan dari tulisan cara mudah memahami order book saham. Agar kamu tidak bingung, sebaiknya membaca artikel tersebut terlebih dahulu.

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa bid dan offer ini mengenai kegiatan tawar-menawar yang ada pada pasar modal. Dan uniknya kedua mekanisme transaksi perdagangan ini tidak pernah bertemu pada satu harga karena tujuan investor yang ingin mendapatkan keuntungan. 

Oke langsung saja kita bahas pengertian dari kedua istilah ini :

1. Bid

Bid ini adalah posisi pembeli yang ingin membeli saham dengan harga rendah daripada last price nya. Jadi mekanisme dalam membeli saham dalam pasar modal mewajibkan kamu menentukan harga yang diinginkan untuk membeli saham yang bersangkutan, inilah yang disebut Bid Price.

Bid price (kotak merah), last price (tanda panah)

Harga ini mencerminkan minimal harga yang bisa saja penjual terima. Kemudian, kamu akan mendapatkan sahamnya apabila ada penjual yang bersedia menjual dengan harga bid price yang kamu tentukan sebelumnya.

Dengan kata lain baik penjual dan pembeli melakukan transaksi dengan harga yang kedua belah pihak sepakati bersama.

2. Offer

Sementara itu Offer merupakan kebalikan dari Bid yaitu posisi penjual yang ingin menjual saham kepemilikannya. Tentu saja dengan harga yang penjual inginkan untuk diterima atas penjualan saham tersebut atau biasa disebut Offer Price.

*Pada beberapa sekuritas, offer juga disebut ask.

Offer Price mewakili harga maksimal yang tentunya pembeli setujui untuk membayarnya pada suatu emiten. Caranya cukup mudah yaitu dengan memasukkan jumlah lot yang diinginkan melalui kolom offer yang tersedia.

Offer saham

Analisa Bid dan Offer

Hal selanjutnya yang perlu kamu kuasai adalah mampu menganalisa saham menggunakan bid dan offer ini.

1. Memiliki Akun Sekuritas

Pertama pastikan kamu wajib memiliki akun sekuritas, sebab itu adalah suatu kewajiban jika ingin melakukan perdagangan saham dalam pasar modal. Karena kamu tidak bisa membeli langsung saham ke bursa melainkan harus melalui perusahaan sekuritas sebagai perantaranya.

Kamu dapat juga membaca cara memilih perusahaan sekuritas yang baik.

2. Last Price Saham

Selanjutnya amatilah last price dari saham incaran mu. Kemudian perhatikan angka atau jumlah antrian baik pada kolom bid dan offer nya pada menu order book. Kamu bisa memasang harga bid yang lebih rendah dari last price emiten dan mematok harga offer yang lebih tinggi dari bid.

Perhatikan last price (tanda panah) dan bid-offer price (kotak merah)

Namun strategi ini tidak selalu bisa kamu gunakan untuk mendulang cuan, tetap beracuan dengan kondisi yang sedang terjadi. Misalnya saat antrian suatu saham sedang ramai diperdagangkan.

Jika kamu menghendaki harga bid yang terlalu rendah dari last price nya, maka kemungkinan besar harga bid mu tidak akan direspon oleh para penjual. Dalam kondisi ini sebaiknya memasang harga bid yang mendekati last price agar tetap mendapatkan saham incaran mu.

3. Kenaikan dan Penurunan Saham

Dalam melakukan jual beli saham kamu tidak perlu terburu-buru, melainkan harus bisa membaca situasi yang sedang terjadi di market. Misalnya dengan tujuan menentukan harga yang ideal sampai transaksi sepakat dilakukan kedua pihak. 

Sehingga dalam perdagangan ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu pihak pembeli menaikkan harga bid atau pihak penjual yang menurunkan harga offer.

4. Jumlah Antrian Bid dan Offer

Analisa terakhir yang bisa kamu lakukan yaitu memperhatikan kolom bid dan offer. Jika antrian bid lebih banyak menandakan bahwa saham akan merangkak naik harganya karena banyaknya orang yang ingin membeli saham tersebut. 

Perbandingan jumlah bid dan offer

Sebaliknya bila antrian offer lebih banyak maka pertanda harga bisa saja turun karena banyaknya pemilik saham yang ingin menjual sahamnya.

Perhatikan juga jumlah lot terbanyak pada masing-masing kolom bid dan offer. Arti dari jumlah lot terbanyak di kolom bid berarti bahwa banyak orang yang ingin membeli saham pada harga tersebut. 

Bila kolom terbesar itu habis, harga saham akan cenderung terus menurun. Sedangkan bila pergerakan harga tidak mencapai harga tersebut maka biasanya harga akan sulit untuk turun.

Begitu juga dengan jumlah lot terbesar di kolom offer yang berarti bahwa banyak orang yang ingin menjual sahamnya di harga tersebut. Jika harga tersebut habis maka harga akan cenderung naik dan bila tidak mencapainya maka harga akan sulit naik lebih tinggi lagi.

Strategi Cuan Bid dan Offer

Seperti yang kita tahu bahwa persepsi pasar menentukan harga suatu emiten. Oleh karena itu kamu wajib memperhitungkan para pelaku pasar dalam transaksi saham yaitu para trader dan juga market maker. Terutama market maker, kamu harus bisa membaca kemana arahnya dalam situasi tertentu saham akan digerakkan.

Mengapa begitu? Namanya juga market maker, berarti mereka yang memiliki power atau kekuatan untuk menggerakkan harga saham. Ini bisa terjadi karena market maker memiliki dana besar sehingga bisa mengatur pergerakan saham sesuai yang mereka mau. 

Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati untuk mengambil posisi buy apalagi saat trading kalau kamu tidak mau dikarungin oleh market maker.

Kamu perlu mewaspadai apa itu yang namanya fake demand supply, yaitu suatu modus untuk mengundang ritel masuk ke dalam saham yang sedang market maker goreng. Modus ini memiliki ciri seperti jumlah antrian lot yang tidak seimbang antara kolom bid dan offer.

Awalnya harga saham dinaikkan dengan volume yang tipis. Kemudian kolom bid yang tiba-tiba memiliki jumlah antrian lot yang tebal. Selanjutnya diteruskan dengan spam order di running trade. Jika kamu menemukan situasi seperti ini lebih baik hindari saham seperti ini. Karena ada indikasi saham sedang di goreng.

Jadi dengan modus barusan kamu sekarang tahu bahwa sebaiknya dalam transaksi saham jangan mengandalkan bid dan offer saja. Alangkah baiknya mengkombinasikannya dengan menggunakan indikator lain, misalnya Moving Average dan Bollinger Bands. Fungsinya untuk semakin mengkonfirmasi apakah saham tersebut memang memenuhi kualifikasi untuk bisa kamu tradingkan.

***

Demikian penjelasan mendasar mengenai bid dan offer saham. Semoga semakin menambah literasi kamu dalam dunia investasi saham. Dan tentunya jangan lupa untuk membuka rekening sekuritas di Stockbit. 

Sebab Stockbit merupakan sekuritas dengan segudang fitur yang akan membantumu dalam berinvestasi. Ayo tunggu apalagi, segera download Stockbit!