Setiap orang yang berinvestasi di pasar saham pasti pernah mengalami kenaikan maupun penurunan dari kinerja portofolionya. Hal ini tentu tidak terlepas dari situasi di pasar yang terus berubah sepanjang hari. Sesungguhnya kenaikan dan penurunan ini adalah hal yang wajar dan setiap investor yang bijak pasti bisa menerimanya.
Namun tidak sedikit juga dari investor pemula yang masih khawatir dengan naik turunnya harga saham setiap hari, apalagi ketika harga saham turun secara drastis dari harga beli. Padahal naik turunnya harga ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk mencetak keuntungan. Bahkan bila tidak ada naik turunnya harga mungkin investor melah menjadi sulit untuk mendapatkan keuntungan.
Agar setiap investor bisa memanfaatkan kondisi naik turun pasar ini dengan baik, maka pada kali ini kita akan membahas seputar pergerakan harga saham itu dimulai dari apa saja faktor penyebabnya serta cara menghadapinya khususnya ketika terjadi penurunan harga.
Apa yang Menyebabkan Pergerakan Harga Saham
Pergerakan harga saham setiap hari dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global dan lokal, kinerja perusahaan, kebijakan pemerintah, serta sentimen pasar. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang faktor-faktor tersebut:
1. Kondisi Ekonomi Global dan Lokal
Pergerakan ekonomi global dan lokal seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar dapat menyebabkan harga saham turun. Saat inflasi naik, investor dapat mengalihkan investasi mereka dari saham ke instrumen keuangan yang lebih stabil. Suku bunga yang tinggi dapat membuat investor lebih memilih investasi dalam obligasi daripada saham. Nilai tukar yang buruk dapat membuat investasi asing kurang menarik, dan membuat investor domestik mempertimbangkan untuk menjual saham mereka.
2. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan secara langsung mempengaruhi harga sahamnya. Ketika perusahaan mencatat kinerja yang kuat dengan meningkatnya penjualan dan laba, harga sahamnya cenderung naik. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami kerugian atau kinerja buruk, biasanya harga saham turun adalah wajar terjadi.
3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah, seperti regulasi atau pajak, dapat mempengaruhi harga saham. Misalnya, kebijakan yang menguntungkan perusahaan seperti pemotongan pajak atau deregulasi dapat menyebabkan harga saham naik. Sebaliknya, kebijakan yang merugikan perusahaan, seperti tarif atau regulasi ketat, dapat menyebabkan harga saham turun.
4. Sentimen Pasar
Sentimen pasar adalah suasana hati kolektif dari investor tentang kondisi pasar saat ini. Jika sentimen pasar positif, investor cenderung membeli saham dan harga saham akan naik. Sebaliknya, jika sentimen pasar negatif, investor cenderung menjual saham dan harga saham akan turun.
Perlu dicatat juga bahwa faktor-faktor ini tidak selalu bekerja secara terpisah dan dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, harga saham juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti peristiwa geopolitik atau kejadian tak terduga seperti bencana alam atau pandemi yang dapat mengganggu kondisi pasar.
Bagaimana Menghadapi Penurunan Harga
Setelah memahami faktor faktor yang menyebabkan pergerakan harga, maka investor juga perlu untuk menyikapi pergerakan harga tersebut dengan bijak khususnya ketika harga saham turun. Perbedaan pengalaman di pasar membuat setiap investor memiliki cara yang berbeda beda untuk menyikapi penurunan harga ini. Namun secara umum, ada beberapa cara yang bisa digunakan investor untuk menghadapi harga saham turun. Berikut adalah penjelasannya.
1. Pertahankan perspektif jangka panjang
Penurunan harga saham bisa menjadi hal yang umum terjadi di pasar saham. Namun, keuntungan jangka panjang dalam pasar saham biasanya lebih besar daripada risiko jangka pendek. Oleh karena itu, penting untuk menjaga perspektif jangka panjang dan mempertahankan portofolio investasi dalam jangka waktu yang lama.
2. Tetap Tenang dalam Mengambil Keputusan
Panik dapat menyebabkan keputusan investasi yang buruk dan potensial mengakibatkan kerugian. Ketika panik, biasanya orang cenderung untuk melakukan penjualan saham dalam kondisi masih merugi, padahal saham yang dipegang itu belum tentu buruk. Ada saja kemungkinan bahwa kondisi akan membaik dan posisi rugi ini bisa berubah menjadi keuntungan di masa depan. Maka jika harga saham turun, cobalah untuk tetap tenang dan jangan membuat keputusan berdasarkan emosi.
3. Evaluasi portofolio
Cek portofolio investasi secara berkala dan evaluasi apakah saham yang turun harganya masih sejalan dengan tujuan investasi jangka panjang kamu. Pastikan bahwa saham saham yang sedang dipegang masih sesuai dengan profil risiko yang kamu ingin tanggung. Bila ada saham yang potensi keuntungannya sudah tidak sebanding dengan resiko, mungkin kamu boleh mempertimbangkan untuk menjualnya. Namun, jika saham masih memiliki fundamental yang baik, mungkin itu hanya fluktuasi pasar yang normal dan bukan tanda-tanda masalah yang lebih besar.
1. Manfaatkan kesempatan
Jika penurunan harga saham tidak didasarkan pada faktor fundamental yang buruk, itu bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham pada harga yang lebih rendah. Jika ada saham yang selama ini terlalu mahal, turunnya harga bisa menjadi kesempatan untuk membelinya.
2. Diversifikasi
Diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko investasi Anda. Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang, diversifikasi dengan memasukkan berbagai saham dari sektor yang berbeda.
Namun perlu diingat juga agar kamu tidak terlalu banyak melakukan diversifikasi. Ini karena diversifikasi yang berlebihan membuat potensi return yang didapatkan juga kurang optimal. Lakukan diversifikasi ke saham saham yang kamu pahami saja. Diversifikasi ke saham yang tidak dimengerti sama saja menambah resiko investasi kamu.
Itulah beberapa tips untuk menghadapi gejolak harga saham setiap harinya. Saat ini kamu bisa memantau pergerakan saham harian dengan mudah sekaligus mempelajari saham tersebut melalui aplikasi stockbit. Kamu bisa akses fitur Chartbit untuk melihat histori pergerakan harga, sehingga keputusan pembelian saham kamu juga bisa lebih tepat. Segera pakai Stockbit sekarang dan jangan kelewatan kesempatan membeli saham yang bagus.