Cara Beli Saham PT Bukit Asam (PTBA) / by Guest User

PT Bukit Asam Tbk adalah salah satu perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia yang sahamnya tercatat di bursa efek dengan kode emiten PTBA. Bagi investor yang tertarik mengoleksi saham ini, sebaiknya pelajari dulu profil perusahaan, kinerjanya, serta cara beli saham PT Bukit Asam lewat artikel berikut!

Profil Singkat PT Bukit Asam Tbk

PT Bukit Asam Tbk adalah perusahaan batu bara milik negara yang secara legal berdiri pada 2 Maret 1981. Awalnya, perusahaan merupakan milik pemerintah kolonial Belanda yang sudah beroperasi sejak tahun 1919 dengan menambang batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Pada tahun 1950, perusahaan dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia dan diganti nama menjadi Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit (PN TABA). Pada tahun 2002, perusahaan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten PTBA. 

Setelah itu, pada tahun 2017 PT Bukit Asam Tbk resmi bergabung bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) dalam holding BUMN Pertambangan dengan PT Inalum (Persero) sebagai induknya.

Sebagai salah satu emiten batu bara terbesar di Indonesia, kegiatan operasional PTBA terbilang cukup beragam meliputi jasa survei umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas pelabuhan batu bara khusus untuk keperluan internal dan kebutuhan eksternal, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap untuk kebutuhan internal dan eksternal dan memberikan jasa konsultasi terkait industri pertambangan batu bara serta produk turunannya, hingga pengembangan perkebunan. 

Kinerja Saham dan Keuangan PT Bukit Asam Tbk

Sesuai penjelasan sebelumnya, bisnis utama PT Bukit Asam Tbk adalah pertambangan batu bara. Hal ini membuat kinerja perusahaan dan sahamnya di pasar modal akan sangat bergantung pada harga batu bara acuan dunia. Jika harga batu bara naik, biasanya harga saham PTBA pun akan ikut naik. Demikian juga sebaliknya.

Seperti yang diketahui, sebelum tren kenaikan harga batu bara yang terjadi mulai awal September 2020 hingga September 2022, mulanya batu bara hanya dihargai sekitar US$50/ton. Hal ini lantas menyebabkan sebagian besar saham batu bara di BEI mengalami pelemahan, termasuk PTBA.

Baca juga: Belajar saham sektor pertambangan

Apabila kamu melihat pergerakan saham PTBA dalam 5 tahun terakhir, maka di situ akan terlihat jelas bahwa terakhir kali saham ini mencapai puncaknya adalah di bulan November 2018 pada level Rp5.020 per saham. Kala itu, harga acuan batu bara (HBA) global masih di kisaran US$90-US$100 per ton dengan tren yang mulai melemah setelah harga sempat mencapai titik tertingginya di bulan Agustus 2018 pada level US$107,83 per ton.

Tren penurunan harga batu bara global terus berlanjut hingga pertengahan tahun 2020, tepatnya pada bulan April dimana harga batu bara menyentuh level US$50 per ton. Harga bahkan sempat turun lebih dalam ke level US$48 per ton pada September 2020 sebelum kemudian harga perlahan naik sampai menyentuh puncaknya di level US$450 per ton yang disebabkan oleh berbagai faktor eksternal seperti Cina yang sempat melarang impor batu bara dari Australia, pemulihan ekonomi seiring mulai terkendalinya Covid-19, perang antara Rusia dan Ukraina yang meletus di awal tahun 2022, hingga adanya krisis energi di Eropa.

Tren kenaikan harga batu bara yang terjadi selama kurun waktu dua tahun terakhir berhasil membuat kinerja perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2021, raihan laba bersih PT Bukit Asam Tbk tercatat naik 231% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp2,3 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp7,9 triliun pada tahun 2021.

Pada tahun 2022, laba bersih perusahaan kembali naik menjadi Rp12,5 triliun, atau meningkat sebesar 58,9% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja emiten tersebut juga tercermin pada pergerakan harga saham PTBA yang berhasil terkerek naik dari titik terendahnya di Rp1.390 pada Maret 2020 menjadi Rp4.627 per saham pada Juni 2022, atau meningkat sekitar 230%.

Selain harga saham yang mengalami kenaikan, PT Bukit Asam Tbk juga termasuk emiten yang royal dalam membagikan dividen dengan rata-rata tingkat rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/dpr) yang tinggi. 

Tahun lalu saja, perseroan tercatat membagikan total Rp7,9 triliun atau Rp688,51 per saham sebagai dividen tahun buku 2021. Jumlah tersebut setara dengan 100% laba bersih yang diperoleh perseroan sepanjang tahun 2021, yang berarti tingkat rasio pembayaran dividen terakhir PTBA adalah sebesar 100%. 

Cara Beli Saham PT Bukit Asam Tbk

Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai PT Bukit Asam Tbk, sekarang kamu bisa tentukan sendiri apakah akan membeli sahamnya atau tidak. Pembelian dan penjualan saham dilakukan lewat perusahaan sekuritas yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti PT Stockbit Sekuritas Digital.

Di aplikasi Stockbit kamu juga bisa buka rekening saham secara online lewat aplikasi, tanpa perlu dokumen fisik serta tanpa minimum deposit. Untuk petunjuk buka rekening saham Stockbit klik disini.

Bagi yang sudah terdaftar di Stockbit, berikut tutorial cara beli saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui aplikasi Stockbit.

  • Buka aplikasi Stockbit

  • Top up RDN, pastikan nominalnya cukup untuk melakukan pembelian saham PTBA (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silakan isi saldo RDN terlebih dulu.

  • Klik menu Search, cari saham PTBA atau PT Bukit Asam

  • Klik tombol Buy.

  • Masukkan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.

  • Klik Buy, lalu Confirm.

Itu tadi penjelasan singkat mengenai profil dan kinerja emiten PT Bukit Asam Tbk serta cara beli sahamnya lewat aplikasi Stockbit. Bagi pemula yang tertarik belajar lebih lanjut tentang saham-saham sektor pertambangan, di Stockbit sudah ada modul khusus sektor pertambangan 101 yang bisa kamu akses secara gratis lewat fitur Stockbit Academy.

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.