Saham BRMS merupakan saham dari emiten PT Bumi Resources Minerals Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan berbagai mineral seperti emas, tembaga, seng, dan timah. Lalu, bagaimana profil emiten BRMS, kinerja keuangan, dan pergerakan sahamnya selama ini? Simak artikel berikut:
Profil PT Bumi Resources Minerals Tbk
PT Bumi Resources Minerals Tbk adalah perusahaan induk pertambangan multi mineral yang beroperasi di Indonesia.
Perusahaan berdiri sejak 6 Agustus 2003 dan memiliki portofolio aset pertambangan mineral yang beragam, seperti tembaga, emas, seng, timah hitam, dan logam lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia melalui entitas anak, antara lain PT Citra Palu Minerals, PT Gorontalo Minerals, PT Dairi Prima Mineral, PT Linge Mineral Resources dan PT Suma Heksa Sinergi.
PT Citra Palu Minerals di Poboya, Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (penambangan emas) telah memasuki tahap produksi komersial melalui pabrik pertama dengan kapasitas 500 ton bijih per hari dan juga telah menyelesaikan konstruksi pabrik kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari yang mulai beroperasi pada November 2022.
Pada 22 Desember 2022, Perusahaan mencatatkan masuknya PT Suma Heksa Sinergi (SHS) kedalam portofolio BRMS yang merupakan perusahaan pertambangan emas dengan wilayah konsesi di Banten melalui entitas anak, PT Bumi Sumberdaya Semesta (BSS).
Emiten terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Desember 2010 dengan kode saham BRMS dengan harga penawaran awal Rp635 per lembar saham. Per Juni 2023, ada empat pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham BRMS, yaitu Emirates Tarian Global Ventures SPC (25.1%), 1st Financial Company Ltd (10.05%), Sugiman Halim (7.94%), dan PT Bumi Resources Tbk (4.99%) yang juga bertindak sebagai pemegang saham pengendali.
Kinerja Saham dan Keuangan BRMS
Seperti terlihat pada grafik di atas, sejak September 2018 - November 2020, saham BRMS cenderung bergerak stagnan di level Rp50/saham. Hal ini dikarenakan kinerja keuangan perusahaan yang terus membukukan rugi bersih selama 2012–2018.
Pada 2019, perusahaan berhasil membukukan profit kembali sebesar US$1,3 juta, setelah tahun sebelumnya mencatatkan rugi bersih US$103,5 juta. Kenaikan laba ini didukung oleh penjualan yang melesat menjadi US$4,5 juta, naik +277% dari US$1,2 juta pada 2018.
Meski sudah untung, pergerakan saham BRMS di pasar modal sepanjang 2020 tampak masih tetap stagnan di level Rp50/saham, sebelum akhirnya melonjak signifikan dan memasuki tren naik pada awal November 2020.
Tiga tahun berikutnya, perseroan terus mencatatkan kinerja pendapatan dan laba bersih tahunan yang positif sebagaimana ditunjukkan oleh tabel di bawah. Adapun sejak 2020, sebagian besar pendapatan BRMS berasal dari penjualan produk emas yang dihasilkan oleh entitas anak perseroan, terutama dari PT Citra Palu Minerals (CPM).
Pulihnya kinerja keuangan perusahaan tersebut membuat harga saham BRMS berhasil bangkit pada akhir 2020 dan terus melanjutkan tren kenaikan hingga menyentuh titik tertinggi dalam lima tahun terakhir di Rp304 per saham pada 16 Juni 2022.
Harga tersebut melesat 508% dari level terendahnya di Rp50/saham. Terkini, saham BRMS diperdagangkan pada level Rp214 per saham (per 15 September 2023), turun -6% dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy), tetapi melonjak +33,75% sejak awal tahun (year-to-date/YTD) dan +365% dibandingkan harga saham lima tahun lalu.
Aksi Korporasi BRMS
Sejak melantai di BEI pada 2010, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tercatat belum pernah sekalipun membagikan dividen kepada pemegang saham.
Adapun aksi korporasi terbaru yang dilakukan perseroan adalah right issue atau penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Dalam aksi korporasi yang berlangsung pada 28 Desember 2021 sampai 4 Januari 2022 ini, perseroan berhasil memperoleh dana sebesar Rp1,65 triliun dari penerbitan sebanyak 23.630.673.389 lembar saham baru di harga pelaksanaan Rp70 per saham.
Rencananya, dana hasil right issue tersebut akan digunakan perseroan untuk mendanai pengembangan proyek tambang emas di Gorontalo. Mulai dari membangun satu pabrik pengolahan bijih emas, infrastruktur jalan tambang, jembatan, hingga berbagai fasilitas pendukung proyek tambang seperti powerhouse, nursery facility, waste dump, dan gudang bahan peledak.
Dalam right issue tersebut, Emirates Tarian tercatat mengeksekusi 11,6 miliar lembar saham baru sehingga total kepemilikan sahamnya pasca right issue menjadi 35,6 miliar lembar saham atau setara dengan 25.1% saham BRMS. Sebagai informasi, Emirates Tarian Global Ventures SPC adalah perusahaan yang berbasis di Cayman Island yang diduga memiliki afiliasi dengan grup Salim.
Patut diketahui, ini merupakan kali kedua perusahaan melakukan right issue sejak terdaftar di BEI. Sebelumnya, BRMS juga pernah melakukan aksi korporasi HMETD-I yang berakhir pada 9 April 2021 dan berhasil memberikan tambahan modal disetor sebesar Rp1,6 triliun yang dialokasikan untuk mendanai pengembangan tambang emas di Poboya, Palu.
Beli Saham BRMS via Stockbit
Demikian ulasan singkat tentang saham profil, kinerja saham dan keuangan BRMS. Apabila kamu tertarik membeli saham ini, kamu dapat membelinya lewat aplikasi Stockbit. Stockbit adalah aplikasi saham online yang aman dan lengkap dengan berbagai fitur untuk memudahkan kamu berinvestasi saham.
Apabila kamu sudah terdaftar di Stockbit, simak tutorial cara membeli saham BRMS di aplikasi Stockbit berikut ini:
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham BRMS (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham BRMS atau Bumi Resources Minerals
Klik tombol Buy
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli
Klik Buy, lalu Confirm.
Jika sudah membeli sahamnya, jangan lupa untuk pantau terus harga saham dan kinerjanya di aplikasi Stockbit. Kamu dapat menggunakan fitur KeyStats untuk melihat bagaimana rangkuman kinerja Perseroan terkini tanpa perlu membaca laporan keuangan secara detail. Download Stockbit dan cobain fiturnya Gratis.
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.