Cara Nabung Saham Untuk Jangka Panjang / by Guest User

Menabung merupakan cara mengelola keuangan untuk menyiapkan kebutuhan dan keinginan yang akan dicapai di masa depan. Jika berbicara soal menabung, bukan hanya tentang uang. Namun, ada juga istilah menabung reksadana atau menabung saham.

Konsepnya sama seperti menabung uang, yaitu mengumpulkan lalu menyimpannya secara rutin. Saham dibeli secara rutin, tanpa menjualnya hingga saatnya nanti. Istilah menabung saham ini setara dengan melakukan investasi secara rutin.

Dengan melakukan menabung saham kita tidak hanya mendapatkan keuntungan dari hasil kenaikan saham tetapi juga memperoleh dividen yang biasanya dibagikan perusahaan kepada pemilik saham.

Investasi sekaligus menabung saham belum pernah semudah sekarang! Cukup bermodal Rp 100.000, kamu sudah bisa menabung saham pada perusahaan yang kamu inginkan! 

Contohnya, mungkin kamu tidak terbayangkan sebelumnya untuk menjadi pemilik Sido Muncul, bukan? Ya, sahamnya bisa dibeli di pasar modal. Berdasarkan harga terakhir Rp 940 / lembar. Sehingga, hanya membutuhkan Rp 94.000 untuk memiliki 1 lot (100 lembar) saham Sido Muncul.

Nah, sebelum mulainya, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membuka akun sekuritas. Deposit sejumlah dana, barulah kamu bisa memilih saham yang ingin kamu beli untuk tujuan finansial jangka panjang. 

Penasaran dengan tips cara nabung saham? Simak ulasannya berikut ini!

Tips Beli Saham Untuk Investor Pemula

Siapapun bisa mulai berinvestasi saham mulai dari 100k saja. Sudah banyak sekuritas saham dalam negeri & luar negeri yang memudahkan investor ritel dan pemula, salah satunya yaitu Stockbit. 

Stockbit adalah perusahan efek yang terdaftar di OJK. Buka rekening saham di Stockbit dilakukan secara online, tanpa dokumen fisik dan tanpa persyaratan minimal deposit.

Dengan aplikasi yang tersedia kamu bisa langsung investasi saham, tapi sebelumnya simak tips berikut ini!.

1. Pilih Saham yang Tepat agar Mendapatkan Return Profit Optimal

Sukses atau gagalnya berinvestasi saham sangat dipengaruhi oleh saham mana saja yang kamu pilih. Karena pada dasarnya, ada saham yang perusahaannya profit secara terus menerus tiap tahunnya, begitu juga sebaliknya, ada saham yang menurun performanya. 

Sebagai ilustrasi, perhatikan contoh berikut ini;

Anggaplah kamu memilih berinvestasi di saham bank BCA (BBCA) 5 tahun yang lalu. Jika kamu bandingkan sekarang ini total return yang kamu peroleh mencapai 128%. Itu artinya berinvestasi pada saham yang tepat bisa memberikan imbal hasil yang tinggi.

Bagaimana cara memilih saham yang tepat? Tentunya kamu harus belajar terlebih dahulu. Sudah tersedia Stockbit Academy untuk belajar saham melalui video eksklusif. Untuk bisa mengaksesnya hanya membutuhkan sign up melalui email saja.

2. Lakukan Alokasi Keuangan Pada Saham

Setelah membeli saham pertama di bulan April, pastikan kamu melakukan pengelolaan alokasi keuangan untuk disisihkan pada saham di bulan berikutnya. Dengan begitu, kamu tetap bisa rutin berinvestasi dan konsisten untuk mencapai target finansialmu. 

3. Perkaya Diri dengan Informasi 

Ketiga, perkaya wawasanmu dengan banyak membaca informasi tentang tren, berita terkini, laporan keuangan, dan laporan tahunan perusahaan sebelum membeli sahamnya. Berhasil menemukan saham yang tepat? 

Well, itu kabar bagus & kamu sudah selangkah maju.

Langkah selanjutnya, coba pantau performa saham tersebut dan pelajari peristiwa apa saja yang berdampak pada perusahaan tersebut serta bagaimana performanya, apakah makin turun dan gagal bangkit, atau sebaliknya. 

Indikator ini bisa kamu gunakan agar bisa tahu saham tersebut memang layak dibeli.

Tips Investasi Saham Jangka Panjang

Fundamental memilih dan membeli saham yang benar sudah kamu ketahui. Sekarang, saatnya bagi kamu mulai mempelajari bagaimana caranya para investor professional mengelola portofolio saham mereka untuk investasi jangka panjang. 

Rahasianya kami ulas dalam 5 poin berikut ini;

1. Analisa Kondisi Ekonomi Terkini

Aspek pertama; kondisi ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga saham perusahaan. 

Oleh karena itu, kamu perlu meninjau informasi terkini terkait saham yang ingin dijadikan investasi jangka panjang.

2. Mulai Investasi Sejak Dini

Semakin cepat kamu mulai berinvestasi, semakin besar imbal hasilnya yang akan kamu dapatkan di 5 tahun, 10 tahun, atau puluhan tahun mendatang sesuai jangka waktu investasi yang kamu tentukan. 

Namun, pastikan kamu sudah memiliki cashflow keuangan yang baik untuk kebutuhan hidup bulanan, punya dana darurat, dan tidak berinvestasi dengan uang hasil hutang.

3. Sabar & Mau Terus Belajar

Lo Kheng Hong, seorang investor value yang terkenal di Indonesia berpesan kepada para investor kalau mau berhasil harus sabar. Karena menurut beliau, investasi jangka panjang cocok untuk orang yang sabar dan mau terus belajar. 

Disaat orang lain menjual saham saat situasi buruk (krisis 1998), beliau justru membeli saham yang ia bidik dengan harga super murah dan menuai profit besar setelah berinvestasi selama lebih dari 15 tahun pada saham tersebut.

4. Gunakan Dividen untuk Investasi Kembali

Pilih emiten yang konsisten membayar dividennya untuk para investornya. Kemudian, gunakan dividen tersebut untuk digunakan investasi Kembali agar portofolio saham milikmu makin besar.

5. Lakukan Diversifikasi Saham

Jika kamu memutuskan untuk berinvestasi saham dalam jangka panjang, melakukan diversifikasi sangat cocok untuk dilakukan pemula. Pilih saham yang kamu ketahui perusahaan dan model bisnisnya. 

Dan pastikan saham yang dibeli tersebar ke banyak sektor, misal sektor pertambangan, teknologi, perbankan, dan lainnya. Gunanya, agar portofoliomu tidak turun drastis saat ada salah satu sektor saham yang sedang turun.

Nah, itu dia tips fundamental investasi sekaligus cara nabung saham jangka panjang sebagai bahan yang bisa kamu gunakan sebelum menabung saham. Semoga artikel ini bermanfaat!